Anda di halaman 1dari 10

LAMPIRAN 1

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS KARYA MEDIKA II TAMBUN


NOMOR : 031/01.SK/DIR-RSKMII/VI/2015
TANGGAL : 22 Juni 2015
TENTANG : KEBIJAKAN RENCANA PEMULANGAN PASIEN
1. PENDAHULUAN
1.1. Pengertian
1.1.1.Rencana pemulangan pasien (discharge planning) adalah proses penyusunan suatu rencana
asuhan yang betujuan memelihara dan meningkatkan taraf kesehatan pasien pasca dirawat
di rumah sakit sehingga pasien dapat mandiri semaksimal mungkin dengan
mempertimbangkan kelanjutan pelayanan medis dan pelayanan penunjang
1.1.2.Tim discharge planners adalah tim yang beranggotakan DPJP, PPJP, tim PKRS, Ka Unit,
yang bertugas untuk merencanakan proses pemulangan pasien dengan pendekatan
multidisiplin, melakukan identifikasi kebutuhan perawatan pasien pasca dirawat di rumah
sakit, dan melakukan verifikasi availabilitas tempat perawatan pasien setelah pasien pulang
dari rumah sakit.
1.2. Tujuan
1.2.1.Menyiapkan kepulangan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, dan social
1.2.2.Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga
1.2.3.Meningkatkan perawatan berkelanjutan pada pasien
1.2.4.Membantu rujukan pasien pada pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kebutuhan
pasien
1.2.5.Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sikap dalam
memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien
1.3. Ruang Lingkup
Kebijakan Rencana Pemulangan Pasien/ Discharge Planning berlaku untuk semua pasien RS
Karya Medika II Tambun,
1.4. Kewajiban dan Tanggung Jawab
1.4.1.Direktur RS bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mekanisme / protokol yang
dijelaskan dalam kebijakan ini dan dokumen yang terkait tersedia untuk implementasi,
monitoring dan revisi kebijakan ini secara keseluruhan serta dapat diakses dan dimengerti
oleh semua staf terkait.
1.4.2.Wakil Direktur RS yang terlibat dalam ruang lingkup kebijakan ini bertanggung jawab
untuk memastikan bahwa semua Ka. Instalasi/Ka.Departemen/ Ka.Bidang :
Menyebarkan Kebijakan ini di wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka.
Mengimplementasikan kebijakan ini di dalam wilayah yang menjadi tanggung jawab
mereka.
Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumberdaya yang tepat untuk terpenuhinya
kebijakan ini.
Memastikan bahwa semua staf di bawah pengawasan mereka mengetahuinya kebijakan
ini dan mengikuti pelatihan untuk kebijakan ini.
1.4.3.Kepala Instalasi / Kepaia Ruang/ Wadir
1.4.3.1. Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami prosedur Pemulangan Pasien
danmenerapkannya.
1.4.3.2. Menyelidiki semua insidens gangguan pada rencana pemulangan pasien dan
memastikan terlaksananya suatu tidakan untuk mencegah terulangnya kembali
insidens tersebut.
1.4.4.Seluruh staf Rumah Sakit
1.4.4.1. Memahami dan menerapkan prosedur Pemulangan Pasien
1.4.4.2. Memastikan proses Pemulangan Pasien yang benar
1.4.4.3. Melaporkan kejadian yang tidak sesuai dengan panduan sebagai upaya
mengeliminir faktor-faktor yang tidak memberikan nilai bagi pasien
1.4.5.Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
1.4.5.1. Memantau dan memastikan panduan Pemulangan Pasien dikelola dengan baik
oleh Kepala Instalasi.
1.4.5.2. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan Pemulangan Pasien
1.5. Klasifikasi
1.5.1.Tipe Pemulangan Pasien
1.5.1.1. Boleh Pulang/ Selesai Masa Perawatan
1.5.1.1.1. Pasien telah selesai menjalani program perawatan dan hasil kesepakatan
yang diinginkan telah tercapai
1.5.1.1.2. Dalam suatu kondisi tertentu pasien dapat izin meninggalkan ruang
perawatan RS sementara dalam suatu batas waktu tertentu yang
ditetapkan oleh DPJP untuk kembali lagi menjalani masa pengobatan
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan DPJP dan Rumah Sakit
Karya Medika II Tambun
1.5.1.2. Atas Permintaan Pasien/ Menolak Nasehat Medis
1.5.1.2.1. Pasien memilih untuk mengakhiri program perawatan dikarenakan suatu
alasan tertentu. Staf Rumah Sakit yang bertanggungjawab terhadap pasien
perlu menjelaskan resiko berkenaan dengan pengobatan yang tidak adekuat
yang dapat berakibat resiko medis tertentu tak terbatas pada cacat
permanen atau kematian.
1.5.1.2.2. Apabila pasien memiliki keluarga dokter, maka untuk mengurangi resiko,
staf rumah sakit memberitahukan dokter tersebut
1.5.1.2.3. Pasien dan keluarga juga diberikan penjelasan bagaimana cara pasien dapat
masuk kembali ke dalam program pengobatan, misalnya memberikan
nomer telpon rumah sakit, nomer telpon IGD, atau ambulance yang dapat
diakses atau dihubungi pihak pasien dan keluarga
1.6. Kondisi Klinis yang perlu dipertimbangkan saat pemulangan Pasien
1.6.1.Tanda-tanda vital stabil
1.6.2.Hemodinamik stabil
1.6.3.Hasil laboratorium masih dalam batas yang dapat ditoleransi
1.6.4.Nyeri dapat terkontrol dengan baik
1.6.5.Fungsi eliminasi (BAK dan BAB) adekuat
1.6.6.Terapi medikamentosa saat dirumah tersedia
1.6.7.Asuhan 24 jam keperawatan tidak diperlukan lagi
1.6.8.Visite dan konsultasi dokter spesialis on site tidak diperlukan lagi
1.6.9.Selesai pengobatan
1.7. Kriteria Pemulangan Pasien yang Membutuhkan Dukungan Kompleks
Pasien yang berusia 65 tahun
Tinggal sendirian tanpa dukungan social secara langsung
Stroke, serangan jantung, PPOK, gagal jantung kongestif, empisema, demensia, alzeimer,
AIDS, atau penyakit yang berpotensi mengancam nyawa lainnya
Pasien yang berasal dari panti jompo
Tunawisma
Dirawat kembali dalam 30 hari
Percobaan bunuh diri
Pasien tidak dikenal/ tidak ada identitas
Korban dari kasus criminal
Trauma multiple
Tidak bekerja/ tidak ada asuransi
2. TATA LAKSANA
2.1.Rencana pemulangan pasien melibatkan dokter, perawat, fisioterapis, ahli nutrisi, farmasi,
organisasi atau praktisi kesehatan di luar rumah sakit, serta wali dan keluarga pasien
2.2.Yang berwenang memutuskan pasien dapat dipulangkan atau tidak adalah Dokter Penanggung
Jawan (DPJP) atau orang lain yang didelegasikan oleh DPJP
2.3. Rumah Sakit mengidentifikasi organisasi dan praktisi kesehatan di lingkungan tempat tinggal
pasien dan membangun kerja sama yang baik dengan memberikan informasi klinis yang lengkap
termasuk untuk instruksi tindak lanjut.
2.4. Perkiraan Waktu Pemulangan Pasien (Estimated Discharge Date/ EDD) ditetapkan sedini
mungkin (maksimal kurang dari 48 jam setelah pasien di admisi) untuk mengantisipasi
gangguan dan hambatan saat proses pemulangan dan dievaluasi Perkiraan Waktu Pemulangan
Pasien tersebut setiap hari
2.5. Perkiraan waktu pemulangan pasien terdokumentasi dalam status rekam medik
2.6. Jam pemulangan pasien dilakukan antara pukul 07.00 s/d 20.00 WIB
2.7. Perencanaan pulang pasien meliputi:
o edukasi pasien tentang kondisi klinis nya,
a. kondisi klinis seperti apa yang memerlukan perhatian dan bagaimana cara
mengatasinya
b. Bantuan untuk melakukan aktivitas
c. Latihan gerak/exercise
d. Pemberian obat; Jenis obat yang diminum, jumlah obat, cara pemberian, dan
petunjuk khusus lainnya
e. Cara menggunakan alat bantu (seperti cruck, tripod, atau walker)
f. Pemantauan diet
g. Pemberian minum per NGT
h. Perawatan bayi, perawatan payudara
i. Perawatab luka; Keterampilan khusus seperti ganti verband dan medikasi lainnya
j. Mengerti bagaimana cara menghubungi dokter atau rumah sakit atau fasilitas
layanan kesehatan terdekat bila memerlukan bantuan
k. Untuk anggota keluarga ; mengerti hal-hal apa saja yang dapat membantu pasien
l. Mengetahui jadwal kapan waktu untuk kontrol kembali
o Petugas RS Karya Medika II sebaiknya melakukan komunikasi dengan dokter keluarga
atau tim layanan primer atau layanan homecare mengenai rencana pemulangan pasien
2.8. Sesaat setelah pasien diterima
a. Lakukan pengkajian awal untuk menentukan kompleksitas kebutuhan pasien saat akan
dipulangkan
b. Susun rencana asuhan pasien, termasuk perkiraan lamanya dirawat (Length of Stay/ LOS )
dan perkiraan hari pulang (Estimate Discharge Date / EDD)
c. Komunikasikan sesegera mungkin kepada pasien dan keluarga rencana tempat yang akan
dituju pasien setelah dipulangkan dari RS
d. Berikan edukasi tentang kondisi klinis, rencana asuhan pasien, dan rencana pemulangan
sesuai dengan yang diperlukan
2.9. 2 Hari menjelang Proses Kepulangan
a. Konfirmasi tempat tujuan pasien setelah pulang dari rumah sakit
b. Konfirmasi kebutuhan pasien akan transport dan mobilitas
c. Komunikasikan rencana kepulangan pasien kepada pasien dan keluarga
d. Identifikasi organisasi fasyankes atau praktisi kesehatan di luar rumah sakit yang
bertanggung jawab terhadap tindak lanjut pelayanan di dekat tempat tinggal pasien dan jalin
komunikasi dengan pihak tersebut
2.10.1 Hari Menjelang Proses Kapulangan
a. Konfirmasi ulang kebutuhan pasien akan transport dan mobilitas pasien saat pulang
b. Nilai kondisi klinis pasien
c. Persiapkan dan konfirmasi kembali obat yang harus dibawa pulang (nama obat, jumlah obat,
cara pemberian, dan petunjuk khusus), alat bantu/ peralatan kesehatan untuk dirumah
2.11.Hari H Proses Kepulangan
a. Konfirmasi kondisi klinis pasien layak pulang sesuai kriteria pemulangan pasien
b. Persiapkan dan konfirmasi kembali obat yang harus dibawa pulang (nama obat, jumlah obat,
cara pemberian, dan petunjuk khusus), alat bantu/ peralatan kesehatan untuk dirumah
c. Melengkapi dokumen ringkasan klinis/ resume medis pasien pulang, kelengkapan
administrasi
d. Rencana kontrol
e. Alat transportasi yang digunakan
f. Jika diperlukan salinan ringkasan klinis pasien ditujukan kepada praktisi kesehatan yang
bertanggung jawab terhadap tindak lanjut pelayanan
g. Review kembali kebutuhan pasien dan keluarga akan materi edukasi meliputi point yang
disebutkan diatas dengan metode teach-back (sebutkan kembali)
2.12.Post Discharge
a. Follow up (jika diperlukan) dengan via telpon (atau home visite sesuai kebutuhan)
b. Pastikan terjadi komunikasi yang efektif antara pelaksana perawatan primer, sekunder, dan
organisasi sosial lainnya untuk menjamin bahwa setiap pasien menerima perawatan dan
penanganan yang sesuai dan adekuat
2.13.Resume pasien pulang
2.13.1. Resume pasien pulang harus lengkap sebelum pasien pulang dan dimasukkan dalam
rekam medis pasien
2.13.2. Pasien akan diberikan salinan ringkasan/ resume pelayanan pada waktu pulang dan
dapat ditujukan kepada layanan kesehatan yang dirujuk
2.13.3. Resume pasien pulang dibuat oleh DPJP atau dokter Jaga atas persetujuan dan
pendelegasian DPJP
2.13.4. Resume pasien pulang berisi alasan pasien di rawat, diagnosis, dan penyakit penyerta
2.13.5. Resume pelayanan pasien pulang berisi kelainan fisik dan hal lain yang penting
ditemukan
2.13.6. Resume pelayanan pasien pulang berisi prosedur diagnosis dan pengobatan yang telah
dilakukan
2.13.7. Resume pelayanan pasien pulang berisi pemberian medika mentosa termasuk pemberian
obat waktu pulang
2.13.8. Resume pelayanan pasien pulang berisi keadaan/ status pasien pada saat pulang
2.13.9. Resume pelayanan pasien pulang berisi instruksi untuk tindak lanjut/ perintah waktu
pulang, pelayanan penunjang, termasuk didalamnya berkaitan dengan informasi kapan
pasien harus kembali untuk pelayanan selanjutnya, kapan dan bagaimana pasien dapat
mendapatkan pelayanan pada situasi yang mendesak, dan nomor telepon RS untuk
kondisi darurat atau jika muncul masalah-masalah medis pada pasien yang
membutuhkan pelayanan tertentu.
2.13.10. Staf RS Karya Medika II Tambun harus memastikan bahwa instruksi tindak lanjut
dimengerti dan dipahami oleh pasien dan keluarga
2.14.Pasien dan keluarga ikut dilibatkan secara pro aktif dalam menetapkan perkiraan waktu pulang.
Seluruh proses tahapan Rencana Pemulangan Pasien di informasikan kepada pasien dan keluarga
3. REVISI DAN AUDIT
a) kebijakan akan dikaji ulang dalam kurun waktu 3 tahun
b) Rencana audit akan disusun dengan bantuan tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien dan
akan dilaksanakan dalamwaktu 6 bulan setelah implementasi kebijakan.
c) Setiap pelaporan insidens yang berhubungan dengan proses pemulangan pasien akan dipantau
dan dilakukan analisis dan revisi kebijakan sesuai dengan alur PDCA
Lampiran 2.
Formulir Resume Medis RS Karya Medika II Tambun
Lampiran 3.
Assessmen Rencana Pemulangan Pasien pada Form Assessmen Awal Pasien
LAMPIRAN 1 SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS KARYA MEDIKA II TAMBUN NOMOR :
031/01.SK/DIR-RSKMII/VI/2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : KEBIJAKAN RENCANA
PEMULANGAN PASIEN

1. PENDAHULUAN

1.1. Pengertian
1.1.1. Rencana pemulangan pasien (discharge planning) adalah proses penyusunan suatu rencana
asuhan yang betujuan memelihara dan meningkatkan taraf kesehatan pasien pasca dirawat di rumah
sakit sehingga pasien dapat mandiri semaksimal mungkin dengan mempertimbangkan kelanjutan
pelayanan medis dan pelayanan penunjang
1.1.2. Tim discharge planners adalah tim yang beranggotakan DPJP, PPJP, tim PKRS, Ka Unit, yang
bertugas untuk merencanakan proses pemulangan pasien dengan pendekatan multidisiplin, melakukan
identifikasi kebutuhan perawatan pasien pasca dirawat di rumah sakit, dan melakukan verifikasi
availabilitas tempat perawatan pasien setelah pasien pulang dari rumah sakit.

1.2. Tujuan
1.2.1. Menyiapkan kepulangan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, dan social
1.2.2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga
1.2.3. Meningkatkan perawatan berkelanjutan pada pasien
1.2.4. Membantu rujukan pasien pada pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kebutuhan pasien
1.2.5. Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sikap dalam
memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien

1.3. Ruang Lingkup Kebijakan Rencana Pemulangan Pasien/ Discharge Planning berlaku untuk semua
pasien RS Karya Medika II Tambun,

1.4. Kewajiban dan Tanggung Jawab


1.4.1. Direktur RS bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mekanisme / protokol yang dijelaskan
dalam kebijakan ini dan dokumen yang terkait tersedia untuk implementasi, monitoring dan revisi
kebijakan ini secara keseluruhan serta dapat diakses dan dimengerti oleh semua staf terkait.
1.4.2. Wakil Direktur RS yang terlibat dalam ruang lingkup kebijakan ini bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa semua Ka. Instalasi/Ka.Departemen/ Ka.Bidang :
Menyebarkan Kebijakan ini di wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka.
Mengimplementasikan kebijakan ini di dalam wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka.
Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumberdaya yang tepat untuk terpenuhinya kebijakan ini.
Memastikan bahwa semua staf di bawah pengawasan mereka mengetahuinya kebijakan ini dan
mengikuti pelatihan untuk kebijakan ini.
1.4.3. Kepala Instalasi / Kepaia Ruang/ Wadir
1.4.3.1. Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami prosedur Pemulangan Pasien
danmenerapkannya.
1.4.3.2. Menyelidiki semua insidens gangguan pada rencana pemulangan pasien dan memastikan
terlaksananya suatu tidakan untuk mencegah terulangnya kembali insidens tersebut.
1.4.4. Seluruh staf Rumah Sakit
1.4.4.1. Memahami dan menerapkan prosedur Pemulangan Pasien
1.4.4.2. Memastikan proses Pemulangan Pasien yang benar
1.4.4.3. Melaporkan kejadian yang tidak sesuai dengan panduan sebagai upaya mengeliminir faktor-
faktor yang tidak memberikan nilai bagi pasien
1.4.5. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
1.4.5.1. Memantau dan memastikan panduan Pemulangan Pasien dikelola dengan baik oleh Kepala
Instalasi.
1.4.5.2. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan Pemulangan Pasien

1.5. Klasifikasi
1.5.1. Tipe Pemulangan Pasien
1.5.1.1. Boleh Pulang/ Selesai Masa Perawatan
1.5.1.1.1. Pasien telah selesai menjalani program perawatan dan hasil kesepakatan yang diinginkan
telah tercapai
1.5.1.1.2. Dalam suatu kondisi tertentu pasien dapat izin meninggalkan ruang perawatan RS sementara
dalam suatu batas waktu tertentu yang ditetapkan oleh DPJP untuk kembali lagi menjalani masa
pengobatan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan DPJP dan Rumah Sakit Karya Medika II
Tambun
1.5.1.2. Atas Permintaan Pasien/ Menolak Nasehat Medis
1.5.1.2.1. Pasien memilih untuk mengakhiri program perawatan dikarenakan suatu alasan tertentu. Staf
Rumah Sakit yang bertanggungjawab terhadap pasien perlu menjelaskan resiko berkenaan dengan
pengobatan yang tidak adekuat yang dapat berakibat resiko medis tertentu tak terbatas pada cacat
permanen atau kematian.
1.5.1.2.2. Apabila pasien memiliki keluarga dokter, maka untuk mengurangi resiko, staf rumah sakit
memberitahukan dokter tersebut
1.5.1.2.3. Pasien dan keluarga juga diberikan penjelasan bagaimana cara pasien dapat masuk kembali
ke dalam program pengobatan, misalnya memberikan nomer telpon rumah sakit, nomer telpon IGD,
atau ambulance yang dapat diakses atau dihubungi pihak pasien dan keluarga

1.6. Kondisi Klinis yang perlu dipertimbangkan saat pemulangan Pasien


1.6.1. Tanda-tanda vital stabil
1.6.2. Hemodinamik stabil
1.6.3. Hasil laboratorium masih dalam batas yang dapat ditoleransi
1.6.4. Nyeri dapat terkontrol dengan baik
1.6.5. Fungsi eliminasi (BAK dan BAB) adekuat
1.6.6. Terapi medikamentosa saat dirumah tersedia
1.6.7. Asuhan 24 jam keperawatan tidak diperlukan lagi
1.6.8. Visite dan konsultasi dokter spesialis on site tidak diperlukan lagi
1.6.9. Selesai pengobatan

1.7. Kriteria Pemulangan Pasien yang Membutuhkan Dukungan Kompleks


Pasien yang berusia 65 tahun
Tinggal sendirian tanpa dukungan social secara langsung
Stroke, serangan jantung, PPOK, gagal jantung kongestif, empisema, demensia, alzeimer, AIDS,
atau penyakit yang berpotensi mengancam nyawa lainnya
Pasien yang berasal dari panti jompo
Tunawisma Dirawat kembali dalam 30 hari
Percobaan bunuh diri
Pasien tidak dikenal/ tidak ada identitas
Korban dari kasus criminal
Trauma multiple
Tidak bekerja/ tidak ada asuransi

2. TATA LAKSANA
2.1. Rencana pemulangan pasien melibatkan dokter, perawat, fisioterapis, ahli nutrisi, farmasi,
organisasi atau praktisi kesehatan di luar rumah sakit, serta wali dan keluarga pasien
2.2. Yang berwenang memutuskan pasien dapat dipulangkan atau tidak adalah Dokter Penanggung
Jawan (DPJP) atau orang lain yang didelegasikan oleh DPJP
2.3. Rumah Sakit mengidentifikasi organisasi dan praktisi kesehatan di lingkungan tempat tinggal
pasien dan membangun kerja sama yang baik dengan memberikan informasi klinis yang lengkap
termasuk untuk instruksi tindak lanjut.
2.4. Perkiraan Waktu Pemulangan Pasien (Estimated Discharge Date/ EDD) ditetapkan sedini mungkin
(maksimal kurang dari 48 jam setelah pasien di admisi) untuk mengantisipasi gangguan dan hambatan
saat proses pemulangan dan dievaluasi Perkiraan Waktu Pemulangan Pasien tersebut setiap hari
2.5. Perkiraan waktu pemulangan pasien terdokumentasi dalam status rekam medik
2.6. Jam pemulangan pasien dilakukan antara pukul 07.00 s/d 20.00 WIB
2.7. Perencanaan pulang pasien meliputi:
edukasi pasien tentang kondisi klinis nya,
a. kondisi klinis seperti apa yang memerlukan perhatian dan bagaimana cara mengatasinya
b. Bantuan untuk melakukan aktivitas
c. Latihan gerak/exercise
d. Pemberian obat; Jenis obat yang diminum, jumlah obat, cara pemberian, dan petunjuk khusus
lainnya
e. Cara menggunakan alat bantu (seperti cruck, tripod, atau walker)
f. Pemantauan diet
g. Pemberian minum per NGT
h. Perawatan bayi, perawatan payudara
i. Perawatab luka; Keterampilan khusus seperti ganti verband dan medikasi lainnya
j. Mengerti bagaimana cara menghubungi dokter atau rumah sakit atau fasilitas layanan
kesehatan terdekat bila memerlukan bantuan
k. Untuk anggota keluarga ; mengerti hal-hal apa saja yang dapat membantu pasien
l. Mengetahui jadwal kapan waktu untuk kontrol kembali
Petugas RS Karya Medika II sebaiknya melakukan komunikasi dengan dokter keluarga atau tim
layanan primer atau layanan homecare mengenai rencana pemulangan pasien

2.8. Sesaat setelah pasien diterima


a. Lakukan pengkajian awal untuk menentukan kompleksitas kebutuhan pasien saat akan
dipulangkan
b. Susun rencana asuhan pasien, termasuk perkiraan lamanya dirawat (Length of Stay/ LOS )
dan perkiraan hari pulang (Estimate Discharge Date / EDD)
c. Komunikasikan sesegera mungkin kepada pasien dan keluarga rencana tempat yang akan
dituju pasien setelah dipulangkan dari RS
d. Berikan edukasi tentang kondisi klinis, rencana asuhan pasien, dan rencana pemulangan
sesuai dengan yang diperlukan
2.9. 2 Hari menjelang Proses Kepulangan
a. Konfirmasi tempat tujuan pasien setelah pulang dari rumah sakit
b. Konfirmasi kebutuhan pasien akan transport dan mobilitas
c. Komunikasikan rencana kepulangan pasien kepada pasien dan keluarga
d. Identifikasi organisasi fasyankes atau praktisi kesehatan di luar rumah sakit yang
bertanggung jawab terhadap tindak lanjut pelayanan di dekat tempat tinggal pasien dan jalin
komunikasi dengan pihak tersebut
2.10. 1 Hari Menjelang Proses Kapulangan
a. Konfirmasi ulang kebutuhan pasien akan transport dan mobilitas pasien saat pulang
b. Nilai kondisi klinis pasien
c. Persiapkan dan konfirmasi kembali obat yang harus dibawa pulang (nama obat, jumlah obat,
cara pemberian, dan petunjuk khusus), alat bantu/ peralatan kesehatan untuk dirumah
2.11. Hari H Proses Kepulangan
a. Konfirmasi kondisi klinis pasien layak pulang sesuai kriteria pemulangan pasien
b. Persiapkan dan konfirmasi kembali obat yang harus dibawa pulang (nama obat, jumlah obat,
cara pemberian, dan petunjuk khusus), alat bantu/ peralatan kesehatan untuk dirumah
c. Melengkapi dokumen ringkasan klinis/ resume medis pasien pulang, kelengkapan
administrasi
d. Rencana kontrol
e. Alat transportasi yang digunakan
f. Jika diperlukan salinan ringkasan klinis pasien ditujukan kepada praktisi kesehatan yang
bertanggung jawab terhadap tindak lanjut pelayanan
g. Review kembali kebutuhan pasien dan keluarga akan materi edukasi meliputi point yang
disebutkan diatas dengan metode teach-back (sebutkan kembali)
2.12. Post Discharge
a. Follow up (jika diperlukan) dengan via telpon (atau home visite sesuai kebutuhan)
b. Pastikan terjadi komunikasi yang efektif antara pelaksana perawatan primer, sekunder, dan
organisasi sosial lainnya untuk menjamin bahwa setiap pasien menerima perawatan dan penanganan
yang sesuai dan adekuat
2.13. Resume pasien pulang
2.13.1. Resume pasien pulang harus lengkap sebelum pasien pulang dan dimasukkan dalam rekam
medis pasien
2.13.2. Pasien akan diberikan salinan ringkasan/ resume pelayanan pada waktu pulang dan dapat
ditujukan kepada layanan kesehatan yang dirujuk
2.13.3. Resume pasien pulang dibuat oleh DPJP atau dokter Jaga atas persetujuan dan pendelegasian
DPJP
2.13.4. Resume pasien pulang berisi alasan pasien di rawat, diagnosis, dan penyakit penyerta
2.13.5. Resume pelayanan pasien pulang berisi kelainan fisik dan hal lain yang penting ditemukan
2.13.6. Resume pelayanan pasien pulang berisi prosedur diagnosis dan pengobatan yang telah
dilakukan
2.13.7. Resume pelayanan pasien pulang berisi pemberian medika mentosa termasuk pemberian obat
waktu pulang
2.13.8. Resume pelayanan pasien pulang berisi keadaan/ status pasien pada saat pulang
2.13.9. Resume pelayanan pasien pulang berisi instruksi untuk tindak lanjut/ perintah waktu pulang,
pelayanan penunjang, termasuk didalamnya berkaitan dengan informasi kapan pasien harus kembali
untuk pelayanan selanjutnya, kapan dan bagaimana pasien dapat mendapatkan pelayanan pada situasi
yang mendesak, dan nomor telepon RS untuk kondisi darurat atau jika muncul masalah-masalah medis
pada pasien yang membutuhkan pelayanan tertentu.
2.13.10. Staf RS Karya Medika II Tambun harus memastikan bahwa instruksi tindak lanjut dimengerti
dan dipahami oleh pasien dan keluarga
2.14. Pasien dan keluarga ikut dilibatkan secara pro aktif dalam menetapkan perkiraan waktu pulang.
Seluruh proses tahapan Rencana Pemulangan Pasien di informasikan kepada pasien dan keluarga 3.
REVISI DAN AUDIT
a) kebijakan akan dikaji ulang dalam kurun waktu 3 tahun
b) Rencana audit akan disusun dengan bantuan tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
dan akan dilaksanakan dalamwaktu 6 bulan setelah implementasi kebijakan.
c) Setiap pelaporan insidens yang berhubungan dengan proses pemulangan pasien akan
dipantau dan dilakukan analisis dan revisi kebijakan sesuai dengan alur PDCA

Lampiran 2.
Formulir Resume Medis RS Karya Medika II Tambun

Lampiran 3.
Assessmen Rencana Pemulangan Pasien pada Form Assessmen Awal Pasien RS KARYA MEDIKA II
TAMBUN

Anda mungkin juga menyukai