Anda di halaman 1dari 3

Selamat jalan kucing ku sayang

Senin, 27 Februari 2012


Selamat Jalan Kucingku sayang

27 Februari 2012

siang itu dikampus aku merasa tidak bisa tenang ,aku selalu terpikir belang 'kucingku' yang
ada dirumah .bersamaan dengan itu hujan mulai turun dengan perlahan seakan hujan
membasahi hatiku .

mungkin aku ingin bererita apa yang aku alami hari ini,aku tidak tahu harus menceritakan
kesedihanku ini pada siapa .Aku tidak tahu ...

15.40 pelajaran hari itu selesai hujan pun mulai mereda. sebelum pulang aku dan teman
teman menyempatkan menonton pertandingan futsal dulu.kebetulan saat itu salah satu prodi
di kampusku FKIP UNLAM Banjarmasin mengadakan pertandingan .

Aku tiba dirumah dengan badan dan hati yang lelah . Aku merasa ada yang hilang dariku
belakangan ini. Tapi aku percaya, nantipun pasti kan terbiasa .mungkin sekarang lebih baik
seperti ini .

seperti biasa sepulang kuliah aku akan mencari 2 anak kucing kampung kesayangan ku yang
buat aku mereka sangatlah lucu .pertama aku menanyakan kepada adikku bagaimana keadaan
belang ,aku dan adikku adalah penyayang hewan . kebetulan belang sudah sakit 2 hari
terakhir . usia nya kira kira 5 bulan .

Aku menuju ruang tamu ,disana aku menemukan belang terbaring lemah aku meliat
keadaannya begitu menyedihkan ,mungkin bisa dibilang kucingku yang satu ini sudah sangat
sekarat keadaanya.begitu memprihatinkan , aku tidak tega meliat keadaannya , air mataku
mulai berjatuhan, dalam hati aku berucap " Tuhan kalau memang kau ingin mengambilnya
,ambilah .Tapi jangan biarkan dia menderita seperti ini Tuhan .Aku masih dapat mendengar
meong an belang yang begitu lemas dan parau berbeda dari biasanya 'aku pikir mungkin dia
kesakitan .badannya begitu lemah .Namun belang terus berjuang untuk bertahan hidup di
detik2 terakhir hidupnya tapi apadaya TAKDIR berkehendak lain ,air mataku semakin tak
kuasa untuk kutahan. aku melihat belang yang biasanya agresif ,manja,dan lucu . kini
terbujur kaku . disaat terakhirnya aku melihat dia sedikit menggelengkan kepalanya . Itu
adalah gerakan yang terakhir kulihat .Setelah itu Nafas belang yang sayap sayap menghilang .
Saat itu aku tidak tau bagaimana perasaanku saat itu .
Entahlah ? Ingin menangis tapi aku berusahan menahannya , aku ingat pejuangan belang
utuk bertahan dalam 2 hari terakhir ini untuk tetap hidup . Tapi aku yakin ini yang terbaik
untuk belang . Mungkin Tuhan Lebih sayang pada belang lebih dari aku sendiri
menyayanginya.

Setelah ayahku menguburkannya ,saat itu aku memutuskan tidak ikut menguburkan belang
,karena aku merasa aku tidak akan sanggup untuk melihatnya .Biasanya, sejak aku kecil jika
ada kucingku yang mati atau kucing liar sekalipun aku akan menangis. Entah mengapa aku
akan merasa sangat sedih. Kali ini aku ingin mengantarkan kepergiannya dengan ke-sok-
tegar-an, meski tetap hatiku menangis,aku tidak sanggup . Aku memutuskan untuk pergi ke
kamar mandi .Aku berjalan dengan hati yang tak terdefinisikan.mulai kubasahi mukaku dan
menyapu sisa sisa air mataku . . . Aku terdiam sejenak seakan tak percaya .
Hatiku begitu pedih saat itu .

Aku mulai mengingat 2 hari terakhir ini . pagi itu Sabtu belang yang biasanya melahap
makanan yang biasanya kukasih seperti hilang selera nafsu makan . Aku kira mungkin belang
kenyang atau sudah di beri makan oleh ibuku , akupun berangkat ke Kampus seperti biasanya
. Sepulang dari kampus aku merasa ada yang berbeda ,tidak seperti biasanya belang saat sore
tiba tak ada dirumah ,malam pun tiba namun belang tak kunjung pulang . Keesokan harinya
Belang pulang kerumah aku menemukan dia dalam kondisi yang lemah dan kurusan , aku
coba kasih Lauk tapi dia menolaknya . Benar benar belang yang beda pikirku ...
mulai kupegang badannya . Badannya panas . Akupun berniat membawa belang ke Dr
spesialis hewan. Sayang nya di daerah ku Dr hewan sangat sulit dicari. Aku mencari
informasi sana sini aku mencari info DR hewan di daerah tempat tinggalku , aku mulai
mencari info melalui Facebook , twitter , dan teman temanku ,namun hampir semua saat itu
tidak ada yang menanggapi pertanyaanku

aku memutuskan untuk merawat belang sendiri ,aku memberinya obat ,aku memijatnya
namun keadaan belang semakin parah .Badannya begitu kurus sudah 2 hari dia tidak makan
apapun . Malam nya setelah belang ku tidurkan aku berharap besok keadaanya akan membaik
,namun apadaya semua berbeda dengan apa yang ku harapkan ....
. Aku berkali-kali menghela napas panjang .Kucingku mati adalah saat-saat tersedih di dalam
hidupku. terkenang dibenak ku saat2 masih bersama belang .

Aku saja sangat sedih apalagi saudara dan induk kucing itu. Tidak percaya? Tak apa.
Betapa sedinya aku mengenang ,ketika belang yang sering sekali kulihat berebut makanan
dengan nenek,induk,dan saudara nya yang lain ,kini mungkin belang sudah mendapatkan
makanan yang jauh lebih baik di alam sana ....
Selamat jalan kawan , selamat jalan kucing ku sayang "Belang"
Diposkan oleh @UpuyNuAing di 07.04 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Beranda
Langganan: Entri (Atom)

Anda mungkin juga menyukai