Re-Desain Teknis & Biaya Struktur Portal Beton (Kasus: Gedung 3 Lantai SMP GIKI 3 Surabaya) Julistyana Tistogondo Abstrak
Re-Desain Teknis & Biaya Struktur Portal Beton (Kasus: Gedung 3 Lantai SMP GIKI 3 Surabaya) Julistyana Tistogondo Abstrak
Julistyana Tistogondo
ABSTRAK
Peran serta swasta akhirnya kekhawatiran kekurangan sekolah bisa
teratasi, seperti yang dilakukan Yayasan Gita Kirti (GIKI) Surabaya
membangun dan memperluas/menambah jumlah ruangan dengan
membangun gedung berlantai 3. Untuk keseluruhan balok, kolom dan
plat dapat dilakukan efisiensi yang cukup besar dalam pengurangan
volume dan biaya. Efisiensi ini bisa dilakukan pada saat preliminary
desain dengan cara memperhatikan kebutuhan-kebutuhan minimum
perencanaan berdasarkan peraturan-peraturan yang ada. Untuk
keseluruhan redesain telah terjadi efisiensi biaya sebesar
Rp.82.795.250,00 (Delapan Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Sembilan
Puluh Lima Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah) atau setara 9,183%
dari biaya perencanaan awal.
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang : Pembangunan Gedung 3 lantai pada SMP GIKI 3
jalan Klampis Jaya no.11 Surabaya direncanakan menggunakan
pelat, kolom dan balok portal beton bertulang. Pada penelitian akan
melakukan evaluasi terhadap perencanaan balok portal, kolom dan
plat yang sudah ada. Dimensi semula dari balok portal memanjang
yaitu 20 x 40 cm, melintang yaitu 35 x 70 cm, kolom 35 x 55 cm dan
plat dengan tebal 12 cm, kemudian penulis mencoba melakukan
perencanaan ulang dengan menggunakan dasar-dasar preliminary
desain dari SKSNI T-15-1991-03, sehingga didapatkan dimensi baru
yang lebih ekonomis yaitu 20 x 25 cm untuk balok portal memanjang,
40 x 60 cm untuk balok portal melintang dan 30 x 50 cm untuk
dimensi kolom dan plat dengan tebal 11 cm. Dan pada akhirnya
berdasarkan hasil perhitungan nanti akan dievaluasi dari segi teknis
dan biaya, sehingga pada akhirnya akan diperoleh balok portal dan
kolom yang lebih ekonomis dan efisien sesuai kebutuhan.
Pembangunan Gedung 3 Lantai pada SMP GIKI 3 ini mempunyai
maksud untuk menambah sarana pendidikan bagi kepentingan siswa
dan masyarakat Surabaya. Batasan permasalalahan materi
pembahasan adalah sebagai berikut:
Evaluasi perencanaan yang dilakukan hanya pada pekerjaan
struktur atas yaitu pelat, balok anak, balok portal dan kolom.
Perhitungan pada bangunan atas hanya sebatas beban dan gaya-
gaya yang akan diterima oleh balok portal dan kolom struktur
saja.
Tidak melakukan penyelidikan bearing capacity dari tanah, tetapi
langsung memakai data hasil tes tanah yang telah dilaksanakan.
156 NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184
Pembebanan
Jenis pembebanan yang harus diperhitungkan dalam perencanaan
gedung ini adalah beban vertikal. Untuk analisa struktur utama
dilakukan kombinasi pembebanan sesuai ketentuan dalam SKSNI
1991. Untuk BebanVertikal dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Beban Mati, yaitu berat semua bagian gedung yang bersifat
tetap, termasuk segala unsur tambahan, finishing, mesin atau
peralatan tetap yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
gedung itu. Beban mati dapat dihitung berdasarkan tabel 2.1.
PPI 1983 pasal 1.1.
b. Beban Hidup, yaitu mencakup semua beban yang terjadi akibat
pemakaian gedung dan didalamnya termasuk beban-beban
pada lantai yang berasal dari barang-barang, mesin serta
peralatan yang tidak merupakan bagian yang tak terpisahkan
dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung tersebut.
Menurut PPI 1983 pasal 3.1 dan 3.2, besarnya beban hidup
yang bekerja tergantung dari fungsional gedung atau lantai
tersebut.
c. Beban Angin, yaitu mencakup semua beban angin yang
berpengaruh pada konstruksi atap, yang nantinya disalurkan
pada struktur utama melalui kolom-kolom struktural portal.
Perencanaan Pelat
Pelat berfungsi menerima langsung beban atau muatan sebelum
meneruskannya pada balok. Untuk perencanaan pelat beton selain
memperhatikan pembebanan juga harus diperhatikan ukuran dan
syarat-syarat tumpuan tepi. Syarat-syarat tumpuan menentukan
jenis perletakan dan jenis penghubung di tempat tumpuan. Bila pelat
dapat berotasi bebas pada tumpuan, maka pelat itu dikatakan
ditumpu bebas. Bila tumpuan mencegah pelat berotasi dan relatif
sangat kaku terhadap momen puntir, maka pelat itu terjepit penuh.
Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali,
maka pelat itu terjepit sebagian (jepitan elastis).
Penulangan Pelat
Faktor beban terkait dalam perhitungan. Selanjutnya koefisien
momen lapangan dan momen tumpuan dapat dilihat pada Tabel
13.3.1 atau 13.3.2 dalam PBI 1971.
Perencanaan Balok Anak
Dalam perencanaan ini, balok anak dimodelkan sebagai balok yang
terletak pada beberapa tumpuan dengan menganggap tumpuan
tengah sebagai balok menerus dan tumpuan tepi sebagai jepit
elastis sedangkan gaya-gaya dalamnya dihitung dengan ikhtisar
momen dan gaya lintang pada PBI 1971 dan SKSN1 T-15-1991-03.
Beban beban yang bekerja pada balok anak adalah berat sendiri
balok anak dan semua beban merata pada pelat (termasuk berat
sendiri pelat dan beban hidup merata diatasnya). Distribusi beban
Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 157
d
As = bd
h d
b
As = bd
Penampang persegi dengan tulangan rangkap
Perhitungan Penulangan Kolom
158 NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184
Aska
As As As As
Aski
Tulangan pada dua sisi (a) dan tulangan pada seluruh sisi (b)
Penggunaan grafik terutama lebih tepat untuk penulangan pada
seluruh sisi kolom dengan eksentrisitas yang pendek, berarti beban
aksial relatif besar dan beban momen relatif kecil. Penulangan pada
dua sisi terutama digunakan pada beban momen lentur yang relatif
besar dan beban aksial yang relatif kecil.
Pada grafik penulangan dapat dilihat sumbu vertikal yang dinyatakan
Pu
dengan nilai . Nilai ini adalah suatu besaran yang tidak
. Agr .0,85. fc'
berdimensi, dan ditentukan baik oleh faktor beban yang dikalikan
dengan beban aksial maupun mutu beton serta ukuran penampang.
Pu e
Pada sumbu horizontal dinyatakan dengan nilai ( 1),
. Agr .0,85. fc ' h
inipun berupa suatu besaran yang tidak berdimensi. Dalam e1 telah
Mu
diperhitungkan eksentristias e beserta faktor pembesar yang
Pu
berkaitan dengan gejala tekuk.
Besaran pada kedua sumbu dapat dihitung dan ditentukan, kemudian
suatu nilai r dapat dibaca. Penulangan yang diperlukan adalah .r.,
dng tergantung pada mutu beton. Menurut SKSNI 1991 pasal
3.2.2.2.2., untuk kolom diperkenankan menganggap faktor reduksi
kekuatan = 0,65 untuk harga Pu < 0,10 Agr fc, sedangkan untuk
harga Pu = 0 nilai ditingkatkan secara linier menjadi = 0,80.
Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 159
400 cm
400 cm
Portal Struktur 3 Dimensi
19
378 cm
378 cm
378 cm
950 cm
Portal Struktur 3 Dimensi
Preliminiary Desain
Perencanaan awal dimensi balok dan kolom struktur Gedung SMP
GIKI 3, jalan Klampis Jaya no.11, Surabaya ini didasarkan pada
ketentuan SKSNI T-15-1991-03 tabel 3.2.5
1. Balok Induk Arah Memanjang
160 NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184
L terpanjang = 400 cm
1
h min = L
16
1
= 400
16
= 25 cm
2 2
b = h = 25
3 3
= 16,7 cm 20 cm
Jadi digunakan balok induk memanjang dengan dimensi
20
25 cm
2. Balok Anak Arah Memanjang
L terpanjang = 400 cm
1 fy
h min = L(0,4 )
16 700
1 240
= 400(0,4 )
16 700
= 18.57 cm 20 cm
2 2
b = h = 20
3 3
= 13,33 cm 15 cm
Jadi digunakan balok anak dengan dimensi 15
20 cm
4. Kolom
Perencanaan Dimensi Kolom harus dibuat lebih kaku dari
dimensi balok dan dibuat seragam dengan syarat:
K kolom > K balok
E .I E.I
( ) kolom > ( ) balok
L L
Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 161
1 bk .hk 3 1 bb.hb 3
( 12 ) > ( 12 )
Lk Lb
bk .hk 3 30.50 3
( ) > ( )
378 950
bk.hk3 > 343781025 cm4
Jadi direncanakan kolom dengan dimensi 30
50 cm
Data Pembebanan
Pembebanan Plat Lantai
400 cm 400 cm
750 cm
200 cm
b
Plat Lantai dan Sistem Pembebananya Pada Balok
Pembebanan pada pelat lantai
Beban yang bekerja pada lantai Gedung SMP GIKI 3
Beban Mati (WD)
Berat sendiri plat = 0,11 x 2400 = 264
kg/m2
Berat plafon + penggantung = 11 + 7 = 18 kg/m2
Tegel + spesi = 66 kg/m2
WD = 348 kg/m2
Beban Hidup (WL) = 250 kg/m2
Beban Ultimate (Wu) = 1,2 WD + 1,6 WL
= 1,2 x (348) + 1,6 x (250)
= 817,6 kg/m2
Koefisien Momen Plat berdasarkan PBI71
Typ Skema Ly/L Momen per meter
e x Lebar
5Mtx = - 0,001
Wu.Lx2.81
Mty = - 0,001
Lx Wu.Lx2.54
Mlx = 0,001 Wu.Lx2.58
Mly = 0,001 Wu.Lx2.15
B 2,00 Mtx = - 0,001
Lx
Wu.Lx2.82
Mty = - 0,001
Wu.Lx2.53
Ly
2 8
9
1
Titik
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dimensi
1.37 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 2.9
Panjang 2.95 5 5 1.35 5 5 5 8 5
Lebar 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Beban Atap
(/m2) 12 12
12 12 12 12 12 12 12
Dead Load
171 96. 94 12 94 94 17
P .6 04 .8 94.8 5 .8 .8 96 2
q= 40 - 0.8
q= 40 - 0.8 30
Live Load
10 10 10 10 11 23
P 236 110 8 108 8 8 8 0 6
Tekanan Angin W
= 40 Kg/m2
0.0
q= 2 - 0.4
0.0
q= 2 30 - 0.4
q
Wind Load
teka 21
n .6
94. 43 86 86 18
H
4 44 .2 43.2 .4 .4 88 9
hisa 43
p .2
qek 1 = q
q ek max untuk
balok melintang
qek 3 = 7q/ 4
qek 4 = q 200 cm
qek 5 = 3q/4
q1 P2
q2
P1 P3
q1 P2
q2
P1 P3
Beban Mati
P1
Plat Lantai 11 cm = 0,11 x 2400 x 4 = 1056
kg
Tegel dan Spesi = 66 x 4 = 264 kg
Balok Memanjang = 0,25x0.2 x 2400 x 4= 480 kg
Pasangan bata = 4 x 250 x 3,78 = 3780
kg
Plafond dan Penggantung = 18 x 3,75 x 4 = 270 kg
P1 = 5850 kg
P2
Plat Lantai 11 cm = (7/4)x0,11x2400x4= 1848 kg
Tegel dan Spesi = (7/4)x66 x 4 = 462 kg
Balok Memanjang = 0,2x0.15 x 2400 x 4= 288 kg
Pasangan bata = 4 x 250 x 3,78 = 3780
kg
Plafond dan Penggantung = 18 x 4,75 x 4 = 342 kg
P2 = 6720 kg
P3
Plat Lantai 11 cm = (3/4)x0,11x2400x4= 792 kg
Tegel dan Spesi = (3/4) x 66 x 4 = 198 kg
166 NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184
1 2.m.Rn
1 2.12,55.1,2
perlu = 1 1 1 1
m fy 12,55 240
= 0,00517 min
pakai = min = 0,00583
Tulangan pasang = Asperlu = .b.d = 0,00583 . 100 . 9,5 = 5,54
cm2
Dipakai tulangan 10 mm 11 cm (As = 7,14 cm2)
Tulangan susut dan suhu :
Asusut = 0,002.b.t = 0,002 (1000) (110) = 220 mm2 = 2,20 cm2
Dipakai tulangan 8 mm 22 cm (As = 2,28 cm2)
Penulangan Lapangan Arah y
t = 110 mm
d = 110 (20 + 10 + 5) = 75 mm
Mly = 196,23 kg-m = 1962300 Nmm
Mu 1962300
Rn = 0,436 Mpa
.b.d 2
0,8.1000.75 2
fy 240
m = 0,85. fc ' 0,85.22,5 12,55
1 2.m.Rn 1 2.12,55.0,436
perlu = 1 1 1 1
m fy 12,55 240
= 0,00183 min
pakai = min = 0,00583
Tulangan pasang = Asperlu = .b.d = 0,00583 . 100 . 7,5 = 4,38
cm2
Dipakai tulangan 10 mm 15 cm (As = 5,23 cm2)
Tulangan susut dan suhu :
Asusut = 0,002.b.t = 0,002 (1000) (110) = 220 mm2 = 2,20 cm2
Dipakai tulangan 8 mm 22 cm (As = 2,28 cm2)
Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 169
Ly
8 22 cm
cm
30
10 22 cm
Lx
10
10 22 cm
12 A
cm
30
10
Sumbu y
Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 171
Tulangan Tarik
1 2.m.Rn 1 2.20,92.2,46
perlu = 1 1 1 1
m fy 20,92 400
= 0,0066 min
pakai = 0,0066
Asperlu = .b.d = 0,0066 . 20 . 20,4 = 2,693 cm2
Dipakai tulangan 3D12 mm (As = 3,39 cm2)
Tulangan Tekan (dari table momen berfaktor penampang persegi
=0,2)
As = .Asperlu = 0,2 . 2,693 cm2 = 0,54 cm2 < As min
As = As min = 0,0035 . 20 . 20,4 = 1,428 cm2
Dipakai tulangan 2D12 mm (As = 2,26 cm2)
PENULANGAN GESER
Vuk
d
x
400 cm
Bidang Geser Kritis pada Portal Memanjang
Penulangan Geser pada Tepi Bentang Balok
4915,27 4925,4 4925,4 * 400
, x = 4915,27 4925,4 = 200,206 cm
400 x x
4925,4 Vuk 4925,4 * ( x d ) 4925,4 * ( 200,206 20,4)
, Vuk = =
x xd x 200,206
Vuk = 4428,45 kg = 44284,5 N
Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 173
25 cm
cm
10 200
cm
3D12 3D12
20 cm 20 cm
Tumpuan Lapangan
Penulangan Lentur dan Geser Portal Memanjang
PENULANGAN GESER
6D22 2D22
60 cm
60 cm
10-150 10- 200
3D22 5D22
40 cm 40 cm
Tumpuan Lapangan
Penulangan Lentur dan Geser Portal Melintang
30 cm 14D19
8 12,5 cm
50 cm
Pu = 34192,41 kg = 341924,1 N
Pu 341924,1
. Agr .0,85. fc' 0,8.300.500.0,85.22,5 0,14
Mu 197458,9 e 0,57
e = 0,57 m = 577 mm 1,14
p 341924,1 h 0,50
Pu e
. A .0,85. fc ' h = 0,14.1,14 = 0,16
gr
d' 50
Dianggap = 0,1
h 500
r = 0,028 ; = 0,9; = 0,0252 ( Lihat Grafik 3.1) ..(b)
Asperlu = .Agr = 0,0252 . 50 . 30 = 37,8 cm2
Dipakai tulangan kolom 14 D 19 (As = 39.7 cm2)
30 cm 14D19
8 12,5 cm
30 cm 8 D 19
8 12,5 cm
50 cm
Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 179
(c)
(b)
(a)
(c)(a)(b)
Grafik W.C Wis dan Gideon Kusuma, Grafik dan
Tabel Perhitungan Beton Bertulang
180 NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184
ANALISIS BIAYA
DESAIN AWAL
Balok Portal Memanjang 20/40 cm, L = 4 m
No Sa Volum HS Total
Item Pekerjaan
. t. e (Rp.) (Rp.)
0. 542,460 173,58
1 Beton M3 32 .00 7.20
0. 498,450 135,57
3
2 Bekisting M 27 .00 8.40
0. 668,647 160,47
3 Jembatan Perancah M3 24 .50 5.40
Tul. Pokok 6 D 16 37. 5,826 218,14
4 mm Kg 44 .50 4.16
Sengkang10 6. 5,826 36,12
5 mm Kg 20 .50 4.30
723,90
Total 9.46
724,0
Lantai 1 dibulatkan 00.00
760,2
Lantai 2 dibulatkan 00.00
Kolom Lt Dasar, 1
No Sa Volum HS Total
Item Pekerjaan
. t. e (Rp.) (Rp.)
Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 181
542,460. 389,499.8
1 Beton M3 0.72
00 4
498,450. 178,949.7
2 Bekisting M3 0.36
00 8
668,647. 360,079.2
3 Jembatan Perancah M3 0.54
50 2
Tul. Pokok 12 D 19 586,786.8
4 Kg 100.71 5,826.50
mm 2
Sengkang10 107,794.9
5 Kg 18.50 5,826.50
mm 1
1,623,110
Total
.56
1,623,00
Lantai Dasar dibulatkan
0.00
1,704,15
Lantai 1 dibulatkan
0.00
182 NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184
Kolom Lt.2
No Volum HS Total
Item Pekerjaan Sat.
. e (Rp.) (Rp.)
542,460.0
1 Beton M3 0.72 389,499.84
0
498,450.0
2 Bekisting M3 0.36 178,949.78
0
668,647.5
3 Jembatan Perancah M3 0.54 360,079.22
0
Tul. Pokok 10 D 19
4 Kg 83.93 5,826.50 488,989.01
mm
Sengkang10
5 Kg 18.50 5,826.50 107,794.91
mm
1,525,312.7
Total
6
1,602,000.
Lantai 2 dibulatkan
00
Jembatan 668,647.5
3 M3 0.72 481,426.20
Perancah 0
4 Tul. Utama Kg 15.72 5,826.50 91,592.58
5 Tulangan Susut Kg 8.80 5,826.50 51,273.20
1,551,788.7
Total
8
1,552,000.
Lantai Dasar dibulatkan
00
1,629,600.
Lantai 1 dibulatkan
00
1,629,600.
Lantai 2 dibulatkan
00
HASIL PEMBAHASAN
Balok Portal Memanjang 20/25 cm, L = 4 m
No Volum HS Total
Item Pekerjaan Sat.
. e (Rp.) (Rp.)
542,460.
1 Beton M3 0.20 108,492.00
00
498,450.
2 Bekisting M3 0.17 84,736.50
00
Jembatan 668,647.
3 M3 0.15 100,297.13
Perancah 50
Tul. Pokok D 12
4 Kg 27.86 5,826.50 162,326.29
mm
Sengkang10
5 Kg 10.33 5,826.50 60,207.17
mm
Total 516,059.08
Lantai 1 dibulatkan 516,000.00
Lantai 2 dibulatkan 541,800.00
Balok Portal Melintang 40/60 cm, L = 10 m
No Volum HS Total
Item Pekerjaan Sat.
. e (Rp.) (Rp.)
542,460. 1,301,904.0
1 Beton M3 2.40
00 0
498,450. 1,016,838.0
2 Bekisting M3 2.04
00 0
Jembatan 668,647. 1,203,565.5
3 M3 1.80
Perancah 50 0
Tul. Pokok 9 D 22 1,417,004.8
4 Kg 243.20 5,826.50
mm 0
Sengkang10
5 Kg 13.02 5,826.50 75,861.03
mm
5,015,173.3
Total
3
184 NEUTRON, Vol.6, No.2, Agustus 2006: 155-184
5,015,000.
Lantai 1 dibulatkan
00
5,265,750.
Lantai 2 dibulatkan
00
Kolom Lt Dasar dan 1
No Volum HS Total
Item Pekerjaan Sat.
. e (Rp.) (Rp.)
542,460.
1 Beton M3 0.56 303,506.37
00
498,450.
2 Bekisting M3 0.28 139,441.39
00
668,647.
3 Jembatan Perancah M3 0.42 280,581.21
50
Tul. Pokok 12 D 19
4 Kg 117.50 5,826.50 684,584.62
mm
Sengkang10
5 Kg 16.42 5,826.50 95,659.29
mm
1,503,772.8
Total
7
1,504,000.
Lantai Dasar dibulatkan
00
1,579,200.
Lantai 1 dibulatkan
00
Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 185
Kolom Lt.2
Volum HS Total
No. Item Pekerjaan Sat.
e (Rp.) (Rp.)
542,460.0
1 Beton M3 0.56 303,506.37
0
498,450.0
2 Bekisting M3 0.28 139,441.39
0
668,647.5
3 Jembatan Perancah M3 0.42 280,581.21
0
Tul. Pokok 10 D 19
4 Kg 67.14 5,826.50 391,191.21
mm
5 Sengkang8 mm Kg 0.56 5,826.50 3,259.93
1,117,980.1
Total
0
1,174,000.
Lantai 2 dibulatkan
00
Dari analisa perhitungan biaya kedua balok portal dan kolom dan
juga plat lantai, ternyata setelah dievaluasi terdapat beberapa
efisiensi volume dan biaya sebagai berikut :
Semula Harga Redesain Harga Selisih
(Rp.) (Rp.) harga
(Rp.)
Balok Balok
724,000.0 516,000.0
Memanjang Memanjang 208,000.00
0 0
20/40 20/40
Balok Balok
Melintang 5,293,000.00 Melintang 5,015,000.00 278,000.00
35/70 40/60
Kolom Kolom
1,623,000.00 1,504,000.00 119,000.00
35x55cm 30x50cm
Plat Type A Plat Type A
5,659,000.00 5,571,300.00 87,700.00
(750 x 400cm) (750 x 400cm)
Plat Type B Plat Type B
1,552,000.00 1,498,000.00 54,000.00
(200 x 400cm) (200 x 400cm)
KESIMPULAN
Dari hasil evaluasi desain teknik diatas dapat diambil kesimpulan :
Untuk keseluruhan balok, kolom dan plat dapat dilakukan efisiensi
yang cukup besar dalam pengurangan volume dan biaya. Efisiensi ini
bisa dilakukan pada saat preliminary desain dengan cara
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan minimum perencanaan
berdasarkan peraturan-peraturan yang ada.
Untuk keseluruhan redesain telah terjadi efisiensi biaya sebesar
Rp.82.795.250,00 (Delapan Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Sembilan
Puluh Lima Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah) atau setara 9,183%
dari biaya perencanaan awal.
Untuk perencana atau konstruktor memang dituntut untuk
menghasilkan desain rencana yang seefisien mungkin namun harus
tetap memperhatikan persyaratan teknis sehingga akan diperoleh
manfaat ekonomis dan teknis yang seoptimal mungkin.
57
Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 187
REFERENSI
Analisa BOW Edisi Revisi, M2S Bandung, Anggota IKAPI.
C.K. Wang & C.G. Salmon, Reinforced ConcreteDesign, 4th edition,
Harper and Row, New York, 1985.
Departemen Pekerjaan Umum, Peraturan Beton Bertulang Indonesia
1971, D.P.U., Bandung, 1977.
Departemen Pekerjaan Umum, Peraturan Pembebanan Indonesia
untuk Gedung, Yayasan Penyelidikan Masalah Bangunan,
Bandung, 1983.
Departemen Pekerjaan Umum, Buku Pedoman untuk Struktur Beton
Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung,
D.P.U., Bandung, 1983.
Departemen Pekerjaan Umum, Standar Tata Cara Perhitungan
Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SKSNI T-15-1991-03,
Yayasan Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung, 1991.
W.C. Vis dan Gideon H.K., Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang,
edisi kedua, Erlangga, Jakarta, 1993.
W.C. Vis dan Gideon H.K., Grafik dan Tabel Perhitungan Beton
Bertulang, Erlangga, Jakarta, 1993.