Anda di halaman 1dari 4

TATALAKSANA

TB PARU

SOP

PUSKESMAS
BRONDONG

1. Pengertian

2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi

5. AlatdanBahan

6. Prosedur /
langkahlangkah

No. Dokumen

SOP/A/01

No. Revisi

00

TanggalTerbit

Halaman

/6/2015
1/4
Dr.Hj. Khoiriyah
Nip: 19610121 198802 2 001

Tuberkulosis (TB) penderita dewasa adalah penyakit menular


langsung yang disebabkan oleh kuman TB yaitu
Mycobacterium tuberculosis yang menyerang orang dewasa.
Sebagian besarkuman TB menyerang paru, namun dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya.
Sebagai acuan petugas puskesmas dalam menangani penderita
TB paru penderita dewasa
Keputusan kepala puskesmas tentang layanan klinis
PMK No. 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Kesehatan Pelayanan Primer
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana
Tuberculosis Kemenkes RI 2013
Rekammedis
Alat tulis
Formulir permintaan laborat
FormulirRujukan
Obat Anti TB
1. Petugas menyiapkan rekam medis
2. Petugas memberitahu pasien apa yang akan dikerjakan
3. Petugas melakukan anamnesa keluhanpasien yang dating
dengan batuk berdahak 2 minggu.Batuk disertai dahak,
dapat bercampur darah atau batuk darah. Keluhan dapat
disertai sesak napas, nyeri dada atau pleuritic chest pain

(biladisertaiperadangan pleura), badan lemah, nafsu makan


menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam
tanpa kegiatan fisik, dan demam meriang lebih dari 1 bulan.
4. Petugas melakukan Pemeriksaan Fisik dan didapatkan
:demam (pada umumnya subfebris, walaupun bias juga
tinggi sekali), respi rasi meningkat, berat badan menurun
(BMI padaumumnya<18,5) sedangkan pada auskultasi
terdengar suara napas bronkhial/ amforik/ ronkhibasah/
suara napas melemah di apex paru, tergantung luas lesi dan
kondisipasien.
5. Petugas melakukan pemeriksan penunjang BTA sputum
SPS
6. Dokter menegakkan diagnosis TB Paru BTA Positif bila
dari hasil pemeriksaan BTA sputum SPS positif
7. Dokter melakukan pemeriksaan foto thorax apabila
hasilpemeriksaan BTA sputum SPS Negatif
8. Dokter memberikan pengobatan antibiotic selama 2 minggu
bila hasil pemeriksaan klinis dan foto thorax tidak
mendukung TB
9. Dokter menegakkan diagnosa TB paru BTA Negatif bila
setelah diobati antibiotik 2 minggu tidaka daperbaikan
klinis/ klinis sesuai TB
10. Dokter menegakkan diagnosa TB paru BTA Negatif
Rhontgen positif bilahasil foto thorax mendukung TB
11. Dokter berkolaborasi dengan pemegang program TB
menentukan terapi pada penderita TB paru tersebut:
a. Fase Awal selama 2 bulan, terdiri dari: Isoniazid,
Rifampisin, Pirazinamid, dan Etambutol.
b. Fase lanjutan selama 4 bulan, terdiri dari: Isoniazid
danRifampisin
c. Dosis OAT yang digunakan harus sesuai dengan
Terapi rekomendasi internasional, sangat dianjurkan
untuk penggunaan Kombinasi Dosis Tetap
(KDT/fixed-dose
combination/
FDC)
yang
terdiridari 2 tablet (INH dan RIF), 3 tablet (INH,
RIF dan PZA) dan 4 tablet (INH, RIF, PZA, EMB).
12. Petugas memberikan konseling kepada pasien dan keluarga
mengenai penyakit, kontrolteratur, danpolahidupsehat.
13. Dokter mencatat semua hasil pemeriksaan dan pengobatan
yang diberikan di dalam rekammedis pasien
14. Pemegang program TB mencatat pengobatan di buku

register TB
15. Pemegang program TB melakukan evaluasi terhadap respon
pengobatan ( setelahfaseintensif, dilakukan BTA lagi ),
kondis ifisik pasien, efek samping obat, kepatuhan pasien
terhadap pengobatan
16. Pemegang program TB mencatat semua hasil evaluasi di
rekam medis danbuku laporan TB
17. Dokter melakukan rujukan ke Rumah Sakit bila:
a. TB dengan komplikasi/keadaankhusus (TB dengan
komorbid) seperti TB pada orang dengan HIV, TB
dengan penyakit metabolik, TB anak
b. Suspek TB MDR
7. Diagram alir

Petugas melakukan anamnesa

Suspek
TB
Pemeriksaan BTA
Sputum SPS
BTA
positif
Kasus Definitif
TB paru BTA (+)

BTA
Negatif
Lihat Klinis dan Foto
Thorax
Sesuai TB
Tidak sesuai
TB

KasusTB BTA
(-)
Perbaikan
Obati
sesuai
Tidak
kasus TB
Perbaika
BTA (-) serta
n, klinis
Bukan TB
melakukan
sesuai
Pengobatan dengan pengawasan
membantu
pasien untuk
pemeriksaan
TB
minum obat secara teratu rmenggunakanstrategi DOTS
sputum
( Directly Observed Treatment Short-Course)
M.TB
Antibiotik 2
minggu

8. Hal hal yang


perludiperhatikan

9. Unit Terkait

Di
daerah
prevalens
iinfeksi
HIV
tinggi,
infeksiTuberkulosis HIV sering bersamaan, konsultasi dan
tes HIV diindikasikan sebagai bagian daritatalaksana rutin
PoliUmum

10. DokumenTerkait

11. Distribusi

UGD
PMK No. 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Kesehatan Pelayanan Primer
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana
Tuberculosis Kemenkes RI 2013
Dokter, Pemegang Program TB

12 .RekamanHistoris
No

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Petugas
menyiapkan rekam
medis

DiberlakukanT
gl.

Anda mungkin juga menyukai