Anda di halaman 1dari 15

ASAM AMINO

KELOMPOK 5

AMANDA PRATIWI (050218A015)


BAGUS PRATAMA (050218A032)
FENTI FITRIYANI (050218A074)
LUH GEDE MIRAH.P (050218A109)
M. AHLUN NAZIR (050218A111)
ASAM AMINO

 Asam amino merupakan monomer satuan pembentukan


protein, yaitu suatu senyawa yang memiliki gugus
fungsional karboksilat (-COOH) dan amino (biasanya -
NH2).
 Asam amino tersederhana adalah asam amino asetat
(H2NCH2CO2H) yang disebut glisina (glycine) yang tidak
memiliki rantai samping dan karena itu tidak mengndung satu
karbon kiral
 Struktur asam amino dapat digambarkan seperti di
bawah ini dengan variasi dalam struktur monomer-
monomer ini terjadi dalam rantai samping (R).

 Atom karbon C, dinamkan C-alfa


 R merupakan gugus samping yang menunjukan
jenis protein tersebut
Klasifikasi Asam Amino

Berdasarkan Sintesis

asam amino esensial, yaitu asam


amino yang hanya diperoleh asam amino non esensial, yaitu
dari makanan yang dikonsumsi asam amino yang diperoleh dari
karena asam amino jenis ini makanan juga dapat disintesis
tidak dapat disintesis dalam dalam tubuh sendiri.
tubuh.
Klasifikasi Asam Amino

Berdasarkan Gugus R Aromatik Berdasarkan Muatan Gugus R Berdasarkan Kepolaran

1. Asam amino dengan gugus


1. Asam amino gugus R R bermuatan positif 1. Asam amino nonpolar
aromatik 2. Asam amino dengan gugus 2. Asam amino polar
R bermuatan negatif
Berdasarkan Gugus R Aromatik

Asam Amino Dengan Gugus R Aromatik

 Fenilanin, tirosin, triptofen Asam amino aromatik mampu menyerap


sinar UV  280 nm sering digunakan untuk menentukan kadar
protein
 Bersifat relatif non polar, hidrofobik
 Fenilanin : Mengandung gugus fenil yang sangat hidrofilik
 Tirosin : Gugus hidroksi
 Triptofen : Cincin indol
Berdasarkan Muatan Gugus R
1. Asam Amino Dengan Rantai Samping Polar Tak Bermuatan
 Asam amino jenis ini mempunyai muatan bernilai nol sehingga asam
amino ini disebut asam amino dengan rantai samping (R) polar tak
bermuatan
 Serin, dan treonin masing-masing mengandung satu gugus fungsi hidroksi
polar yang berperan dalam pembentukan ikatan hidrogen.

 Asparagin dan glutamin memiliki satu gugus karbonil


2. Asam Amino dengan R Polar Bermuatan

 Asam amino dengan gugus R polar yang bersifat asam asam amino
aspartat dan glutamat merupakan donor proton, dimana rantai
sampingnya mengandung gugus karboksilat bermuatan negatif ( -
COO- ) .

 Asam amino dengan gugus R polar yang bersifat basa Asam amino basa ini
menerima proton dimana gugus R dari lisin dan arginin bermuatan positif.
Berdasarkan Kepolaran

1. Asam Amino Dengan Rantai Samping Nonpolar


 Mempunyai sebuah rantai samping nonpolar yang tidak mengikat atau
memberikan proton atau berperan dalam ikatan ion atau ikatan hidrogen.
 Bersifat seperti minyak atau mirip lifid, suatu sifat yang membantu
terjadinya interaksi hidrofobik.
 Memiliki gugus R alifatik
 Glisin; Asam amino yang paling sederhana karna rantai R nya berupa
hidrogen
Prolin; asam amino berbentuk cincin

Valin, Leusin, dan isoleusin ( Bentuk bercabang )


RANTAI SAMPING

 Rantai samping asam amino mengandung gugus karboksil yang


dikelompokkan sebagai asam amino asam, sedangkan rantai
samping yang mengandung gugus amino dikelompokkan sebagai
asam amino basa.

 Sisa asam amino dikelompokkan sebagai asam amino netral


beberapa rantai samping mengandung –OH, -SH, atau gugus polar
lain yang dapat berikatan-hidrogen.
SINTESIS ASAM AMINO
Asam amino dapat disintesis di dengan berbagai cara, salah satunya adalah
dengan reaksi brominasi asam karboksilat dan sintesis strecker
1. reaksi brominasi asam karboksilat dengan menggunakan Br2 dan PBr3
kemudian dilanjutkan dengan reaksi dengan NH3.
Lanjutan......

2. Sintesis Strecker
merupakan reaksi antara aldehid dengan campuran amonia dan HCN yang
menghasilkan aminonitril, kemudian aminonitril di hidrolisis menghasilkan asam
amino
TITIK ISOELEKTRIK DAN TITRASI ASAM AMINO

Titik Isoelektrik

 Titik isoelektrik (pI) adalah nilai pH ketika sebuah asam amino bersifat netral atau
nol yaitu jumlah muatan positif setara dengan muatan negatif.
Titik isoelektrik dapat ditetapkan dengan titrasi. Pada gambar menunjukkan kurva titrasi. untuk titrasi kation
bentuk dari glisina, H3N+ -CH2CO2H, dengan basa. Pada saat ditambahkan ion terprotonkan sempurna
diubah menjadi ion dipolar yang netral, H3N+ - CH2CO2-.
Bila separuh bentuk kation di netralkan, pH = pK1
Ketika penambahan basa yang lebih banyak lagi, ion polar dubah menjadi anion, pH = pK2

Titik isoelektrik itu ditunjukkan pada kurva titrasi.


2,35+9,78
Titik isoelektrik pI = = 6,06
2
DAFTAR PUSTAKA

Ferrier, Denise, R. (2014). Lippincott’s Illustrated Reviews Biokimia. Edisi 6.


Jakarta : Binarupa Aksara.
Fessenden, R.J. and J.S. Fessenden. (1982). Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2.
Jakarta : Erlangga
Wardiyah. (2016). Modul Bahan Ajar : Kimia Organik. Jakarta : KEMENKES RI

Anda mungkin juga menyukai