Anda di halaman 1dari 2

KASIH SAYANG AYAH

Kalau berbicara tentang kasih sayang orang tua, kita biasanya akan lebih membahas
kasih sayang ibu daripada kasih sayang ayah. Memang kasih sayang ibu tak tertandingi.
Bagaimana dengan kasih sayang ayah? semoga ilustrasi berikut ini bisa memberi sedikit
gambaran tentang kasih sayang ayah kita.

Kasih Sayang Ayah

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, ibulah yang lebih sering mengajakmu bermain
atau berdongeng. tapi taukah kamu, bahwa setiap ayah pulang kerja dan dengan wajah lelah,
ayah selalu menanyakan pada ibu tentang keadaanmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Kasih sayang ayah

Pada saat engkau masih seorang anak perempun kecil, ayah mengajarimu naik sepeda.
Setelah ayahmu menganggapmu bisa, ayah akan melepaskan roda bantu disepedamu.
Kemudia ibu bilang, Jangan dulu ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya. Ibu takut
putri manisnya terjauth lalu terluka. Tapi sadarkah kamu, bahwa ayah dengan yakin akan
membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayu sepeda dengan seksama karena dia
tahu putri kecilnya pasti bisa.
Pada saat kamu menangis, merengek meminta boneka atau mainan yang baru, ibu
menatapmu iba. tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas, Kita beli nanti, tidak sekarang
Tahukah kamu, ayah melakukan itu karena ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang
manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan ayah tau ia tidak
bisa membelikan yang kamu inginkan.
Taukah kamu bahwa pada saat itu ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saat kamu sakit pilek, ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak
dengan berkata : Sudah dibilang! kamu jangan minum air dingin!. Berbeda dengan ibu
yang memperhatikan dan menasehatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu ayah benar-
benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja, kamu mulai menuntut pada ayah untuk dapat
izin keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan: Tidak boleh!. Taukah kamu,
bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu? karena bagi ayah, kamu sangat luar biasa
berharga.
Setelah itu kamu marah pada ayah, dan masuk kekamar sambil membanting pintu.
Dan yang datang mengetuk pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah ibu.
Taukah kamu, bahwa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam
batinnya, bahwa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu. Tapi lagi-lagi, dia harus
menjagamu.
Ketika kamu menjadia gadis dewasa. Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain. Ayah
harus melepasmu.
Taukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya
tersenyum sambil memberi sedikit nasehat, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal
ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata disudut matanya, dan menepuk
pundakmu berkata Jaga dirimu baik-baik.
Ayah melakukan itu semua agar kamu kuat.
Mungkin ibu lebih seirng menelpon untuk menanyakan keadaanmu, tapi taukah kamu,
jika ternyata ayahlah yang mengingatkan ibu untuk menelponmu?
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang
pertama yang mengerutkan kening adalah ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari agar jalan anaknya bisa merasa sama dengan
teman-temannya yang lain.
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Ayah akan tersenyum dengan bangga
dan puas melihat Putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah
menjadi seseorang
Sampai suatu saat, ada seorang lelaki datang kerumah dan meminta izin pada ayah
untuk mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin. Karena ayah
tahu bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya.... Saat ayah melihatmu duduk dipelaminan bersama seseorang lelaki
yang dianggapnya pantas menggantikannya, ayahpun tersenyum bahagia.....
Apakah kamu mengetahui, dihari yang bahagia itu ayah pergi kebelakang dan
menangis? Ayah menangis karena bahagia, sedih, bercampur haru.
Kemudian ayah berdoa. dalam lirih doanya, ayah berkata:
Ya Tuhanku, bahagiakanlah ia bersama suaminya...
Semoga ilustrasi diatas memberi gambaran tentang kasih sayang ayah kita. Serta
menambah semangat untuk berbakti kepada orang tua dan membalas kasih sayang ayah kita.

Anda mungkin juga menyukai