Anda di halaman 1dari 36

Asuhan Keperawatan Keluarga

KONSEP DASAR
HYPERTENSI

1. Pengertian.
Hypertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada
sistem peredaran darah yang sering terjadi pada usia setengah umur atau lebih di
mana terjadi peningkatan dari tekanan sistolik di atas standard dihubungkan
dengan usia dan merupakan penyebab utama jantung koroner, cidera cerebro
vaskuler.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1990) Hypertensi didefinisikan
sebagai suatu peninggian yang menetap daripada tekanan darah sistolik di atas
140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Peninggian tekanan darah
yang terus menerus yang merupakan gejala klinis karena hal tersebut dapat
menunjukkan keadaan seperti hypertensi heart disease arteriole nefrosclerosis.

2. Etiologi.
Menurut penyebabnya hypertensi dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Hypertensi Primer atau Essensial.
Hypertensi yang belum diketahui dengan pasti penyebabnya dan kebanyakan
penderita hypertensi ini tidak menunjukkan gejala atau keluhan. Kurang lebih
90 % hypertensi ini terdapat dalam masyarakat.
b. Hypertensi Sekunder.
Biasanya hypertensi ini dapat disertai dengan keluhan ataupun gejala-gejala
dari penyakit yang menyebabkan hypertensi, tersebut, seperti:
Kelainan ginjal : Glomerulonefritis Akut (GNA), penyempitan arteri
renalis.
Kelainan hormon : DM, Pil KB, Phaecchroetomo.

Neurologis : Pre eklampsia, pengaruh obat-obatan.

2. Klasifikasi Tekanan Darah.

1
Asuhan Keperawatan Keluarga

a. Rendah : 90/60 mmHg


b. Normal : 90/60 mmHg - 140/90 mmHg
c. Hypertensi perbatasan : TD sistolik normal kadang-kadang 90 100 mmHg
d. Hypertensi ringan : tekanan darah diastolik 90 100 mmHg
e. Hypertensi sedang : tekanan darah diastolik 105 114 mmHg
f. Hypertensi berat : tekanan darah diastolik lebih dari 115 mmHg,
Kadang-kadang disertai kelainan jantung atau otak.
g. Hypertensi maligna : tekanan darah diastolik lebih dari 120 mmHg
disertai dengan gangguan fungsi target organ.
h. Hypertensi sistolik : tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg.

3. Patofisiologi.
Ginjal dan pembuluh darah berusaha untuk mengatur dan
mempertahankan agar tekanan darah tetap normal. Ginjal mengatur tekanan
darah melalui sistem renin angiotensin. Renin (dari sel-sel ginjal) merangsang
produksi angiotensin II (suatu vasokontriktor kuat), yang menyebabkan
pelepasan aldosteron (hormon adrenal yang meningkatkan retensi Na sehingga
meningkatkan retensi air). Retensi Na dan air menyebabkan volume cairan
bertambah, sehingga meningkatkan tekanan darah. Baroreseptor di aorta dan
sinus karotid dan pusat vasomotor di medulla membantu dalam mengatur tekanan
darah. Norepinefrin, hormon adrenal dan retensi saraf simpatis meningkatkan
tekanan darah.
Bagan Patofisiologi Hypertensi:
Renin + Angiotensinogen (hati)

Angiotensin I (Vasokontriktor lemah)

Enzim pengubah

2
Asuhan Keperawatan Keluarga

Angiotensin II (Vasokontriktor kuat)

Vasokontriktor perifer Aldosteron

Na retensi air
Tekanan darah meningkat

Mengembalikan cairan

4. Tanda dan Gejala.


Kepala terasa pusing

Rasa berkunang-kunang

Rasa pegal di bahu dan perasaan panas / gelisah

Kurang tidur

Gangguan penglihatan

Anoreksia

6. Pencegahan.
Pencegahan penyakit hypertensi ada 2, yaitu:
a. Pencegahan Primer.
Mengatur diet agar berat badan tetap ideal, juga untuk menjaga agar
tidak terjadi hypertensi kolesterolemia, DM, dsb.
Dilarang merokok.
Mengubah kebiasaan makan sehari-hari dan mengkonsumsi rendah
garam.
Melakukan exercise untuk mengendalikan dari perasaan well being.
b. Pencegahan Sekunder.
Dilakukan bila penderita hypertensi mengetahui berupa pengelolaan secara
luas / menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun dengan tindakan-
tindakan seperti pencegahan digitalis secara cermat dengan kombinasi obat

3
Asuhan Keperawatan Keluarga

anti hypertensi yang cocok yang dapat diberikan dengan pengawasan terus
menerus.
7. Komplikasi.
Beberapa organ tubuh dapat jadi sasaran penyulit atau komplikasi hypertensi
yaitu pada jantung yang mengakibatkan penebalan otot jantung dan
kegagalan fungsi jantung.
Stroke.
Kegagalan faal ginjal uremia
Katarak.
Gangguan gerak dan keseimbangan.

8. Penatalaksanaan.
Menurunkan berat badan pada penderita gemuk.
Diet rendah garam dan diet lunak.
Mengubah kebiasaan hidup.
Olahraga secara teratur.
Kontrol tekanan darah secara teratur.
Obat-obatan anti hypertensi.

9. Therapy.
Obat-obatan yang digunakan untuk penanggulangan hypertensi, meliputi:
Diuretik.
Golongan penghambat simtomatik.
Vasodilator.

10. Tabel Jenis Makanan yang boleh dan yang tidak boleh diberikan.
Golongan Makanan yang boleh Makanan yang tidak
Bahan diberikan Boleh diberikan
makanan
Sumber Beras, bulgur, kentang, singkong, Roti, biskuit, dan kue-kue
Hidrat terigu, tapioka, hunkwe, gula, yang dimasak dengan garam

4
Asuhan Keperawatan Keluarga

arang makanan yang diolah dari bahan dapur dan atau soda.
makanan tersebut di atas tanpa
garam dapur dan soda seperti:
makaroni, mi, bihun, roti, biskuit,
kue-kue kering, dan sebagainya.
Sumber Daging dan ikan maksimum 100 Otak, ginjal, lidah, sardin,
Protein gr sehari; telur maksimum 1 btr keju, daging, ikan dan telur
hewani sehari; susu maksimum 200 gr yang diawet dengan garam
sehari dapur seperti: daging asap,
ham, bacon, dendeng, abon,
ikan asin, ikan kaleng, kornet,
ebi, udang kering, telur asin,
telur pindang, dan sebagainya.

Sumber Semua kacang-kacangan dan Keju, kacang tanah dan semua


Protein hasilnya yang diolah dan dimasak kacang-kacangan dan hasilnya
Nabati tanpa garam. yang dimasak dengan garam
dapur dan lain ikatan natrium.

Sayuran Semua sayuran segar, sayuran Sayuran yang diawet dengan


yang diawet tanpa garam dapur, garam dapur dan lain ikatan
natrium benzoas dan soda natrium, seperti: sayuran
dalam kaleng, sawi asin,
asinan, acar, dsbnya

Buah- Semua buah-buahan segar; buah- Buah-buahan yang diawet


buahan buahan yang diawet tanpa garam dengan garam dapur dan lain
dapur, natrium benzoat dan soda. ikatan natrium.

Lemak Minyak, margarin tanpa garam, Margarin dan mentega biasa.


mentega tanpa garam.

Bumbu- Semua bumbu-bumbu segar dan Garam dapur, baking powder,


bumbu kering yang tidak mengandung soda kue, vetsin, dan bumbu-
garam dapur dan lain ikatan bumbu yang mengandung
natrium. garam dapur seperti: kecap,
terasi, magi, tomato kecap,
petis, tauco.

Minuman Teh, kopi, minuman botol ringan. Coklat.

5
Asuhan Keperawatan Keluarga

KONSEP DASAR
RHEUMATOID ARTHRITIS

1. Pengertian.
Adalah suatu penyakit sistemik yang bersifat progresif yang mengenai jaringan
lunak dan cenderung menjadi kronik.
2. Etiologi.
Belum diketahui tetapi terdapat bukti adanya riwayat keluarga, pertanda genetik.
3. Tanda dan Gejala.
Nyeri sendi dan kaku pada pagi hari.
Dapat timbul mendadak / berangsur-angsur.
Sendi-sendi interfalangeal dan pergelangan tangan terserang pada fase awal
penyakit.
Nodul pada permukaan eksistensi tulang terutama terserang pada fase awal.
Ruas-ruas tulang atas sering terkena.
4. Pemeriksaan Fisik.
Kekakuan dipagi hari.
Rasa nyeri waktu bergerak.
Pembengkakan sendi.
Nodul subcutan.
5. Laboratorium.
Test serologi faktor rheumatoid (+).
Cairan synovial didapatkan endapan yang jelek.
LED naik pada penyakit aktif, anemia, albumin, serum yang rendah dan
fosfotase alkali naik.
6. Radiologis.
Menunjukkan erosi terutama pada sendi-sendi tangan, kaki dan pergelangan pada
stadium dini, kemudian pada tiap sendi.
7. Pengobatan.
Tujuan utama dalam program pengobatan:
Meringankan rasa nyeri.
Mempertahankan fungsi sendi dan kapasitas fungsional maksimal pasien.
Mencegah dan memperbaiki deformitas.
8. Tindakan Keperawatan.
Istirahat.
Teknik pemanasan yang dapat digunakan :
Tangki humbard, bak mandi, merendam handuk dalam air panas.
Bantalan panas.
9. Obat-obatan.

6
Asuhan Keperawatan Keluarga

- Aspirin.
- Asetaminofen.
- Klorogium.
- Motrim.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. S


KHUSUSNYA PADA Ny. S DENGAN HYPERTENSI DAN RHEUMATOID
ARTHRITIS
DI PUSKESMAS SEI. BESAR BANJARBARU

A. PENGKAJIAN.

1. Pengumpulan Data.

a. Biodata

Nama KK : Tn. S.

Umur : 40 tahun

Agama : Islam

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Gunung Ronggeng Rt. 19 Rw. 8 No. 110,

Banjarbaru.

Nama Klien : Ny. S.

Umur : 70 tahun

Agama : Islam

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

7
Asuhan Keperawatan Keluarga

Alamat : Jl. Gunung Ronggeng Rt. 19 Rw. 8 No. 110,

Banjarbaru.

b. Susunan Keluarga

Hubungan
No Nama Umur Sex Pendidikan Pekerjaan Ket
dengan KK
1. Tn. S 40 th Lk Suami SMP Wiraswasta Serumah

2. Ny. S 70 th Prp Isteri SR IRT Serumah

3. Sulastri 40 th Prp Anak Tiri SMP IRT Tidak

4. Nanang 19 th Lk Anak kdg SMA Wiraswasta Tidak

5. Endro 18 th Lk Anak Kdg SMP Pelajar Tidak

6. A. Efendi 17 th Lk Anak Kdg SMP Pelajar Tidak

7. Toto 16 th Lk Anak Kdg SMP Pelajar Tidak

8. Arie 14 th Lk Anak Kdg SMP Pelajar Serumah

Genogram

Tn.S.

Keterangan:

: Laki-laki : Cerai

8
Asuhan Keperawatan Keluarga

: Perempuan : Serumah

: Klien

: Meninggal

: Kawin

c. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. S termasuk dalam keluarga inti, dimana keluarga terdiri
dari Bapak (Tn. S); Ibu (Ny. S); dan Anak (An. Arie).

d. Pengambilan Keputusan
Dalam menghadapi masalah, yang mengambil keputusan akhir adalah
Tn. S. Selaku kepala keluarga, dan hal ini tentu saja setelah
dimusyawarahkan dengan anggota keluarga yang lainnya dan hubungan
dalam keluarga berjalan harmonis.

e. Kebiasaan Hidup Sehari-hari

1) Kebiasaan Tidur.

Nama Tidur Siang Tidur Malam


Tn. S - 7 jam
Ny. S 4 jam 5 jam
An. Arie - 8 jam

2) Kebiasaan Makan.
Frekuensi makan klien 3x sehari dan kadang-kadang tidak tentu,
makanan pokok keluarga adalah nasi dan kadang-kadang keluarga
makan bersama-sama, asal makanan yang sering di konsumsi
keluarga buatan sendiri / dimasak di rumah dan kadang-kadang
keluarga makan makanan tambahan seperti buah-buahan dan kue.

3) Kebiasaan Personal hygiene.


Kebiasaan klien dan keluarga mandi 2x sehari dan menggunakan
sabun. Menggosok gigi 2x sehari dengan menggunakan pasta gigi;
mengganti pakaian 2x sehari; keramas 2x seminggu; cuci tangan
sebelum maupun sesudah makan dan menggunakan alas kaki bila
keluar rumah.

4) Penggunaan Waktu Senggang.

9
Asuhan Keperawatan Keluarga

Ny. S kadang-kadang nonton TV dan duduk-duduk di muka rumah


pada waktu pagi hari sewaktu ditinggalkan keluarganya dan Tn. S
sehabis pulang dari kerja biasanya membersihkan kandang ayam
dan halaman rumahnya sedangkan An. A kadang-kadang main ke
rumah teman-temannya. Pada malam harinya biasanya keluarga
bersama-sama santai menonton acara televisi.

5) Kebiasaan Tidak Sehat.


Ny. S merokok 2 bungkus per hari.

f. Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya.


a). Pendapatan dan Pengeluaran.
Penghasilan keluarga per bulan 450.000,- dengan pengeluaran
450.000,- dan keluarga tidak mempunyai tabungan keluarga;
semua pekerjaan dikerjakan oleh Tn. S.
b). Sosial Budaya dan Spritual.
Keluarga Tn. S adalah suku Jawa dan bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa Jawa, Banjar dan Indonesia; semua
anggota keluarga taat menjalankan ibadah.

g. Faktor Lingkungan.
1) Perumahan.
Jenis tempat tinggal adalah petak dengan jenis bangunan semi
permanen dan luas bangunan 6x4 m2 dengan luas pekarangan 15x10
m2
Status rumah sewa bulanan dengan atap rumah seng; ventilasi rumah
cukup baik. Sistem penerangan rumah menggunakan lampu listrik.
Lantai rumah semen dan keadaannya bersih terawat. Sampah
dibuang di belakang rumah, dikumpulkan kemudian dibakar.
Keluarga mempunyai sumur sebagai sumber air. Air tersebut jernih
dan digunakan untuk mencuci, minum, memasak, dan lain-lain.
Untuk keperluan air minum, air tersebut dimasak terlebih dahulu
oleh klien /klg.
Rumah mempunyai WC dan kamar mandi yang letaknya terpisah,
Sedangkan jarak antara WC dan sumur kurang dari 10 meter.
Rumah terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang dapur, dan kamar mandi
dan WC serta halaman rumah keadaan bersih.

Denah Rumah:

A A : Halaman
B : Ruang tidur
C : Ruang tamu
B C D : Dapur
E : Sumur
D F : KM

10
Asuhan Keperawatan Keluarga

G : WC

E F G
2) Macam Lingkungan Tempat Tinggal.
Letak tempat tinggal keluarga Tn. S termasuk di pinggiran kota.

3) Fasilitas Sosial dan Kesehatan.


Tidak ada perkumpulan kegiatan kemasyarakatan di dekat rumah
klien (tidak aktif lagi). Di wilayah rumah klien ada Puskesmas
dengan jarak 1 km; Balai pengobatan dan keluarga menggunakan
fasilitas kesehatan di mana fasilitas kesehatan tersebut sulit untuk
dijangkau.
Sarana dan prasarana yang sering digunakan adalah angkutan darat
dan jenis fasilitas yang ada di keluarga adalah sepeda. Keadaan jalan
di wilayah tempat tinggal klien beraspal tetapi tidak ada dilewati
oleh kendaraan umum. Sarana komunikasi yang ada adalah radio
dan televisi.

4) Riwayat Kesehatan.

Riwayat Kesehatan Tn. S.


Sekarang.
Tn. S sudah kurang lebih 5 hari mengalami cegukan, ulu hati
terasa terbakar. Kemudian Tn. SD berobat ke Puskesmas sei.
Besar
Dan mendapat therapy Antacid 3x1; Pct 3x1; Vit. B1 3x1.
Setelah minum obat tersebut, cegukan dan nyeri ulu hati klien
sudah berkurang.

Dahulu.
Tn. S. sebelumnya tidak pernah mengalami sakit seperti ini
maupun penyakit yang lainnya.

Pemeriksaan Fisik.

Tanda Vital (20 Desember 2002):


TD : 120/80 mmHg.
Nadi : 85 x/mnt.
Resp : 24 x/mnt.
Temp : 36 oC.
BB : 60 Kg.
TB : 165 cm.

Warna kulit sawo matang, keadaan kuku dan kulit bersih, fungsi
penglihatan, pendengaran, penciuman tidak ada gangguan. Pada

11
Asuhan Keperawatan Keluarga

palpasi abdomen ditemukan nyeri tekan pada ulu hati.


Kebersihan mulut dan gigi baik.

Riwayat Kesehatan Ny. S.

Sekarang
Sudah + 5 hari klien mengeluh sakit kepala bagian belakang.
Pandangan terasa kabur, nafsu makan menurun dan + 7 hari
tidak BAB. Klien juga mengeluh nyeri pada kaki dan tangannya
(sendi-sendinya) seperti terasa ditusuk-tusuk. Klien juga sering
bertanya tentang penyakitnya dan merasa bingung makanan apa
yang boleh dan tidak boleh bagi kondisinya sekarang ini.

Dahulu.
Pada tahun 2000 klien operasi Ca. Rahim dan sudah menderita
hypertensi sejak + 20 tahun lamanya. Klien mengobati dirinya
sendiri dengan meneruskan resep obat dari dokter yang
dibelinya di kios atau toko obat tanpa adanya kontrol ke dokter
ataupun ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Klien juga
menderita rheumatoid arthritis sejak + 2 tahun yang lalu.

Pemeriksaan Fisik.

Nama : Ny. S.
Umur : 70 tahun
BB : 65 Kg
TB : 158 Cm.

Tanda Vital (20 Desember 2002)


TD : 200/90 mmHg.
Nadi : 90 x/mnt.
Resp : 24 x/mnt.
Temp : 36,5 oC

Warna kulit sawo matang, kulit cukup bersih, wajah dan anggota
tubuh lain tampak keriput, rambut sedikit beruban, Klien memakai
gigi palsu, fungsi penglihatan sudah mulai menurun. Fungsi
pendengaran dan pengecapan baik. Klien tidak dapat berjalan jauh
karena nyeri pada kedua kakinya dan bila berdiri dibantu oleh
keluarganya.

h. Sumber pelayanan Kesehatan.


Puskesmas dan Balai Pengobatan.

i. Tanggapan Keluarga terhadap Petugas dan Pelayanan Kesehatan.

12
Asuhan Keperawatan Keluarga

Tanggapan keluarga terhadap petugas dan pelayanan kesehatan adalah


baik, dimana bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa berobat ke
Puskesmas.

B. ANALISA DATA.

1. Tipologi Masalah kesehatan.


a. Ancaman Kesehatan :
Kebiasaan yang tidak sehat:
o Merokok
o Mengobati diri sendiri dengan obat sembarangan (tanpa kontrol).

b. Health Deficit :
Hypertensi dan Rheumatoid Arthritis.

c. Krisis : -

2. Mengidentifikasi Masalah.

No. Data Masalah Kesehatan Masalah Keperawatan


1. - Kli Ancaman Kesehatan: 1. KMK untuk
en merokok + 2 Kebiasaan yang tidak mengenal adanya
bks/hr sehat / tidak baik masalah s/d perilaku
- Kli (merokok) hidup.
en mengatakan 2. KMK untuk
tidak bisa membuat keputusan dg
- Ber mengambil tindakan
henti merokok. kesehatan yang tepat s/d
kurang menon-jolnya
masalah.
3. KMK untuk
memelihara lingkungan
rumah yang dapat
2. Ancaman Kesehatan: menunjang keseha-tan
Kebiasaan yang tidak s/d perilaku.
baik (mengobati diri
- Kx sendiri dengan semba- 1. KMK untuk
mengobati HT- rangan obat / tanpa mengenal adanya
nya. kontrol). masalah s/d kurang
- Me pengetahuan tentang
neruskan resep pengobatan.
dari dokter tanpa 2. KMK untuk
kontrol. membuat keputusan
- - dengan meng-ambil
Kx mengobati tindakan kesehatan yang
rhematiknya dg tepat s/d kegagalan untuk

13
Asuhan Keperawatan Keluarga

membeli obat di memahami skope


warung dan tanpa masalah.
kontrol. 3. KMK untuk merawat
- Kx anggota klg yang sakit
tidak pernah lagi s/d tidak adekuatnya
berobat ke Pkm sumber klg terutama
sejak Kx dalam menunjang upaya
mengeluh nyeri perawatan.
kakinya bila
berjalan jauh (+ 2 4. Gagal menggunakan
th) sumber kesehatan
3. - Kx Health Deficit : dimasy. s/d kurangnya
mengatakan (Hypertensi dan sumber klg
karena sarana dan Rheumatoid Arthritis)
ekonomi klg yang
pas-pasan jadi tdk
bisa kontrol ke 1. KMK mengenal
yankes. masalah s/d kurangnya
penge-tahuan tentang
- Ny. hyperten-si dan
S menderita Rheumatoid Arthritis.
Hypertensi sudah 2. KMK untuk
+ 20 th (sering mengambil tindakan
kambuh). kesehatan s/d kegagalan
- Ny. untuk mema-hami skope
S. mengatakan tdk masalah.
tahu penyebab, 3. KMK merawat
komplikasi, diet anggota klg yang sakit
yang boleh dan s/d tdk adekuatnya
tidak boleh untuk sumber klg terutama
kondisinya, faktor- dalam menun-jang upaya
faktor yang mem- perawatan.
perberat, penata- 4. Gagal menggunakan
laksanaan hyper- sumber daya dimasy.
tensi dan A.R. Untuk kesehatan s/d
- Su kurangnya sumber-
dah + 5 hr kx sumber klg.
mengeluh sakit
kepala bagian
belakang,
pandangan agak
kabur.
- Pa
da saat pengka-
jian TD 200/90
mmHg (20 De-

14
Asuhan Keperawatan Keluarga

sember 2002).
- Kx
kadang-kadang
mengeluh nyeri
pada kedua kaki
dan tangannya
terutama pada
malam hari.
- -
Kx tidak bisa
berjalan jauh kare-
na mengeluh nyeri
pada kakinya.
- Kx
mengatakan
karena ekonomi
keluarga yang pas-
pasan jadi tdk bisa
berobat ke yankes.
3. Prioritas Masalah.
Ancaman Kesehatan (merokok).

No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran


.
1. Sifat Masalah : 2/3 x 2/3 Merokok merupakan
Ancaman kesehatan 1 x ancaman kesehatan.
1
2. Kemungkinan masalah 1 Kebiasaan merokok
dapat diubah : x dapat dihentikan /
Hanya sebagian 2 dikurangi dg niat / tekad
dan usaha yang kuat.

3. Potensi masalah untuk 2/3 Keadaan yang lebih


dicegah : buruk terhadap dirinya
Cukup 2/3 x dapat dicegah dg meng-
1 hentikan / mengurangi
kebiasaan tidak baiknya.

4. Menonjolnya masalah : Kx menyadari adanya


Ada masalah tapi tdk ancaman kesehatan
perlu segera ditangani terhadap diri dan ling-
kungan. Sekitarnya dan
mau menghentikan /
mengurangi kebiasaan
tidak baiknya.

15
Asuhan Keperawatan Keluarga

Total Nilai 2 5/6

Mengobati diri sendiri dengan obat sembarangan (tanpa kontrol)

No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran


.
1. Sifat Masalah: 2/3 x 1 2/3 Penggunaan obat
Ancaman kesehatan sembarangan tanpa
kontrol akan mengancam
kesehatan.

2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Pengobatan memerlukan


dapat diubah: pengontrolan sesuai dg
Dengan mudah indikasinya.

3. Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 Bahaya/efek dapat dice-


dicegah: gah dengan pengobatan
Tinggi yang terkontrol.

4. Menonjolnya masalah : 0/2 x 1 0 Kx menyadari adanya


Masalah tidak dirasakan ancaman kesehatan dan
kx mengobati
penyakitnya ke yan.kes
dg terkontrol.

Total Nilai 3 2/3

Hypertensi dan Rheumatoid Arthritis

No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran


.
1. Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 HT dan AR mrp masalah
Tidak / kurang sehat yang tidak / kurang sehat
yang memerlukan pengo-
batan dan perawatan.

2. Kemungkinan masalah dpt 1/2 x 2 1 Peny. HT dan A.R


diubah : memerlukan pengon-
Hanya sebagian trolan serta peraturan diet
ketat.

3. Potensi masalah untuk 1/3 x 1 1/3 Komplikasi dapat


dicegah : dicegah bila terdeteksi
Rendah secara dini.

16
Asuhan Keperawatan Keluarga

4. Menonjolnya masalah : 2/2 x 1 1 Kx menyadari adanya


Ada masalah perlu segera masalah kesehatan dan
ditangani kx secara rutin
memeriksakan
kesehatannya ke fasilitas
yankes.

Total Nilai 3 1/3

17
Asuhan Keperawatan Keluarga

III. Rencana Keperawatan

Masalah Evaluasi
Masalah Tujuan Jangka Tujuan Jangka
No Keperawatan Intervensi
Kesehatan Panjang Pendek Kriteria Standar
Keluarga
1. Mengobati KMK untuk Keluarga mengerti Setelah dua kali Respon Kaji pengetahuan keluarga
diri sendiri mengenal masalah tentang pengobatan pertemuan keluarga verbal. tentang pengobatan
dengan obat sehubungan dengan hipertensi dan dapat menjelaskan hipertensi dan arthritis
sembarangan. kurang pengetahuan arthritis pengobatan hiper- rheumatoid
tentang pengobatan. rheumatoid. tensi dan arthritis Diskusikan dengan keluarga
rheumatoid. tentang pengobatan
hipertensi dan arthritis
rheumatoid
Berikan pujian setelah
keluarga mampu menjelas-
kan kembali pengobatan
hipertensi dan arthritis
rheumatoid secara baik dan
benar.

18
Asuhan Keperawatan Keluarga

KMK untuk Keluarga dapat Setelah dua kali Respon ver- Keluarga mam- Kaji pengetahuan keluarga
membuat keputusan mengambil tin- pertemuan keluarga bal. Dan pu menjelaskan tentang akibat dari
dengan mengmbil dakan kesehatan dapat menjelaskan psikomotor. efek samping mengobati diri sendiri tanpa
tindakan kesehatan yang tepat untuk efek samping dari dari catapres kontrol ke pelayanan
yang tepat s/d pengobatan. catapres dan neo sensitifitasnya kesehatan.
kegagalan untuk rheumacyl tanpa terhadap efek Diskusikan dengan keluarga
memahami scope kontrol ke pela- hipotensif. agar tidak mengobati diri
masalah. yanan kesehatan sendiri dengan obat semba-
terdekat. rangan.
Diskusikan dengan keluarga
akibat efek samping dari
obat sembarangan.
Berikan pujian kepada
keluarga setelah mampu
memahami dan melaksana-
kan pengobatan yang
terkontrol.

KMK merawat Keluarga mampu Setelah dua kali Respon Keluarga mam-

19
Asuhan Keperawatan Keluarga

anggota keluarga merawat anggota pertemuan keluarga psikomotor. pu merawat Kaji pengetahuan dan
yang sakit s/d tidak keluarga yang dapat mengusulkan anggota ke- kemampuan keluarga
adekuat sumber menderita hiper- untuk pembuatan luarga yang melakukan perawatan
keluarga terutama tensi dan arthritis kartu sehat. sakit dengan kepada klien.
dalam menunjang rheumatoid . mengusulkan Diskusikan dengan keluarga
upaya perawatan. untuk pembu- dan ketua RT setempat
atan kartu sehat untuk mengusulkan
sehingga pembuatan kartu sehat.
keluarga dapat
membawa klien
ke puskesmas
untuk berobat
secara gratis
dan rutin.

Gagal mengguna- Keluarga dapat Setelah dua kali Respon Dengan bantuan
kan sumber di menggunakan pertemuan keluarga psikomotor. tetangga yang Diskusikan dengan keluarga
masyarakat untuk sumber kesehatan dapat membawa mempunyai untuk meminta bantuan
kesehatan s/d di masyarakat. klien ke Puskesmas kendaraan kepada tetangga yang
kurangnya sumber terdekat. sehingga klien

20
Asuhan Keperawatan Keluarga

sumber keluarga. dapat di bawa mempunyai kendaraan


untuk berobat untuk membawa klien ke
ke Puskesmas Puskesmas.
terdekat.

Masalah Evaluasi
Masalah Tujuan Jangka Tujuan Jangka
No Keperawatan Intervensi
Kesehatan Panjang Pendek Kriteria Standar
Keluarga
2. Ny. S menderita KMK mengenal Keluarga dapat Setelah dua kali Respon Keluarga mampu 1. Kaji pengetahuan
Hipertensi dan masalah hipertensi dan mengenal masalah pertemuan verbal menjelaskan bahwa keluarga tentang
arthritis arthritis rheumatoid s/d hipertensi dan keluarga dapat keluarga hipertensi adalah pengertian penyakit,
rheumatoid. kurangnya pengetahuan arthritis rheumatoid menjelaskan kenaikan darah tanda atau gejala dari
tentang pengertian, masalah yang lebih dari hipertensi dan
penyebab tanda dan hipertensi dan 140/90 mmHg yang arthritis rheumatoid.
gejala hipertensi dan arthritis penyebabnya tidak 2. Diskusikan dengan
arthritis rheumatoid. rheumatoid di ketahui dengan keluarga tentang
meliputi tanda / gejala : pengertian penyakit,
pengertian Sakit kepala tanda dan gejala
penyakit, tanda Jantung hipertensi dan
dan gejala berdebar-debar. arthritis rheumatoid.
hipertensi dan 4. Berikan pujian

21
Asuhan Keperawatan Keluarga

arthritis Kelelahan setelah mampu


rheumatoid Kram otot dll. menjelaskan kem-bali
hipertensi dan
arthritis rheu-matoid
secara baik dan benar.

Keluarga mampu
menjelaskan bahwa
arthritis rheuma-
toid adalah penya-
kit peradangan
yang mengenai
jaringan ikat sendi
yang bersifat terus
menerus yang
penyebabnya tidak
di ketahui dengan
tanda / gejala :
Panas.

22
Asuhan Keperawatan Keluarga

Lemah dan rasa


tidak berdaya.
Nyeri hebat
pada sendi
yang terkena.
Adanya tanda
tanda
peradangan.
Kaji pengetahuan
KMK mengambil Keluarga mengeta- Setelah dua kali Respon Keluarga mampu keluarga tentang
tindakan kesehatan s/d hui / memahami pertemuan keluar- verbal dan melaksanakan alternatif tindakan.
kurangnya pengeta- tentang alternatif ga dapat mema- afektif. alternatif tindakan Diskusikan dengan
huan / wawasan tentang tindakan. hami dan menje- untuk tidak keluarga tentang
alternatif tindakan. laskan alternatif menambah berat alternatif tindakan
tindakan untuk gejala seperti untuk mengurangi
mengurangi mengurangi ma- gejala atau keluhan
gejala / keluhan kanan berkolesterol hipertensi dan arthritis
hipertensi dan tinggi, tinggi lemak rheumatoid.
arthritis rheu- makanan yang Berikan pujian kepada
matoid

23
Asuhan Keperawatan Keluarga

terlalu asin, keluarga setelah


mengurangi stres mampu memahami /
dan kelelahan, mengetahui alternatif
ketegangan yang tindakan hipertensi
berlebihan jika TD dan arthritis
naik di suruh rheumatoid secara
istirahat dan rileks baik dan benar.
dan untuk arthritis
rheumatoid di
sarankan klien
untuk memakai
sandal di dalam
rumah, mandi pakai
air hangat, jalan
jalan di batu kerikil
dan memakai kaos
kaki bila hari
dingin. Kaji pengetahuan
KMK merawat anggota Keluarga mampu Setelah dua kali Respon dan kemampuan
keluarga yang sakit s/d merawat anggota pertemuan psikomotor. Keluarga mampu keluarga melaku-

24
Asuhan Keperawatan Keluarga

tidak adekuatnya keluarga yang keluarga dapat merawat anggota kan perawatan
sumber keluarga menderita hiper- mengusulkan keluarga yang sakit kepada klien.
terutama dalam tensi dan arthritis untuk pembuatan dengan mengusul- Diskusikan dengan
menunjang upaya rheumatoid kartu sehat. kan pembuatan petugas kesehatan
perawatan. kartu sehat Puskesmas untuk
sehingga keluarga mengusulkan
dapat membawa pembuatan kartu
klien ke Puskesmas sehat.
untuk berobat
secara gratis dan
rutin. Diskusikan dengan
Gagal menggunakan Keluarga dapat Setelah dua kali Respon keluarga untuk
sumber di masyarakat menggunakan pertemuan psikomotor. Dengan bantuan meminta bantuan
untuk kesehatan s/d sumber kesehatan keluarga dapat tetangga yang kepada tetangga
kurangnya sumber di masyarakat. membawa klien mempunyai yang mempunyai
sumber keluarga. ke Puskesmas kendaraan sehingga kendaraan untuk
terdekat. klien dapat di bawa membawa klien ke
untuk berobat ke Puskesmas.
Puskesmas
terdekat.

25
Asuhan Keperawatan Keluarga

Masalah Evaluasi
Masalah Tujuan Jangka Tujuan Jangka
No Keperawatan Intervensi
Kesehatan Panjang Pendek Kriteria Standar
Keluarga
3. Ny. S merokok KMK untuk mengenal Keluarga dapat Setelah dua kali Respon Keluarga mampu Kaji pengetahu-
adanya masalah s/d mengenal bahaya pertemuan di motorik dan menjelaskan an keluarga ten-
perilaku hidup. dan zat kimia yang harapkan Ny. S verbal. tentang zat kimia tang zat yang
terdapat pada rokok dapat mengurangi yang terkandung di terkandung
yang di hisap. merokok dan dalam rokok antara dalam rokok.
keluarga dapat lain nikotin, karbon Berikan penyu-
menyebutkan dioksida, amonia, luhan kepada
faktor resiko dari benzo, fenol, eresol keluarga tentang
merokok. pire, aseton yang zat yang
semuanya adalah terkandung
zat yang mematikan dalam rokok.
bagi kesehatan. Berikan pujian
kepada keluarga
setelah mampu
menjelaskan
kembali zat

26
Asuhan Keperawatan Keluarga

kimia yang
terkandung di
dalam rokok
Berikan pujian
kepada Ny. S
bila ia mampu
mengurangi
kebiasaan
merokoknya.

KMK untuk membuat Keluarga dapat Setelah dua kali Respon Keluarga mampu Kaji pengeta-
keputusan dengan mengerti dan dapat pertemuan di verbal. menjelaskan ten- huan keluarga
mengambil tindakan segera mengambil harapkan keluarga tang bahaya tentang
kesehatan yang tepat keputusan untuk dapat mengerti langsung dari masalah rokok .
s/d kurang menyadari menghindari tentang akibat, merokok yang akan Berikan penyu-
masalah langsung masalah kesehatan bahaya atau mengakibatkan luhan dan
maupun tidak langsung yang ditimbulkan masalah dari gangguan pada diskusikan
dari merokok. oleh rokok. rokok sebagian organ dengan keluarga
tubuh seperti tentang efek dan
jantung, paru, ginjal

27
Asuhan Keperawatan Keluarga

dan lain lain dan bahan rokok.


juga mengakibatkan Berikan pujian
penyakit hipertensi, kepada keluarga
paru dan jantung, setelah mampu
dll. memahami dan
Akibat tidak menjelaskan
langsung seperti kembali tentang
pengeluaran bahaya rokok
keluarga tidak dan dapat
bertambah untuk mengambil
membeli 1 bungkus keputusan yang
rokok perharinya tepat.
dan asap rokok
yang berbahaya
bagi orang sekitar.

KMK memodifikasi Keluarga mampu Setelah dua kali Respon Keluarga dapat
lingkungan s/d membuat keputusan pertemuan diha- verbal dan menjelaskan akibat Jelaskan dan
kurangnya pengetahuan untuk melakukan rapkan keluarga psikomotorik lanjut dari diskusikan
keluarga tentang tindakan yang tepat dapat menyadari keluarga. kebiasaan merokok

28
Asuhan Keperawatan Keluarga

keuntungan modifikasi untuk mencegah akibat lanjut dari yang merugikan dengan keluarga
lingkungan. terjadinya akibat kebiasaan mero- kesehatan seperti tentang akibat
lanjut dari kok dan mengu- terjadinya : lanjut dari
kebiasaan merokok. rangi kebiasaan Kulit cepat kebiasaan mero-
tersebut sedikit keriput. kok yang
demi sedikit. Gangguan merugikan kese-

jantung, nyeri hatan.

dada. Motivasi keluar-

Penyakit jantung ga untuk menje-

koroner. laskan akibat

Stroke. lanjut dari


kebiasaan
Impotensi.
merokok yang
Tangan dan kaki
dapat merugi-
terasa dingin.
kan kesehatan
Ca paru.
dan langkah
Ca mulut, langkah untuk
pharinx dan menghentikan
esofagus. kebiasaan.

29
Asuhan Keperawatan Keluarga

Beri motivasi
kepada keluarga
untuk meng-
ambil keputusan
yang tepat untuk
mengurangi atau
menghentikan
kebiasaan
merokok.
Beri keluarga
pujian setelah
mampu
membuat
keputusan untuk
melakukan
tindakan.

Hari /
No Masalah Kesehatan Masalah Keperawatan Implementasi Evaluasi
Tanggal
1. Jumat Ny. S mengobati diri KMK untuk mengenal Menanyakan kepada keluarga tentang (27-12-02)

30
Asuhan Keperawatan Keluarga

20/12/2002 sendiri dengan obat adanya masalah s/d pengobatan hipertensi dan arthritis rheumatoid Klien dan keluarga
sembarangan. kurangnya pengetahuan Mendiskusikan dengan keluarga tentang mengetahui tentang
tentang pengobatan. pengobatan hipertensi dan arthritis rheumatoid dampak negatif dari
Memberikan pujian kepada keluarga setelah penggunaan obat

mampu menjelaskan kembali tentang sembarangan (tanpa

pengobatan hipertensi dan arthritis rheumatoid kontrol).

KMK mengambil tindakan Menanyakan kepada keluarga tentang akibat Klien dan keluarga
kesehatan yang tepat s/d memakai obat catapres dan neo rheumacyl tidak lagi memakai
kegagalan untuk tanpa kontrol. obat catapres dan
memahami scope masalah. Noerheumacyl. Hanya
Mendiskusikan dengan keluarga agar tidak
memakai obat yang
memakai obat catapres dan neo rheumacyl
diberikan oleh
tanpa kontrol.
Puskesmas.
Mendiskusikan efek samping dari catapres dan
neo rheumacyl.
Memberikan pujian kepada keluarga setelah
mampu mamahami dan melaksanakan
pengobatan secara terkontrol.

KMK merawat anggota Sementara belum

31
Asuhan Keperawatan Keluarga

keluarga yang sakit s/d Menanyakan kepada keluarga tentang prosedur terealisasi, tapi hal
tidak adekuat sumber perawatan penderita hipertensi dan arthritis ini telah dibicara-
keluarga terutama dalam rheumatoid. kan dengan pihak
upaya menunjang upaya Mendiskusikan dengan keluarga untuk puskesmas sei besar
perawatan. pembuatan kartu sehat. dan hal ini akan
ditinjau kembali.

Gagal menggunakan Tetangga Tn. S


sumber di masyarakat Mendiskusikan dengan keluarga untuk tidak dapat mem-
untuk kesehatan s/d meminta bantuan kepada tetangga untuk bantu mengantarkan
kurangnya sumber mengantar Ny. S berobat ke fasilitas pelayanan Ny. S karena sibuk
sumber keluarga. kesehatan terdekat. dengan pekerja-
annya masing-
masing.
Pada tanggal 26-
12-02 kami
mengkonfirmasikan
dengan pihak pus-
kesmas untuk

32
Asuhan Keperawatan Keluarga

memintakan obat
untuk klien.

Hari /
No Masalah Kesehatan Masalah Keperawatan Implementasi Evaluasi
Tanggal
2. Jumat Ny. S menderita KMK mengenal masalah Menanyakan kepada keluarga tentang ( 27 12- 2002 )
20/12/2002 hipertensi dan hipertensi dan arthritis pengertian, penyebab, tanda dan gejala dari TD Ny. S 180 / 150
arthritis rheumatoid . rheumatoid s/d kurangnya hipertensi dan arthritis rheumatoid. mmHg dengan terapi
pengetahuan tentang Mendiskusikan dengan keluarga tentang yang di berikan :
pengertian, penyebab tanda pengertian, penyebab, tanda dan gejala Klonidin 2 x 1
dan gejala hipertensi dan hipertensi dan arthritis rheumatoid. Diazepam 1 x 1
arthritis rheumatoid. Memberikan pujian kepada keluarga setelah Ibuprofen 2 x 1
mampu menjelaskan kembali tentang
hipertensi dan arthritis rheumatoid.

KMK mengambil tindakan Keluarga dan klien


Menanyakan kepada keluarga tentang
kesehatan s/d kurangnya melaksanakan tindakan
pengetahuan alternatif tindakan.
pengetahuan / wawasan yang di anjurkan antara
Mendiskusikan kepada keluarga tentang
tentang alternatif tindakan. lain mengurangi ma-

33
Asuhan Keperawatan Keluarga

alternatif tindakan untuk mengurangi gejala / kanan yang terlalu asin,


keluhan hipertensi dan arthritis rheumatoid . mengurangi makanan
Memberikan pujian kepada keluarga setelah yang berko-lesterol dan
mampu memahami / mengetahui tentang tinggi lemak.
alternatif tindakan.
Sementara belum
KMK merawat anggota terealisasi, tapi hal ini
keluarga yang sakit s/d Menanyakan kepada keluarga tentang telah dibicarakan
tidak adekuatnya sumber pengetahuan / kemampuan untuk melakukan dengan pihak PKM sei
keluarga terutama dalam perawatan pada klien. besar dan hal ini akan
menunjang upaya Mendiskusikan dengan petugas kesehatan ditindaklanjuti.
perawatan. Puskesmas untuk mengusulkan pembuatan
kartu sehat. Keluarga tetap tidak
Gagal menggunakan dapat membawa Ny.S
sumber di masyarakat ke Puskesmas dan
Mendiskusikan dengan keluarga untuk
untuk kesehatan s/d pelayanan kesehatan
meminta bantuan kepada tetangga yang
kurangnya sumber yang lainnya.
mempunyai kendaraan untuk membawa klien
sumber keluarga.
ke Puskesmas.

34
Asuhan Keperawatan Keluarga

Hari /
No Masalah Kesehatan Masalah Keperawatan Implementasi Evaluasi
Tanggal
3. Jumat Ny. S merokok KMK untuk mengenal Menanyakan kepada keluarga tentang Ny. S bisa mengurangi
20/12/2002 adanya masalah s/d pengetahuan yang berhubungan dengan zat kebiasaan merokoknya
perilaku hidup. yang terkandung dalam rokok. + 1 bungkus / hari.
Memberikan penyuluhan pada keluarga tentang
zat yang terkandung dalam rokok.
Memberikan pujian kepada keluarga setelah
mampu menjelaskan kembali tentang zat kimia
yang terkandung di dalam rokok.
Memberikan pujian kepada Ny. S setelah
mampu mengurangi kebiasaan merokoknya.

KMK untuk membuat


Menanyakan kepada keluarga tentang
keputusan dengan
pengetahuannya yang berhubungan dengan
mengambil tindakan
masalah rokok.
kesehatan yang tepat s/d

35
Asuhan Keperawatan Keluarga

kurang menyadari masalah Memberikan penyuluhan dan mendiskusikan


langsung maupun tidak dengan keluarga tentang efek dan bahaya
langsung dari merokok. rokok.
Memberikan pujian kepada keluarga setelah
mampu memahami dan menjelaskan kembali
tentang bahaya rokok dan mengambil
keputusan yang tepat.

36

Anda mungkin juga menyukai