Anda di halaman 1dari 4

A.

LATAR BELAKANG
Larutan otik (tetes telinga) adalah larutan yang mengandung air atau gliserin atau
pelarut lain dan bahan pendispersi, untuk penggunaan dalam telinga luar misalnya
larutan otik benzocain dan atipirin, larutan neomisin dan polimiksin B sulfat dan
larutan otik hidrokortison (Farmakope Indonesia IV, hal 15).
Obat tetes telinga adalah larutan, suspensi atau emulsi yang terdiri dari satu atau lebih
zat aktif dalam air, yang dilarutkan dalam etanol, gliserol, propilen glikol atau zat
pembawa lain. Obat tetes telinga dikemas dalam bentuk dosis berulang yang harus
mengandung bahan pengawet atau antimikroba atau diproduksi sebagai antimikroba
(The Pharmaceutical Codex, hal 158).
Benzokain merupakan ester yang digunakan sebagai anastesi lokal karena berpotensi
rendah untuk menyebabkan toksisitas baik lokal maupun sistemik. Benzokain
terkadang digunakan sebagai analgesik, antibakteri, antifungi atau penyakit telinga
lain (Martindale 36th edition, hal 1854).
Oleh karena itu, dalam makalah kali ini akan dibahas mengenai obat tetes telinga yang
mengandung senyawa aktif Benzokain yang biasa digunakan oleh sebagian
masyarakat di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi senyawa benzokain pada obat tetes telinga?
2. Bagaimana struktur senyawa benzokain?
3. Bagaimana pemutusan ikatan yang terjadi ?
4. Bagaimana mensintesis senyawa benzokain?

C. Tujuan
1. Mengetahui manfaat senyawa benzokain pada obat tetes telinga.
2. Mengetahui struktur senyawa benzokain.
3. Mengetahui tentang pemutusan ikatan yang terjadi pada senyawa
benzokain.
4. Mengetahui cara untuk mensintesis senyawa benzokain.

D. PEMBAHASAN
1. Manfaat senyawa benzokain pada obat tetes telinga
2. Struktur Benzokain

Nama produk :
Nama IUPAC :
Rumus molekul :
Kepadatan :
Titik didih :
Titik nyala :
Indeks bias :

Farmakologi Benzokain merupakan anastesi local yang bekerja dengan menghambat


konduksi dan inisiasi impuls saraf.
Dosis dan Obat tetes telinga dapat digunakan berulang dengan jarak 1-2 jam jika
Penggunaan diperlukan. Penggunaan obat tetes telinga dengan cara memiringkan
kepala dan didteteskan pada saluran telinga.
Efek Hipersensitivitas terhadap benzokain dapat menyebabkan edema,
sampi tersengat atau rasa terbakar. Benzokain juga menginduksi untuk sulit
ng bernapas.

Pemerian Hablur kecil atau serbuk hablur putih, tidak berbau, stabil di udara,
bersifat anastesi lokal di lidah (Farmakope Indonesia IV, hal 66).
Kelarutan Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, dalam kloroform
dan dalam eter, agak sukar larut dalam minyak zaitun (Farmakope
Indonesia IV, hal 66).
Larut dalam 1: 2500 air, larut dalam 1:8 etanol, dalam 1:2 kloroform,
dalam 1:4 eter dan larut dalam 1:50 minyak (The Pharmaceutical Codex,
hal 757).
Stabilitas
P Tidak stabil pada panas (The Pharmaceutical Codex, hal 756).
an Mudah terhidrolisis. Dapat tereduksi jika terkena air dan basa (The
as Pharmaceutical Codex, hal 757).
H Harus terlindung dari cahaya (The Pharmaceutical Codex, hal 756).
id
ro
lis
is

C
ah
ay
a
benzokain merupakan ester yang sukar larut dalam air, sehingga dalam sediaan
akan digunakan etanol sebagai pelarut.
Bentuk zat aktif yang digunakan : ester
(Martindale 36th edition, hal 1854)
Bentuk sediaan : larutan

3. Pemutusan ikatan pada senyawa benzokain

4. Sintesis senyawa benzokain

Anda mungkin juga menyukai