Tugas 1
Tugas 1
NIM : 1141420031
A. NYLON 6,10
Properties
Rumus : C16H30O2N2
Mekanisme Reaksi Nylon 6,10
Preparasi Sampel :
a. 1g heksametilenadiamina dimasukkan ke dalam beaker glass dan ditambahkan 25 ml
air di dalamnya.
b. 1g Sebacoyldichloride dimasukkan ke dalam beaker glass yang berbeda dan
ditambahkan 25ml n-Hexane di dalamnya.
Prosedur Pembuatan :
Perlu dicatat bahwa poliamida ini akan terus terbentuk pada antarmuka cair. Setelah
nilon yang telah terbentuk diambil, lapisan akan bertemu lagi dan nilon lebih akan
terbentuk kembali. Menarik serat nilon secara cepat agar nilon yang bisa terbentuk
lebih banyak.
6. Ulangi beberapa kali hingga habis dan kumpulkan serat nilon tersebut ke dalma petri
dish.
7. Setelah semua polimer telah dikumpulkan, cucilah dengan air dan biarkan kering
(dalam lemari asam).
8. Hati-hati membasuh semua aparat dan meletakkan kembali di tempat yang tepat
B. POLIESTER
Physical Properties :
Poliester dapat berwujud padatan amorf (transparan) atau sebagai bahan semi-kristal yang
putih dan tidak transparan, tergantung kepada proses dan riwayat termalnya.
1. Tenacity : 5-7 gm/den 8. Titik leleh : 260 oC
2. Elastic Modulus : 90 9. Konduktivitas thermal : 0,24 W/(m.K)
3. Elasticity : Good 10. Color : White
4. Moisture Regain (MR%) : 0.40% 11. Light Reflection Ability : Good
5. Specific Gravity : 1.38 12. Lusture : Bright
6. Melting Point : 250oc
7. Temperatur glass (Tg) : 75 oC 13.
14. Chemical Properties :
1. Asam : tahan air di kondisi dingin, tetapi terdegradasi oleh Asam Sulfat pada
temperature tinggi.
2. Basa : tahan terhadap basa dingin tetapi NaOH kuat melarutkan poliester ketika
pemanasan.
3. Efek Bleaching : poliester tidak terpengaruh proses bleaching
4. Pelarut organik : Pelarut organik tidak mempengaruhi benang poliester.
5. Anti bakteri dan serangga yang baik
6. Pelarut poliester : a. Chlorinated hydrocarbon, b. F3COOH, c. Fenol (kondisi panas)
15.
16. Sama halnya pada nilon-66, polyester dakron dibentuk oleh 2 polimer
berlainan, yaitu dari etilena glikol (polialkohol) dengan dimetil tereftalat (senyawa ester).
adalah suatu resin polimer termoplastik dari kelompok poliester. PET banyak diproduksi
dalam industri kimia dan digunakan dalam serat sintetis, botol minuman, wadah makanan,
aplikasi thermoforming, dan resin teknik yang sering dikombinasikan dengan serat kaca.
17.
24. Sekarang bayangkan kita menyusun senyawa-senyawa ini secara bergantian dan
membuat ester dimana masing-masing gugus asam dan masing-masing gugus alkohol,
kehilangan satu molekul air setiap kali sebuah sambungan ester terbentuk.
25.
26. Hasilnya adalah rantai seperti ditunjukkan di atas (walaupun kali ini dituliskan tanpa
memisahkan ikatan rangkap C=O namun anda bisa menuliskannya sesuai selera
anda).
27.
28. Pada tahap polimerisasi, ester sederhana ini dipanaskan pada suhu sekitar 260C dan
pada tekanan rendah. Dalam hal ini diperlukan sebuah katalis ada beberapa
kemungkinan termasuk senyawa-senyawa antimoni seperti antimoni(III) oksida.
29. Poliester terbentuk dan setengah dari etana-1,2-diol diperbaharui. Ini selanjutnya
dilepaskan dan disiklus ulang.
30.
31.
32. C. POLYVINYL ACETATE
88. PVA digunakan untuk pengemulsi cat. Polivinil asetat juga sering dijadikan
kopolimer bersama akrilat (yang lebih mahal), digunakan pada kertas dan cat. Kopolimer ini
disebut vinil akrilat. Polivinil asetat juga biasa digunakan untuk melindungi keju dari jamur
dan kelembapan. Polivinil asetat bereaksi perlahan dengan basa membentuk asam asetet
sebagai hasil hidrolisis. Senyawa boron seperti asam borat atau boraks akan terbentuk sebagai
endapan.
89. Proses produksi Polivinil Asetat dari monomer Vinil Asetat dan Metanol
dengan reaksi adisi radikal bebas fase cair dalam reaktor tangki berpengaduk proses batch,
karena reaksi eksotermis dan irreversible, maka dilengkapi dengan koil pendingin. Inisiator
yang digunakan adalah benzoil peroksida dan kondisi operasi pada tekanan 1 atm, suhu .
Hasil dari reaktor diumpankan ke menara stripper untuk dilakukan pemurnian produk dari
sisa vinil Asetat dan bahan pelarut terhadap produk yang mengandung Vinil Asetat 0,7 % dan
metanol 0,3 %. Dengan kemurnian produk 99 % dan di pompa ke tangki penyimpan produk
dan kemudian dijual. Dalam proses pembuatan Polivinil asetat ini menggunkan alat utama
yaitu reaktor tangki berpengaduk, mixer, packed purging column, stripper, ekstraktor, menara
distilasi dan tangki penyimpan. Untuk menunjang proses produksi didirikan unti pendukung
proses yang terdiri dari penyedia air, steam, udara tekan, tenaga listrik, bahan bakar dan
pengolahan limbah industri, juga di lengkapi dengan fasilitas laboratorium untuk mengontrol
mutu bahan baku dan kualitas produk serta fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja bagi
karyawan.
90.
91. D. POLIMERISASI ADISI
92. Polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer akibat adanya penggabungan
monomer-monomer yang berikatan rangkap membentuk rantai molekul yang panjang.
Reaksi ini dapat terjadi dengan bantuan katalisator. Katalisator akan membuka ikatan
rangkap pada monomer-monomer pembentuk sehingga monomer-monomer tersebut
dapat berikatan satu sama lain membentuk polimer.
96. Tahap ini diawali dengan pemutusan homolitik molekul diasil peroksida (RCOO-
OOCR) menghasilkan radikal bebas (R). Radikal bebas inilah yang mengawali reaksi
rantai.
97.
98. Radikal selanjutnya bereaksi dengan molekul etena membentuk radikal baru (radikal
monomer).
99.
101. Radikal monomer yang terbentuk pada tahap inisiasi sangat reaktif karena
kekurangan satu elektron, sehingga dapat menyerang molekul etena yang lain
menghasilkan radikal baru berikutnya dengan rantai yang lebih panjang.
102.
103. Melalui tahap yang berulang, rantai karbon dari radikal mengalami
pertumbuhan (perpanjangan) rantai.
104.
105. 3. Terminasi rantai
106. Radikal radikal bereaksi untuk membentuk molekul stabil. Reaksi berhenti
sampai pada tahap ini.
107.
108.