Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

PENYULUHAN DEMAM BERDARAH DENGUE

KKN-PROFESI ANGKATAN III

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2016

A. Latar Belakang
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan

oleh virus dengue dengan manifestasi klinik demam, nyeri otot dan atau nyeri

sendi yang disertai dengan lekopeni, ruam, limfadenopati, trombositopenia

dan diatesis hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai

dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan

dirongga tubuh. Sindroma renjatan dengue (dengue shock syndrome) adalah

demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan atau syok.


Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit

menular yang berbahaya dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat

dan sering menimbulkan wabah. Penyakit ini pertama kali ditemukan di

Filipina pada tahun 1953 dan selanjutnya menyebar ke berbagai negara. Di

Indonesia penyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1968 di Surabaya

dengan jumlah penderita 58 orang dengan kematian 24 orang (41,3%).

Selanjutnya sejak saat itu penyakit Demam Berdarah Dengue cenderung

menyebar ke seluruh tanah air Indonesia dan mencapai puncaknya pada tahun

1988 dengan insidens rate mencapai 13,45 % per 100.000 penduduk. Keadaan

ini erat kaitannya dengan meningkatnya mobilitas penduduk dan sejalan

dengan semakin lancarnya hubungan transpotasi


Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa wabah demam berdarah

bukan saja menjadi masalah di daerah kita saja, akan tetapi sudah menjadi

masalah nasional. Di Indonesia di perkirakan sudah tidak ada lagi satupun

propinsi yang terbebas dari demam berdarah. Terutama di propinsi Sulawesi

Selatan, dimana Makassar sebagai Ibu Kota Propinsi Sulawesi Selatan.

Di kota Maros sendiri telah ditemukan kasus demam berdarah yang dari

tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini menunjukkan begitu besarnya

bahaya demam berdarah yang mengancam masyarakat Indonesia terutama di

desa Bonto tallasa Kec. Simbang. Oleh karena itu pencegahan menjadi hal

wajib yang musti dilakukan agar ancaman ini tidak berkelanjutan.

Generasi muda sebagai penerus bangsa adalah salah satu element yang

tentunya sangat dibutuhkan keikutsertaan dan partisipasinya dalam upaya

memerangi bahaya demam berdarah ini. Memberikan Informasi yang benar

tentang Demam Berdarah, bagaimana mencegah dan menangulangi serta

memberikan motivasi dan penyadaran kepada seluruh element masyarakat

untuk bersama-sama mencegah penyebarannya adalah bentuk Peran aktif

Generasi muda khususnya di di desa Bonto Tallasa yang mutlak harus

dilakuakan.

B. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan


a. Tujuan Umum
Untuk mencegah perluasan wabah Demam Berdarah di desa Bonto
Tallasa.
b. Tujuan Khusus
1) Untuk memperluas dan menambah informasi kepada masyarakat
khususnya generasi muda tentang penjangkitan dan pencegahan
wabah Demam Berdarah.
2) Memberdayakan generasi muda dalam menghadapi wabah Demam
Berdarah.
3) Mendorong terciptanya partisipasi masyarakat untuk berperan aktif
dalam mensosialisasikan wabah Demam Berdarah.
C. Ruang Lingkup Kegiatan
a. Penyuluh
Penyuluh dalam kegiatan ini ialah Mahasiswi Fakultas Kedokteran
Umum Universitas Muslim Indonesia angkatan 2013.
b. Materi Penyuluhan (terlampir)
Materi penyuluhan berupa :
1) Definisi Demam Berdarah Dengue
2) Tanda-tanda demam berdarah
3) Langkah 4M untuk pencegahan
c. Media Penyuluhan
Media penyuluhan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah flipchart
d. Metode Penyuluhan
Ceramah dan Tanya Jawab
e. Peserta
Peserta berjumlah 100 orang terdiri dari santri dan santriwati

D. Target Luaran
Setelah dilakukannya penyuluhan ini, diharapkan semua santri Pesantren
Yayasan Hj. Haniah mampu memahami dan menerapkan cara pencegahan
DBD di lingkunga pesantren.
E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Tempat : Pesantren Yayasan Hj. Haniah
Hari, tanggal : Kamis-Jumat, 1-2 Desember 2016
Pukul : 10.00 WITA - selesai
F. Lampiran
Materi Penyuluhan
Absen Peserta
Dokumentasi Kegiatan

MATERI PENYULUHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

A. Pengertian
Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue

haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus

dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan atau nyeri sendi yang
disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan ditesis

hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan

hemokonsentrasi (peningkatan hematocrit) atau penumpukan cairan di rongga

tubuh. Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome) adalah demam

berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok.


Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan

wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi.

Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.

B. Ciri- Ciri Nyamuk Penyebar Penyakit


1. Warna hitam dengan bercak putih pada badan dan kaki
2. Hidup dan berkembang biak didalam rumah dan sekitarnya (bak mandi,

tempayan, drum, kaleng, ban bekas, pot tanaman air, tempat minum

burung.
3. Hinggap pada pakaian yang bergantung, kelambu dan ditempat yang gelap

dan lembab
4. Menggigit di siang hari
5. Kemampuan terbang kira-kira 100 meter
C. Tanda Dan Gejala Penyakit

Gejala klinis berikut harus ada, yaitu :


1. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus
menerus selama 2-7 hari
2. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:
Uji bendung positif
Petekie, ekimosis, purpura
Perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
Hematemesis dan atau melena
3. Pembesaran hati
4. Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan
tekanan nadi ( 20 mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan
dingin, kulit lembab, capillary refill time memanjang (>2 detik) dan pasien
tampak gelisah.
Sedangkan untuk temuan laboratoriumnya yang harus ada yaitu :9
1. Trombositopenia (100 000/l atau kurang)
2. Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas kapiler,
dengan manifestasi sebagai berikut:
a. Peningkatan hematokrit 20% dari nilai standar
b. Penurunan hematokrit 20%, setelah mendapat terapi cairan
c. Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.

D. Cara Penanganan Pertama


1. Berikan air minum yang banyak berupa oralit, the, susu dan lain-lain.
2. Kompres dingin pada ubun-ubun, lipatan paha dan ketiak.
3. Jika belum sembuh segera bawa ke dokter dan puskesmas terdekat

E. Pencegahan
1. Biologi : misalnya memelihara ikan pemakan jentik
2. Fisik

Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara

3M :
a. Menguras bak mandi
b. Menutup tempat penampungan air
c. Mengubur atau menyingkirkan benda- benda yang dapat digenangi air

seperti
3. Kimia : Dengan cara pemberian abatisasi, pengasapan dan foging

F. Komplikasi
Dengue Shock Syndrome (DSS)

G. Take Home Message


Prinsip konselig pada demam berdarah dengue adalah memberikan

pengertian pada pasien dan keluarganya tentang perjalanan penyakit dan

tata laksananya, sehingga pasien dapat mengerti bahwa tidak ada


obat/medikamentosa untuk penanganan DBD, terapi hanya bersifat

suportif dan mencegah perburukan prnyakit. Penyakit akan sembuh sesuai

dengan perjalanan alamiah penyakit.


Diharapkan mansyarakat dapat memodifikasi gaya hidup :
1. Melakukan 3M Menguras, Mengubur, Menutup
2. Menignkatkan daya tahan tubuh
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai