Tabel 3.3 Kualitas Tenaga Keperawatan Ruang di Lantai 3 Unit II RSUD Panti
Nirmala Malang
Pelatihan
Masa Jenis
No Nama Pendidikan yang pernah Ket
Kerja Ketenagaan
diikuti
FC Niluh
S1
1. Purba CH Non PNS
Keperawatan
Dewi D3
2. Non PNS
Agustina Keperawatan
Kristina D3
3. Non PNS
Ana Keperawatan
9
D3
4. Widya Non PNS
Keperawatan
D3
5. Yunia Rika Non PNS
Keperawatan
Theresia D3
6. Non PNS
Risang Keperawatan
D3
7. Yunia P Non PNS
Keperawatan
D3
8. Afi Non PNS
Keperawatan
D3
9. Dwi Rinda Non PNS
Keperawatan
D3
10. Uul Devia Non PNS
Keperawatan
D3
11. Adelia Non PNS
Keperawatan
Eny D3
12. Non PNS
Meilinda Keperawatan
Trisna D3
13. Non PNS
Megawati Keperawatan
D3
14. Ria Non PNS
Keperawatan
Fransiska D3
15. Non PNS
Dea Keperawatan
D3
16. Ristin Non PNS
Keperawatan
D3
17. Nuraini Non PNS
Keperawatan
D3
18. Siska Risa Non PNS
Keperawatan
10
D3
19. Carita Intan Non PNS
keperawatan
Chusnun D3
20. Non PNS
Nadiroh keperawatan
D3
21. Ghea Non PNS
keperawatan
D3
22. Dhian Non PNS
keperawatan
D3
23. Musriani Non PNS
keperawatan
11
Tn. S 312 (2) Hepatoma P
Ny. R 314 CHF P
Tn. L 316 P
Tn. N 317 CKR M
12
ketergantungan parsial, yang dirawat memiliki tingkat ketergantungan
total.
13
Pagi = 47% x 10 = 4,7 orang = 5 orang
Sore = 35% x 10 = 3,5 orang = 3 orang
Malam = 17% x 10 = 1,7 orang = 2 orang
1) Kelas Utama
Terdiri dari 1 kamar untuk 1 penderita, 1 naskas, 1 meja mayo, 2
sofasingle, 1 meja sofa, 1 buah lemari 1 pintu, 1 buah TV 21, 1 buah
14
AC, 1 buah jam dinding, 4 buah lampu TL 40, 1 lampu PLS, 1 buah
lampu tidur, 1 buah cermin, 1 buah tempat sampah, 1 Wastafel, 1 toilet.
Toilet : Closet duduk, shower, kotak sampah, pegangan, lampu, ventilasi,
keset.
2) Kelas I
Terdiri dari 1 kamar untuk 1 penderita, 1 buah naskas, 1 buah
lemari semi buffet, 2 sofa single, 1 meja mayo, 1 meja sofa, 1 AC
1 PK, 1 buah jam dinding, 2 buah lampu TL 40, 2 buah lampu
tidur, 1 buah cermin, 1 buah tempat sampah, 1 toilet.
Toilet : Closet duduk, shower, kotak sampah, pegangan, lampu, ventilasi,
keset.
3) Kelas II
Terdiri dari 1 kamar untuk 2 penderita, 2 naskas, 2 buah kursi kerja, 1
buah TV 21, 1 buah exhaust fan dinding, 1 buah jam dinding, 2 buah
lampu TL 40, 1 buah lampu PLS, 2 buah lampu tidur, 1 buah tempat
sampah, 1 toilet.
Toilet : Closet duduk, shower, kotak sampah, pegangan, lampu, ventilasi,
keset.
b. Fasilitas untuk perawat
Nurse station
Terdapat nurse station dengan kondisi cukup rapi dan sudah
terstrukur mengenai penempatan status dan dokumen asuhan
keperawatan. Nurse station berada di tengah-tengan lantai 3 unit 2,
perawat dapat mengakses pasien dengan cepat karena letaknya di
tengah-tengah kamar pasien. Untuk dokumentasi dilengkapi dengan 1
buku dokumentasi laborat, 1 buku laporan pulang, 1 buku kuitansi,
1 buku apotek (serah terima obat).
Toilet
Terdapat 1 toilet yang cukup bersih, lokasinya terletak di
dekat ruang spolhoek.
Ruang Ganti
Terdapat 2 ruang ganti: ruang ganti 1 letaknya
berdampingan dengan toilet, sedangkan ruang ganti 2 letaknya di
belakang nurse station.
Pantri
15
Terdapat 1 pantri, letaknya berdampingan dengan ruangan
kepala perawat. Terdapat alat makan dan masak sesuai
kebutuhan pasien dan petugas kesehatan.
Ruang Obat
Terdapat 1 ruang obat yang terletak dekat dengan nurse station.
Ruang obat merupakan tempat menyimpan obat- obatan, dan tempat
mempersiapkan obat sebelum diberikan ke pasien. Selain itu ruangan ini
juga digunakan untuk menyimpan alat-alat pendukung perawatan pasien.
Ruang Spoelhoek
Terdapat 1 ruangan spoelhoek, terletak berdampingan dengan
toilet khusus perawat. Dipergunakan untuk menyimpan linen kotor, dan
untuk dekontaminasi peralatan yang akan digunakan untuk pasien dan
perawat.
Gudang
Terdapat 1 gudang penyimpanan barang- barang di lantai 3 unit 2.
16
16 Pulse oxymetri 1 1
17 GDA stick 1 1
18 Oksigen central 25 18 7
19 Humidifier 25 18 7
20 Identitas kamar 15 15
21 Rambu rambu dilarang merokok 6 6
22 Kursi petuga jaga 4 4
23 Hydrant 2 2
24 APAR 1 1
25 Heat detector 8 8
26 Smoke detector 1 1
27 Sprinkler 30 30
28 Washtafel 2 2
29 Hands rub 3 3
30 Safety box 1 1
31 Tempat sampah infeksius 1 1
(sitostatis)
32 Tempat sampah infeksius 1 1
33 Tempat sampah non infeksius 9 9
34 Playboth 1 1
35 Sterilisasi obat kemoterapi 1 1
36 Gliserin spuit 1 1
37 Reflek hammer 1 1
38 Gunting verban 1 1
39 Alat Penumpuk Obat 1 1
40 Timbangan BB 2 1 1
41 Cangkir kapas alkhohol 2 0 2
42 Troli injeksi 2 1 1
43 Troli Instrumen 1 1
44 Troli emergency 1 0 1
45 Troli Obat 1 1
46 Lampu Baca Foto 1 1
47 Irigator 1 0 1
48 Urinal 25 25
49 Pispot 25 25
50 Standar Infus Stenlis Stelan Bed 25 25
51 Standar Infus Stenlist Beroda 8 8
52 Sputum Pot 24 24
53 Bengkok Sedang 25 25
54 Tourniket 2 2
55 Name holder 25 25
56 Pemotong ampul 1 1
57 Tempat Oplos Obat Kemo 1 1
58 Blood Warmer 1 1
59 Resusitator Dewasa 1 1
60 Resusitator Anak 1 1
61 Suction Lendir 1 1
62 Auto Klik 1 1
Jumlah 416 394 20
17
d. Daftar peralatan inventaris cleaning service
3.8. Daftar inventaris Alat Cleaning Service Tahun 2016 Lantai 3 Unit II
Bulan November 2016 dengan Kapasitas 25 Tempat Tidur
Kondisi
No. Nama Barang Jumlah
Baik Rusak
1 Troli double bucket 1 1
2 Troli variant 1 1
3 Duspen tertutup 1 1
4 Duspen 2 1
5 Ember 10 liter 0 0
6 Ember toilet 2 2
7 Kain mooping 2 2
8 Kapi 1 1
9 Karet dorong 1 1
10 Kuas 1 1
11 Revil lobby medium 2 2
12 Revil lobby biru 0 0
13 Revil lobby panjang 1 1
14 Roll kaca 1 1
15 Sapu ijuk 2 2
16 Sapu lidi 0 0
17 Sepatu boot 2 pasang 2 pasang
18 Sikat pendek 1 1
19 Sikat tangkai 1 1
20 Sikat toilet 1 1
21 Spayer 2 2
22 Stick dinding 2 2
23 Stick kaca 1 1
24 Stick lobby 2 2
25 Stick mooping 2 2
26 Stick sarang laba 1 1
27 Stick mopping bulat + ember 0 0
28 Tempat sampah induk 3 3
29 Gayung 1 1
30 White floor 2 2
31 Kunci gudang cleaning service 1 1
32 Kop westafle 1 1
Jumlah 41 41
Rata-rata 1,3 1,3
18
6 Bantal kecil 4 4
7 Bad cover 20 20
8 Celana pasien 20 20
9 Gorden jendela 34 34
10 Gorden jendela vitrage 18 18
11 Gorden pasien 38 38
Gorden pasien
12 35 35
cadangan
13 Guling dakron 10 10
14 Handuk 6 6
15 Kain kemoterapi 2 2
16 Keset handuk 48 48
17 Laken 88 88
18 Lap bongkar 49 49
19 Lap piring 40 40
20 Lap tangan handuk kecil 250 250
21 Masker kain 6 6
22 Skoret kain 30 30
23 Skoret kemoterapi 2 2
24 Skoret plastic 1 1
Skoret plastic lengan
25 2 2
panjang
26 Sel panjang 25 25
27 Sel pendek 30 30
28 Selimut 64 64
29 Sloop bantal besar 100 100
30 Sloop bantal kecil 4 4
31 Sloop guling 20 20
32 Steek laken 122 122
33 Tali pasien 10 10
34 Taplak 3 3
35 Tile 6 6
36 Topi karyawan 4 4
37 Tutup suction 2 2
38 Kantong keset 2 2
39 Kantong lap tangan 2 1
Jumlah 1279 1279
Rata rata 32,8 32,8
19
4 Lembar persetujuan tindakan medis
5 Lembar persetujuan tindakan kedokteran
6 Lembar instruksi dan laporan perawatan
7 Lembar konsultasi dan lembar jawaban
8 Tindakan keperawatan
9 Lembar perencanaan pasien pulang
10 Persetujuan pembayaran
11 Persetujuan tindakan invasif
12 Lembar assessment kebutuhan edukasi
13 Lembar cacatan perkembangan pasien
14 Lembar penempelan lembar umum
15 Lembar penempelan resep
16 Lembar hasil lab, X-Ray,EKG, EEG
17 Lembar TTV
3. Method
Metode yang diterapkan di Lantai 3 Unit II Rumah Sakit Panti
Nirmala adalah model TIM
Kepala Ruangan
PJ 1 PJ 2 PJ 3
20
1. Kedua kelompok dinas sudah siap
2. Shift yang mau menyerahkan/
mengoperkan mempersiapkan hal
hal yang akan disampaikan
3. Ketua tim/ kepala jaga yang mau
menyerahkan/ mengoperkan
menyampaikan :
a. Kondisi/ keadaan umum klien
b. Tindak lanjut untuk dinas yang
menerima operan
c. Rencana kerja untuk dinas yang
menerima operan
4. Penyampaian nomor 3 dilakukan
dengan jelas, singkat, akurat dan
tidak terburu-buru
5. Ketua tim dan semua anggota tim
bersama-sama langsung melihat
keadaan klien
6. Tim yang mengoperkan tugas
memberi kesempatan kepada tim
yang akan menjalankan tugas untuk
bertanya
7. Tim yang mengoperkan tugas
menyerahkan semua berkas catatan
perawatan kepada tim yang akan
menjalankan tugas untuk menerima
operan alat
Total nilai 7 7
Prosentase 100 % 100 %
Keterangan :
: Dilakukan
: Tidak Dilakukan
P : Operan Malam ke Pagi
S : Operan Pagi ke Sore
KETERANGAN
Operan merupakan suatu timbang terima tugas dari shift satu ke shift
lain dengaan waktu, isi dan strategi yang telah ditentukan. Operan mampu
21
mengkomunikasikan secara tertulis dan lisan pada staf keperawatan dan tim
kesehatan lain yang memerlukan data klien perlu diperhatikan. Operan
dilakukan sebesar 100% pada tanggal 07 08 November 2016 sehingga
dapat disimpulkan bahwa operan yang dilakukan sesuai dengan juknis yang
berlaku. Adapaun beberapa hal yang perlu diperhatikan agar operan efektif
adalah operan dilaksanakan tepat waktu saat pergantian dinas sesuai yang
telah disepakati, operan dipimpin oleh katim, operan diikuti oleh semua
perawat yang akan dan telah berdinas.
b. Pre Conference
No Aspek yang Dinilai Tanggal
. 07/11/16 08/11/16
1. Semua anggota tim hadir dalam
diskusi awal (konferensi awal)
2. Memberi pengarahan kepada
anggota tim tentang rencana asuhan
pasien pada hari tersebut
berdasarkan hasil evaluasi kemarin
dan kondisi klien yang dilaporkan
oleh dinas malam. Hal hal yang
disampaikan oleh PP meliputi
- Keadaan umum klien
- Keluhan klien
- Tanda-tanda vital dan kesadaran
- Hasil pemeriksaan laboratorium/
diagnostik terbaru
- Masalah keperawatan
- Rencana keperawatan hari ini
- Perubahan terapi medis
- Rencana medis
3. Memberi penugasan kepada anggota
tim bila ada pasien baru
4. Memberi kesempatan kepada
anggota tim untuk bertanya
5. Memberi penekanan pada hal hal
yang perlu diperhatikan
6. Memberi kesempatan pada
pendidikan pasien
7. Membahas pasien-pasien yang
menjadi prioritas pada shift tersebut
22
8. Menanyakan kesiapan fisik, mental - -
anggota dalam melakukan asuhan
9. Semua anggota tim menyepakati - -
pertemuan diskusi akhir
10. Mengucapkan selamat bekerja - -
kepada anggota tim
Total nilai 7 7
Prosentase 70 % 70 %
Keterangan :
: Dilakukan
: Tidak Dilakukan
P : Operan Malam ke Pagi
S : Operan Pagi ke Sore
KETERANGAN
Pre conference adalah komunikasi antara ketua tim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk merencanakan kegiatan pada shift tersebut yang
dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Pre conference mendiskusikan
tentang aspek klinik sebelum melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien.
dalam pre conference para instruktur klinis harus sudah menyiapkan apa yang akan
dibahas dalam conference sehingga tidak banyak waktu yang terbuang (Sitorus,
2005; Huber, 2006).
Di ruang Lantai 3 unit II RS Panti Nirmala pre conference tidak dilakukan secara
formal akan tetapi disampaikan bersamaan dengan operan. Hal ini dilakukan karena
keterbatasan waktu. Dapat disimpulkan bahwa dari 10 aspek yang harus dilakukan
pada Pre Conference terdapat 8 (80%) aspek yang dilakukan pada saat proses Pre
Conference.
c. Post Conference
No. Aspek yang Dinilai Tanggal
07/11/16 08/11/16
1. Semua anggota tim hadir dalam
konferensi akhir
2. Menanyakan hasil dan kegiatan yang - -
sudah dilaksanakan anggota tim terkait
dengan asuhan keperawatan
3. Mengevaluasi tentang kelengkapan - -
23
dokumentasi ASKEP, pelaksanaan
program dan administrasi pasien
4. Memberikan pujian akan apa yang telah - -
dilaksanakan dengan baik
5. Mengevaluasi hambatan yang dialami
setiap anggota tim
6. Memberi umpan balik kepada anggota
tentang pelaksanaan yang telah
dilakukan
7. Mengucap terimakasih atas kerjasama - -
anggota tim
8. Semua anggota tim menyepakati
pertemuan konferensi selanjutnya
Total nilai 4 4
Prosentase 50% 50%
Keterangan :
: Dilakukan
: Tidak Dilakukan
P : Operan Malam ke Pagi
S : Operan Pagi ke Sore
KETERANGAN
Post conference adalah komunikasi antara ketua tim dan perawat
pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan
kepada shift berikutnya. Isi post conference adalah hasil asuhan
keperawatan tiap perawatan dan hal-hal penting untuk operan selanjutnya
agar bisa ditindaklanjuti. Post conference dipimpin oleh ketua tim atau
pennggung jawab tim (Keliat dan Akemat, 2006).
Di ruang Lantai 3 unit II RS Panti Nirmala Post conference tidak
dilakukan secara formal akan tetapi disampaikan bersamaan dengan
operan. Hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu.
24
d. Orientasi Pasien Baru
2.11. Tabel jumlah pasien baru pada shift pagi tanggal 7-8 November 2016 di
Lantai 3 Unit 2
Jumlah pasien baru
Tanggal : 07/11/2016 Tanggal : 08/11/2016
1 3
1 Mengucapkan salam
25
2 Memperkenalkan diri
16 Menjawab/menanggapi pertanyaan
dari pasien/keluarga
26
lekas sembuh.
11 8
% 64,7 47,1
Rata-rata 56%
e. Ronde Keperawatan
Tanggal
No Aspek yang Dinilai 07/11/2016 08/11/2016
P S P S
A Persiapan
1 Membuat satuan acara ronde - - - -
untuk kegiatan bimbingan
(dalam bentuk tertulis)
2 Mempersiapakan tempat yang - - - -
cukup sesuai jumlah peserta
ronde
3 Mendapatkan data mengenai - - - -
27
kondisi pasien yang akan
dilakukan ronde keperawatan
serta meminta ijin pasien
4 Menyiapkan alat yang - - - -
diperlukan
5 Mengatur lingkungan fisik untuk - - - -
ronde keperawatan sehingga
mudah dilihat dan didengar oleh
peserta
B Pelaksanaan
Ruang Perawat
6 Membuka kegiatan ronde - - - -
dengan mengucapkan salam
7 Menjelaskan tentang kegiatan, - - - -
waktu, tujuan ronde
keperawatan
8 Menjelaskan tentang hasil yang - - - -
diharapkan dari hasil ronde
9 Menjelaskan secara umum - - - -
pasiennya (data fokus,
diagnosa keperawatan, rencana
tindakan, catatan
perkembangan, masalah yang
belum dipecahkan)
10 Mengajak peserta menuju ruang - - - -
pasien
Ruang Pasien
11 Mengucapkan salam, validasi - - - -
kontrak untuk ronde
keperawatan dan menanyakan
kondisi kepada pasien
12 Mereview masalah yang - - - -
dikeluhkan pasien, tindakan
keperawatan dan medis yang
sudah dilakukan serta
perkembangan kondisi pasien
13 Memberi kesempatan untuk - - - -
bertanya dan berdiskusi pada
peserta yang lain, keluarga/
28
pasien
14 Memberikan pujian pada - - - -
pasien/ keluarga atas
kerjasamanya dalam
melaksanakan kegiatan ronde
keperawatan
C Evaluasi
Ruang Perawat
15 Mereview hasil diskusi di - - - -
ruangan pasien
16 Menyimpulkan kegiatan ronde - - - -
keperawatan
17 Memnberikan pujian pada - - - -
peserta
18 Rencana tindak lanjut setelah - - - -
kegiatan ronde keperawatan
19 Menutup kegiatan ronde - - - -
keperawatan
Total Nilai 0 0 0 0
Prosentase 0 0 0 0
Keterangan :
: Dilakukan
: Tidak Dilakukan
P : Operan Malam ke Pagi
S : Operan Pagi ke Sore
KETERANGAN
Dari hasil observasi selama 3 hari di Lantai 3 Unit 2 RS Panti Nirmala
perawat di lantai 3 unit 2 tidak pernah melakukan ronde keperawatan. Saat
melakukan wawancara kepada perawat, perawat mengatakan bahwa ronde
keperawatan tidak pernah dilakukan karena keterbatasan waktu dan
kesibukan perawat.
f. Ronde Ruangan
Tanggal
No Aspek yang Dinilai 07/11/2016 08/11/2016
P S P S
A Persiapan
1 Membuat satuan acara ronde - - - -
29
untuk kegiatan bimbingan (dalam
bentuk tertulis)
2 Mempersiapakan tempat yang - - - -
cukup sesuai jumlah peserta ronde
3 Mendapatkan data mengenai - - - -
kondisi pasien yang akan dilakukan
ronde keperawatan serta meminta
ijin pasien
4 Menyiapkan alat yang diperlukan - - - -
5 Mengatur lingkungan fisik untuk - - - -
ronde keperawatan sehingga
mudah dilihat dan didengar oleh
peserta
B Pelaksanaan
Ruang Perawat
6 Membuka kegiatan ronde dengan - - - -
mengucapkan salam
7 Menjelaskan tentang kegiatan, - - - -
waktu, tujuan ronde keperawatan
8 Menjelaskan tentang hasil yang - - - -
diharapkan dari hasil ronde
9 Menjelaskan secara umum - - - -
pasiennya (data fokus, diagnosa
keperawatan, rencana tindakan,
catatan perkembangan, masalah
yang belum dipecahkan)
10 Mengajak peserta menuju ruang - - - -
pasien
Ruang Pasien
11 Mengucapkan salam, validasi - - - -
kontrak untuk ronde keperawatan
dan menanyakan kondisi kepada
pasien
12 Mereview masalah yang - - - -
dikeluhkan pasien, tindakan
keperawatan dan medis yang
sudah dilakukan serta
perkembangan kondisi pasien
13 Memberi kesempatan untuk - - - -
bertanya dan berdiskusi pada
30
peserta yang lain, keluarga/ pasien
14 Memberikan pujian pada pasien/ - - - -
keluarga atas kerjasamanya dalam
melaksanakan kegiatan ronde
keperawatan
C Evaluasi
Ruang Perawat
15 Mereview hasil diskusi di ruangan - - - -
pasien
16 Menyimpulkan kegiatan ronde - - - -
keperawatan
17 Memberikan pujian pada peserta - - - -
18 Rencana tindak lanjut setelah - - - -
kegiatan ronde keperawatan
19 Menutup kegiatan ronde - - - -
keperawatan
Total Nilai 0 0 0 0
Prosentase 0 0 0 0
Keterangan :
: Dilakukan
: Tidak Dilakukan
P : Operan Malam ke Pagi
S : Operan Pagi ke Sore
KETERANGAN
Dari hasil observasi selama 3 hari di Lantai 3 Unit 2 RS Panti
Nirmala perawat tidak pernah melakukan ronde ruangan. Saat
melakukan wawancara kepada perawat, perawat mengatakan bahwa
ronde ruangan tidak pernah dilakukan karena keterbatasan waktu dan
kesibukan perawat.
g. Pendidikan Kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan lantai
3 unit 2 didapatkan informasi bahwa pendidikan kesehatan
dilakukan sesuai kebutuhan pasien.
h. Sentralisasi obat
31
Sentralisasi obat oral maupun injeksi berada di apotik. Obat
diantar oleh apoteker ke lantai 3 Unit 2, lalu dilakukan serah terima
obat oleh apoteker dengan perawat di Lantai 3 Unit 2. PJ obat
bertanggung jawab untuk menjaga keberadaan obat. Obat peroral
dan injeksi sudah ditempatkan tersendiri pada kotak obat masing
masing pasien, diberi identitas nama pasien dan nomor bed agar
tidak tertukar antar pasien satu dengan yang lain.
3. Money
a. Sistem Gaji dan Remunerisasi SDM
Berdasarkan hasil wawancara dengan perwakilan pihak
PSDM keperawatan RSPN Sumber dana gaji pegawai Rumah
Sakit Panti Nirmala berasal dari intern rumah sakit.
32
kali pemakaian
6 Injection plug Rp 78.000, 00 Rp 75.000, 00 Rp 65.000, 00
7 Kateter Rp 83.000, 00 Rp 80.000, 00 Rp 70.000, 00
8 Angkat jahitan Rp 83.000, 00 Rp 80.000, 00 Rp 65.000, 00
9 Rawat luka kecil Rp 88.000, 00 Rp 85.000, 00 Rp 70.000, 00
10 Rawat luka Rp 95.000, 00 Rp 93.000, 00 Rp 90.000, 00
sedang
11 Rawat luka besar Rp 113.000, 00 Rp 110.000, 00 Rp 105.000,
00
12 Kumbah lambung Rp 113.000, 00 Rp 110.000, 00 Rp 110.000,
00
13 Lavement untuk Rp 93.000, 00 Rp 90.000, 00 Rp 85.000, 00
konstipasi
14 Lavement untuk Rp 170.000, 00 Rp 165.000, 00 Rp 155.000,
melena 00
15 Pleura punksi Rp 110.000, 00 Rp 105.000, 00 Rp 100.000,
00
16 ECG Rp 75.000, 00 Rp 70.000, 00 Rp 65.000, 00
17 Kasur deubitus Rp 53.000, 00 Rp 50.000, 00 Rp 45.000, 00
18 WSD Rp 165.000, 00
19 Pulse oxymetri Rp 40.000, 00
20 Blood warmer Rp 20.000, 00
Kajian Data:
Dari hasil wawancara, RS Panti NIrmala adalah rumah sakit
dengan sumber dana berasal dari intern rumah sakit, jadi apabila
terdapat kekurangan alat/sarana, ruangan dapat mengajukan
proposal ke Rumah Sakit.
4. Market
a. Efisiensi Ruang Rawat Inap
Indikator Efisiensi Ruangan (Standar yang digunakan di Ruang
Lantai 3 Unit II Rumah Sakit Panti Nirmala )
1. BOR 60-85%
33
1) BOR (Bed Occupancy Rate)
BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada
satuan waktu tertentu. Jumlah tempat tidur di Lantai 3 Unit 2 di
Rumah Sakit Panti Nirmala berjumlah 25 tempat tidur.
Jumlah BOR
Tanggal
Bed Px (Px/Bed x 100%)
7/11/2016 25 18
78 %
8//11/2016 25 21
b. Jenis Pembayaran
Sistem Pembayaran
Pada Lantai 3 Unit 2 RS Panti Nirmala sistem pembayaran yang
digunakan adalah umum dan BPJS.
b. Peraturan organisasi
Peraturan Lantai 3 Unit 2
Peraturan dibuat oleh kepala bidang keperawatan dan dijalankan
oleh seluruh tenaga keperawatan di lantai 3 unit 2 RS Panti Nirmala.
34
Jadwal jaga perawat di lantai 3 unit 2 dibuat berdasarkan otoritas kepala
ruangan dan dijalankan oleh seluruh staf perawat. Penyusunan jadwal
tersebut dibuat berdasarkan pertimbangan seluruh staf (contoh: hari cuti
dan hari libur bisa diajukan pada awal bulan oleh perawat yang
berkepentingan kepada kepala ruangan)
c. Perencanaan strategis
Rencana strategis
- Identifikasi Pasien
Identifikasi pasien dilakukan dengan menggunakan gelang
- Cara Pencegahan INOS
- Data Phlebitis
- Penerapan komunikasi SBAR
- Pasien safety
35
36
1. Pengorganisasian
a. Struktur Organisasi
Ketua
b.
Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
c.
Pengawas
37
d. Uraian Tugas
Kepala Ruangan
Tidak
Uraian Tugas Dilakukan
dilakukan
Kepala Ruang
1. Melaksanakan fungsi perencanaan (p1)
meliputi:
a. Menyusun rencana kerja harian, mingguan,
bulanan, dan tahunan.
b. Menunjuk perawat primer dan tugasnya
masing-masing.
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan
klien dibantu perawat primer.
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang
dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh
perawat primer.
e. Merencanakan strategi pelaksanaan
perawatan.
f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui
kondisi, patofisiologi, tindakan medis yang
dilakukan terhadap klien.
g. Menjaga terwujudnya visi dan misi
keperawatan dan rumah sakit.
h. Menyusun rencana kebutuhan tenaga
keperawatan dari segi jumlah maupun
kualifikasi untuk ruang rawat, koordinasi
dengan kepala perawatan/ kepala
instalasi.
i. Menyusun rencana kebutuhan fasilitas,
alat, dan dana keperawatan.
j. Menyusun jadwal dinas.
k. Menyusun jadwal cuti.
l. Menyusun rencana pengembangan staf.
m. Menyusun rencana kegiatan pengendalian
mutu.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan
43
pelaksanaan (p2) meliputi:
a. Merumuskan metode penugasan yang
digunakan.
b. Merumuskan tujuan metode penugasan.
c. Membuat rincian tugas ketua tim dan
perawat pelaksana secara jelas.
d. Membuat rentang kendali.
e. Mengatur dan mengendalikan tenaga
keperawatan.
f. Mengatur dan mengendalikan sistem
ruangan.
g. Menyelenggarakan konferen.
h. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh
kegiatan pelayanan di ruang rawat, melalui
kerjasama dengan petugas lain yang
bertugas diruang rawatnya.
i. Melaksanakan orientasi kepada tenaga
keperawatan baru/ tenaga lain yang akan
kerja di ruang rawat.
j. Memberikan orientasi kepada
siswa/mahasiswa keperawatan yang
menggunakan ruang rawatnya sebagai
lahan praktik.
k. Memberi orientasi kepada
pasien/keluarganya meliputi: penjelasan
tentang peraturan rumah sakit, tata tertib
ruang rawat, fasilitas yang ada dan cara
penggunaanya serta kegiatan rutin sehari-
hari.
l. Membimbing tenaga keperawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan.
m. Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-
waktu dengan staf keperawatan dan
petugas lain yang bertugas diruang
rawatnya.
44
n. Memberi kesempatan/ijin kepada staf
keperawatan untuk mengikuti kegiatan
ilmiah/penataran dengan koordinasi kepala
instalasi/kasi perawatan.
o. Mengupayakan pengadaan peralatan dan
obat-obatan sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan/kebijakan rumah
sakit.
p. Mengatur dan mengkoordinasikan
pemeliharaan alat agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
q. Mengelompokkan pasien dan mengatur
penempatannya di ruang rawat menurut
tingkat kegawatan, infeksi/non infeksi,
untuk kelancaran pemberian asuhan
keperawatan.
r. Meneliti pengisian formulir sensus harian
pasien di ruang rawat.
s. Meneliti/memeriksa ulang pada saat
penyajian makanan pasien sesuai dengan
program dietnya.
t. Menyimpan berkas catatan pasien dalam
masa perawatan diruang rawatnya dan
selanjutnya mengembalikan berkas
tersebut ke bagian medical record bila
pasien keluar/pulang dari rumah sakit
tersebut.
u. Membimbing mahasiswa keperawatan
yang menggunkan ruang rawatnya sebagai
lahan praktik.
v. Memberikan penyuluhan kesehatan pada
pasien/keluarga sesuai kebutuhan dasar
dalam batas wewenangnya.
w. Melakukan serah terima pasien pergantian
dinas.
45
x. Mengatur dan mengendalikan tenaga
keperawatan, membuat daftar dinas,
mengatur tenaga yang ada setiap dari dan
lain-lain.
y. Mengatur dan mengendalikan sistem
ruangan.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan,
pengendalian dan penilaian (p3) meliputi:
a. Mengawasi dan menilai mahasiswa
keperawatan untuk memperoleh
pengalaman belajar sesuai tujuan program
bimbingan yang telah ditentukan.
b. Melakukan penilaian kinerja tenaga
keperawatan yang berada dibawah
tanggungjawabnya dan mutu pelayanan.
c. Memberikan pengarahan tentang
penugasan kepada ketua tim dan perawat
pelaksana.
d. Memberikan pujian kepada perawat yang
mengerjakan tugas dengan baik.
e. Memberikan motivasi dalam peningkatan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
f. Menginformasikan hal-hal yang dianggap
penting dan berhubungan dengan askep
klien.
g. Membimbing bawahan yang mengalami
kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.
h. Meningkatkan kolaborasi.
i. Melalui komunikasi, mengawasi dan
berkomunikasi langsung dengan perawat
primer mengenai asuhan keperawatan
yang diberikan kepada klien.
j. Mengobservasi pasien baru dan mengaudit
dokumentasi asuhan keperawatan.
k. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan
membandingkan dengan rencana
46
keperawatan yang telah disusun bersama.
Total 40 9
Prosentase 81,6% 18,4%
Ketua TIM
Tidak
Uraian Tugas Dilakukan
dilakukan
Ketua Tim
a. Bersama penanggung jawab ruangan/kepala
ruangan/perawat associate/anggota tim
mengadakan serah terima tugas setiap
penggantian dinas.
b. Melakukan pembagian tugas kepada perawat
associate dengan mempertimbangkan
kemampuan masing-masing anggota.
c. Menyusun rencana asuhan keperawatan
mulai dari pengkajian sampai dengan
evaluasi.
d. Mengikuti visite dokter.
e. Menciptakan suasana harmonis.
f. Membuat laporan pasien.
g. Mengorientasikan pasien baru.
h. Membina hubungan saling percaya antara
perawat, pasien, dan keluarga.
i. Memberikan pertolongan segera pada pasien
dengan kedaruratan.
j. Membuat laporan pasien dan mencatat kasus
dari pasien, kejadian diluar dugaan yang tidak
diinginkan.
k. Mengatur waktu istirahat.
l. Melakukan ronde keperawatan bersama
47
Kepala Ruang dan melaporkan tentang
kondisi pasien, asuhan keperawatan yang
dilakukan, kesulitan yang dialami.
m. Bersama perawat pagi, sore, dan malam
melaksanakan, mengawasi, dan
mengevaluasi pelayanan keperawatan pasien
yang sudah diprogramkan dan membuat
pembaharuan sesuai dengan kebutuhan
pasien.
n. Mendelegasikan pelaksanaan asuhan
keperawatan pada anggota tim.
o. Membuat perincian tugas anggota tim.
p. Menerima konsultasi dari anggota tim dan
memberikan instruksi keperawatan.
q. Memimpin pertemuan tim keperawatan untuk
menerima laporan, sistem pengarahan
tentang tugas anggota tim, pelaksanaan
asuhan keperawatan, serta masalah yang
dihadapi.
r. Memelihara komunikasi efektif baik secara
vertikal maupun horizontal.
s. Melakukan penyuluhan kepada
pasien/keluarga atau kepada anggota tim.
t. Memberi teguran dan pujian.
u. Melengkapi catatan yang telah dibuat oleh
anggota tim.
v. Mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan perawat pelaksana.
w. Mengawasi proses asuhan keperawatan yang
dilakukan oleh anggota tim.
x. Membantu kepala ruangan membimbing
peserta didik.
Total 20 3
Prosentase 87% 13%
48
Berdasarkan tabel diatas di interpretasikan Ketua TIM dalam
menjalankan fungsi manajemen keperawatan sudah dilakukan 87%.
Sehingga peran fungsi Ketua TIM perlu ditingkatkan lagi sesuai dengan
uraian tugasnya terhadap hal berikut :
a. Melakukan ronde keperawatan bersama Kepala Ruang dan melaporkan
tentang kondisi pasien, asuhan keperawatan yang dilakukan, kesulitan yang
dialami.
b. Memberi teguran dan pujian.
c. Melengkapi catatan yang telah dibuat oleh anggota tim.
Perawat Pelaksana
Tidak
Uraian Tugas Dilakukan
dilakukan
Anggota Tim
a. Memberikan pelayanan keperawatan secara
langsung berdasarkan proses keperawatan
dengan sentuhan kasih yaitu:
1) Menyusun rencana perawatan sesuai
dengan masalah klien.
2) Melaksanakan tindakan perawatan sesuai
dengan rencana.
3) Mengevaluasi tindakan keperawatan yang
telah diberikan.
4) Mencatat atau melaporkan semua
tindakan perawatan dan respon klien pada
catatan perawatan.
b. Melaksanakan program berikut dengan penuh
tanggung jawab:
1) Pemberian obat, yaitu:
a. Obat oral
b. Obat injeksi
2) Pemeriksaan laboratorium.
3) Persiapan klien yang akan operasi.
c. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan
fisik, mental, sosial, dan spiritual klien:
49
1) Memelihara kebersihan klien dan
lingkungan.
2) Mengurangi penderitaan klien dengan
memberikan rasa aman, nyaman.
3) Pendekatan dan komunikasi terapeutik.
d. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental
untuk menghadapi tindakan perawatan dan
pengobatan atau diagnosis.
e. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri
sesuai dengan kemampuannya.
f. Memberikan pertolongan segera pada pasien
kritis.
g. Membantu kepala ruangan dalam
ketatalaksanaan ruang secara efektif:
1) Menyiapkan data klien baru, rujukan,
pulang, atau meninggal.
2) Penyuluhan PKMRS.
h. Mengatur dan menyiapkan alat-alat diruangan
menurut fungsinya supaya siap pakai.
i. Menciptakan dan memelihara kebersihan,
keamanan, kenyamanan, dan keindahan
ruangan.
j. Melaksanakan tugas dinas pagi/sore/malam
atau hari libur secara bergantian sesuai
dengan jadwal dinas.
k. Memberikan penyuluhan kesehatan
sehubungan dengan penyakitnya.
l. Melaporkan segala sesuatu mengenai
keadaan klien baik secara lisan maupun
tulisan.
m. Membuat laporan harian klien.
n. Operan dengan dinas berikutnya.
o. Menerima bantuan bimbingan katim/ ka shift
dan melaksanakan pendelegasian dari kepala
ruangan.
Total 15 0
50
Prosentase 100% 0%
51
52
e. Pendokumentasian proses keperawatan
A Pengkajian
53
Rumusan tujuan mengandung komponen
3 pasien/subjek perubahan, perilaku, kondisi - 92
pasien dan atau criteria
Rencana tindakan mengacu pada tujuan
4 - - 84
dengan kalimat perintah, terinci dan jelas 81,7
Rencana tindakan menggambarkan
5 - - - - - - - 46
keterlibatan pasien atau keluarga
Rencana tindakan menggambarkan
6 - - 84
kerjasama tim kesehatan lain
D Tindakan
54
tindak lanjut.
Evaluasi tindakan keperawatan
3 didokumentasikan sesuai dengan - - - - - - - - - - - - - 0
sistematika penulisan evaluasi yang benar
F Catatan asuhan keperawatan
55
Berdasarkanan hasil observasi tanggal 7 November 2016,
didapatkan data pendokumentasian asuhan keperawatan di Lantai 3 Unit
2 memiliki persentase rata-rata 76,7 % sudah sesuai dengan standar.
Aspek yang menjadi poin utama adalah bagaimana perawat ruangan
mendokumentasikan evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan yang
belum sesuai dengan sistematika penulisan evaluasi yang benar.
b) Jadwal/shift dinas
Penanggung jawab shift
Penanggung jawab setiap shift adalah kepala ruangan. Namun pada shift
sore maupun shift malam penanggung jawab shift didelegasikan kepada
ketua tim yang telah dijelaskan lebih lanjut pada fungsi pengarahan dan
pengawasan.
c) Ketenagaan
a. Rencana kebutuhan tenaga
Menggunakan metode penghitungan Gillies, yang dijelaskan
lebih lanjut pada kebutuhan perawat. Kepala Ruangan Lantai 3 Unit 2
menghitung tingkat kebutuhan pasien setiap hari, sedangkan tingkat
kebutuhan tenaga dihitung setiap tahun dengan metode perhitungan
56
Gillies. Hasil perhitungan yang telah dilakukan dimasukkan kedalam
laporan tahunan ruangan.
c. Sistem seleksi
Lantai 3 Unit 2 tidak memiliki persyaratan untuk pegawai
(perawat). Kepala Ruang Lantai 3 Unit 2 mengatakan bahwa sistem
seleksi pegawai baru sepenuhnya dilakukan oleh Bagian Personalia
RS.
d. Penempatan
Lantai 3 Unit 2 masih belum bisa melakukan penempatan
tenaga kerja (perawat) sesuai dengan keahlian masing-masing di
bidangnya. Karena perawat Lantai 3 Unit 2 memiliki keahlian yang
hampir sama dan bersifat umum dan menyeluruh, dalam arti perawat
tidak menekuni hanya satu bidang khusus untuk dikuasai.
e. Orientasi ruangan
Kepala ruangan dan perawat-perawat yang bertugas di Lantai
3 Unit 2selalu mengorientasikan setiap karyawan baru selama 2 bulan.
Orientasi biasanya berisi prosedur ruangan.
g. Jenjang karir
Peningkatan jenjang karir di Unit II Lantai 3 berdasarkan
golongan kontrak dan lama kerja. Jenjang karir mengalami
peningkatan pada pegawai yang telah mencapai kredit poin tertentu.
Kredit poin didapatkan dari hasil penilaian yang dilakukan oleh Kepala
Ruangan dan lama kerja 5 tahun. Terdapat 3 Jenjang karir untuk
perawat D3 yaitu PK1, PK2, dan PK3. Serta PK4 untuk S1.
57
Jenis komunikasi yang berhubungan dengan instruksi penugasan
dilakukan secara vertikal dari atasan ke bawahan, yaitu dari kepala ruang
kepada ketua tim kemudian ketua tim menyampaikan kepada perawat
penanggung jawab di masing-masing tim. Sedangkan untuk komunikasi
terkait informasi yang berkaitan dengan keadaan di ruangan, dapat
dilakukan baik dari atasan ke bawahan atau sebaliknya. Komunikasi
secara horizontal juga sering dilakukan antar perawat, antar tim dan antar
ketua tim dengan sifat komunikasi yang terbuka.
Jadwal pertemuan/rapat
Jadwal rapat rutin ditetapkan 1 bulan sekali, namun pada
pelaksanaannya terkadang tidak dapat berjalan sesuai jadwal
dikarenakan beberapa hambatan seperti jadwal shift yang berbeda-
beda dan tempat tinggal perawat yang cukup jauh sehingga untuk
menentukan jadwal rapat tidak bisa dilaksanakan dengan rutin atau
mundur.
b. Motivasi
Cara memotivasi individu / kelompok
Kepala ruang Lantai 3 Unit 2 memotivasi perawat dengan cara
lisan biasanya dilakukan saat jam dinas yaitu pada saat pre conference
atau dilakukan pada saat rapat rutin dengan memberikan saran-saran
untuk mentaati ketentuan sesuai SOP agar perawat dapat bekerja
secara aman dan dapat meningkatkan kepuasan pasien.
58
c. Supervisi
Mekanisme
Pelaksanaan supervise dilakukan oleh kepala ruangan dan
petugas rawat inap seperti katim. Hal-hal yang disupervisi seperti
bagaimana perawat melakukan tindakan keperawatan,
pendokumentasian askep, identifikasi pasien, sistem pembuangan
limbah, atau standar-standar prosedur dan kebijakan yang telah
ditetapkan ruangan. Selain dilakukan ke perawat ruangan, supervise
juga dilakukan ke pasien dengan mengevaluasi apa yang dilakukan
perawat pada pasien apakah sudah dilakukan dengan benar atau tidak.
Tidak ada jadwal tetap untuk supervise, tetapi dilakukan ketika
memungkinkan baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk
supervise tidak langsung, dilakukan setiap hari dengan memperhatikan
kinerja perawat serta lingkungan ruangan, sedangkan untuk supervise
secara langsung dilakukan sebagai rangkaian tahapan penilaian kinerja
perawat selama beberapa kali dalam setahun. Dari hasil supervise tidak
langsung, apabila terdapat ketidaksesuaian terhadap SOP, maka akan
dibahas saat pre conference dengan membacakan SOP yang benar-
benar perlu diperhatikan dan dipatuhi perawat atau memperingatkan
secara personal. Pendokumentasian hasil supervisi dimasukkan dalam
penilaian kinerja perawat. Supervisi juga dilakukan oleh tim komite
keperawatan dari rumah sakit ke ruangan.
Faktor penghambat
Dalam pelaksanaan supervise terdapat penghambat seperti
keterbatasan waktu dan kegiatan kepala ruangan yang banyak sehingga
tidak dapat dilaksanakan secara optimal.
d. Pendelegasian
Dalam proses pendelegasian tugas, wewenang dan tanggung
jawab ditentukan oleh kepala ruangan, misalnya mendelegasikan tugas
kepala ruangan kepada penanggung jawab tim apabila kepala ruangan
berhalangan serta mendelegasikan tugas-tugas kepada ketua tim. Alur
pendelegasian dilakukan dari atasan ke bawahan.
59
konflik akibat kejenuhan dan ada variasi susunan tim
keperawatan.
Penampilan kerja perawat dinilai secara langsung oleh
kepala ruangan dengan menggunakan form atau lembar Daftar
Penilaian Pelaksanaan Kinerja yang dilakukan setiap 6 bulan, 2
tahun, dan 4 tahun.
Hasil dari penilaian berupa skor-skor dan penilaian
dilaksanakan berdasarkan posisi atau jabatan masing-masing
perawat. Penilaian kinerja ini nantinya dilaporkan kepada
Ka.Bidang keperawatan.
4. Pengendalian
a. Penampilan Kerja
Penilaian penampilan kinerja
Pada Lantai 3 Unit 2 setiap 6 bulan, 2tahun, dan 4 tahun mengikuti tes
penampilan kerja untuk mengukur seberapa berkompetensinya perawat di
RS Panti Nirmala terutama di Lantai 3 Unit 2. Tes ini biasanya dilakukan
serentak.
b. Pengendalian Mutu
Kegiatan pengendalian mutu
1) Tersedinya tempat sampah medis dan nonmedis
2) Tersedianya bed pasien dan mempunyai side rail
3) Tersedianya SOP pada masing-masing ruangan
4) Tersedianya format dokumentasi yang lengkap
5) Tersedianya fasilitas perawatan seperti nurse station, ruang
administrasi, ruang depo farmasi, ruang administrasi, ruang depo
farmasi, ruang perawatan, kamar mandi, wastafel pada sebagian besar
ruangan
Kejadian Dekubitus
60
Angka kejadian dekubitus Lantai 3 Unit 2 berjumlah 0 (0%).
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan
wawancara pada setiap pasien di ruangan selama 2 hari (7-8
November 2016). Angka kejadian dekubitus dinilai berdasarkan
jumlah pasien yang mengalami dekubitus dibagi dengan jumlah
pasien beresiko mengalami dekubitus. Poin berikut adalah untuk
menentukan pasien yang beresiko mengalami dekubitus:
Usia lanjut (> 60 tahun)
Ketidakmampuan bergerak pada bagian tertentu
Status gizi malnutrisi
Berbaring lama, penekanan pada satu arah
Mengalami kondisi kronik
Inkontinensia urin dan feses
Kejadian dekubitus
Pasien dengan resiko tinggi dekubitus
Apabila pasien memenuhi salah satu atau lebih dari poin di atas
mengalami dekubitus.
TANGGAL
NO VARIABEL
07 08
1 Jumlah Kejadian Dekubitus 0 (0%) 0
(0%)
2 Jumlah Pasien Beresiko terjadi Dekubitus 3 3
(16,6%) (14,2%)
x 100%
x 100% = 0%
61
07 08
Salah pasien 0 0
Salah nama dan tidak sesuai dengan identitas 0 0
Salah waktu 0 0
1.1 Terhambat pemberiam obat 0 0
1.2 Pemberian obat yang terlalu cepat
0 0
1.3 Obat stop tetap dilanjutkan
0 0
2.1 Cara oral 0 0
2.2 Intra vena
0 0
2.3 Intra muskuler
2.4 Lain-lain 0 0
0 0
Salah dosis 0 0
Dosis kurang 0 0
Dosis berlebih 0 0
Salah obat 0 0
Salah dokumentasi 0 0
Jumlah kesalahan 0 0
Jumlah pasien/hari 13 13
x 100%
=0x 100% = 0%
x 100
=0 x 100% = 0%
Kejadian Jatuh
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan
observasi pasien dan keluarga yang menemani pasien selama 2 hari (7-
8 November 2016). Angka kejadian pasien jatuh dinilai berdasarkan
62
jumlah pasien yang mengalami jatuh dibagi dengan jumlah pasien
beresiko mengalami jatuh.
Poin berikut adalah untuk menentukan pasien yang beresiko
mengalami jatuh:
1. Riwayat jatuh (baru-baru ini atau dalam 3 bulan terakhir)
2. Penyakit penyerta
3. Alat bantu jalan
4. Pemakaian infus intravena/heparin
5. Cara berjalan
6. Status mental
Apabila pasien memenuhi salah satu atau lebih dari poin di atas dengan
skor >51 risiko tinggi untuk jatuh, skor 25-50 risiko rendah untuk jatuh,
skor 0-24 tidak berisiko
Tanggal
No Variabel
7 8
1 Jumlah pasien jatuh 0 0
(0%) (0%)
2 Jumlah pasien beresiko jatuh adalah 0 0
pasien baru (0%) (0%)
x 100%
x 100% = 0 %
63
Berdasarkan hasil survey di Ruang Lantai 3 Unit II RS Panti Nirmala, dari
10 perawat yang diberikan Kuesioner Kepuasan Kerja Perawat didapatkan hasil bahwa 7
orang perawat (70%) puas dalam bekerja, 3 orang perawat (30%) merasakan tingkat
kepuasan sedang dalam bekerja dan tidak ada yang merasa tidak puas dalam bekerja di
Ruang Lantai 3 Unit II RS Panti Nirmala.
64
Berdasarkan hasil survey di lantai 3 unit II RS Panti Nirmala dari 13 pasien yang
diberikan kuEsioner tingkat kepuasan klien. Sebanyak 12 responden (92 %)
sangat puas , 1 responden (8 %) menyatakan puas.
Berdasarkan hasil survey di lantai 3 unit II RS Panti Nirmala dari 13 pasien yang
diberikan kuisioner tingkat kecemasan klien. Sebanyak 3 responden (23%) tidak
ada kecemasan dan sebanyak 10 responden (77 %) merasakan kecemasan
ringan..
65
Berdasarkan hasil survey di lantai 3 unit II RS Panti Nirmala dari 13 klien yang
diberikan kuisioner tingkat pengetahuan klien. Sebanyak 1 responden (8 %)
berpengetahuan rendah, 4 responden (31 %) berpengetahuan sedang, dan 8
responden (62 %) berpengetahuan kurang.
No Variabel Ya Tidak
1 Pemakaian perhiasan dan aksesoris saat 3 7
cuci tangan
2 Tangan dibilas dengan air yang mencukupi 10 0
3 Lengan baju diatas siku saat cuci tangan 10 0
4 Mengeringkan tangan dengan tissue toilet, 10 0
handuk pribadi atau pengering tangan listrik
otomatis
5 Penggunaan sabun saat cuci tangan 10 0
6 Menggosok-gosokan tangan, telapak tangan 7 3
bagian punggung tangan, sela-sela jari, dan
pergelangan tangan
7 Menghindari kontaminasi tangan ketika 10 0
menutup kran
8 Mencuci tangan tidak lebih dari 30 detik 10 0
66
Fasilitas Suplai Tempat Cuci Tangan
Observasi
No Variabel Pemberian Injeksi
ya Tidak
1 Mencuci tangan sebelum ijeksi 3 7
2 Kesterilan jarum dalam tindakan injeksi 10 0
3 Pendesinfeksian vial dengan alkohol saat 0 10
tindakan injeksi
4 Penggunaan kapas atau kassa steril saat 0 10
mematahkan ampul obat
5 Tempat khusus untuk menyimpan vial 10 0
multidosis yang telah digunakan
6 Pengguaan handscoen disposable untuk 10 0
injeksi IV
7 Pendesinfeksian kulit menggunakan alkohol 10 0
ketika injeksi
8 Pendisposibelan jarum dalam safety box 10 0
9 Mencuci tangan setelah injeksi 7 3
Kontrol Infeksi
NO Variabel
ya Tidak
1 Pemberian Injeksi
Peletakan tempat steril pada tempatnya 10 0
Pembuangan benda tajam pada 10 0
safetybox
Pembuangan hanscoen dalam tempat 10 0
sampah medis
67
Pembuangan barang terkontaminasi 10 0
dalam tempat sampah medis
Pembuangan sampah non medis 10 0
dibuang pada kontainer yang digabung
dengan sampah biasa
2 Pemasangan infus
Peletakan tempat steril pada tempatnya 10 0
Pembuangan benda tajam pada safety 10 0
box
Pembuangan hanscoen dalam tempat 10 0
sampah medis
Pembuangan barang terkontaminasi di 10 0
tempat sampah medis
Pembuangan sampah non medis 10 0
dibuang pada kontainer yang digabung
dengan sampah biasa
3 Pengambilan darah
Peletakan tempat steril pada tempatnya 10 0
Pembuangan benda tajam pada safety 10 0
box
Pembuangan handscoen dalam tempat 10 0
sampah
Pembuangan barang terkontaminasi 10 0
dalam sampah medis
Pembuangan sampah non medis 10 0
dibuang pada kontainer yang digabung
dengan sampah biassa
c.Pengembangan Standar
Standar askep
68
Lantai 3 Unit 2 sudah memiliki standar asuhan keperawatan secara
spesifik dengan panduan NIC NOC yang masih diujicobakan selama 3 bulan.
Setelah 3 bulan nanti akan dievaluasi hasil pengaplikasiannya apakah lebih
efektif dan efisien.
Standar kinerja
Perawat-perawat di Unit 2 lantai 3 sudah memiliki pengalaman
pelatihan. Pelatihan yang diikuti dibagi menjadi dua jenis. Pelatihan
keluar RS dan in house training.
Dilakukan Tidak
Dilakukan
69
yang akan disuntik
sesuai dengan jenis
suntikan (secara
sirkuler dari dalam ke V
luar)
i. Memasukkan jarum
dengan posisi 90
V
derajat
j. Aspirasi untuk
menentukan tidak
mengenai pembuluh V
darah
k. Memasukkan obat
dengan perlahan-
lahan
l. Memperhatikan reaksi
pasien
m. Mencabut jarum
perlahan-lahan
n. Menghapus kulit V
70
V
Keterangan
Dalam melakukan tindakan prosedur injeksi, perawat sudah
melakukannya sesuai dengan SPO yang ada. Hal ini terbukti dengan
skor 93, 3 % yang diperoleh perawat saat melakukan prosedur injeksi
SPO Pengambilan Darah Untuk Pemeriksaan
darah dengan
- Mencantumkan nama
- Nomor Rekam Medik
- Tanggal dan jam pengambilan
71
h. Mengirim darah dan menyertakan
formulir pemeriksaan yang sudah
diisi dan ditandatangani oleh
dokter V
Keterangan :
Dalam melakukan tindakan prosedur pengambilan darah, perawat
sudah melakukannya sesuai dengan SPO yang ada. Hal ini terbukti
dengan skor 93.3% yang diperoleh perawat saat melakukan prosedur
pengambilan darah.
Dari kedua tindakan keperawatan yang dilakukan perawat
ruangan, hasil observasi menunjukkan angka 93%. Hal ini menunjukkan
kategori bahwa tindakan yang dilakukan oleh perawat ruangan sudah
baik dan sesuai dengan protap yang ada di ruangan
ANALISA SWOT
Faktor Internal Ranking Konstanta RxK Bobot Rating BxR
STRENGTH
a. Kebutuhan perawat tiap hari 4 4 16 0,07 4 0,28
sesuai dengan jumlah
perhitungan Gillies.
72
b. Setiap bulan tenaga 5 4 20 0,09 4 0,36
kesehatan diikutkan
pelatihan yang diadakan
pihak rumah sakit
73
Faktor Internal Ranking Konstanta RxK Bobot Rating BxR
WEAKNESS
a. Perawat lantai 3 unit 2 yaitu 7 4 28 0,14 4 0,56
96% berpendidikan DIII
Keperawatan dan hanya 4%
yang berpendidikan S1,
sehingga perlu ditingkatkan
untuk bisa melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang
lebih tinggi
b. Pre dan post conference 3 4 12 0,06 4 0,24
tidak dilakukan secara formal
akan tetapi disampaikan
bersamaan dengan operan.
Hal ini dilakukan karena
keterbatasan waktu.
c. Ronde keperawatan tidak 8 4 32 0,16 4 0,64
pernah dilakukan karena
keterbatasan waktu dan
kesibukan perawat.
d. 95% pasien tidak mengenal 4 4 16 0,08 4 0,32
nama perawat yang
merawatnya pada shift
tersebut, mereka hanya
mengenal nama dokter
e. Pendidikan kesehatan pada 6 4 24 0,12 4 0,48
pasien dilakukan secara
kondisional jika dibutuhkan
f. Sebagian besar pasien 9 4 36 0,18 4 0,72
berasal dari daerah malang
dibandingkan dengan daerah
lainnya
g. Cuci tangan tidak dilakukan 5 4 20 0,1 4 0,4
sesuai dengan standar WHO
yaitu 5 moments,
kebanyakan perawat cuci
tangan setelah melakukan
tindakan keperawatan
74
h. Saat timbang terima perawat 1 4 4 0,02 4 0,08
shift sebelumnya tidak
memperkenalkan nama
perawat yang berjaga pada
shift berikutnya
i. Sebelum melakukan tindakan 2 4 8 0,04 4 0,16
keperawatan perawat tidak
menyebutkan namanya
TOTAL S - W= 4,2 3,6 = 0,6 200 3.6
75
metode tim-primer.
b. Beberapa RS setipe di 5 4 20 0,3 4 0,12
daerah Malang menjalin
kerja sama dengan
banyak perusahaan/
asuransi jaminan
kesehatan lainnya.
76