Anda di halaman 1dari 8

Krustasea

Krustasea adalah suatu kelompok besar dari artropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies
yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum.[1] Kelompok ini mencakup
hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip[1].
Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah
beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat.[1] Kebanyakan anggotanya dapat
bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada
inangnya.[1]

Daftar isi
1 Struktur dan fungsi tubuh

2 Klasifikasi

3 Hubungan krustasea dengan manusia

4 Referensi

5 Pranala luar

Struktur dan fungsi tubuh


Tubuh krustasea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut
atau badan belakang (abdomen).[2] Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit keras yang disebut
karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan.
[2]
Selain itu, di sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah.[2]
Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat
ekor.[2] Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan telurnya.
Sistem pencernaan krustasea dimulai dari mulut, kerongkong, lambung, usus, dan anus[2]. Sisa
metabolisme akan diekskresikan melalui sel api. Sistem saraf krustasea disebut sebagai sistem
saraf tangga tali, di mana ganglion kepala (otak) terhubung dengan antena (indra peraba), mata
(indra penglihatan), dan statosista (indra keseimbangan).[3] Hewan-hewan Crustacea bernapas
dengan insang yang melekat pada anggota tubuhnya dan sistem peredaran darah yang
dimilikinya adalah sistem peredaran darah terbuka[4]. O2 masuk dari air ke pembuluh insang,
sedangkan CO2 berdifusi dengan arah berlawanan. O2 ini akan diedarkan ke seluruh tumbuh
tanpa melalui pembuluh darah.[4] Golongan hewan ini bersifat diesis (ada jantan dan betina) dan
pembuahan berlangsung di dalam tubuh betina (fertilisasi internal). Untuk dapat menjadi dewasa,
larva hewan akan mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali.

Klasifikasi
Krustasea dibagi menjadi 2 sub-kelas, yaitu Entomostraca (udang-udangan rendah) dan
Malacostrata (udang-udangan besar).[2] Entomostraca umumnya berukuran kecil dan merupakan
zooplankton yang banyak ditemukan di perairan laut atau air tawar[2]. Golongan hewan ini
biasanya digunakan sebagai makanan ikan, contohnya adalah ordo Copepoda, Cladocera,
Ostracoda, dan Amphipoda[2]. Sedangkan, Malacostrata umumnya hidup di laut dan pantai. Yang
termasuk ke dalam Malacostrata adalah ordo Decapoda dan Isopoda[5]. Contoh dari spesiesnya
adalah udang windu (Panaeus), udang galah (Macrobanchium rosenbergi), rajungan (Neptunus
pelagicus), dan kepiting (Portunus sexdentalus).[5]

Hubungan krustasea dengan manusia


Sebagian besar Malacostrata dimanfaatkan manusia sebagai makanan yang kaya protein hewani,
contohnya adalah udang, kepiting, dan rajungan.[5] Namun, beberapa jenis Crustacea juga dapat
merugikan manusia, contohnya yuyu yang dapat merusak tanaman padi di sawah dan ketam
kenari perusak tanaman kelapa di Maluku.[6] Sub-kelas Entomostraca juga dimanfaatkan manusia
sebagai pakan ikan untuk industri perikanan
Malacostraca
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Malacostraca
Rentang fosil: Cambrian
Saat ini

Pra

K
Pg

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Arthropoda

Upafilum: Crustacea
Malacostraca
Kelas:
Latreille, 1802

Upakelas

Eumalacostraca

Hoplocarida

Phyllocarida

Lihat teks untuk ordo.

Malacostraca adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam
filum Arthropoda, subfilum Crustacea.[1] Tubuh Malacostraca pada umumnya terdiri atas 14
segmen. Delapan segmen depan merupakan sefalotoraks, sedangkan enam segmen belakang
membentuk abdomen. Malacostraca dibagi menjadi beberapa ordo
Entromosteca
Pengertian Metamorfosis

Metamorfosis adalah suatu perubahan individu mahluk hidup dari telur sampai
menjadi dewasa yang sempurna dengan mengalami perubahan bentuk
morfologi,anatomi bahkan fisiologis.

Metamorfosis pada dibedakan menjadi dua yaitu :

*METAMORFOSIS SEMPURNA
Metamorfosis sempurna merupakan jenis perubahan hewan yang melalui 4
tahapan pertumbuhan dan perubahan, yakni: Telur ---> Larva --> Pupa --> Dewasa.
Metamorfosis ini disebut juga dengan istilah holometabola atau holometabolisme.
Adapun contoh hewan yang dikategorikan mengalami metamorfosis sempurna
adalah katak.

TAHAP PERKEMBANGAN META MORFOSIS KATAK :

Contoh metamorfosis sempurna adalah katak. Ia juga dimulai dari telur yang
setelah memakan waktu kurang lebih sepuluh hari, telur katak tersebut akan
bertransformasi menjadi apa yang disebut dengan berudu. Berudu ini seperti ikan
kecil berwarna hitam yang memiliki struktur tubuh yang belum sempurna. Meski
demikian, pada usia dua hari, berudu tersebut akan memiliki insang yang
digunakannya untung bernafas. Menginjak usia kurang lebih 3 minggu, insang pada
berudu secara alamiah akan hilang sebab tertutup oleh kulit yang tumbuh.
Memasuki umur delapan minggu, pada berudu akan dijumpai kaki belakang yang
mulai tumbuh. Selanjutnya, saat kaki belakang telah besarm baru kemudian kaki
depan perlahan muncul sampai akhirnya tumbuh secara terus menerus hingga
berudu mencapai usia kira-kira dua belas minggu. Selanjutnya, pada berudu juga
akan muncul ekor yang terlihat pendek. Selanjytnya, berudu juga akan mulai
bernafas menggunakan paru-paru dan secara perlahan menjelma menjadi katak
yang dewasa dengan struktur badan yang sempurna.

TAHAP PERKEMBANGAN META MORFOSIS KUPU-KUPU :

*METAMORFOSIS TIDAK SEMPURNA


Metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang melalui tahap telur yang menetas
menjadi nimfa, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi imago (dewasa).

Nimfa adalah hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa tetapi berukuran lebih kecil dengan
perbandingan tubuh yang berbeda. Nimfa akan mengalami molting (pergantian kulit),setiap kali
setelah molting mahluk hidup itu kelihatan lebih mirip dengan hewan dewasa.
Contoh metamorfosis tidak sempurna : jangkrik, belalang, kecoa.

1.BELALANG
2. KECOA

Anda mungkin juga menyukai