Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran

: Biologi

Kelas/Semester

: XI/2

Materi Pokok

: Struktur dan Fungsi Sistem Organ


Reproduksi

Alokasi Waktu

: 2 pertemuan (4 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang


struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan
bioproses yang terjadi pada makhluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses.
2.1

Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan
dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/laboratorium.

3.12 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ reproduksi


dengan fungsinya dalam proses reproduksi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.13 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ
yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia melalui berbagi
bentuk media presentasi.
C. Indikator
1.1.1Mengagumi kompleksitas bioproses fertilisasi manusia sebagai
ciptaan Tuhan.
1.1.2Mengagumi adanya pola pikir ilmiah dalam melakukan pengamatan.
2.1.1Melalui kegiatan pengamatan, peserta didik mampu bersikap teliti
dalam melakukan pengamatan.
2.1.2Melalui kegiatan belajar mengajar, peserta didik mampu bersikap
disiplin dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
2.1.3Melalui kerja kelompok, peserta didik mampu bekerjasama dalam
diskusi kelompok.
3.12.1 Mengidentifikasi struktur sistem organ reproduksi pada laki-laki
melalui pengamatan replika struktur sistem organ reproduksi pada
laki-laki.
2

3.12.2 Mengidentifikasi struktur sistem organ reproduksi pada perempuan


melalui pengamatan replika struktur sistem organ reproduksi pada
perempuan.
3.12.3 Menyebutkan struktur sistem organ reproduksi pada laki-laki.
3.12.4 Menyebutkan struktur sistem organ reproduksi pada perempuan.
3.12.5 Menjelaskan fungsi setiap bagian sistem organ reproduksi pada
laki-laki.
3.12.6 Menjelaskan fungsi setiap bagian sistem organ reproduksi pada
perempuan.
3.12.7 Menghubungkan struktur dengan fungsi setiap bagian sistem organ
reproduksi pada laki-laki.
3.12.8 Menghubungkan struktur dengan fungsi setiap bagian sistem organ
reproduksi pada perempuan.
3.12.9 Menyimpulkan struktur dan fungsi sistem organ reproduksi pada
laki-laki.
3.12.10
Menyimpulkan struktur dan fungsi sistem organ reproduksi
pada perempuan.
4.13.1 Mengamati replika struktur sistem organ reproduksi pada laki-laki.
4.13.2 Mengamati replika struktur sistem organ reproduksi pada
perempuan.
4.13.3 Menggambarkan struktur sistem organ reproduksi pada laki-laki.
4.13.4 Menggambarkan struktur sistem organ reproduksi pada perempuan.
4.13.5 Mempresentasikan hasil pengamatan replika struktur sistem organ
reproduksi pada laki-laki berdasarkan diskusi dan kajian literatur
mengenai struktur dan fungsi sistem organ reproduksi pada laki-laki.
4.13.6 Mempresentasikan hasil pengamatan replika struktur sistem organ
reproduksi pada perempuan berdasarkan diskusi dan kajian literatur
mengenai struktur dan fungsi sistem organ reproduksi pada
perempuan.
D. Materi Pembelajaran
Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi sistem reproduksi pada
laki-laki dan sistem reproduksi pada perempuan. Sistem reproduksi pada lakilaki maupun perempuan, tersusun atas berbagai organ yang memiliki struktur
dan fungsi yang berbeda.
a. Struktur dan Fungsi Sistem Organ Reproduksi Pada Laki-laki
3

Sistem reproduksi pada laki-laki dari bagian dalam ke bagian luar, terdiri
dari testis, saluran pengeluaran, kelenjar asesoris, penis, dan skrotum. Testis
merupakan organ reproduksi primer yang berbentuk telur dan berjumlah
sepasang (Sudjadi & Laila, 2007). Testis terdiri dari tubulus seminiferus yang
berkelok-kelok (Guyton, 1995). Testis berfungsi untuk menghasilkan sel
kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon kelamin jantan (testosteron).
Saluran pengeluaran terdiri atas epididimis, vas deference, saluran
ejakulasi, dan uretra (Aryulina, dkk., 2004). Epididimis merupakan saluran
reproduksi berukuran panjang dan berkelok-kelok yang keluar dari testis.
Setiap testis memiliki satu epididimis. Epididimis berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara sperma sampai menjadi matang. Saluran lanjutan dari
epididimis adalah vas deference. Vas deference memiliki bentuk yang tidak
terlalu berkelok. Ujung saluran dari vas deference adalah kelenjar prostat. Vas
deference memiliki fungsi untuk mengangkut sperma dari epididimis ke
kantung mani. Sperma dari kantung mani disalurkan menuju uretra melalui
saluran ejakulasi. Saluran ejakulasi merupakan saluran reproduksi berukuran
pendek yang membungkus kantung mani, yang berfungsi untuk menyalurkan
sperma dari kantong semen menuju uretra. Uretra merupakan saluran akhir dari
saluran reproduksi yang berlubang di bagian ujungnya sebagai jalan keluar
urine dan sperma (Sudjadi & Laila, 2007).
Kelenjar asesoris terdiri atas vesica seminalis (kantung mani), kelenjar
prostat, dan kelenjar cowper (Aryulina, dkk., 2004). Vesica seminalis terletak
di belakamg kandung kemih, dan berjumlah sepasang. Vesica seminalis
berfungsi menghasilkan cairan yang mengandung fruktosa, prostaglandin, dan
vitamin C, sebagai cadangan makanan bagi sperma (Sudjadi & Laila, 2007).
Cairan yang dihasilkan vesica seminalis bergabung dengan getah yang
dihasilkan oleh kelenjar prostat dan kelenjar cowper (Guyton, 1995). Kelenjar
prostat terletak di atas uretra, berbentuk bulat, dan berjumlah satu, sementara
kelenjar cowper (kelenjar boulburetra) terletak di belakang kelenjar prostat,
dan berbentuk seperti kacang polong (Sudjadi & Laila, 2007).
Penis merupakan organ reproduksi yang berfungsi untuk melakukan
kopulasi sehingga semen yang mengandung sperma dapat masuk dalam rahim.
4

Penis memiliki struktur berongga tiga, yang di setiap rongga mengandung


jaringan erektil. Dua rongga penis disebut sebagai korpus kavernosa,
sementara satu rongga lainnya disebut sebagai korpus spongiosum. Korpus
spongiosum memanjang melebihi korpus kavernosa sehigga mencapai ujung
penis yang disebut kepala penis (glans pennis).
Skrotum merupakan organ reproduksi yang memiliki struktur berupa
kantong kulit yang menggantung di antara dua kaki. Skrotum berfungsi untuk
menjaga suhu testis agar tetap optimal bagi perkembangan sperma (Sudjadi &
Laila, 2007).
b. Struktur dan Fungsi Sistem Organ Reproduksi Perempuan
Sistem reproduksi pada perempuan dari bagian dalam ke bagian luar,
terdiri dari ovarium, oviduk, uterus, vagina, dan vulva. Ovarium merupakan
organ kelamin primer yang berfungsi untuk menghasilkan ovum (sel telur).
Ovarium terletak di rongga badan daerah pinggang, berbentuk oval, dan
berjumlah sepasang. Ovarium mengandung kelenjar endokrin dan jaringan
penghasil telur yang disebut folikel. Folikel menghasilkan oosit (calon sel
telur) yang dikeluarkan dari ovarium ketika ovulasi.
Oviduk (tuba fallopii) merupakan saluran yang berfungsi untuk
menyalurkan sel telur ke rahim dan tempat berlangsungnya fertilisasi. Oviduk
memiliki struktur berupa saluran yang bagian pangkalnya memiliki mulut
berbentuk corong, yang dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang disebut
fimbria. Fimbria berfungsi menangkap sel telur yang telah lepas dari ovarium
(Sudjadi & Laila, 2007).
Uterus merupakan rongga yang menjadi tempat pertumbuhan dan
perkembangan janin. Uterus (rahim) manusia bertipe simpleks (satu ruangan),
berbentuk seperti buah pir yang mengecil di bagian bawahnya yang disebut
sebagai serviks. Uterus terdiri atas 3 lapisan, yaitu perimetrium, miometrium,
dan endometrium (Aryulina, dkk., 2004).
Vagina merupakan lubang yang berfungsi sebagai jalan masuknya sperma
saat kopulasi dan keluarnya janin ketika kelahiran (Aryulina, dkk., 2004).
Vagina memiliki dinding yang berselaput lendir, dengan ujung lubang vagina
terdapat lipatan kulit tipis yang disebut selaput dara atau hymen.

Vulva merupakan muara dua saluran, yaitu saluran urine dan saluran
kelamin. Vulva memiliki struktur yang dibatasi oleh dua pasang lipatan kulit
yang disebut labium mayor dan labium minor. Labium mayor meluas ke
belakang mencapai bagian terluar vulva yaitu mons pubis. Labium minor pada
bagian dalam terdapat tonjolan kecil yang disebut klitoris. Klitoris memiliki
jaringan erektil sehingga dapat berereksi seperti fungsi penis pada laki-laki
(Sudjadi & Laila, 2007).
E. Pendekatan dan Model Pembelajaran
Pendekatan: Scientific Approach
Model
: Discovery learning
F. Media, Alat dan Bahan, serta Sumber Belajar
Media : Gambar, Powerpoint, Buku pelajaran, dan internet.
Alat : Spidol,White board, penghapus, Laptop dan LCD.
Bahan : Replika struktur sistem organ reproduksi laki-laki.
Replika struktur sistem organ reproduksi perempuan.
Sumber belajar:
Aryulina, Diah, dkk. 2004. Biologi 2. Jakarta : ESIS
Guyton. 1995. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta : EGC
Sudjadi & Laila. 2007. Biologi 2. Jakarta : Yudistira

G. Langkah-langkah Pembelajaran
No
.
1.

Langkah
discovery
learning
Kegiatan Pembukaa
n
Awal
Tahapan

Apersepsi
& Motivasi

Kegiatan
Guru

Waktu
Peserta didik

Guru membuka pembelajaran dengan


memberi salam, berdoa, dan menanyakan
kehadiran peserta didik.

Peserta didik menjawab salam, berdoa,


menyatakan kehadiran, dan mengeluarkan
buku biologi.

Guru menampilkan grafik pertumbuhan


Peserta didik mengamati grafik pertumbuhan
jumlah penduduk dan meminta peserta didik
jumlah penduduk yang ditampilkan oleh guru.
menanggapi grafik yang disajikan.
Peserta didik menanggapi grafik pertumbuhan
penduduk yang ditampilkan oleh guru.
- Jumlah penduduk semakin bertambah
- Terjadi ledakan penduduk
Guru meminta peserta didik beropini
tentang penyebab terjadinya pertumbuhan
jumlah penduduk.
Guru membuat kesepakatan dengan peserta
didik tentang materi pembelajaran yang
dipelajari.
Guru menampilkan gambar keluarga (ayah,
ibu, dan anak) dan meminta peserta didik
beropini tentang asal anak.

Peserta didik beropini:


Pertumbuhan jumlah penduduk terjadi karena
adanya reproduksi.
Peserta didik menyepakati materi pembelajaran
yang dipelajari berdasarkan media yang telah
diamati, yaitu reproduksi.
Peserta didik mengamati gambar yang
ditampilkan guru. Peserta didik beropini:
Anak lahir karena terjadi proses reproduksi
antara ayah (laki-laki) dan ibu (perempuan)

Guru menampilkan gambar fisik perempuan Peserta didik mengamati gambar fisik
dan laki-laki, dan meminta peserta didik
perempuan dan laki-laki, dan mengidentifikasi
7

(menit)
15
menit

mengidentifikasi bagian tubuh yang


berperan dalam reproduksi.

bagian tubuh yang berperan dalam reproduksi


yaitu:
Laki-laki: penis, testis, epididimis, dan vas
deferens.
Perempuan: vagina, rahim, oviduk, dan
ovarium.

Guru membimbing peserta didik untuk


memfokuskan topik pembelajaran melalui
hasil identifikasi.

2.

Kegiatan Orientatio
n
Inti

Guru menulis materi pembelajaran sistem


reproduksi di papan tulis.
Guru meminta peserta didik
membandingkan antara sistem organ
reproduksi dengan sistem organ yang lain.

Guru meminta peserta didik menentukan


permasalahan yang dipelajari

Peserta didik memfokuskan topik


pembelajaran berdasarkan hasil identifikasi:
Organ-organ reproduksi pada laki-laki
maupun perempuan saling berhubungan dan
memiliki tujuan yang sama yaitu untuk proses
reproduksi, sehingga topik pembelajaran
adalah sistem reproduksi.
Peserta didik membandingkan antara sistem
organ reproduksi dengan sistem organ yang
lain.
Peserta didik menyebutkan perbedaan antara
sistem organ reproduksi dengan sistem organ
yang lain, yaitu:
- Struktur organ penyusun sistem organ
- Fungsi organ penyusun sistem organ
Peserta didik menentukan permasalahan yang
dipelajari yaitu:
1. Bagaimanakah struktur dan fungsi sistem
organ reproduksi pada laki-laki (testis,
saluran pengeluaran, kelenjar asesoris,
penis, skrotum)?

15
menit

2. Bagaimanakah struktur dan fungsi sistem


organ reproduksi pada perempuan (vulva,
vagina, uterus, oviduk, ovarium)?
Guru membimbing peserta didik
merumuskan tujuan pembelajaran

Hypothesis
generation

Guru meminta peserta didik menyatakan


jawaban sementara dari permasalahan yang
diajukan dengan bantuan buku pegangan.

Peserta didik merumuskan tujuan pembelajaran


yaitu:
1. Mengetahui struktur dan fungsi sistem
organ reproduksi pada laki-laki (testis,
saluran pengeluaran, kelenjar asesoris,
penis, skrotum)
2. Mengetahui struktur dan fungsi sistem
organ reproduksi pada perempuan (vulva,
vagina, uterus, oviduk, ovarium)
Peserta didik menyatakan jawaban sementara
dari permasalahan yang diajukan berdasarkan
gambar dengan bantuan buku pegangan.
1. Struktur dan fungsi organ penyusun sistem
reproduksi pada laki-laki:
- Testis : menghasilkan sperma
- Saluran pengeluaran : mengeluarkan
sperma dari testis
- Kelenjar asesoris : menambahkan getah
kelamin
- Penis :menyalurkan sperma keluar
- Skrotum : membungkus testis
2. Struktur dan fungsi organ reproduksi
perempuan:
- Ovarium : menghasilkan sel telur
- Oviduk : menyalurkan sel telur ke rahim
- Uterus : tempat perkembangan zigot
- Vagina : saluran untuk masuknya

5
menit

Hypothesis
testing

Guru meminta peserta didik mengelompok


menjadi 10 kelompok berdasarkan organ
dalam permasalahan yang dirumuskan.

Guru meminta setiap kelompok untuk


mengambil replika organ reproduksi sesuai
dengan permasalahan yang dipelajari dan
membagikan LKS.

10

sperma dan kelahiran embrio


- Vulva : melindungi vagina
Peserta didik mengelompokkan diri
berdasarkan organ dalam permasalahan yang
dipelajari.
Kelompok 1 Struktur dan fungsi organ testis
Kelompok 2 Struktur dan fungsi saluran
pengeluaran
Kelompok 3 Struktur dan fungsi kelenjar
asesoris
Kelompok 4 Struktur dan fungsi penis
Kelompok 5 Struktur dan fungsi skrotum
Kelompok 6 Struktur dan fungsi vulva
Kelompok 7 Struktur dan fungsi vagina
Kelompok 8 Struktur dan fungsi uterus
Kelompok 9 Struktur dan fungsi oviduk
Kelompok 10 Struktur dan fungsi ovarium
Peserta didik melaksanakan kegiatan
pengamatan dan diskusi kelompok sesuai
dengan permasalahan yang dipelajari
menggunakan replika organ dan LKS yang
dibagikan.
1. Mengamati replika organ reproduksi sesuai
dengan permasalahan yang dipelajari
2. Mengidentifikasi struktur organ reproduksi
sesuai dengan permasalahan yang dipelajari
3. Menyebutkan bagian-bagian struktur organ
reproduksi sesuai dengan permasalahan
yang dipelajari
4. Menggambarkan struktur replika organ
reproduksi sesuai dengan permasalahan

10
menit

45
menit

yang dipelajari
5. Menjelaskan fungsi masing-masing bagian
pada organ reproduksi sesuai dengan
permasalahan yang dipelajari
6. Menghubungkan fungsi masing-masing
bagian organ reproduksi sesuai dengan
permasalahan yang dipelajari
7. Menyimpulkan struktur dan fungsi organ
reproduksi sesuai dengan permasalahan
yang dipelajari
Conclusio
n
Regulation

Guru memfasilitasi peserta didik


menyimpulkan hasil kegiatan hypothesis
testing.
Guru mengkonfirmasi kesimpulan kegiatan
peserta didik dengan hypothesis generation.

11

Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan


hypothesis testing.
Peserta didik menyampaikan hasil kesimpulan
untuk dikonfirmasi dengan hypothesis
generation bersama guru sesuai dengan
permasalahan masing-masing kelompok.
1. Struktur dan fungsi organ penyusun sistem
reproduksi pada laki-laki:
- Testis merupakan organ reproduksi
primer yang tersusun atas tubulus
seminiferus, berbentuk telur, dan
berjumlah sepasang. Testis berfungsi
untuk menghasilkan sel kelamin jantan
(spermatozoa) dan hormon kelamin
jantan (testosteron).
- Saluran pengeluaran terdiri atas:
1) Epididimis
Saluran reproduksi berukuran
panjang dan berkelok-kelok yang
keluar dari testis. Setiap testis
memiliki satu epididimis. Epididimis

30
menit
50
menit

12

berfungsi sebagai tempat


penyimpanan sementara sperma
sampai menjadi matang.
2) Vas deferens
Saluran lanjutan dari epididmis,
tidak terlalu berkelok dimana ujung
saluran memiliki suatu kelenjar yang
disebut kelenjar prostat. Fungsi vas
deferens untuk mengangkut sperma
dari epiddimis ke kantong mani.
3) Saluran ejakulasi
Saluran reproduksi berukuran
pendek membungkus visicula
seminalis berfungsi untuk
menyarlurkan sperma dari kantong
semen menuju uretra.
4) Uretra
Uretra merupakan saluran akhir
dari saluran reproduksi sehingga
pada ujungnya berlubang sebagai
jalan keluar urine dan sperma.
Kelenjar asesoris terdiri atas:
1) Kelenjar Mani
Kelenjar yang disebut juga
vesica seminalis berjumlah sepasang
berada di belakang kantong kemih.
Kelenjar mani berfungsi
menghasilkan cairan cadangan
makanan bagi sperma, yaitu berupa
fruktosa, menyereksi air,
prostaglandin, dan vitamin C.
2) Kelenjar Prostat

13

Kelenjar berjumlah satu,


berbentuk bulat, terletak di atas
uretra di bawah kanton kemih.
Kelenjar prostat berfungsi
menghasilkan getah yang dialirkan ke
saluran sperma.
3) Kelenjar Cowper
Kelenjar cowper disebut juga
kelenjar bolbouretra yang merupakan
kelenjar penghasil getah (lendir)
yang akan dialirkan ke uretra. Getah
yang diproduksi membentuk semen.
Struktur kelenjar berbentuk seperti
kacang polong, terletak di belakang
kelenjar prostat pada kedua sisi
uretra.
Penis merupakan saluran yang berfungsi
untuk melakukan kopulasi sehingga
semen yang mengandung sperma dapat
masuk dalam rahim. Struktur penis
berongga tiga, setiap rongga
mengandung jaringan erektil. Dua
rongga di antaranya disebut dengan
korpus kavernosa dan satu rongga lain
disebut dengan korpus spongiosum.
Korpus spongiosum memanjang
melebihi korpus kavernosa sehigga
mencapai ujung penis yang disebut
kepala penis (Glans pennis).
Skrotum merupakan kantong kulit
pembungkus testis yang menggantung di

antara dua kaki. Skrotum memiliki fungsi


menjaga suhu testis agar tetap optimal
bagi perkembangan sperma.
2. Struktur dan fungsi organ penyusun sistem
reproduksi pada perempuan:
- Ovarium merupakan organ kelamin
perempuan yang berfungsi untuk
menghasilkan ovum (sel telur). Ovarium
mengandung kelenjar endokrin dan
jaringan penghasil telur yang disebut
folikel, dalam sel folikel terdapat oosit
(calon sel telur). Sel folikel yang telah
matang akan menghasilkan sel telur dan
akan dikeluarkan dari ovarium. Ovarium
memiliki struktur yang bentuknya seperti
telur berjumlah sepasang. Ovarium
terletak di rongga badan daerah
pinggang di sebelah kanan dan kiri
tulang kemudi.
- Oviduk (tuba fallopii) merupakan
saluran yang berfungsi untuk
menyalurkan sel telur ke rahim dan
tempat berlangsungnya fertilisasi.
Struktur oviduk berupa saluran yang
bagian pangkalnya memiliki mulut
berbentuk corong dilengkapi jumbaijumbai (fimbria). Fimbria berfungsi
mengkap sel terlur yang telah lepas dari
ovarium.
- Uterus merupakan rongga yang
berfungsi sebagai tempat pertumbuhan
dan perkembangan janin. Struktur uterus
14

3.

Kegiatan
Akhir

Guru memfasilitasi peserta didik untuk


bertanya tentang hal-hal yang belum
dipahami terkait materi struktur dan fungsi
organ sistem reproduksi.

(rahim) manusia bertipe simpleks (satu


ruangan), berbentuk seperti buah pir
yang mengecil di bagian bawahnya.
Bagian yang mengecil dari rahim
disebut dengan serviks. Uterus terdiri
atas 3 lapisan, yaitu perimetrium,
miometrium, dan endometrium.
- Vagina berfungsi sebagai tempat
masuknya sperma ketika kopulasi dan
jalan janin ketika kelahiran. Struktur
dinding vagina berselaput lendir dan
pada sebagian lubang vagina terdapat
semacam lipatan kulit tipis yang disebut
selaput dara atau hymen.
- Vulva berfungsi sebagai muara dua
saluran, yaitu saluran urine dan saluran
kelamin. Struktur vulva dibatasi oleh
dua pasang lipatan kulit yang disebut
labium mayor dan labium minor.
Labium mayor meluas ke belakang
mencapai bagian terluar vulva yaitu
mons pubis. Bagian depan labium minor
terdapat tonjolan kecil yang disebut
klitoris. Klitoris memiliki jaringan
erektil sehingga dapat berereksi seperti
fungsi penis pada laki-laki.
Peserta didik menanyakan pertanyaan tentang
hal-hal yang belum dipahami terkait materi
struktur dan fungsi organ sistem reproduksi.

Guru menutup pembelajaran dan memberikan Peserta didik mencatat tugas yang diberikan
15

10
menit

tugas kepada peserta didik untuk mempelajari


materi selanjutnya.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam.

16

oleh guru.
Peserta didik menjawab salam dari guru

17

Anda mungkin juga menyukai