: Biologi
Kelas/Semester
: XI/2
Materi Pokok
Alokasi Waktu
: 2 pertemuan (4 x 45 menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan
dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/laboratorium.
Sistem reproduksi pada laki-laki dari bagian dalam ke bagian luar, terdiri
dari testis, saluran pengeluaran, kelenjar asesoris, penis, dan skrotum. Testis
merupakan organ reproduksi primer yang berbentuk telur dan berjumlah
sepasang (Sudjadi & Laila, 2007). Testis terdiri dari tubulus seminiferus yang
berkelok-kelok (Guyton, 1995). Testis berfungsi untuk menghasilkan sel
kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon kelamin jantan (testosteron).
Saluran pengeluaran terdiri atas epididimis, vas deference, saluran
ejakulasi, dan uretra (Aryulina, dkk., 2004). Epididimis merupakan saluran
reproduksi berukuran panjang dan berkelok-kelok yang keluar dari testis.
Setiap testis memiliki satu epididimis. Epididimis berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara sperma sampai menjadi matang. Saluran lanjutan dari
epididimis adalah vas deference. Vas deference memiliki bentuk yang tidak
terlalu berkelok. Ujung saluran dari vas deference adalah kelenjar prostat. Vas
deference memiliki fungsi untuk mengangkut sperma dari epididimis ke
kantung mani. Sperma dari kantung mani disalurkan menuju uretra melalui
saluran ejakulasi. Saluran ejakulasi merupakan saluran reproduksi berukuran
pendek yang membungkus kantung mani, yang berfungsi untuk menyalurkan
sperma dari kantong semen menuju uretra. Uretra merupakan saluran akhir dari
saluran reproduksi yang berlubang di bagian ujungnya sebagai jalan keluar
urine dan sperma (Sudjadi & Laila, 2007).
Kelenjar asesoris terdiri atas vesica seminalis (kantung mani), kelenjar
prostat, dan kelenjar cowper (Aryulina, dkk., 2004). Vesica seminalis terletak
di belakamg kandung kemih, dan berjumlah sepasang. Vesica seminalis
berfungsi menghasilkan cairan yang mengandung fruktosa, prostaglandin, dan
vitamin C, sebagai cadangan makanan bagi sperma (Sudjadi & Laila, 2007).
Cairan yang dihasilkan vesica seminalis bergabung dengan getah yang
dihasilkan oleh kelenjar prostat dan kelenjar cowper (Guyton, 1995). Kelenjar
prostat terletak di atas uretra, berbentuk bulat, dan berjumlah satu, sementara
kelenjar cowper (kelenjar boulburetra) terletak di belakang kelenjar prostat,
dan berbentuk seperti kacang polong (Sudjadi & Laila, 2007).
Penis merupakan organ reproduksi yang berfungsi untuk melakukan
kopulasi sehingga semen yang mengandung sperma dapat masuk dalam rahim.
4
Vulva merupakan muara dua saluran, yaitu saluran urine dan saluran
kelamin. Vulva memiliki struktur yang dibatasi oleh dua pasang lipatan kulit
yang disebut labium mayor dan labium minor. Labium mayor meluas ke
belakang mencapai bagian terluar vulva yaitu mons pubis. Labium minor pada
bagian dalam terdapat tonjolan kecil yang disebut klitoris. Klitoris memiliki
jaringan erektil sehingga dapat berereksi seperti fungsi penis pada laki-laki
(Sudjadi & Laila, 2007).
E. Pendekatan dan Model Pembelajaran
Pendekatan: Scientific Approach
Model
: Discovery learning
F. Media, Alat dan Bahan, serta Sumber Belajar
Media : Gambar, Powerpoint, Buku pelajaran, dan internet.
Alat : Spidol,White board, penghapus, Laptop dan LCD.
Bahan : Replika struktur sistem organ reproduksi laki-laki.
Replika struktur sistem organ reproduksi perempuan.
Sumber belajar:
Aryulina, Diah, dkk. 2004. Biologi 2. Jakarta : ESIS
Guyton. 1995. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta : EGC
Sudjadi & Laila. 2007. Biologi 2. Jakarta : Yudistira
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No
.
1.
Langkah
discovery
learning
Kegiatan Pembukaa
n
Awal
Tahapan
Apersepsi
& Motivasi
Kegiatan
Guru
Waktu
Peserta didik
Guru menampilkan gambar fisik perempuan Peserta didik mengamati gambar fisik
dan laki-laki, dan meminta peserta didik
perempuan dan laki-laki, dan mengidentifikasi
7
(menit)
15
menit
2.
Kegiatan Orientatio
n
Inti
15
menit
Hypothesis
generation
5
menit
Hypothesis
testing
10
10
menit
45
menit
yang dipelajari
5. Menjelaskan fungsi masing-masing bagian
pada organ reproduksi sesuai dengan
permasalahan yang dipelajari
6. Menghubungkan fungsi masing-masing
bagian organ reproduksi sesuai dengan
permasalahan yang dipelajari
7. Menyimpulkan struktur dan fungsi organ
reproduksi sesuai dengan permasalahan
yang dipelajari
Conclusio
n
Regulation
11
30
menit
50
menit
12
13
3.
Kegiatan
Akhir
Guru menutup pembelajaran dan memberikan Peserta didik mencatat tugas yang diberikan
15
10
menit
16
oleh guru.
Peserta didik menjawab salam dari guru
17