PENDAHULUAN
1
1.4 Sistematika Penulisan
Karya tulis ini tersusun dalam 3 bab, Bab I memuat pendahuluan yang berisi latar
belakang permasalahan, tujuan penulisan, sistematika penulisan. Bab II menguraikan
pembahasan. Bab III berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
2
biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf
pertama nama diri, dan sebagainya.
Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya :
Dia mengantuk.
Apa maksudnya?
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan
nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya :
Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran, Weda, Islam, Kristen
Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya :
Mahaputra Yamin
Sultan Hasanuddin
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya :
3
Tahun ini ia pergi naik haji.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau
nama tempat.
Misalnya :
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak
diikuti nama orang, atau nama tempat.
Misalnya :
Dewi Sartika
Wage Rudolf Supratman
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai
nama sejenis atau satuan ukuran.
Misalnya :
mesin diesel
5 ampere
Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Misalnya :
bangsa Indonesia
bahasa Inggris
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa
yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya :
4
mengindonesiakan kata asing
keinggris-inggrisan
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan
peristiwa sejarah.
Misalnya :
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
hari Natal
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai
sebagai nama.
Misalnya :
berlayar ke teluk
menyeberangi selat
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai
nama jenis.
Misalnya :
garam inggris
gula jawa
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Misalnya :
Republik Indonesia
5
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara,
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya :
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang
terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya :
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang
sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata
seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya :
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti
bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan
pengacuan.
Misalnya :
6
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Misalnya :
7
Misalnya:
Pendapatnya dituliskan dalam surat kabar Kompas hari Minggu kemarin.
buku Negarakertagama karangan parapanca
2. Huruf miring/cetak miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan kata, bagian
kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Buatlah dua buah aktif kalimat dengan kata memakai!
Cara meramu obat ini tidak sembarangan karena butuh ketelitian dan kesabaran.
3. Huruf miring/cetak miring dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau ungkapan asing
kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya.
Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis adalah Gracinia Mangostana.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar dari
huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam
kalimat, huruf pertama nama diri, dan sebagainya.
2. Cara pengunaan huruf kapital yang baik dan benar adalah dengan mengikuti aturan
baku yang telah ditetapkan dalam penggunaan huruf kapital seperti yang sudah
dituliskan di dalam makalah ini.
3. Huruf miring adalah huruf yang letaknya miring, tetapi tidak menyerupai tulisan
tangan.
3.2 Saran
Dari pembahasan makalah ini, kami dapat menyarankan bahwa :
1. Penggunaan huruf kapital dan huruf miring yang baik dan benar sedapat mungkin
diajarkan sejak dini.
2. Tayangan-tayangan yang ada di media elektronik atau cetak, sebaiknya menggunakan
penulisan huruf kapital dan huruf miring yang benar karena secara tidak langsung
akan ditirukan oleh pemirsa dan pembacanya
9
DAFTAR PUSTAKA
http://tugasakhiramik.blogspot.com/2013/06/pengertian-dan-aturan-penggunaan-huruf.html
Widya. 2010. Pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia Yang disempurnakan dan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya.
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Ende: Nusa Indah.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
10