Anda di halaman 1dari 17

Kata Pengantar

Puja dan puji syukur selalu kami haturkan kehadirat penguasa seluruh alam

yang tiada lain dan tak ada yang lain kecuali Allah SWT. Karena berkat limpahan

rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya, kami bisa menyelesaikan tugas

penyusunan Makalah Bahasa Indonesia dengan judul Ejaan dan Tata Bahasa

Indonesia.

Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini masih jauh dari

sempurna. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat

kami harapkan dari para pembaca demi perbaikan dan peningkatan kualitas

penyusunan makalah dimasa yang akan datang.

Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan

bagi kami penyusun dan para pembaca serta referensi bagi penyusun makalah yang

senada di waktu yang akan datang. Amin.

Tegal, Januari 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................................ 2

C. Tujuan.................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3

A. Pengertian bahasa dan tata bahasa........................................................................ 3

B. Pemakaian tanda baca.......................................................................................... 5

1. Tanda Titik Koma (;)........................................................................................... 5

2. Tanda Kurung Kurawal ([ ])................................................................................ 6

3. Tanda Penyingkat (apostrof) ()........................................................................... 6

C. Penulisan Huruf Besar/Kapital............................................................................. 7

2
BAB III PENUTUP................................................................................................... 13

A. Kesimpulan......................................................................................................... 13

B. Saran................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan

sebagai alat komunikasi secara langsung. Bahasa juga dapat digunakan sebagai

alat komunikasi secara tulisan. Pada era globalisasi dan pembangunan reformasi

demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan

memahami informasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar,

sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media

penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau

materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut

secara baik dan benar. Dalam memadukan satu kesepakatan dalam

etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan, dalam hal ini

kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-

rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD) adalah sub. materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang

memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis

sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di fahami secara

komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut

1
dapatdigunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata

bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar.

B. Rumusan Masalah

Agar lebih memperjelas tentang Ejaan dan Tata Bahasa Indonesia, maka

penulis merumuskan masalahnya sebagi berikut:

1. Apa pengertian Ejaan Dan Tata Bahasa Indonesia ?


2. Bagaimana penggunaan tanda baca yang baik dan benar?
3. Bagaimana penggunaan huruf kapital?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi Ejaan Dan Tata Bahasa Indonesia.

2. Untuk memahami penggunaan tanda baca.

3. Untuk mengetahui penggunaan huruf kapital.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ejaan dan Tata Bahasa


Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa ejaan

adalah cara atau aturan menuliska kata-kata dengan huruf (Poerwadarminta,

1976:266). Gorys Keraf (1984:47) menyatakan bahwa ejaan adalah

keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan lambing-lambang bunyi

ujaran dan bagaimana interelasi antara lambang-lambang tersebut

(pemisahannya, penggabungannya) dalam suatu bahasa.


Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapatlah dikatakan bahwa ejaan

itu mengandung ketetapan-ketetapan tentang cara melambangkan atau

menuliskan satuan-satuan bunyi (fonem), satuan-satuan morfologi seperti kata

dasar, kata ulang, kata majemuk. Di samping itu, dalam ejaan terkandung juga

ketetapan-ketetapan tentang cara menuliskan satuan-satuan kata (kalimat), ke

dalamnya, termasuk ketetapan tentang pemakaian tanda baca, seperti tanda

titik, koma, titik koma, titik dua, tanda kutip, tanda tanya, tanda seru.

Tata bahasa merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan dalam

stuktur bahasa. Stuktur bahasa itu meliputi bidang-bidang tata bunyi, tata

bentuk, tata kata, dan tata kalimat serta tata makna. Dengan kata lain bahasa

meliputi bidang-bidang fonologi, morfologi, dan sintaksis (Keraf, 1994:27).

3
Tata bahasa adalah studi struktur kalimat, terutama sekali dengan

acuan kepada sintaksis dan morfologi, kerapkali disajikan sebagai buku teks

atau buku pegangan. Suatu pemberian kaidah- kaidah yang mengendalikan

bahasa secara umum, atau bahasa- bahasa tertentu, yang mencakup semantik,

fonologi, dan bahkan kerapkali pula pragmatic (Crystal 1987: 422).

Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa:

a. dalam arti sempit tata bahasa mencakup sintaksis dan morfologi

b. dalam arti luas tata bahasa selain mencakup sintaksis dan morfologi, juga

mencakup semantik, fonologi, dan pragmatik.

Dari sumber lain, kita dapati pula keterangan bahwa tata bahasa adalah

suatu pemberian atau deskripsi mengenai struktur suatu menghasilkan

kalimat-kalimat dalam bahasa tersebut. Biasanya juga turut

mempertimbangkan makna-makna dan fungsi-fungsi yang dikandung oleh

kalimat-kalimat tersebut dalam keseluruhan sistem bahasa itu. Pemberian itu

mungkin atau tidak meliputi pemberian bunyi-bunyi suatu bahasa (Ricards et

al, 1987: 125).

B. Pemakaian Tanda Baca

1. Tanda Titik Koma (;)

4
a. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat

yang sejenis dan setara.

Contoh:

- Hari sudah larut malam; Intan belum juga datang.

- Jembatan yang ambruk; masih juga belum diperbaiki.

b. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang

setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata

penghubung.

Contoh:

- Waktu istirahat; anak lelaki main bola; anak perempuan main

lompat tali; kejar-kejaran; tapi ada juga anak yang ke

perpustakaan.

- Perang meletus di Iraq; perundingan PBB tak dihiraukan;

Sadam Husein mengamuk dengan pesawat pemburu, George

Bush kewalahan.

2. Tanda Kurung Kurawal ([ ])

5
Tanda kurung kurawal atau siku dalam kaidah bahasa Indonesia

dapat dipakai untuk Mengapit penjelasan bagi suatu kalimat yang sudah

ditempatkan dalam tanda kurung.

Contoh:

- (Memerlukan waktu yang agak lama [Memikirkan dan

mempertimbangkan] hal itu)

- Persamaan akuntansi ini (perbedaannya ada di Bab 1 [lihat

halaman 38-40]) perlu dipelajari disini.

3. Tanda Penyingkat (apostrof) ()

Tanda apostrof dipakai untuk menunjukkan penghilangan suatu

bagian kata.

Contoh:

- Budi bertugas sebagai pembaca pembukaan UUD 45

- Ijinkan ku pergi berperang (ku = aku)

- Dia kan kusurati. (kan = akan)

- Mereka sudah datang, kan? (kan = bukan)

C. Penulisan Huruf Besar/Kapital

6
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata awal kalimat.

Contoh:

- Belajarlah dengan tekun!

- Ibu memasak nasi

- Adik sedang bermain

2. Huruf besar/kapital dipakai sebagai kutipan langsung.

Contoh:

- Guru bertanya, Di mana rumahmu?

- Darimana asalmu? Tanya Tuti.

- Mungkin dia tidak datang, kata Risma

3. Huruf besar/kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan-

ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci,

nama Tuhan dan termasuk kata gantinya.

Contoh:

- Allah

- Al-Quran

7
- Islam

- Yesus

- Sang Hyang Widhi

- Budha Gautama

4. Huruf besar/kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan,

keturunan yang diikuti nama orang.

Contoh:

Haji Encang Haerudin


Sultan Trenggono

Mahaputra Yamin

Imam Hambali

Nabi Ibrahim

Raden Ajeng Kartini

5. Huruf besar/kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan

pangkat yang diikuti nama orang.

Contoh:

8
Presiden Jokowi
Jendral Ahmad Yani
Doktor Mohammad Hatta
Agung Permana, Sarjana Hukum

6. Huruf besar/kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang

Contoh:

- Elin Anjelita

- Hero Benar Adilman

- Uly Siregar

7. Huruf besar/kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku,

dan bahasa.

Contoh:

- bangsa Indonesia

- suku Sunda

- bahasa Jawa

8. Huruf besar/kapital dipakai sebagai huruf pertama nama hari, bulan,

tahun, hari raya, peristiwa sejarah, dan sebagainya.

Contoh:

9
- Kamis

- Desember

- tahun Gajah

- Idul Fitri

- Kemerdekaan RI

9. Huruf besar/kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam

geografi.

Contoh:

- Pantai Losari

- Lautan Atlantik

10. Huruf besar/kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi suatu

badan, lembaga pemerintahan, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi.

Contoh:

- Departemen Dalam Negeri

- Majelis Permusyawaratan Rakyat

- Undang-Undang Dasar

10
11. Huruf besar/kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata untuk nama

buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali partikel, seperti

di, ke, dari, yang mana tidak terletak pada posisi awal.

Contoh:

- Merajut Rahmat Cinta

- Izdihar

- Jawa Post

- Hukum Adat di Indonesia

12. Huruf besar/kapital dipakai dalam singkatan nama, gelar dan sapaan.

Contoh:

- Ir (Insinyur)

- SE.Sy (Sarjana Ekonomi Syari'ah)

- Ny. (Nyonya)

13. Huruf besar/kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk

hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, paman,

bibi, dan sebagainya yang berfungsi sebagai kata ganti atau sapaan.

Contoh:

11
- Kapan Bapak pergi ke luar negeri?

- Selamat siang, Bu?

- Bagaimana kabarmu, Dik?

Catatan:

Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan

kekerabatan yang tidak dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.

Contoh:

- Kita harus sopan pada bapak dan ibu guru

- Semua bupati diundang ke istana presiden.

BAB III

PENUTUP

12
A. Kesimpulan

Tata bahasa adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur

penggunaan bahasa. Ilmu ini merupakan bagian dari bidang ilmu yang

mempelajari bahasa yaitu linguistik. Tata bahasa bahasa Indonesia telah diatur

dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBBI). Kualitas penerapan

tata bahasa yang benar dan tepat masih sangat rendah, hal ini terbukti seperti

yang dipraktikkan oleh bangsa Indonesia di media massa maupun saat

berkomunikasi di kehidupan nyata dan kehidupan maya.

B. Saran

Demikian dalam hal ini penulis akhiri makalah ini tak lupa mohon maaf

kepada semua pihak, kritik dan saran penulis harapkan demi perbaikan penulisan

makalah ini selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Budiono, Drs. E.Y.D (Ejaan Yang Disempurnakan). Jakarta : Bintang Indonesia

13
Marhijanto Bambang, Drs. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Masa Kini. Surabaya :

Terbit Terang

Dadang Sunendar, Prof. Dr. M.Hum. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia.

Jakarta : Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa Kementerian

Pendidikan Dan Kebudayaan

14

Anda mungkin juga menyukai