GAMBARAN EKSITENSI KEBIJAKAN DI INSTITUSI

1. Berikut kebijakan dari kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan :

Seluruh mahasiswa berkewajiban hadir dalam perkuliahan, dengan
persentase 80% kehadiran untuk teori dan 100% untuk praktek.
Maksimal terlambat 15 menit, jika lebih mahasiswa tidak diizinkan
mengikuti perkuliahan.
Kebijakan ini telah terealisasikan dengan baik perkuliahan yang
disampaikan dosen kepada mahasiswa dijelaskan melalui materi dan
penampilan

video

sebagai

contoh

perilaku

korupsi,

cara

pencegahannya, dan akibat perbuatan korupsi.

Tidak hanya itu dosen juga sering memberikan tugas kepada
mahasiswa tentang antikorupsi dan gerakan antikorupsi sehingga
mahasiswa lebih mendalami tentang antikorupsi
2. Berikut kebijakan dari kepanitiaan kegiatan :
Ketua panitia dan semua anggotanya berkewajiban hadir dalam setiap
rapat yang diadakan terkecuali sakit atau kepentingan mendesak.
Menargetkan dana yang akan dibutuhkan dengan meminta rincian
dana yang diperlukan masing-masing seksi.
Memberikan bukti dalam penggunaan dana berupa nota/kwitansi.
Membuat target bahwa persiapan untuk kegiatan harus selesai/siap
dalam waktu kurang dari satu minggu sebelum hari pelaksanaan.
Dalam kegiatan sendiri untuk kebijakan antikorupsi ini bisa dikatakan
sudah cukup, karena setiap tahun kepanitiaan di Institusi ini selalu
berganti pengurus sehingga perubahan tata cara pengelolaan selalu
berubah setiap tahunnya. Tetapi jika dilihat dan dikalkulasikan hasil
dari kegiatan kepanitaan sudah bisa terealisasikan dengan cukup baik.
Dan hampir tidak ada mengambil uang organisasi untuk kepentingan
sendiri sehingga hal ini sudah merupakan perilaku antikorupsi yang
baik dalam organisasi

3. Menerapkan sistem kantin kejujuran, dimana mahasiswa mengambil

makanan atau minuman sendiri, menghitung harga sendiri, membayar, dan
menghitung kembalian sendiri jika ada tanpa di awasi atau di lihat oleh
siapapun.
Dalam penerapannya sistem kantin kejujuran masih kurang baik untuk
2 tahun ini karena bagi penjual yang menjualkan makanan di kantin
kejujuran masih sering mengalami kerugian, hal ini menunjukkan
adanya ketidak jujuran dalam pelaksanaannya sehingga terjadi korupsi
dari seseorang yang merugikan pihak seseorang. Untuk eksistensi dari
kantin kejujuran ini masih belum bisa dikatakan baik dan
terealisasikan secara efisien
4. Mengadakan kegiatan seperti Seminar Farmasi yang memerlukan dana
yang besar. Mahasiswa belajar mengolah dana yang besar tanpa sedikitpun
ada unsur korupsi.
Kebijakan ini sudah terealisasikan secara baik karena setiap tahunnya
kegiatan ini selalu dilaksanakan dengan menghasilkan keuntungan,
meskipun keuntungan yang didapatkan banyak, sedikit, atau sedangsedang saja. Dan kebanyakan selama ini yang terjadi uang hasil
keuntungan seminar ini digunakan untuk memperbaiki infrastruktur
organisasi dan juga kampus sehingga tidak ada perilaku korupsi yang
di mana keuntungan tersebut dinikmati oleh pihak yang tidak berhak,
tetapi digunakan untuk kepentingan bersama.
5.

Berikut kebijakan dalam Pekan Olahraga :

Tidak datang terlambat dalam jadwal perlombaan
Harus sportif dalam perlombaan, sportifitas ini di buktikan dengan
poin yang terkumpul. Jika peserta melakukan kecurangan maka poin
akan berkurang.

Untuk kebijakan dalam POP sendiri , untuk hal ini masih perlu adanya
perbaikan yang cukup signifikan, karena kebanyakan dari tahun ke
tahun mahasiswa masih banyak yang tidak toleran akan tim jurusan
masing-masing sehingga banyak yang datang terlambat atau tidak
datang sama sekali, ini merupakan contoh korupsi terhadap waktu.
Untuk hal itulah diharapkan untuk kedepan eksistensi akan antikorupsi
terhadap waktu dapat terealisasikan secara baik dan benar.
Dan dalam segi pemerian penilaian poin untuk perlombaan menurut
pengamatan kami masih terdapat kecurangan yang tidak terlihat secara
nyata tetapi dilakukan dari berbagai pihak yang tidak bertanggung
jawab. Jadi diharapkan agar kerjasama panitia dengan peserta dapat
dikembangkan dengan lebih baik sehingga terdapat kepercayaan yang
tidak akan menimbulkan kesalahpahaman