Anda di halaman 1dari 3

LATAR BELAKANG

Jatuhnya pesawat Boeing 777 Malaysia Airlines bernomer penerbangan


MH17 dalam penerbangan dari Amsterdam menunju Kuala Lumpur pada 17 Juli
2014 di kawasan udara Ukraina menyebabkan 298 penumpang tewas. Korban
terdiri atas penumpang dan kru pesawat. Identitas korban pesawat ini tidak dapat
diketahui karena hancurnya anggota badan yang tidak beraturan. Hal ini
menyebabkan sulitnya untuk memulangkan jasad korban ke negara masing-
masing.

Laporan sementara tim penyidik Belanda menyebutkan bahwa pesawat


MH17 jatuh dikarenakan adanya serangan dari luar. Hingga kini siapa pelaku
serangan itu masih dipersengketakan. Ukraina dan barat menuding kelompok
separatis pro-Rusia yang menembak jatuh pesawat sipil itu. Rusia membantahnya
dan balik menuduh pemerintah Ukraina yang bertanggung jawab.

Dengan adanya kasus demikian peran kimia forensic dalam mengungkap


kebenaran kasus jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH-17 diperlukan. Analisis
yang dapat dilakukan dalam kimia forensic meliputi analisis untuk mengetahui
identitas diri korban sehingga membantu pihak pemerintah untuk memulangkan
jasadnya ke negara asal. Sedangkan analisis bahan peledak untuk mengetahui
sumber serangan.

Analisis korban dapat dilakukan dengan cara menganalisis DNA dari


masing-masing potongan jasad korban yang ada, lalu menyesuaikan dengan data
diri korban dari masing-masing keluarga yang bersangkutan. Analisis ini
menggunakan metode PCR (), dimana DNA diambil dari sel tubuh yang masih
bisa untuk dianalisis.

Analisis bahan peledak dapat dilakukan dengan metode instrumentasi analitik


dengan cara mengambil sisa bahan kimia yang ada di tempat kejadian. Dengan
demikian akan diketahui bahan peledak yang digunakan sehingga membantu
dalam penyelidikan asal bahan peledaktersebut.
RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja yang dapat dijelaskan oleh ilmu kimia dalam pemeriksaan
forensic kejadian jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH-17? Jelaskan
objek apa yang dianalisis dan metode apa saja yang diperlukan (temukan
masalahnya)
2. Berikan prosedur standar dalam pemeriksaan forensic untuk melihat
identitas korban. Carilah literature yang tepat dan berikan ulasan kimia.
3. Apa yang bisa diungkap dari analisis ledakan yang terjadi dengan bantuan
metode-metode kimia analisis. Jelaskan dengan rinci.
4. Aspek analitik apa saja yang tidak terungkap dalam berita diatas namun
kadang dibutuhkan untuk keperluan serupa. Jelaskan.

TUJUAN

1. Menjelaskan peran ilmu kimia dalam pemeriksaan forensic kejadian


jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH-17 serta objek apa yang dianalisis
dan metode yang digunakan.
2. Menjelaskan prosedur standar dalam pemeriksaan forensic untuk melihat
identitas korban.
3. Memberikan kesimpulan hasil dari dari analisis ledakan yang terjadi
dengan bantuan metode-metode kimia analisis.
4. Menjelaskan aspek analitik yang tidak terungkap dalam berita diatas
namun kadang dibutuhkan untuk keperluan serupa.

PEMBAHASAN

1. WIWIN
Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari materi serta energy
yang menyertai perubahannya. Dalam ilmu kimia terdapat beberapa
bidang tertentu yang khusus mempelajari ilmunya antara lain kimia fisik,
kimia analitik, kimia organic, kimia anorganik, biokimia, dan lain-lain
yang memiliki fungsi tertentu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
kepentingan tertentu.
Berdasarkan peristiwa Jatuhnya pesawat Boeing 777 Malaysia
Airlines bernomer penerbangan MH17 pada tanggal 17 Juli 2014,
beberapa kasus sulit untuk diselesaikan, antara lain identitas korban yang
tidak diketahui akibat ledakan dan sumber serangan ledakan tersebut.
Sehingga dibutuhkan peran ilmu kimia dalam membantu kasus tersebut.
Dalam ilmu kimia peran biokimia dan kimia analitik sangat
penting. Dimana biokimia membantu dalam analisis materi hidup (biologi)
sedangkan kimia analitik membantu dalam analisis materi tak hidup
melalui reaksi dan respon materi.
Dalam kasus tersebut dapat dilakukan pencarian data diri yang
dimiliki masing-masing korban melalui DNA potongan anggota badan
yang ada dalam tempat kejadian. Cara kerja analisis DNA menggunakan
prinsip reaksi menentukan genotip golongan darah pada jenazah melalui
metode Polymerase Chain ReactionRestriction Fragment Length
Polymorphism (PCR-RFLP) yaitu amplifikasi fragmen DNA serta restriksi
dengan enzim. Dalam penyelidikan kasus jenazah forensik, analisis DNA
dapat digunakan walaupun sampelnya sedikit, sudah sangat lama, ataupun
jenazah yang sudah membusuk.
Peran kimia analaitik akan membantu menganalisis zat kimia atau
bahan peledak yang digunakan dengan cara mengambil zat kimia yang
masih ada di tempat kejadian. Melalui metode analitik instrumentasi sisa
zat kimia yang ada akan di analisis komposisi atau jenis senyawanya
melalui analisis spektrofotometri, HPLC, dan GC-MS. Informasi yang
didapat dari analisis metode tersebut akan dikumpulkan untuk menentukan
senyawa bahan peledak dan negara pembuat senyawa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai