Anda di halaman 1dari 3

Materi Mentoring II

Mentoring SMA Negeri 2 Yogyakarta- Jumat 27 Januari 2016


Om Telolet Om
'Om Telolet Om' tidaklah terlalu penting untuk dikaji lebih mendalam, karena ini
hanya trend sekilas yang menjadi hiburan masyarakat di pinggir jalan.
Namun ketika saya melihat sendiri di jalan-jalan raya, Fenomene 'Om Telolet Om'
tidak seremeh yang saya bayangkan. Dari mulai anak-anak, para remaja, hingga
yang sudah lanjut usia, Semua berjejer di pinggir jalan, hanya untuk menunggu bus
yang lewat, sambil membawa tulisan pesan 'Om Telolet Om'
Trend 'Om Telolet Om' ini telah banyak menyita waktu kaum muslimin bahkan ada
diantara mereka yang menghadang bus lewat sampai jam 11.30 malam.
Subhanallah
Disini tidak akan dibahas dari segi musiknya. Namun kami akan membandingkan
antara jalanan di Indonesia dengan kondisi jalan antara Makkah Madinah.
Bagi anda yang pernah haji atau umrah, suasana jalan antara Makkah Madinah
insyaallah masih tersimpan rapi dalam ingatan. Jalannya lebar, tidak padat, kanankiri pemandangan pegunungan dan bebatuan.
Namun ada satu hal yang sangat menginspirasi, di sepanjang jalanan Makkah
Madinah, anda pasti melihat ada rambu-rambu bertuliskan kalimat-kalimat
thayibah atau ajakan untuk bertasbih, bertahmid dan bertakbir, Selain itu ada
juga kalimat perintah untuk bertawakkal, berlindung dari godaan setan, atau
meminta perlindungan kepada Allah.
Tak jarang pula, ada kalimat yang mengajak para pengemudi jalanan untuk selalu
melantunkan shalawat ada yang bertuliskan alhamdulillahi rabbil alamin ada
juga yang bertuliskan astaghfirullah sehingga setiap pengguna jalan yang
melintasi rambu itu, merasa diingatkan untuk mengucapkan kalimat thayibah di
atas.
Sebagai orang yang beriman, Pasti kalimat thayibah ini sangat berarti.
Orang yang mengajak mengingat pada Allah dan bershalawat akan mendapat
pahala. Dan para pengguna jalan yang berdzikir juga dapat pahala. Terlebih yang
mengajak, mereka mendapat pahala lebih besar.
Dalam sebuah hadits riwayat Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu
alaihi wa sallam bersabda,

Sesungguhnya orang yang menunjukkan kebaikan kepada orang lain, seperti
pelakunya. (HR. Tirmidzi)

Materi Mentoring II
Mentoring SMA Negeri 2 Yogyakarta- Jumat 27 Januari 2016
Itulah arti sebuah ajakan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat. Pemerintah
Saudi menyadari, mengingatkan orang untuk berdzikir termasuk amal shaleh yang
menghasilkan pahala. Karena bagian dari ciri muslim yang baik, hanya akan
perhatian terhadap sesuatu yang bermanfaat baginya.
Dari Abu Hurairah dan Husain bin Ali radhiyallahu anhum, Nabi shallallahu alaihi
wa sallam bersabda,

Bagian dari tanda sempurnanya islam seseorang adalah dia meninggalkan sesuatu
yang tidak berarti baginya. (HR. Ahmad)
Para pengguna jalan bisa menggunakan waktu kosongnya untuk banyak berdzikir.
Mengucapkan kalimat thayibah, sebisa yang dia lakukan. Dia bisa membaca tasbih,
tahlil, tahmid, atau memperbanyak istighfar, atau memperbanyak membaca
shalawat. Buat lisan kita selalu basah dengan dzikir, dengan istighfar, atau dengan
shalawat. Sehingga waktu kita di atas kendaraan akan semakin berarti.
Abdullah bin Busr bercerita,
Ada orang badui datang menghadap Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
Ya Rasulullah, syariat islam sangat banyak. Tolong ajarkan kepadaku perkara yang
bisa aku pegangi selalu? kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyarankan,

Jaga lisanmu agar selalu basah dalam mengucapkan dzikir kepada Allah. (HR. Ibnu
Abi Syaibah)
Ajakan telolet mungkin bisa ganti dengan semarak,
Om, istighfar Om.
Om, shalawat om
Om, baca tasbih om.. baca tahlil om, dst.
Kedua, masalah nongkrong di pinggir jalan.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyebut tindakan ini kurang baik, kecuali
bagi mereka yang bisa menunaikan hak jalan.
Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam
bersabda,

Materi Mentoring II
Mentoring SMA Negeri 2 Yogyakarta- Jumat 27 Januari 2016
Janganlah kalian duduk-duduk di pinggir jalan.
Para sahabat mengatakan,
Ya Rasulullah, kami tidak bisa meninggalkan duduk di pinggir jalan, untuk
mengobrol.
Kemudian beliau mengatakan,
.

Jika kalian enggan untuk tidak duduk-duduk di pinggir jalan, maka kalian harus
tunaikan hak jalan. Yaitu, tundukkan pandangan, jangan mengganggu, jawab salam,
dan tegakkan amar makruf nahi munkar. (HR. Ahmad)
Mereka yang hanya menunggu bus lewat sambil membawa tulisan berisi pesan,
'Om Telolet Om', jelas ini bukan hak jalan.
Wallahu alam. (konsultasisyariah)

Anda mungkin juga menyukai