Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM GEOLOGI 1
ACARA 1
IDENTIFIKASI MINERAL

OLEH

NAMA

: NAWIR HAMZAH

STAMBUK

: F3G212020

KELAS

: C

KELOMPOK

1 (SATU)

ASISTEN

LAODE ASRAFIL

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
KENDARI
2012

ACARA 1
IDENTIFIKASI MINERAL
1.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum acara identifikasi mineral yaitu :
1. Untuk mengindenfikasi suatu mineral.
2. Untuk mengetahui dan mampu mendeskripsikan jenis-jenis mineral.
1.2 Landasan Teori
Mineral adalah bahan anorganik yang terbentuk secara alamiah, memiliki
komposisi kimia yang tetap dan sruktur kristal yang beraturan. Mineral terjadi
pada saat komposisi mineralogy batuan (dalam keadaan padat) karena
pengaruh Suhu dan Tekanan yang tinggi dan tidak dalam kondisi isokimia
(Firdaus, 2012 : hal 1).
Untuk mengetahui stuktur mineral dan jenis-jenis mineral diperlukan
pengidentifikasian mineral. Identifikasi mineral merupakan suatu kegiatan
membuat deskriptif tentang suatu mineral tertentu. Mineral-mineral tersebut
dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisisnya secara khusus, antara lain: kilap
(luster), warna (colour), kekerasan (hardness), tenacity, cerat/goresan (streak),
belahan (cleavage), pecahan (fracture), bentuk (form), berat jenis (specific
gravity), sifat dalam, kemagnetan, kelisikan, daya lebur, dan derajat transparan
(anonim, 2012).
Namun pada praktikum mengidentifikasi mineral kali ini, penulis hanya
membahas yang bisa dilihat dengan kasat mata yaitu:
1. Kilap

Kilap merupakan kenampakan suatu mineral yang dtunjukan dari pantulan


cahaya yang dikenakan padanya. Kilap kacagaris besar dibagi menjadi 2,
yaitu:
a. Kilap logam (metallic luster) yaitu bila mineral tersebut memiliki kilap
seperti logam.
b. Kilap non-logam (non-metallic luster) dibagi atas:
Kilap intan (adamantin luster) yaitu cemerlang seperti intan.
Kilap kaca (vitreous luster) contohnya seperti kuarsa dan kalsit.
Kilap sutera (silky luster) umumnya terdapat pada mineral yang

memiliki serat, seprti asbes dan gips.


Kilap dammar/resin (resinous luster) kilap seperti getah dammar/resin,

misalnya mineral sphalerit.


Kilap mutiara (pearli luster) kilap seperti lemak atua sabun, misalnya

serpenting, opal dan nepelin.


Kilap tanah, kilap seperti lempung, missal kaolin, buaxit, dan limonit.
2. Warna
Warna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat,
namun tidak dapat diandalkan dalam identifikasi mineral karena suatu mineral
dapat memiliki lebih dari satu warna. Beberapa contoh warna mineral:

Kwarsa: berwarna putih jernih, putih susu dan tidak memiliki belahan.
Mika: apa bila berwarna putih diberi nama muskovit, bila berwarna hitam
diberi nama biotit, keduanya dicirikan adanya belahan seperti lembaran-

lembaran.
Feldspar: apabila berwarna merah daging diberi nama ortoklas (bidang
belahan tegak lurus/90%), bila berwarna putih abu-abu diberi nama

plagioklas (belahan Kristal kembar).


Olivine: hijau (butiran/glanural), atau biasanya berwarna kuning kehijauan

seperti gula pasir.


Piroksen: hijau kehitaman berbentuk prismatic pendek.

Amfibol: hitam mengkilat berbentuk prismatic panjang.


Lempung: bila berwarna putih berkilap tanah disebut kaolin yang
merupakan hasil pelapukan feldspar, dan bila berwarna kelabu disebut illit

yang merupakan hasil pelapukan muskofit.


Azurite: bila berwarna biru.
Jaspe: bila berwarna merah.
3. Kekerasan
Kekerasan merupakan ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Untuk
mengetahui kekerasan suatu mineral maka menggunakan skala Mohs yaitu
dari skala 1 sampai dengan skala 10, dari yang terlunak sampai mineral
terkeras, antara lain:
Kekerasan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Mineral
Talc
Gypsun
Calcite
Flourite
Apatite
Orthoclase
Quarts
Topaz
Corundum
Diamon

Sebagai perbandingan dari skala tersebut maka dapat diberikan skala


kekerasan untuk :

4. Tenacity

Kuku jari tangan


Uang logam
Pecahan kaca
Pisau/paku baja
Kikir baja
Lempeng baja

: 2,5
: 3,0
: 4,5
: 5,5
: 6,5
: 7,0

Tenacity merupakan ketahana suatu mineral terhadap pemecahan,


penghancuran, pembengkokan, ataupun pemotongan. Macam-macam tenacity
yaitu:
-

Britle diartikan sebagai mineral yang mudah hancur menjadi tepung,

contohnya; mineral clay.


Sectile diartikan sebagai mineral yang mudah hancur mangunakan pisau

tanpa meninggalkan serbuk.


Ductile merupakan mineral yang apabila ditarik maka tidak dapat kembali

kebentuk semula, contohnya: silver.


Malleable merupakan mineral yang apabila dipukul atau ditempa maka

akan menjadi lempeng-lempeng yang tipis, contohnya: emas (Au).


Flexible merupakan mineral yang dapat dilengkungkan kesegala arah

dengan mudah, contohnya: mika.


Elastic merupakan mineral yang merenggang bila ditarik dan kembali

kebentuk semula bila dilepaskan.


5. Cerat
Cerat merupakan warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini
dapat diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian yang kasar suatu
keping porselen atau dapat dilakukan dengan membubuk mineral kemudian
dilihat warna bubuk mineral tersebut. Cerat dapat berupa warna asli mineral
dan dapat juga berbeda.
6. Belahan
Belahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah dirih pada
satu atau lebih pada arah tertentu. Yang dimaksud belahan adalah bila mineral
dipukul tidak akan hancur, tetapi terbelah melalui bidang belahan yang licin.

Contohnya kalsit mimiliki tiga arah belahan tetapi kuarsa tidak memiliki
bidang belahan.
7. Pecahan
Bila dalam belahan mineral akan pecah dalam arah yang teratur, tapi pada
pecahan mineral akan pecah secara tidak teratur. Pada belahan akan nampak
memantulkan sinar seperti pada cermin, sedangkan pada pecahan akan
memantulkan sinar kesegala arah dengan tidak teratur. Jenis-jenis pecahan
mineral antara lain:

Concoidal: bila memperlihatkan gelombang yang melengkung, seperti

pada pecahan kaca.


Fibrous: bila menunjukan gejala pecahan seperti serat, contohnya

asbes.
Even: bila pecahan tersebut menunjukan bidang pecahan yang halus,

contohnya mineral lempung.


Uneven: bila pacahan tersebut menunjukan bidang pecahan yang kasar,

contohnya mineral magnetic atau mineral besi.


Hackly: bila pecahan tersebut menunjukan bidang pecahan yang kasar
tidak teratur dan runcing, contohnya mineral perak atau emas.
8. Bentuk

Mineral ada yang memiliki bentuk struktur kristal, dan ada pula yang tidak
memiliki bentuk atau struktur kristal. Mineral yang memiliki bentuk kristal
disebut mineral kristalin, sedangkan yang tidak memiliki bentuk Kristal
disebut amorf (Firdaus, 2012: hal 2 s/d 6).
Tekstur batuan mempunyai arti penting dalam mengidentifikasi mineral
karena mencerminkan proses yang telah dialami batuan tersebut terutama
proses tranportasi dan pengendapannya (doddy, 1987).

1.3 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
No
1.

Nama Alat
Kuku jari jangan

Fungsi
Untuk mengindentifikasi kekerasan

Keterangan
2,5 skala

Uang lugam

mineral
Untuk mengindentifikasi kekerasan

mohs
3,0 skala
mohs

3.

Pecahan kaca

mineral
Untuk mengindentifikasi kekerasan

4.

Pisau/Paku baja

mineral
Untuk mengindentifikasi kekerasan

5,5 skala

5.

Kikir baja

mineral
mineral Untuk mengindentifikasi

mohs
6,5 skala

Porselen

kekerasan
Untuk mengetahui warna cerat

7.

Kamera

mineral
Untuk mengambil gambar sampel

Kamera Hp

8.

Kaca pembesar

mineral
Untuk menlihat mineral yang ukuran

Perbesaran

2.

6.

mohs

kecil

10X

Bahan yang digunakan pada pengidentifikasian mineral adalah beberapa


sampel mineral.
1.4 Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian pada pengidentifikasian mineral yaitu :
1. alat dan bahan yang diperlukan.
2. Melakukan identifikasi mineral secara megaskopis/kasat mata berdasarkan
sifat-sifat fisisnya :
Warna
Kekerasan
Tenacity
Belahan
Pecahan
Cerat

Kilap
3. Mengisi data pada lembar pengamatan.
4. Menentukan nama mineralnya

1.5 Pengamatan
Sampel 1
Nama mineral: Talc

No
1.

Sifa fisiknya
Warna segar

Hasil pengamatan
Putih

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Warna lapuk
Kekerasan
Tenacity
Belahan
Pecahan
Goresan/Cerat
Kilap

Kuning
2,5
Britle
Tidak ada
Even
Putih
Kilap mutiara (non logam)

Sampel 2
Nama minearal: Molibdhenit

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sifat fisiknya
Warna segar
Warna lapuk
Kekerasan
Tenacity
Belahan
Pecahan
Goresan/coret
Kilap

Hasil pengamatan
Abu-abu
Abu-abu
2,5
Britle
Tidak ada
Even
Abu-abu
Kilap tanah (non logam)

Sampel 3
Nama mineral: Kuarsa

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sifat fisiknya
Warna segar
Warna lapuk
Kekerasan
Tenacity
Belahan
Pecahan
Gores/ cerat
Kilap

Hasil pengamatan
Putih susu
Putih kecoklatan
6,5
Ductile
Tidak ada
Concoidal
Putih
Kilap kaca

Sampel 4
Nama mineral: Melacite

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sifat fisiknya
Warna segar
Warna lapuk
Kekerasan
Tenacity
Belahan
Pecahan
Goresan/serat
Kilap

Hasil pengamatan
Hijau
Putih dan hitam
3,0
Melleable
Ada/sempurna
Fibrus
Hijau keputihan
Kilap sultra

Sampel 5
Nama mineral: Pyrite

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sifat fisiknya
Warna segar
Warna lapuk
Kekerasan
Tenacity
Belahan
Pecahan
Goresan/cerat
Kilap

Hasil pengamatan
Kuning keemasan
Hitam keabu-abuan
5,5
Britle
Tidak ada
Hackly
Hitam
Kilap kaca

1.6 Pembahasan
Mineral adalah zat non-organik padat yang terbentuk secara alamiah,
terdiri atas unsur atau senyawa unsur-unsur; mempunyai susunan/komposisi
kimia tertentu dan struktur internal kristal beraturan.
Istilah mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna; sukar untuk
mendefinisikan mineral dan oleh karena itu kebanyakan orang mengatakan,

bahwa mineral ialah satu frasa yang terdapat dalam alam. Sebagaimana kita
ketahui ada mineral yang berbentuk : lempeng, tiang, limas,, kubus.
Batu permata kalau ditelaah adalah merupakan campuran dari unsur-unsur
mineral.Setiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan akan
memperkembangkan bentuk kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah lahiriah
yang dihasilkan struktur kristalen (bentuk kristal). Ada mineral dalam keadaan
Amorf, yang artinya tak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri (mis
kaca & opal). Tiap-tiap pengkristalan akan makin bagus hasilnya jika
berlangsungnya proses itu makin tenang dan lambat.
Dari percobaan praktikum pengidentifikasian mineral, dimana dilakukan
lima kali percobaan yaitu percobaan pertama dimana alat yang digunakan
untuk mengidentifikasi mineral yaintu: pisau, baku baja, kamera, loop,
porselen, pecahan kaca, kuku jari tangan, kkir baja, uang logam. Sehingga
dapat diketahui nama mineralnya.
Pada mineral yang pertama, untuk mengetahui nama mineralnya sehingga
kita menggunakan alat kuku jari tangan untuk menetahui kekerasannaya,
menngunakan mata telanjang untuk mengetahui warna lapuk, warna segar,
pecahan, tenacity, belahan, kilap, dan menggunakan perselin untuk mentahui
goresannya. Sehinnga dari pnelitian menurut sifat fisiknya maka
dapatdketahui bahwa nama mineralnaya adalah talc.
Pada mineral yang kedua, ketiga, keempat, dan kelima menggunakan alat
yang sama. Nama mineral untuk kedua, ketiga, keempat, dan kelima adalah
molibdhenit, kuarsa,melacite, dan pyrite.
Namun pada praktikum kali ini kita butuh ketelitian karena ada beberapa
hal yaitu pengaruh waktu sehingga mineralnya tidak sperti aslinya namun suda
warna campuran.

1.7 Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Suatu mineral dapat diidentifikasi dengan cara berdasarkan sifat
fisiknya, antara lain: warna segar, warna lapuk, kekerasan, tenacity,
belahan, pecahan, gores/cerat, dan kilap dengan menggunakan alat dan
bahan yang mudah dicari yaitu: kuu jari tangan, uang logam, pecahan
kaca, pisau/paku baja, kikir baja, perselen, kamera, dan loop.
2. Setelah pengidentifikasian yang dilakukan dengan teliti maka dapat
diketahui jenis-jenis mineralnya, seperti talc, molibdhenit, kuarsa,
melacite, dan pyrite.
1.8 Saran
Saran saya setelah mengikuti praktikum ini adalah agar alat-alat
praktikumdilaboratorium yang akan digunakan agar dilengkapi supaya tidak
memberatkan

siswa, karena banyak teman-teman yang tidak masuk

praktikum haya karna tidak mempunyai alat.

DAFTAR PUSTAKA
Doddy Setya, 1987. Batuan dan Mineral, Bandung.
Firdaus, Laode Asrafil, Rio Candrajaya, 2012, Modul Praktikum Geologi Dasar
dan Geologi 1, Laboratorium Jurusan Fakultas Mipa Unhalu.
Http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/1928347-batuan/
Http://kuningtelorasin.wordpress.com/batuan-macam-dan-pembentukannya/

Anda mungkin juga menyukai