STERILISASI
Oleh:
Uyun Al Afidah
NIM A1H013056
memerlukan suatu solusi yang tepat dari permasalahan yang ada, terutama dalam
keselamatan bahan makanan. Jaminan ini meliputi tepat atau tidaknya kualitas
makanan dan jumlah kandungan nutrisi yang ada. Namun demikian, proses
juga harus memepertimbangkan mutu akhir dari produk, dimana kerusakan mutu
B. Tujuan
1. Mengetahui prinsip-prinsip sterilisasi bahan pangan.
2. Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada produk/bahan akibat
sterilisasi
3. Mengetahui prinsip sterilisasi menggunakan autoclave
ada pada suatu benda. Secara umum terdapat tiga metode yang biasa digunakan
untuk sterilisasi. Pemilihan metode sterilisasi didasarkan pada sifat alat dan bahan
sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada
saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka
Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung,
contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll. 100 % efektif namun
1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca
misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll. Waktu relatif lama sekitar 1-2 jam.
waktu dan suhu tidak sesuai dengan ketentuan maka sterilisasipun tidak
Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang
mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi
C dan tekanan 15 lbs, apabila sedang bekerja maka akan terjadi koagulasi.
hari berturut-turut apabila selama 7 hari: Media keruh maka otoklaf rusak
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya
rasa, rupa atau penampilan Bahan disposable: alat suntikan cawan petri dpt
distrelkan dengan teknik ini. Sterilisasi dengan sinar gamma disebut juga
sterilisasi dingin
lain alkohol.
3. Sifat Kuman
4. pH
5. Suhu
III. METODOLOGI
plastik yang direkatkan dengan karet. Kemudian ditutup dengan tutup jar
gelas, lalu ditutup dengan plastik yang direkatkan denga karet. Hal ini
selama 15 menit.
4. Lakukan uji organoleptik pada bahan sebelum dan setelah sterilisasi.
A.Hasil
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 x x x x x
2 x x x x x
3 x x x x x
4 x x x x x
5 x x x x x
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 x x x x x
2 x x x X x
3 x x x x x
4 x x x x x
5 x x x x x
B. Pembahasan
suatubenda yang steril dipandang dari sudut mikrobiologi, artinYa bebas dari
mikroorganisme hidup' Pada proses sterilisasi, spora bakteri adalah yang paling
Sterilisasi atau suci hama yaitu proses membunuh segala bentuk kehidupan
Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat atau bahan dari
segala bentuk kontaminasi dari mikroba. Proses sterilisasi alat dan medium dalam
sterilisasi. Apabila teknik sterilisasi tidak diterapkan maka hasil yang dicapai tidak
maksimal dan menimbulkan berbagai kontaminasi baik dari alat maupun media
Tujuan Sterilisasi :
biakan murni
Macam-Macam Sterilisasi
sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada
saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka
panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya
erlenmeyer, tabung reaksi dll. Waktu relatif lama sekitar 1-2 jam.
121 C dan tekanan 15 lbs, apabila sedang bekerja maka akan terjadi
hari: Media keruh maka otoklaf rusak Media jernih maka otoklaf baik,
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya
cawan petri dpt distrelkan dengan teknik ini. Sterilisasi dengan sinar
lain alkohol.
3. Sifat Kuman
4. pH
5. Suhu
sebagai berikut:
1. Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah perlakuan panas guna membunuh seb a gian dari
dengan penamb a han bahan kimia agar tercipta lingkungan yang tidak nyaman
susu kental manis, penambahan asam pada acar dan jus buah-buahan,
pengemasan , seperti pada produk minuman bir kemasan botol untuk menjaga
kondisi ana e rob didalam botol dan fermentasi menggunakan mikroba tertentu.
2. Pembekuan
Pembekuan adalah metoda pengawetan yang cukup memuaskan bila
terkandung dalam produk pangan akan berubah dari bentuk cair (liquid phase),
semula air terkandung akan turun suhunya menuju titik beku, kemudian
terbentuk inti kristal yang kemudian tumbuh menjadi kristal. Bila proses
pembekuan lambat atau laju pembekuan rendah, kristal yang terjadi berukuran
bekunya, dan sebagian air seperti disebutkan diatas berubah dari keadaan cair
pangan akan naik karena sebagian air berubah menjadi es, berarti menurunkan
aktifitas air Produk. Oleh karena itu pengawetan pada produk pangan beku
air, intinya adalah menurunkan aktifitas air produk tersebut. Aktifitas air (Aw)
produk tersebut.
4. Pengentalan
Pengentalan adalah proses penghilangan sebagian air dari suatu suspensi
products misalnya pada proses pengentalan susu, pada industri jus untuk
menghasilkan jus kental, pada pada industri gula untuk mengentalkan larutan
gula guna proses kristalisasi. Proses pengentalan ini kadang juga digunakan
aktifitas air (Aw) produk melalui penghilangan air yang dikandung produk
dengan proses penguapan, sehingga mikroorganisme tidak bisa tumbuh
berkembang. Ada berbagai metoda dan alat untuk proses pengeringan, namun
Pada praktikum kali ini praktikan diminta untuk menjadi panelis untuk
menilai rasa, aroma, warna, tekstur dan larutan yang berbeda-beda dari masing-
masing kelompok. Kemudian data ditaruh didalam tabel. Berikut ini adalah data
Keterangan:
menunjukkan hasil yang bervariatif. Hal ini disebabkan karena panelis memiliki
selera yang berbeda sehingga memberikan penilaian yang berbeda juga pada uji
organoleptik ini. Sementara itu bila dilihat pada tabel, didapati bahwa setelah
proses sterilisasi terjadi perubahan yang nyata pada kejernihan larutan, warna dan
aroma. Dan proses sterilisasi tidak memberikan perubahan yang nyata pada
A. Kesimpulan
suatubenda yang steril dipandang dari sudut mikrobiologi, artinYa bebas dari
mikroorganisme hidup' Pada proses sterilisasi, spora bakteri adalah yang paling
Hasil uji organoleptik ini menunjukkan hasil yang bervariatif. Hal ini
penilaian yang berbeda juga pada uji organoleptik ini. Sementara itu bila dilihat
pada tabel, didapati bahwa setelah proses sterilisasi terjadi perubahan yang nyata
pada kejernihan larutan, warna dan aroma. Dan proses sterilisasi tidak
memberikan perubahan yang nyata pada tekstur dan rasa dari jus strawberry.
B. Saran
yang harus bertukar data walau sebenarnya tidak untuk di bahas didalam laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Sabiston, D.C. 1992. Buku Ajar Bedah. Penerbit Buku Kedokteran EGC. hal. 164-
165.
Gabriel, J. F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta:EGC
Dwidjoseputro, S. 1994. Sterilisasi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Pengolahan
%20Pangan/bab1.php