Anda di halaman 1dari 11

ACARA V

PETA TOPOGRAFI

5.1 Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan peta topografi yaitu:
1. Agar mampu membuat peta topografi
2. Agar mampu menjelaskan penyebaran batuan dan bentuk muka bumi.
5.2 Landasan Teori
Peta adalah gambaran suatu permukaan datar dari seluru atau sebagian
permukaan bumi untuk memperlihatkan kenmapakan fisik, olittik atua yang
lainya yang dihubungkan oleh titik-titik dengan skala proyeksi tertentu. Peta
totpgrafi adalah peta yang menggambarkan penyebaran, bentuk dan ukura muka
bumi. Gambar tersebur ditunjukan oleh garis-garis ketinggian dengan referensi
tertentu, yang disebut garis kontur, yaitu garis imajiner dipermukaan bumi yang
menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama.
1. Relief
: beda tinggi antara satu tempat dengantempat yang lain,
termasuk bukit, lembah, pegunungan, dan sebagainya.
2. Drainage
: pola-pola aliran air, termasuk sungai, danau, rawa, laut, dan
sebagainya.
3. Culture

: semua bentuk hasil karya manusia, seperti kota, desa,

batas administrasi daerah, jalan setapak, jalan kereta api, dan sebagainya.
Elemen-elemen penting dalam pembuatan peta topografi harus memiliki
keterangan sebagai berikut:

1. Skala, yaitu perbandingan jarak antara dua titik paa peta dengan jarak
sebenarnya dilapangan. Skala dapat digambarkan dengan tiga skala, yaitu:
- Verbal
- Grafi/bar
- Froksional/rasio
2. Orientasi lokasi
Dalam setiap peta harus diketahui koordinat (latitude, longitude) dan arah
utamanya. Pada peta topografi setidaknya ada dua arah utara, yakni arah utara
sebenarnya (True North/TN) dan arah utara magnetic (Magnetic North/MT)
(Firdaus, 2012:18-19).
3. Garis kontur
Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang menghubungkan titik
dengan ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu diatas peta
yang memperlihatkan titik-titik diatas peta dengan ketinggian yang sama. Nama
lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis tinggi horizontal.
Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap tinggi tertentu. Garis
kontur disajikan di atas peta untuk memperlihatkan naik turunnya keadaan
permukaan tanah. Aplikasi lebih lanjut dari garis kontur adalah untuk
memberikan informasi slope (kemiringan tanah rata-rata), irisan
profil memanjang atau melintang permukaan tanah terhadap jalur proyek
(bangunan) dan perhitungan galian serta timbunan (cut and fill) permukaan tanah
asli terhadap ketinggian vertikal garis atau bangunan. Garis kontur dapat dibentuk

dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar


dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat
dengan skala tertentu, maka untuk garis kontur ini juga akan mengalami
pengecilan sesuai skala peta
(http://muftysaid.wordpress.com/2009/11/22/garis kontur/).
Jadi garis kontur adalah suatu garis yang digambarkan diatas bidang datar
melalui titik titik yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang
referensi tertentu. Garis ini merupakan tempat kedudukan titik-titik yang
mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi atau garis khayal
yang menghubungkan titik titik yang mempunyai ketinggian yang
sama.Penarikan garis kontur bertujuan untuk memberikan informasi relief

( baik

secara relative maupun absolute ).


Sifat-sifat garis kontur antara lain:
a. Berbentuk kurva tertutup.
b. Tidak bercabang.
c. Tidak berpotongan.
d. Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai.
e. Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan.
f. Tidak tergambar jika melewati bangunan.
g. Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal.
h. Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai

i. Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikanj.
k. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu..
l. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang
lebih tinggi.
m. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "U" menandakan
punggungan gunung.
n. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" menandakan
suatu lembah/jurang
(http://www.crayonpedia.org/mw/Garis-kontur-sifat-dan-interpolasinya.iskandar).

5.3 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan tentang peta
topografi adalah:
Tabel 5.1 Alat dan bahan serta kegunaannya
No
Nama alat dan bahan

Kagunaan

1
2

Protraktor
Pensil warna

Untuk mnggambar derajat kemiringan


Untuk membuat peta

1.4 Prosedur Penelitian


Adapun prosedur penelitian yang digunakan pada praktikum tentang peta
topografi adalah :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Menentukan skala interval garis kontur.
3. Mengisi data pada lembar pengamatan

5.5 Data pengamatan


Adapun adat yang saya dapatkan dari praktikum tenteng peta topografi yatu:

Gambar 5.1 peta topografi A dan B dengan interval kontur 5 m.

Gambar 5.2 peta topografi dengan interval kontur 100 m.

Gamba 5.3 peta topografi D dengan interval kontur 20 dan penampang X-Y.

5.6 Pembahasan
Peta topografi merupakan peta yang membahas tentang bektuk muka bumi.
Pada praktikum mengenai peta topografi, kami membahas mengenai bagai mana
menggambar peta topografi dengan garis kontur, dimna garis kontur merupakan
garis imajiner dipermukaan bumi yang menghubungkan titik-titik denagn
ketinggian yang sama. Dalam menggambar peta topografi, kita harus mengetahui
terlebih dahulu sifat-sifat garis kontur itu sendiri agar tidak salah dalam
menggambar peta topografi.
Peta topografi dibuat untuk memberikan informasi tentang keberadaan, lokasi,
dan jarak, seperti lokasi penduduk, rute perjalanan dan komunikasi. Peta
topografi juga menampilkan variasi daerah, ketinggian kontur, dan tingkat
tutupan vegetasi. Dengan kekuatan militer yang tersebar di seluruh dunia, maka
militer bergantung pada peta untuk memberikan informasi terhadap unsur-unsur
tempur dan untuk menyelesaikan operasi logistik. Mobilitas tentara dan material
yang harus diangkut, disimpan, dan ditempatkan ke dalam operasi pada waktu
dan tempat yang tepat. Banyak dari perencanaan ini harus dilakukan dengan
menggunakan peta. Oleh karena itu, setiap operasi memerlukan pasokan peta,
namun meskipun kita memiliki peta terbaik, peta tidak akan berharga kecuali
pengguna peta tahu bagaimana cara membacanya.

Pada pembuatan peta topografi, harus memilki suatu ketilitian yang tinggih
karena apabila tidak teliti, maka kesalahan akan banyak yang muncul, secara
otomatis maka maksut dan tujuan dari peta yang kita buatpun tidak tepat sasaran.
Kemampuan membaca peta sangat di butuhkan jika ingin memenangkan
pertempuran. Tidak hanya dalam medan pertempuran, hal ini juga berlaku untuk
keperluan sipil seperti berburu, menempuh rimba, menyusur rawa, hiking,
mendaki gunung, bukit atau penggunaan lainnya dimana ketepatan navigasi darat
diperlukan.
Apabila suatu penyajian indeks garis kontur berbentuk datar maka interval
garis kontur adalah 1/1000 dikalikan dengan nilai skala peta , jika berbukit
maka interval garis kontur adalah 1/500 dikalikan dengan nilai skala peta
dan jika bergunung maka interval garis kontur adalah 1/200 dikalikan
dengan nilai skala peta. Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah
setiap selisih 3 garis kontur, pada daerah berbukit setiap selisih 4 garis kontur
sedangkan pada daerah bergunung setiap selisih 5 garis kontur

5.7 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, maka saya dapat menyimpulkan
bahwa :
1. Peta topografi dibuat denagn menghubungkan antara titik-titik ketinggian
yang sama dengan garis kontur.
2. Penyebaran bentuk dan ukuran muka bumi berdasarkan peta topografi bahwa
apabila semakin tinggi titik garis konturnya maka semakin tinggi pula
bentuknnya dipermukaan bumi, dan sebaliknya.
5.8 Saran
Saran saya adalah agar waktu pratikum diatur semaksimal mungkin agar
tidak praktek satu kali dua meteri karena merepotkan dan terlalu singgkat waktu
prakteknya.

Anda mungkin juga menyukai