AB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
1. Puskesmas Sematang Borang
berkomitmen untuk membangun sistem
manajemen
mutu.
2. Puskesmas Sematang Borang
menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara
system manajemen mutu sesuai dengan
standar akreditasi Puskesmas dan standar
ISO 9001:2008.
3. Sistem ini disusun untuk
memastikan telah diterapkannya
persyaratan
pengendalian terhadap proses-proses
penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat baik penyelenggaraan upaya
puskesmas maupun pelayananan klinis,
yang meliputi :
a. kejelasan proses pelayanan dan
interaksi proses dalam
penyelenggaraan
pelayananan,
b. kejelasan penanggung jawab,
c. penyediaan sumber daya,
d. penyelenggaraan pelayanan itu sendiri
mulai dari perencanaan yang berdasar
kebutuhan masyarakat/pelanggan,
e. verifikasi terhadap rencana yang
disusun,
f. pelaksanaan pelayanan,
g. verifikasi terhadap proses pelayanan
dan hasil-hasil yang dicapai,
h. monitoring dan evaluasi
i. upaya penyempurnaan yang
berkesinambungan.
B. Pengendalian dokumen
Secara umum dokumen-dokumen
dalam system manajemen mutu
yang disusun
meliputi :
1. dokumen level 1 : Kebijakan
2. dokumen level 2: pedoman/manual,
3. dokumen level 3: standar prosedur
operasional
4. dokumen level 4: rekaman-rekaman
sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan
kebijakan, pedoman, dan prosedur
Pengendalian dokumen di Puskesmas
Sematang Borang adalah sebagai berikut :
1. penyusunan dokumen
Dokumen mutu disusun oleh tim mutu
yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
2. pengesahan dokumen
Pengesahan dokumen dilakukan oleh
Kepala Puskesmas Sematang Borang.
3. Penomoran
4. pemberlakukan
5. distribusi
6. penyimpanan
PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS PEDOMA
N
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan,
pusat pemberdayaan masyarakat dalam
kemandirian hidup sehat, pusat Pelayanan
Kesehatan Strata Pertama. Untuk dapat
melaksanakan fungsi tersebut, maka perlu
ditunjang sarana dan prasarana yang
memadai, berupa sarana fisik (bangunan
gedung,
peralatan medis maupun non medis) serta
sumber daya manusia. Selain itu, agar
dapat
melaksanakan fungsi Puskesmas
sebagaimana mestinya, harus
ditunjang dengan
manajemen yang baik, dimana
diperlukan perencanaan yang jelas,
strategi
pelaksanaan yang terarah. Demikian
juga diperlukan pengawasan,
pengendalian,
penilaian dan evaluasi terhadap semua
kegiatan Puskesmas.
Menghadapi tantangan era globalisasi
dalam persaingan bebas dan ketat, maka
perlu peningkatan mutu pelayanan
kesehatan di Puskesmas agar bisa
memenuhi
tuntutan sesuai standart internasional
yaitu Sertifikasi ISO. Pedoman mutu ini
akan
menjadi pedoman Puskesmas dalam
menyelenggarakan kegiatan pelayanan
secara
berdaya guna dan berhasil guna,
serta menjelaskan secara garis besar
sistem
manajemen mutu Puskesmas Sematang
Borang. Pedoman mutu Puskesmas
Sematang
Borang ini dibuat dengan tujuan
menjelaskan secara garis besar sistem
manajemen
mutu Puskesmas Sematang Borang.
1. Profil Puskesmas Sematang Borang
a. Gambaran Umum Puskesmas Sematang
Borang
Puskesmas Sematang Borang Kecamatan
Sematang Borang Kota Palembang
merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kota Palembang. ..............
b. Visi dan Misi Puskesmas Sematang
Borang
Visi Puskesmas Sematang Borang adalah
tercapainya Kecamatan Sematang
Borang Sehat menuju terwujudnya
Palembang Sehat
Pencapaian visi dilakukan dengan misi
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang profesionalisme
2. Meningkatkan mutu pelayanan
3. Memberdayakan masyarakat agar
dapat hidup sehat secara mandiri
4. Meningkatkan sarana dan prasarana
yang bermutu prima
c. Struktur Organisasi Puskesmas
Sematang Borang (terlampir)
Poli
Poli
Poli pengobatan
KIA/KB dan gigi dan
sebaliknya
MTBS/Imunisasi dan sebaliknya
sebaliknya
Poli
pengobatan
Unit
Unit Unit umum
laboratorium dan
Gizi/Sanitasi/Promkes kembali
b) Dari Poli pengobatan Gigi bisa ke : ke
Poli
Poli pengobatan
KIA
pengobatan
Unit dan umum
sebaliknya
gigi
laboratorium dan dan sebaliknya
kembali ke Poli
c) Dari Poli KIA/KB bisa ke :
- Poli pengobatan umum dan sebaliknya
- Poli pengobatan gigi dan sebaliknya
- Unit Unit laboratorium dan kembali ke
Poli KIA/KB
- Unit Gizi/ Promkes
d) Dari Poli MTBS bisa ke :
- Poli pengobatan gigi dan sebaliknya
- Poli KIA/KB dan sebaliknya
- Poli Imunisasi dan sebaliknya
- Unit laboratorium dan kembali ke MTBS
- Unit Gizi/Sanitasi/ promkes
e) Setelah mendapatkan pelayanan
dari unit unit, pasien Umum
membayar biaya retribusi sesuai Perda
Retribusi terbaru, ke Unit
kasir. Sedangkan pasien dengan
Asuransi (Askes, Jamkesmas,
DOCUMENTS
Download: 162
Comment: 0
988
views
Sha re
Comments
Description
Pedoman mutu puskesmas
Download Pedoman Mutu Kelompok Admen
Transcript
PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS PEDOMAN PEDOMAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS SEMATANG BORANG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dalam
kemandirian hidup sehat, pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama. Untuk dapat melaksanakan fungsi tersebut, maka perlu ditunjang sarana dan prasarana yang
memadai, berupa sarana fisik (bangunan gedung, peralatan medis maupun non medis) serta sumber daya manusia. Selain itu, agar dapat melaksanakan fungsi
Puskesmas sebagaimana mestinya, harus ditunjang dengan manajemen yang baik, dimana diperlukan perencanaan yang jelas, strategi pelaksanaan yang terarah.
Demikian juga diperlukan pengawasan, pengendalian, penilaian dan evaluasi terhadap semua kegiatan Puskesmas. Menghadapi tantangan era globalisasi dalam
persaingan bebas dan ketat, maka perlu peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas agar bisa memenuhi tuntutan sesuai standart internasional yaitu
Sertifikasi ISO. Pedoman mutu ini akan menjadi pedoman Puskesmas dalam menyelenggarakan kegiatan pelayanan secara berdaya guna dan berhasil guna, serta
menjelaskan secara garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas Sematang Borang. Pedoman mutu Puskesmas Sematang Borang ini dibuat dengan tujuan
menjelaskan secara garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas Sematang Borang. 1. Profil Puskesmas Sematang Borang a. Gambaran Umum Puskesmas
Sematang Borang Puskesmas Sematang Borang Kecamatan Sematang Borang Kota Palembang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota
Palembang. .............. b. Visi dan Misi Puskesmas Sematang Borang Visi Puskesmas Sematang Borang adalah tercapainya Kecamatan Sematang Borang Sehat
menuju terwujudnya Palembang Sehat Pencapaian visi dilakukan dengan misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesionalisme
2. Meningkatkan mutu pelayanan 3. Memberdayakan masyarakat agar dapat hidup sehat secara mandiri 4. Meningkatkan sarana dan prasarana yang bermutu prima
c. Struktur Organisasi Puskesmas Sematang Borang (terlampir) d. Motto Puskesmas Sematang Borang Motto yang ditanamkan di Puskesmas Sematang Borang
adalah Melayani ikhlas setulus hati. e. Tata Nilai Puskesmas Sematang Borang Nilai-nilai yang mendukung penerapan motto di Puskesmas Sematang Borang,
adalah : 1. Memberikan pelayanan kesehatan dengan senyum, sapa, salam, sopan, santun 2. Menempatkan diri kita seperti pada orang lain 3. Memberikan
pelayanan bermutu 4. Memberikan pelayanan yang adil pada semua lapisan 5. Bijaksana dalam menghadapi maslah menghadang 6. Selalu bekerja sama dalam
satu kesatuan organisasi 7. Berpenampilan rapih diri juga rapi lingkungan tempat bekerja 2. Kebijakan Mutu Pimpinan Puskesmas, Penanggung Jawab Upaya
Kesehatan, pelaksana dan seluruh karyawan Puskesmas Sematang Borang berkomitmen untuk : a. memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat/ pelanggan. b. melakukan upaya perbaikan mutu pelayanan dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sitem untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien. 3. Proses Pelayanan a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi : 1) Promosi Kesehatan. 2) Upaya Penyehatan Lingkungan. 3) Upaya Perbaikan Gizi. 4) Upaya Kesehatan Ibu dan
Anak dan Keluarga Berencana. 5) Upaya Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Menular b. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis Pelayanan klinis yang diberikan
meliputi : 1) Rawat jalan Dilakukan di Poli Umum, poli gigi, poli KIA/KB, poli MTBS, Poli Remaja, Poli Lansia. 2) Kunjungan Rumah 3) Rawat Inap Proses Pelayanan
Klinis yang dilakukan adalah : 1) Semua pasien yang berkunjung harus melewati unit pendaftaran. Di unit pendaftaran pasien menyebutkan tujuannya (ke Poli
pengobatan umum, Poli pengobatan gigi, Poli KIA/KB, Poli MTBS, Poli Lansia, Poli Remaja). 2) Atas indikasi, bisa dilaksanakan konsultasi antar unit : a) Dari Poli
pengobatan umum bisa ke : Poli pengobatan gigi dan sebaliknya Poli KIA/KB dan sebaliknya Poli MTBS/Imunisasi dan sebaliknya Unit Unit laboratorium dan
kembali ke Poli pengobatan umum Unit Gizi/Sanitasi/Promkes b) Dari Poli pengobatan Gigi bisa ke : Poli pengobatan umum dan sebaliknya Poli KIA dan
sebaliknya Unit laboratorium dan kembali ke Poli pengobatan gigi c) Dari Poli KIA/KB bisa ke : Poli pengobatan umum dan sebaliknya Poli pengobatan gigi dan
sebaliknya Unit Unit laboratorium dan kembali ke Poli KIA/KB Unit Gizi/ Promkes d) Dari Poli MTBS bisa ke : Poli pengobatan gigi dan sebaliknya Poli KIA/KB
dan sebaliknya Poli Imunisasi dan sebaliknya Unit laboratorium dan kembali ke MTBS Unit Gizi/Sanitasi/ promkes e) Setelah mendapatkan pelayanan dari unit
unit, pasien Umum membayar biaya retribusi sesuai Perda Retribusi terbaru, ke Unit kasir. Sedangkan pasien dengan Asuransi (Askes, Jamkesmas, Jamsoskes,
Kartu Palembang Sehat) tidak membayar. Langsung menuju unit Obat. f) Apabila pasien mendapatkan resep obat, setelah dari unit kasir pasien dapat mengambilnya
di unit obat. g) Setelah selesai semua, pasien bisa pulang. B. Ruang Lingkup Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001 : 2008 dan
standar akreditasi puskesmas, yang meliputi : 1. persyaratan umum sistem manajemen mutu 2. tanggung jawab manajemen 3. manajemen sumber daya 4. proses
pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Klinis. Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan keselamatan pasien dengan
menerapkan manajemen resiko. C. Tujuan Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun system manajemen mutu baik untuk
penyelenggaraan upaya puskesmas maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis. D. Landasan Hukum Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun
pedoman mutu ini adalah: 1. UU RI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; 2. UU RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 3. UU RI No. 36 tahun
2009 tentang Kesehatan; 4. UU RI No. 20 tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian 5. UU RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; 6.
Perpres No. 111 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. 7. Perpres N0 2 tahun 2015 tentang
RPJMN 2015 -2019 8. Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN 9. Permenkes No. 9 tahun 2014 tentang Klinik 10. Permnekes No. 75
tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah: standar akreditasi puskesmas dan persyaratan
ISO 9001:2008 E. Istilah dan Definisi 1. Pelanggan 2. Kepuasanpelanggan 3. Pasien 4. Koreksi 5. Tindakankorektif 6. Tindakanpreventif 7. Pedoman mutu 8.
Dokumen 9. Rekaman 10. Efektivitas 11. Efisiensi 12. Proses 13. Sasaranmutu 14. Perencanaanmutu 15. Kebijakanmutu 16. Sarana 17. Prasaranadsb (sesuai
kebutuhan) BAB II SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN A. Persyaratan Umum 1. Puskesmas Sematang Borang
berkomitmen untuk membangun sistem manajemen mutu. 2. Puskesmas Sematang Borang menetapkan, mendokumentasikan, memelihara system manajemen
mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas dan standar ISO 9001:2008. 3. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan
pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas maupun pelayananan klinis, yang
meliputi : a. kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayananan, b. kejelasan penanggung jawab, c. penyediaan sumber daya, d.
penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan, e. verifikasi terhadap rencana yang disusun, f.
pelaksanaan pelayanan, g. verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, h. monitoring dan evaluasi i. upaya penyempurnaan yang
berkesinambungan. B. Pengendalian dokumen Secara umum dokumen-dokumen dalam system manajemen mutu yang disusun meliputi : 1. dokumen level 1 :
Kebijakan 2. dokumen level 2: pedoman/manual, 3. dokumen level 3: standar prosedur operasional 4. dokumen level 4: rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai
akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur Pengendalian dokumen di Puskesmas Sematang Borang adalah sebagai berikut : 1. penyusunan dokumen
Dokumen mutu disusun oleh tim mutu yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. 2. pengesahan dokumen Pengesahan dokumen dilakukan oleh Kepala Puskesmas
Sematang Borang. 3. Penomoran 4. pemberlakukan 5. distribusi 6. penyimpanan 7. pencarian kembali 8. penarikan dokumen yang kadaluwarsa Kegiatan No. 3-8
dilakukan oleh Sekretaris Tim Mutu. Pengendalian rekam implementasi di Puskesmas Sematang Borang, Kepala Puskesmas memastikan seluruh rekam yang
menunjukan bukti-bukti kegiatan disimpan dan dipelihara dengan baik. C. Tanggung jawab manajemen 1. Komitmen manajemen Kepala Puskesmas Sematang
Borang , penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab upaya, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan Puskesmas Sematang Borang
bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada di pedoman ini. 2. Fokus pada sasaran/pasien Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas
Sematang Borang dilakukan dengan berfokus pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan, perencanaan
penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan. 3. Kebijakan mutu Seluruh
karyawan Puskesmas Sematang Borang berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan,
dan melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan dalam surat keputusan Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan mutu pelayanan
klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM. 4. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan
standar kinerja/standar pelayanan minimal yang meliputi indicator-indikator pelayanan klinis, indicator penyelenggaraan upaya puskesmas. Perencanaan disusun
dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.
Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan pasien berisi program-program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi: a. Penilaian dan peningkatan kinerja baik
UKM maupun UKP b. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien c. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas d. Penilaian kontrak/kerjasama
pihak ketiga e. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien f. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium g. Peningkatan mutu pelayanan obat h.
Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien 5. Tanggung jawab dan wewenang a. Kepala Puskesmas Kepala puskesmas bertanggung
jawab terhadap penetapan dan penerapan sistem manajemen mutu untuk meningkatkan mutu dan kinerja puskesmas guna memenuhi harapan pelanggan. b. Wakil
manajemen mutu/penanggung jawab mutu Wakil Manajemen bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi, monitoring dan membudayakan kegiatan perbaikan
kinerja secara berkesinambungan. c. Penanggung jawab UKM Penanggung jawab UKM bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan UKM sesuai dengan
pedoman dan prosedur mutu tiap jenis UKM. d. Penanggung jawab pelayanan klinis Penanggung jawab pelayanan klinis bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan pelayanan klinis sesuai dengan pedoman dan prosedur mutu tiap jenis pelayanan klinis. e. seluruh karyawan dalam peningkatan mutu Seluruh
karyawan bertanggung jawab terhadap penerapan kegiatan mutu dengan melaksanakan tugas yang diberikan sesuai dengan pedoman dan prosedur mutu. 6. Wakil
manajemen mutu/Penanggung jawab manajemen mutu Kepala Puskesmas Sematang Borang menunjuk seorang wakil manajemen mutu yang bertanggung jawab
untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di Puskesmas: a. Memastikan system manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan dipelihara b. Melaporkan
kepada manajemen kinerja dari system manajemen mutu dan kinerja pelayanan c. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan
sasaran/pasien 7. Komunikasi internal Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (mini lokakarya), pertemuan, diskusi, email, sms, memo dan media lain
yang tepat untuk melakukan komunikasi D. Tinjauan Manajemen a. Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun b. Masukan tinjauan
manajemen meliputi: 1) Hasil audit 2) Umpan balik pelanggan 3) Kinerja proses 4) Pencapaian sasaran mutu 5) Status tindakan koreksi dan pencegahan yang
dilakukan 6) Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yang lalu 7) Perubahan terhadap Kebijakan mutu 8) Perubahan yang perlu dilakukan terhadap system
manajemen mutu/system pelayanan c. Luaran tinjauan: Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas system manajemen mutu,
peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan, dan identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan E.
Manajemen sumber daya 1. Penyediaan sumber daya Kepala puskesmas Sematang Borang berkewajiban menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk
penyelenggaraan pelayanan di puskesmas. Penyediaan sumber daya meliputi: (baik untuk penyelenggaraan UKM maupun pelayanan klinis) 2. Manajemen sumber
daya manusia Penyediaan sumber daya manusis, proses rekrutmen, proses kredensial, proses pelatihan dan peningkatan kompetensi 3. Infrastruktur (jelaskan
pengelolaan infrastruktur yang harus dilakukan) 4. Lingkungan kerja (jelaskan bagaimana upaya memelihara lingkungan kerja tetap aman, hijau, dan bersih, serta
mengupayakan penghematan) F. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan pelayanan Klinis 1. Upaya Kesehatan Masyarakat: a. Perencanaan Upaya
Kesehatan Masyarakat, akses, dan pengukuran kinerja b. Penyelenggaraan UKM c. Sasaran Kinerja UKM dan MDGs: 1) Pemantauan dan pengukuran: a) Kepuasan
pelanggan b) Audit internal c) Pemantauan dan pengukuran proses d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan 2) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai 3)
Analisis data 4) Peningkatan berkelanjutan 5) Tindakan korektif 6) Tindakan preventif 2. Pelayanan klinis: a. Pelayanan Klinis yang berorientasi pasien b. Penunjang
pelayanan klinis c. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien: 1) Penilaian indikator kinerja klinis 2) Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan
pasien 3) Pelaporan insiden keselamatan pasien 4) Analisis dan tindak lanjut 5) Penerapan manajemen risiko 8. Pengukuran, penyempurn Resume : Dalam
menyusun berdasarkan prinsip manajemen : 1. Kebijakan 2. Penetapan tim mutu dan tim audit internal 3. Penyusunan rencana kerja tim mutu 4. Penetapan sasaran
mutu (bisa dilihat dari indicator kesehatan yang kritis, keluhan pelanggan, dll) 5. Menyusun program kerja 6. Menyusun SPO untuk mencapai sasaran mutu 7.
Pelaksanaan program kerja 8. Audit internal 9. Tinjauan manajemen 10. TIndakan korektif dan tindakan preventif BAB III Penutup Lampiran (jika ada) Sistematika
penulisan berbeda dengan buku Sesuaikan dengan Permenkes 75 Penentuan sasaran kinerja harus yang kuantitatif agar dapat dihitung. Berdsarkan skala
prioritas 4H 1P. pertimbangan : skala prioritas, kebijakan pimpinan, program nasional
X
RECOMMENDED