Anda di halaman 1dari 1

1)Fasies Turbidit Klasik (Classical Turbidite, CT)

Fasies ini pada umumnya terdiri dari perselingan antara batupasir dan
serpih/batulempung dengan perlapisan sejajar tanpa endapan channel. Struktur
sedimen yang sering dijumpai adalah perlapisan bersusun, perlapisan sejajar, dan
laminasi, konvolut atau a,b,c Bouma (1962), lapisan batupasir menebal ke arah
atas. Pada bagian dasar batupasir dijumpai hasil erosi akibat penggerusan arus
turbid (sole mark) dan dapat digunakan untuk menentukan arus turbid purba.
Dicirikan oleh adanya CCC (Clast, Convolution, Climbing ripples). Climbing ripples
dan convolut merupakan hasil dari pengendapan suspensi, sedangkan clast
merupakan hasil erosi arus turbid (Walker, 1985).
2)Fasies Batupasir masif (Massive Sandstone, MS)
Fasies ini terdiri dari batupasir masif, kadang-kadang terdapat endapan channel,
ketebalan 0,5-5 meter, struktur mangkok/dish structure. Fasies ini berasosiasi
dengan kipas laut bagian tengah dan atas.
3)Fasies Batupasir Kerakalan (Pebbly Sandstone, PS)
Fasies ini terdiri dari batupasir kasar, kerikil-kerakal, struktur sedimen
memperlihatkan perlapisan bersusun, laminasi sejajar, tebal 0,5 5 meter.
Berasosiasi dengan channel, penyebarannya secara lateral tidak menerus,
penipisan lapisan batupasir ke arah atas dan urutan Bouma tidak berlaku.
Fasies Konglomeratan (Clast Supported Conglomerate, CGL)
Fasies ini terdiri dari batupasir sangat kasar, konglomerat, dicirikan oleh perlapisan
bersusun, bentuk butir menyudut tanggung-membundar tanggung, pemilahan
buruk, penipisan lapisan batupasir ke arah atas, tebal 1-5 m. Fasies ini berasosiasi
dengan sutrafanlobes dari kipas tengah dan kipas atas.
Fasies Lapisan yang didukung oleh aliran debris flow dan lengseran (Pebbly
mudstone, debris flow, slump and slides, SL).
Fasies ini terdiri dari berbagai kumpulan batuan, pasir, kerikil, kerakal dan bongkah-
bongkah yang terkompaksi. Fasies ini berasosiasi dengan lingkungan pengendapan
kipas atas (upper channel fill).

Anda mungkin juga menyukai