Anda di halaman 1dari 2

Materi Mentoring Semester 2

JUJUR MUJUR
Jujur merupakan sifat terpuji yang dituntut keberadaannya dari kaum Mukmin, baik
laki-laki maupun perempuan.
Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan
kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan
tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah
oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan
mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih
kedustaan maka akan dicatat di sisi Allh sebagai pendusta (pembohong). (HR. Ahmad,
Bukhari dll.)
Iman merupakan pondasi kejujuran, dan kemunafikan merupakan pondasi kedustaan.
Iman dan dusta tidak akan berkumpul, karena salah satu dari keduanya pasti memerangi yang
lainnya. Di antara tanda kejujuran itu adalah tenangnya hati, sebaliknya di antara tanda
kedustaan adalah kebimbangan hati, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, Nabi
Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Kejujuran itu ketentraman, dan dusta itu keraguraguan [HR. At-Tirmidzi, no. 2518][2]
Salah satu sahabat nabi, Abu Bakar As-Shiddiq, mendapat julukan As-Shiddiq berarti
seorang hamba yang membawa kebenaran, dimana kedudukannya lebih tinggi daripada
shadq (selalu jujur). Derajat kejujuran yang paling tinggi adalah as-shiddiqiyyah, yaitu
ketundukan yang sempurna kepada Raslullh Shallallahu alaihi wa sallam dan keikhlasan
yang sempurna kepada Allh Azza wa Jalla .
Pertanyaan:
Manakah yg dipilih, pemimpin muslim yg tidak jujur dengan pemimpin non-islam yang jujur?
Kita ketahui bahwa muslim berarti orang yang menaati perintah agama Islam. Seorang hamba
yang bertauhid memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan mulia disisi Allah. Seorang hamba
yang bertauhid, dapat menghalanginya untuk tinggal di neraka selamanya. Seorang hamba
yang Allah masukkan ke dalam nereka karena dosa yang ia lakukan di dunia, akan Allah
keluarkan ia dari neraka dengan sebab tauhid walaupun keimanannya hanya sebesar biji sawi.
Dari Abu Said Al Kudriy ra., dari Nabi shallallahualaihi wasallam bersabda, Penduduk
surga telah masuk surga. Penduduk neraka telah masuk neraka. Kemudian Allah Taala
berfirman, Keluarkanlah dari neraka orang yang dalam hatinya terdapat keimanan walaupun
sebesar biji sawi. (HR.Bukhari No. 22 dan Muslim No. 184)
Sekiranya sudah banyak ayat dan hadis yang menegaskan status orang kafir kelak di hari
kiamat. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An Nisa: 48)

Materi Mentoring Semester 2

Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan
masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk
makhluk. (QS. Al Bayyinah: 6).
Saudariku, ingatlah amal kebaikan yang dilakukan orang kafir di dunia ini sama sekali
tidaklah memberi manfaat bagi dirinya di akhirat. Allah taala akan membalas amalan yang
dilakukan orang kafir sebatas di dunia, sementara di akhirat kebaikannya terhapus karena
kesyirikan dan kekufurannya.

Sumber:
http://wanitasalihah.com/
almanhaj.or.id

Anda mungkin juga menyukai