Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai
yang diharapkan.Dalam makalah ini kami membahas Sejarah Konferensi
Asia Afrika.Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman kami
terhadap sejarah KAA dalam pelajaran Sejarah.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru Sejarah
khususnya Ibu Maryati.S.Pd yang telah membimbing penyusun agar dapat
menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Muhammad Alparisi
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
2
Sebelum perang dunia II, negara-negara dunia ketiga yang berada di kawasan benua
Asia dan Afrika umumnya adalah daerah jajahan. Namun setelah berakhirnya perang dunia II
pada Agustus 1945, negara-negara dunia ketiga menjadi bangkit dan semakin meningkatkan
perjuangan mereka untuk memperoleh kemerdekaan. Hal tersebutlah yang menyebabkan
timbulnya konflik dan pergolakan di berbagai tempat seperti konflik di Semenanjung Korea,
Vietnam, Palestina, Yaman, Daratan China, Afrika, dan Indonesia.
3
1. Indonesia = PM. Merupakan. Ali Sostroatmijoyo
2. India = PM. Jawaharial Nehru
3. Pakistan = PM. Moh. Ali
4. Sri Lanka = PM. Sir John Kotelawala
5. Burma = PM. U Nu.
4
B. USAHA-USAHA PERSIAPAN KONFERENSI
5
pentingnya diadakan konferensi semacam itu, seperti tercermin dalam pernyataan bersama
pada akhir kunjungan Perdan Menteri Indonesia :
6
The prime reprensentatives discussed also the proposal to have a conference of
representatives of Asians and African countries and were agreed that a conference of this kind
was desirble and world be helpful in promoting. Is should be held at an early date.
Keyakinan serupa dinyatakan pula oleh Perdana Menteri Birma U Nu pada tanggal 28
september 1954.Dengan demikian, maka usaha-usaha penyelidikan atas kemungkinan
diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika dianggap selesai dan berhasil serta usaha
selanjutnya ialah mempersiapkan pelaksanaan konferensi itu.
Atas undangan Perdana Menteri Indonesia, para Perdan Menteri peserta Konferensi
Kolombo (Birma, Srilangka, India, Indonesia, dan Pakistan) mengadakan Konferensi di
Bogor pada tanggal 28 dan 29 Desember 1954, yang dikenal dengan sebutan Konferensi
Panca Negara. Konferensi ini membicarakan persiapan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika.
7
C. Persiapan Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika
Konferensi Panca Negara sendiri dihadiri oleh lima negara pelopor, yaitu:
9
4. Kedudukan negara-negara Asia Afrika dalam upaya mewujudkan perdamaian
dunia.
Konferensi Asia Afrika dilaksanakan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18-25 April
1955. Konferensi ini berlangsung di Gedung Merdeka yang sekarang terletak di Jalan Asia
Afrika, Bandung. Konfrensi yang dibuka secara resmi oleh Presiden Sukarno pada tanggal 18
April 1955 ini dihadiri oleh 29 negara, dan dan 6 diantaranya adalah negara-negara Afrika.
Ke-29 negara peserta Konferensi Asia Afrika di Bandung tersebut antara lain:
Afganistan, Yordania, Saudi Arabia, Burma, Kamboja, Srilanka, Jepang, Laos, Sudan,
Ethiopia, Libanon, Suriah, Filipina, Liberia, Turki, Ghana, Libya, Vietnam Selatan, India,
Thailand, Vietnam Utara, Indonesia, Mesir, Yaman, Irak, Nepal, Pakistan, Iran, dan RRC.
Susunan pengurus Konferensi Asia Afrika adalah sebagai berikut:
10
Berbagai masalah yang dibahas dalam konferensi tersebut antara lain:
1. Usaha untuk meningkatkan kerjasama bidang ekonomi, sosial, budaya, dan hak asasi
manusia.
4. Kerjasama internasional.
Dasasila Bandung
3. Mengakui persamaan semua ras dan persamaan semua bangsa baik besar maupun
kecil.
5. Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau
secara kolektif.
Konfrensi Asia Afrika yang pertama (KAA I) diadakan di kota Bandung pada tanggal 19 april
1955 dan dihadiri oleh 29 negara kawasan Asia dan Afrika. Konferensi ini menghasilkan 10
butir hasil kesepakatan bersama yang bernama Dasasila Bandung atau Bandung Declaration.
Dengan adanya Dasa Sila Bandung mampu menghasilkan resolusi dalam persidangan PBB
ke 15 tahun 1960 yaitu resolusi Deklarasi Pembenaran Kemerdekaan kepada negara-negara
dan bangsa yang terjajah yang lebih dikenal sebagai Deklarasi Dekolonisasi.
Negara-Negara Peserta yang mengikuti Konferensi Asia Africa KAA 1 di Bandung :
1. Indonesia
2. Afghanistan
3. Kamboja
4. RRC / Cina
5. Mesir
6. Ethiopia
7. India
8. Filipina
9. Birma
10. Pakistan
11. Srilanka
12. Vietnam Utara
13. Vietnam Selatan
14. Saudi Arabia
15. Yaman
16. Syiria
17. Thailand
18. Turki
19. Iran
20. Irak
12
H. Dampak Konferensi Asia Afrika
Konferensi Asia Afrika di Bandung telah membakar semangat dan menambah kekuatan
moral para pejuang bangsa-bangsa Asia dan Afrika yang pada masa itu tengah
memperjuangkan kemerdekaan tanah air mereka, sehingga kemudian lahirlah sejumlah
negara merdeka di kawasan Asia dan Afrika. Semua itu menandakan bahwa cita-cita dan
semangat Dasasila Bandung semakin merasuk ke dalam tubuh bangsa-bangsa Asia dan
Afrika.
Konferensi Asia Afrika juga telah berhasil menumbuhkan semangat solidaritas di antara
Negara-negara Asia Afrika, baik dalam menghadapi masalah internasional maupun regional.
Beberapa konferensi antarorganisasi dari negara-negara tersebut diselenggarakan, seperti
Konferensi Mahasiswa Asia Afrika, Konferensi Setiakawan Rakyat Asia Afrika, Konferensi
Wartawan Asia Afrika, dan Konferensi Islam Afrika Asia.
Jiwa Bandung dengan Dasasilanya telah mengubah pandangan dunia tentang hubungan
internasional. Bandung telah melahirkan faham Dunia Ketiga atau Non-Aligned terhadap
Dunia Pertama Washington, dan Dunia Kedua Moscow. Jiwa Bandung telah mengubah juga
struktur Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Forum PBB tidak lagi menjadi forum eksklusif
Barat atau Timur saja.
13