Anda di halaman 1dari 4

KEPEMIMPINAN DAN INOVASI

Tugas Mata kuliah


Teori Kebijakan

Program Studi
Kebijakan

Disusun oleh
AL INFITHAAR
16/405493/SMU/01115

PROGRAM DOKTOR STUDI KEBIJAKAN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
I. Pendahuluan

Para Pemimpin mengatakan bahwa orang dan budaya adalah faktor

yang paling penting untuk menggerakan inovasi (Capozzi). Inovasi merupakan

keseimbangan antara aktivitas yang bersifat bottom-up dan top-down. Ada

beberapa tahapan untuk dapat menciptkan inovasi pada suatu organisasi yaitu:

pertama dengan mendefinisikan inovasi dan menjadikannya sebagai agenda

strategis. Kedua, menggunakan sumber daya yang inovatif dan yang terakhir

adalah mengambil tindakana untuk menerapkan inovasi itu sendiri.

Riset dari McKinsey menemukan bahwa adanya kesenjangan antara

aspirasi para eksekutif dan kemampuan mereka untuk bertindak. Dari

pernyataan tersebut dapat dijalaskan bahwa disatu sisi para pengambil

keputusan/ eksekutif mengetahui dan menyadari bahwa inovasi itu sangat

penting untuk dilakukan akan tetapi disisi lainnya mereka menyadari bahwa

mereka memiliki keterbatasn untuk melakukan hal tersebut.

II. Kepemimpinan dalam inovasi

Kepemimpinan memainkan peranan penting untuk dapat

terwujudnya inovasi. Bainecke (2010) menjelaskan bahwa untuk mengahadapi

tantangan dan permasalah yang semakin rumit diperlukan karakteristik

pemimpin yang mampu untuk: memiliki pengentahun untuk mensitesa,

kreatifitas, visioner, mampu berkolaborasi, kemampan enterpreanurship,

pemikiri, mampu membuat prioritas, mampu membuat koalisi dan membangun

tim, mampu membawa ide menjadi kenyataan dan yang terakhir adalah mampu

berperan sebagai rekan, teman dan manusia.


Pemimpin sangat berperan dalam mewujudkan inovasi. Yukl (2013)

mengemukakan bahwa pemimpin dapat memfasiltasi inovasi pada suatu

organisasi dengan menciptakan lingkungan yang mendukung sehingga adanya

keinginan untuk belajar dan berinovasi. Chocran (2012) dalam disertasinya

menemukan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara kepemimpinan dan

inovasi.

Seorang pemimpin juga harus memilki karakteristik sebagai berikut:


Kemampuan individu dan pengetahaun: Kecedasan Emosional, nilai dan

keyakinan, etika, kemampuan beradaptasi dan pemikiran reflektif.


Kemampuan interpersonal: komunikasi, melatih, negosiasi dan

penyelesaian konflik.
Kemampuan Transaksi: Manajemen Mutu dan Keterbukaan, sumber

daya manusia, keuangan dan penganggaran, teori organisasi, sistem

informasi dan teknologi.


Kemampuan transformasi: visioner, manajerial, berorientasi tujaun
Pengetahuan Kebijakan dan program: pengetahuan tentagn pemerintah

dan politik, pendanaan dan legislative dan pengetahun terkait dengan

stakeholder lainnya.
Sehingga sangat jelas bahwa kepemimpinan adalah sesuatu yang mendasar dan

penting dalam menciptakan keunggulan yang kompetitif untuk menuju

kesuksesan, karena tanpa adanya kepemimpinan yang kreatif dan efektif

didalam suatu organisasi semua sumber daya tidak dapat dioptimalkan.

III. Pemimpin yang inovatif

Ada beberaapa contoh pimpinan yang inovatif di Indonesia. Presiden

Indonesia saat ini, Djoko Widodo, merupakan salah satu pemimpin yang dapat

dikategorikan sebagai pemimpin yang inovatif. Dengan metode blusukan


yang dilakukannya memberikan inspirasi kepada bawahannya untuk dapat

mencontoh dan melakukan hal yang sama guna mencari permasalahan yang

benar-benar terjadi dan actual di masyarakat. Gubernur DKI Jakarta, Basuki

Cahaya Purnama, atau yang biasa dikenal dengan AHOK. Menjadi contoh lain

dari pemimpin yang inovatif. Kebijakan-kebijakan dan program yang

diluncurkannya sangat inovatif meskipun disatu sisi dapat dikatakan

kontroversial. Pembangunan rumah susun yang ditujukan untuk masyarakat

miskin merupakan salah satu terobosan yang dilakukannya untuk mengurangi

daerh kumuh (slum area) di Jakarta.

IV. Kritik

Secara keseluruhan telah banyak dijelaskan mengenai apa yang

diperlukan dari seorang pemimpin, terlebih ketika menghadapi persoalan yang

rumit (wicked problem), akan tetapi ada satu hal yang belum dimasukan

kedalam karakteristik dan kemampuan yang diperlukan oleh seorang pemimpin

yaitu moralitas (moralitas yang baik).

Selain moral, soerang pemimpin juga seharusnya memilki hati yang

bersih. Konsep memimpin dengan ini hati akan memberikan keutungan berupa

kedekatan dengan yang dipimpin dan lebih bersifat manusiawi.

Anda mungkin juga menyukai