Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

Anestesi inhalasi merupakan teknik yang paling sering digunakan pada general
anestesi. Obat-obatan anestesi inhalasi adalah obat-obat anesthesia yang berupa gas atau
cairan mudah menguap, yang diberikan melalui pernapasan pasien. Campuran gas atau uap
obat anesthesia dan oksigen masuk mengikuti aliran udara inspirasi, mengisi seluruh rongga
paru, selanjutnya mengalami difusi dari alveoli ke kapiler paru sesuai dengan sifat masing-
masing gas.
Obat anestesi inhalasi biasanya dipakai untuk pemeliharaan pada anestesi umum, akan
tetapi juga dapat dipakai sebagai induksi. Obat anestesi inhalasi yang paling terkenal poten
pada penggunaan untuk operasi bedah dewasa adalah isofluran, sevofluran, dan desfluran.
Untuk anak-anak halotan dan sevofluran adalah yang paling banyak digunakan. Untuk
memilih obat yang digunakan tergantung dari kesehatan pasien dan efek yang diinginkan
untuk keperluan prosedur operasinya. Nitrous oksida (N2O), kloroform, dan eter adalah agen
pembiusan umum pertama yang diterima secara universal. Etil klorida, etilen, dan
siklopropan kemudian menyusul, dengan zat yang terakhir cukup digemari pada saat itu
karena induksinya yang singkat dan pemulihannya yang cepat tanpa disertai delirium. Tetapi
sebagian dari agen pembiusan di atas sudah ditarik dari pasaran.
Sebagai contoh, eter sudah tidak digunakan secara luas karena mudah tersulut api dan
berisiko mengakibatkan kerusakan hepar. Di samping itu, eter juga mempunyai beberapa
kerugian yang tidak disenangi para anestetis seperti berbau menyengat dan menimbulkan
sekresi bronkus berlebih. Kloroform juga kini dihindari karena toksik terhadap jantung dan
hepar. Etil klorida, etilen, dan siklopropan pun tidak lagi digunakan sebagai anestetik, baik
karena toksik ataupun mudah terbakar.
Metoksifluran dan enfluran termasuk agen anestetik generasi baru yang sempat
digunakan bertahun-tahun tetapi jarang digunakan lagi karena toksisitas dan efikasinya.
Metoksifluran adalah anestetik inhalasi yang paling poten, tetapi induksi dan pemulihannya
relatif lambat. Lebih lanjut, sebagian metoksifluran dimetabolisme oleh sitokrom P-450
menghasilkan florida bebas (F), asam oksalat, dan bebrapa komponen lain yang bersifat
nefrotoksik. Sementara itu, enfluran mengurangi kontraksi myokardial dan meningkatkan
sekresi likuor serebrospinal (CSF). Selama anestesia, enfluran menginduksi perubahan
elektroensefalograf yang dapat berprogresi pada pola spike-and-wave yang biasa ditemukan
pada kejang tonik-klonik. Oleh karena itulah, dewasa ini baik metoksifluran maupun enfluran
penggunaannya telah dibatasi.
Dengan ditariknya berbagai zat anestetik dari peredaran seperti yang dikemukakan di
atas, kini terdapat lima agen inhalasi yang masih digunakan dalam praktik anestesi yakni
nitrous oksida, halotan, isofluran, desfluran, dan sevofluran. Anestetik inhalasi paling banyak
dipakai untuk induksi pada pediatri yang mana sulit dimulai dengan jalur intravena. Di sisi
lain, bagi pasien dewasa biasanya dokter anestesi lebih menyukai induksi cepat dengan agen
intravena. Meskipun demikian, sevofluran masih menjadi obat induksi pilihan untuk pasien
dewasa, mengingat baunya tidak menyengat dan onsetnya segera. Selain induksi, agen
inhalasi juga sering digunakan dalam praktik anestesiologi untuk rumatan.

SEJARAH ANESTESI INHALASI


Nitrogen-oksida, kloroform, dan eter adalah anestesi umum yang pertama kali diterima
secara universal. Methoxyflurane dan enflurane adalah 2 agen halogenasi kuat yang telah
lama digunakan dalam praktek anestesi di Amerika Utara. Methoxyflurane adalah agen
inhalasi yang paling kuat, akan tetapi methoxyflurane mempunyai daya larut yang tinggi dan
tekanan uap rendah mengakibatkan waktu yang lebih lama pada induksi. Sekitar 50% dari zat
tersebut dimetabolisme oleh enzim sitokrom P-450 menjadi Fluoride bebas (F-), asam oksalat,
dan senyawa lainnya yang bersifat nefrotoksik. Anestesi lama menggunakan methoxyflurane
dikaitkan dengan gagal ginjal resistensi vasopressin, high-output, yang paling sering terjadi
pada keadaan dimana kadar F- meningkat hingga lebih dari 50 mol/L.
Enflurane mempunyai bau yang tidak menyengat dan tidak mudah terbakar pada
konsentrasi klinis. Zat ini menekan kontraktilitas miokard, juga meningkatkan sekresi cairan
serebrospinal (CSF) dan meningkatkan resitensi terhadap aliran CSF. Oleh karena beberapa
hal tersebut di atas, maka methoxyflurane dan enflurane tidak lagi digunakan.
Saat ini terdapat lima agen inhalasi yang terus digunakan dalam anestesiologi klinis,
yaitu nitrogen oksida, halothane, isoflurane, desflurane, dan sevoflurane. Tindakan anestesi
umum dapat dibagi menjadi 3 fase, yaitu: (1) Induksi, (2) Pemeliharaan, dan (3) Pemulihan.
Anestesi inhalasi seperti halothane dan sevoflurane, berguna terutama pada induksi pasien
anak yang sulit dilakukan secara intravena. Meskipun pasien dewasa pada umumnya induksi
menggunakan agen intravena, akan tetapi juga dapat induksi inhalasi praktis menggunakan
sevoflurane karena onset cepat dan bau yang tidak menyengat. Tanpa memperhatikan usia
pasien, anestesi sering dipertahankan menggunakan agen inhalasi. Pemulihan tergantung pada
redistribusi dari otak dan paru mengeliminasi agen tersebut.

FARMAKOKINETIK ANESTESI INHALASI


Hambatan gabungan asetilkolin dengan reseptor di membrane ujung motor, ini terjadi
karena reseptor asetilkolin diduduki oleh molekul-molekul obat pelumpuh otot non
depolarisasi, sehingga proses depolarisasi membran otot tidak terjadi dan otot menjadi
lumpuh.
Walaupun mekanisme kerja anestesi inhalasi kompleks dengan melibatkan bermacam-
macam membran protein dan kanal-kanal ion, akan tetapi cukup jelas bahwa efek dari
anestesi inhalasi tergantung pada konsentrasi terapetik dari jaringan sistem saraf pusat (CNS).
Ada banyak langkah antara anestesi vaporizer dan deposisi obat anestesi di otak.
A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsentrasi Inspirasi (Fi)
Gas yang meninggalkan mesin anestesi bercampur dengan gas pada sirkuit
pernapasan sebelum diinspirasi oleh pasien. Oleh karena itu, pasien belum tentu
menerima konsentrasi yang telah ditetapkan dalam mesin penguap. Komposisi
sebenarnya dari campuran gas yang diinspirasi tergantung terutama pada laju aliran gas
segar, volume sistem pernapasan, dan setiap absorpsi oleh mesin atau sirkuit pernapasan.
Semakin tinggi laju aliran gas dari mesin anestesi, semakin kecil volume sistem
pernapasan, dan semakin rendah penyerapan dari sirkuit, maka akan semakin dekat
konsentrasi gas terinspirasi oleh paru dengan konsentrasi gas yang keluar dari mesin
anestesi. Secara klinis, hal ini mempercepat proses induksi dan waktu pemulihan.
Gambar 1. Proses yang mempengaruhi konsentrasi inspirasi.1

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsentrasi Alveolar (Fa)

Uptake: Apabila tidak terdapat serapan agen anestesi oleh tubuh, maka konsentrasi
gas alveolar (FA) akan dengan cepat mendekati konsentrasi gas inspirasi (FI). Karena agen
anestesi diserap oleh sirkulasi pulmonal saat induksi, konsentrasi alveolar akan berkurang
dari konsentrasi inspirasi (FA/FI < 1.0). Semakin besar serapan, semakin lambat laju
peningkatan konse

Anda mungkin juga menyukai

  • Referat Dermatofitosis
    Referat Dermatofitosis
    Dokumen48 halaman
    Referat Dermatofitosis
    mentariyuhendar
    Belum ada peringkat
  • Medulla
    Medulla
    Dokumen34 halaman
    Medulla
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Mama Kepasar
    Mama Kepasar
    Dokumen1 halaman
    Mama Kepasar
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen1 halaman
    Bab I
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Baru Niannn Ini
    Daftar Pustaka Baru Niannn Ini
    Dokumen6 halaman
    Daftar Pustaka Baru Niannn Ini
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen2 halaman
    Penda Hulu An
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Mama Kepasar
    Mama Kepasar
    Dokumen1 halaman
    Mama Kepasar
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen2 halaman
    Penda Hulu An
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • II222
    II222
    Dokumen2 halaman
    II222
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Arthritis Reumatoid
    Arthritis Reumatoid
    Dokumen57 halaman
    Arthritis Reumatoid
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen2 halaman
    Penda Hulu An
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Ii. Tinjauan Pustaka A. Definisi
    Ii. Tinjauan Pustaka A. Definisi
    Dokumen2 halaman
    Ii. Tinjauan Pustaka A. Definisi
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Inhalasii New
    Inhalasii New
    Dokumen7 halaman
    Inhalasii New
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Jantung
    Jantung
    Dokumen21 halaman
    Jantung
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen2 halaman
    Penda Hulu An
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Diabetes Ss
    Diabetes Ss
    Dokumen4 halaman
    Diabetes Ss
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Anamnesis Kulit
    Anamnesis Kulit
    Dokumen9 halaman
    Anamnesis Kulit
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Bius Anastesi
    Bius Anastesi
    Dokumen4 halaman
    Bius Anastesi
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Coba 2
    Coba 2
    Dokumen2 halaman
    Coba 2
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • PANKREAS
     PANKREAS
    Dokumen2 halaman
    PANKREAS
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Kulitt
    Kulitt
    Dokumen9 halaman
    Kulitt
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Inhalasii New
    Inhalasii New
    Dokumen7 halaman
    Inhalasii New
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • PANKREAS
     PANKREAS
    Dokumen2 halaman
    PANKREAS
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Jantung
    Jantung
    Dokumen21 halaman
    Jantung
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Inhalasii New
    Inhalasii New
    Dokumen7 halaman
    Inhalasii New
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Inhalasii
    Inhalasii
    Dokumen6 halaman
    Inhalasii
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Inhalasiii
    Inhalasiii
    Dokumen5 halaman
    Inhalasiii
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Daftar Nama Singkatan
    Daftar Nama Singkatan
    Dokumen1 halaman
    Daftar Nama Singkatan
    emi_bgt
    Belum ada peringkat
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Dokumen9 halaman
    Latar Belakang
    emi_bgt
    Belum ada peringkat