A. Pendahuluan
Karyawan atau tenaga kerja merupakan subyek faktor produksi yang sangat penting
dalam menunjang keberhasilan bisnis dalam berbagai kegiatan industri. Bahkan
berhasil tidaknya suatu bisnis, efisien dan efektif tidaknya suatu bisnis ditentukan
oleh sumber daya manusia yang berperan serta dalam bisnis itu sendiri. Untuk itu
sumber daya manusia harus mendapat perhatian dengan seksama, agar mereka
dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam pekerjaan mereka. Bentuk
perlakuan tersebut antara lain adalah kesehatan dan keselamatan kerja para
karyawan selama mereka melakukan tugas kekaryaannya. Secara langsung maupun
tidak, perlakuan keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh pada produktivitas
karyawan yang bersangkutan. Karyawan atau tenaga kerja merupakan salah satu
faktor produksi yang mempunyai peranan penting dalam usaha mendukung operasi
suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tanpa faktor manusia, suatu operasi
perusahaan tidak mungkin dilakukan. Artinya faktor manusia merupakan unsur
penting. Tanpa tenaga manusia tidak mungkin berbagai kegiatan dalam suatu
perusahaan dapat berjalan dengan baikl. Interaksi antara tenaga manusia atas faktor
produksi lainnya seperti: mesin, peralatan produksi lain, bahan baku, tenaga listrik
dan sebagainya yang memungkinkan berjalannya proses produksi. Oleh karena itu
dalam suatu kegiatan produksi selalu terjadi interaksi manusia dengan faktor
produksi lainnya. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang menimpa manusia yang
disebabkan oleh faktor produksi mesin, bahan baku, tenaga listrik, lingkungannya
dan oleh faktor lainnya. Secara umum arti kecelakaan kerja adalah suatu kejadian
musibah yang menimpa dan mengakibatkan penderitaan bagi tenaga kerja, karena
adanyainteraksi yang tidak seimbang dengan faktor produksi lain dalam suatu
operasi perusahaan. Pemerintah dalam hal ini departemen Tenaga kerja Republik
Indonesia mendefinisikan kecelakaan tenaga kerja sebagai suatu kejadian yang tiba-
tiba atau yang tidak disangka sangka dan tidak terjadi dengan sendirinya akan tetapi
ada penyebabkan.
1
B. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja secara umum mencakup suasana dan lingkungan
kerja yang menjamin kesehatan dan keselamatan karyawan agar tugas pekerjaan
perusahaan dapat berjalan lancar. Arti kesehatan dan keselamatan kerja adalah:
a. Menciptakan suasana dan lingkungan kerja:
Kondisi fisik gedung dan segala peralatan yang dimiliki sebagai sarana untuk
melaksanakan tugas karyawan. Kondisi non fisik, seperti suasana hubungan
kerja antar sesama karyawan baik secara horisontal maupun vertikal. Hubungan
horisontal menggambarkan hubungan kerja yang baik antar sesama karyawan
yang menduduki posisi yang sama. Hubungan vertikal berarti tercipta hubungan
timbal balik yang baik antara bawahan dengan atasan.
b. Menjamin keselamatan dan kesehatan karyawan, sehingga
menciptakan rasa aman dari ancaman bahaya yang ditimbulkan oleh berbagai
sumber bahaya, berupa mesin dan seluruh fasilitas produksi, bahan baku,
konstruksi bangunan, instalasi listrik dan peralatan lainnya.
c. Ruangan atau lapangan ( space) di mana orang dapat bekerja atau yang sering
dimasuki tenaga kerja. Jadi tempat kerja adalah ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian integral atau hubungan dengan tempat
kerja.
2
terang, bersih, serta ventilasi yang sangat baik. Tiap tempat yang berbahaya
harus ditempeli petunjuk atau informasi yang jelas untuk berhati-hati.
Penempatan peralatan yang berbahaya harus ditempatkan terpisah dari tempat
kerja, misalnya gudang.
4). Program pelatihan dan demonstrasi keselamatan kerja. Pelatihan tentang
kesehatan dan keselamatan kerja harus dilakukan secara intensif, sehingga para
karyawan menjadi terlatih atau profesional dalam menanggulangi kesehatan dan
keselamatan kerja.
5) Analisis kecelakaan kerja. Suatu unit kerja penanggulangan bahaya dan
keselamatan kerja sedapat mungkin sering melakukan rapat kerja intern untuk
membahas berbagai analisis kecelakaan kerja. Artinya setiap bentuk kecelakaan
kerja yang pernah terjadi harus dicatat dan laporan tersebut disimp[an secara
baik. Selanjutnya catatan tersebut dianalisis secara mendalam misalnya:
menganalisis bagaimana suatu kecelakaan terjadi, faktor-faktor apa yang
menimbulkan kecelakaan kerja tersebut terjadi, dan mencegahnya jangan
sampai hal tersebut terulang. Secara umum kecelakaan kerja dapat terjadi
karena berbagai faktor:
Keadaan pekerja sendiri ( human factor/human error )
Mesin dan alat-alat kerja ( machine and tools condition )
Keadaan lingkungan kerja ( work environment )
3
ini lingkungan kerja fisik yang baik akan mempertinggi produktivitas kerja, disamping
mengurangi kelelahan , yang berarti dapat menaikkan produksi, sehingga biaya
persatuan menjadi efisien. Faktor-faktor lingkungan kerja fisik yang perlu mendapat
perhatian antara lain adalah:
a. Penerangan cahaya
b. Ventilasi untuk sirkulasi udara segar
b. Pemeliharaan rumah tangga ( house keeping ) misalnya: lantai bersih, ruangan
wangi, suasana menyenangkan dan taman yang indah. Keadaan lingkungan fisik
yang tidak baik akan menimbulkan hal yang sebaliknya. Misalnya: tata letak ruangan
yang terlalu sempit akibat plant layout yang salah, penempatan peralatan kerja yang
tidak menyenangkan dan tidak menimbulkan gairah kerja yang baik. Pihak
manajemen harus selalu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan dan keselamatan kerja para karyawan. Apabila kondisi kesehatan dan
keselamatan kerja karyawan kurang memadai, perlu diperbaiki, caranya tergantung
pada faktor yang mempengaruhinya.
Kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh kombinasi antara tingkah laku manusia,
kondisi fisik perusahaan maupun oleh mesin dan alat kerja atau alat produksi atau
oleh salah satu diantaranya.
4
a. Selalu menggunakan pisau yang tajam. Pisau yang tajam lebih
aman daripada pisau tumpul, karena tekanan dan tenaga yang
diperlukan pada saat digunakan lebih kecil, dan tidak mudah selip.
5
p. Apabila membuka karton atau pengemas lain yang ada
paku atau isi staplernya, maka logam-logam tersebut dikumpulkan
pada wadah tertentu dan segera dibuang.
q. Apabila teriris atau terluka potong kecil lainnya, segera dirawat
dengan obat-obat pertolongan pertama yang memadai untuk
mencegah infeksi.
Gambar 3. 1.
Contoh Kecelakaan Kerja dan Penanganannya
6
yang mengeluarkan uap panas, serta melaku-kannya dalam jarak
yang aman (jarak antara tubuh de-ngan peralatan tersebut).
g. Apabila kompor gas yang digunakan tidak dilengkapi dengan
pemantik otomatis, maka klep gas harus ada dalam keadaan
tertutup sewaktu korek api/sumber api lainnya dinyalakan.
h. Pekerja sebaiknya mengenakan pakaian dengan lengan panjang
untuk melindungi diri dari percikan/tumpahan makanan/minyak
panas. Alas kaki hendaknya terbuat dari kulit yang kuat, dan
tertutup pada bagian jari-jarinya.
i. Makanan yang akan digoreng harus ditiriskan terlebih dahulu, agar
tidak terbentuk percikan minyak panas sewaktu digoreng.
j. Selalu memperingatkan orang-orang di sekitar Anda, apabila Anda
melalui mereka dengan membawa barang-barang yang panas.
7
4. Mencegah Terjadinya Luka oleh Mesin atau Peralatan Lainnya
Beberapa prinsip atau cara kerja yang perlu diperhatikan untuk
mencegah terjadinya luka oleh mesin atau peralatan lain-nya antara
lain sebagai berikut:
Jangan sekali-kali menggunakan peralatan elektris/mekanik
apa pun tanpa mengetahui dengan pasti cara pengoperasiannya.
Jangan sekali-kali mengambil atau memindahkan makanan dari
peralatan yang sedang bejalan/beroperasi, baik dengan tangan
maupun dengan peralatan lain misalnya sendok atau garpu. Matikan
sumber listrik pada peralatan pada waktu membersihkan atau
membongkar peralatan tersebut. Pastikan tombol mesin ada pada
posisi mati (off), sebelum menghidupkan sumber listrik pada peralatan.
Jangan menyentuh atau menangani peralatan elektris jika
tangan dalam kondisi basah, atau jika berada pada lingkungan berair.
Gunakan pakaian yang pas di badan, dan hindari pakaian yang
kedodoran/berumbai-umbai, agar tidak tersangkut pada
mesiri/peralatan. Gunakan peralatan untuk aktivitas yang memang
dikhususkan untuk peralatan tersebut.
Gambar 3. 2.
Contoh Kecelakaan Kerja
8
5. Mencegah Luka karena Terjatuh
Beberapa prinsip atau cara kerja yang perlu diperhatikan untuk
mencegah luka karena terjatuh antara lain sebagai berikut.
Tumpahan/ceceran air atau makanan di lantai harus segera
dibersihkan.
G. EVALUASI:
1. Berikan contoh penanganan pertama pada kecelakaan yang
pernah dialami siswa dalam kegiatan praktik di dapur?
2. Tindakan apa yang dilakukan jika dalam kegiatan praktik
pengolahan makanan terjadi kecelakaan kerja?
3. Apa saja penyebab kecelakaan kerja yang sering dialami dalam
kegiatan pengolahan makanan?