A. PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara kepulauan di dunia yang amat luas dengan ± 13.662
pulau, memiliki masalah teritorial yang sifatnya spesifik, sehingga memerlukan
penanganan yang juga sifatnya spesifik. Berbagai faktor yang terindikasi berpengaruh
terhadap kekhasan masalah teritorial Indonesia tersebut, diantaranya adalah faktor
geografi, demografi, sosial, ekonomi dan politik masyarakat Indonesia. Secara
geografi, Indonesia terletak diantara posisi silang strategik dua benua Asia dan
Australia yang dihuni oleh bangsa-bangsa dengan karakteristiknya masing-masing,
demikian juga Indonesia berada di antara dua samudra (Samudra Pasifik dan Samudra
Hindia) yang menjadi jalur lintas penghubung berbagai negara di dunia. Hal ini tentu
akan berpengaruh terhadap masalah dan penanganan teritorial laut, darat dan udara di
Indonesia.
Pada saat ini, kita menyadari bahwa geostrategi yang dirumuskan dalam
bentuk ketahanan nasional Indonesia, untuk mewujudkan integritas Negara kesatuan
Republik Indonesia ( NKRI) sedang mengalami kemerosotan yang sangat parah, yang
dapat membahayakan eksistensi bangsa dan negara kesatuan negara Indonesia. Oleh
karena itu, upaya untuk meningkatkan kembali geostrategi nasional Indonesia adalah
menjadi kewajiban bukan hanya TNI saja sebagai ujung tombak pertahanan tetapi
juga segenap anak bangsa Indonesia, khusunya generasi penerus untuk meningkatkan
komitmen terhadap kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia dalam wadah NKRI.
B. PERMASALAHAN
Tidak dapat dipungkiri, ketahanan militer akan semakin baik seiring dengan
semakin canggihnya sistem dan persenjataannya. Disinilah peran di bidang teknik
mesin dibutuhkan, terutama mahasiswa teknik mesin. Seorang ahli teknik mesin
(engineer) yang handal dalam pengembangan dan perawatan sistem pertahanan
negara akan sangat dibutuhkan demi ketahanan militer yang baik. Diharapkan dapat
berpartisipasi dalam menciptakan dan mengembangkan alat utama system senjata
agar dapat membantu kinerja TNI menjadi lebih baik.
Di samping itu dibutuhkan kerja sama yang lebih baik lagi antara teknik mesin
dengan industri pertahanan. Tanpa adanya kerja sama yang baik maka penelitian yang
dilakukan hanya sia-sia. Sesuai arti Pembinaan Industri pertahanan maka arahnya
adalah agar dapat menghasilkan Alat utama system senjata dari hasil penelitian
bidang teknik mesin yang dapat memenuhi kebutuhan pertahanan. Dalam
pengelolaan dan pemberdayaan secara terpadu, pihak-pihak yang terkait dalam
Pembinaan Indhan adalah Lembaga Litbang, Perguruan Tinggi bidang teknik mesin,
Dephan/TNI serta dukungan komitmen Pemerintah dalam penggunaannya.
C. PEMBAHASAN
Masalah terbesar yang masih dihadapi TNI sebagai kekuatan utama kemampuan
pertahanan adalah jumlah peralatan pertahanan terutama alat utama sistem
persenjataan (alutsista) yang sangat terbatas dan kondisi peralatan pertahanan yang
secara rata-rata tidak sesuai lagi dengan perkembangan teknologi.
Selain jumlah maupun kandungan teknologi yang masih memprihatinkan,
banyak Alutsista TNI yang sudah sangat tua dan sudah tidak Iayak lagi untuk
digunakan. Sebagian besar Alutsista TNI AD, TNI AL dan TNI AU bahkan berada
dalam kondisi kritis karena telah melampaui batas usia pakai, sementara
penggantinya belum siap. kondisi kekuatan pertahanan Indonesia saat ini jauh di
bawah kebutuhan pokok, bahkan di bawah kekuatan pokok minimal sekalipun.,
pertahanan Indonesia mengalami ketertinggalan sekitar 25 tahun dari negara-negara
lain di sekitar Indonesia khususnya negara negara yang lebih maju. Ketertinggalan
tersebut terjadi pada Alutsista TNI yang masih menggunakan aset lama dan dalam
kondisi kritis dengan usia rata-rata diatas 25 tahun. Alutsista yang sudah tua
seharusnya sudah tidak digunakan lagi atau dihapus (disposal) namun terpaksa
masih dipertahankan karena proses penggantiannya berjalan sangat lambat. Di
samping itu, kebutuhan pemenuhan, pemeliharaan, pengoperasian, maupun suku
cadang Alutsista TNI masih bergantung pada negara-negara lain. Dan aspek
profesionalisme, kualitas sumber daya manusia dan tingkat kesejahteraan prajurit
belum memenuhi kebutuhan, sementara tuntutan tugas sangat kompleks.
Kondisi tersebut tidak saja berakibat terhadap kekuatan pertahanan yang
berada di bawah standar penangkalan bahkan berada di bawah kekuatan pokok
pertahanan minimal, tetapi juga berdampak terhadap kualitas profesionalisme TNI.
Sementara itu diperhadapkan dengan tantangan tugas pertahanan yang semakin
kompleks terutama bentangan wilayah Indonesia yang sangat luas, serta konfigurasi
wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbuka dan dapat dimasuki dari
segala penjuru memiliki implikasi pertahanan negara yang sangat besar.
Untuk itu dalam melaksanakan ketahanan nasional diperlukan adanya peran dari
teknik mesin dalam bidang alat utama system senjata. Hal ini membutuhkan keahlian
dan riset lebih lanjut dari para insinyur teknik mesin dalam menciptakan teknologi-
teknologi dalam pembuatan alat utama sistem senjata. Karena sistem mekanis senjata
mempunyai hubungan erat dengan apa yang dipelajari di bidang teknik mesin. Teknik
mesin merupakan ilmu yang mempelajari energi dan sumber energinya. Hal-hal yang
dipelajari dalam teknik mesin banyak berurusan dengan penggerak-penggerak awal,
seperti turbin uap, motor bakar, mesin-mesin perkakas, pompa dan kompresor,
pendingin dan pemanas, dan alat-alat kimia tertentu. Dalam hal penggerak-penggerak
awal ini, teknik mesin mengajarkan cara penggunaan yang efisien dan ekonomis. Hal
lain yang dipelajari dalam teknik mesin adalah sifat fisis dan fenomena yang terjadi
pada suatu bahan. Hal ini termasuk sifat bahan senjata dalam menyangga tarikan,
tekanan, momen, atau puntiran. Sifat bahan senjata penting untuk dipelajari
dikarenakan dalam mendesain suatu senjata, kita harus menentukan dulu kegunaan
dari senjata tersebut dan gaya-gaya apa saja yang akan diperlakukan pada senjata
tersebut. Dalam teknik mesin juga diajarkan untuk mengubah sifat fisis suatu bahan
jika didapati tidak ada bahan yang memenuhi persyaratan, yaitu dengan perlakuan
panas ataupun penambangan unsur-unsur tertentu di dalam bahan yang tersedia di
alam.
Seorang insinyur mesin dapat bekerja dalam hal desain dan pengembangan,
pengujian, proses produksi, atau perawatan alat utama sistem senjata. Insinyur yang
bekerja di pabrik, memiliki peran mengawasi proses produksi, menentukan penyebab
kerusakan alat, dan menguji produk untuk menjaga kualitas. Selain itu, seorang
insinyur juga memperkirakan waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu proyek. Dalam bidang penjualan, seseorang dengan latar belakang insinyur
bertugas membantu perencanaan, instalasi, dan penggunaan produk.
b. Munisi
Bahan laras senjata dibuat dari bahan yang mempunyai karakteristik tahan
korosi, panas dan gesek, hal ini disebabkan laras senjata, dalam operasi militer sering
kena air laut maupun air tawar dan digunakan terus menerus dalam waktu yang lama.
Laras senjata apabila digunakan secara terus menerus akan cepat panas dan apabila
material tersebut tidak tahan panas akan menyebabkan laras senjata menjadi
melengkung. Dan apabila laras senjata sudah melengkung maka senjata tersebut tidak
dapat digunakan. Apabila proyektil keluar dari laras senjata akan terjadi gesekan pada
laras tersebut dan apabila kualitas logam maupun cromnya kurang baik, maka laras
tersebut akan akan cepat aus. Keausan laras senjata akan mempengaruhi diameter
lubang laras senjata tersebut. Dan keausan lobang laras tersebut akan mempengaruhi
kecepatan , maupun gerakan proyektil laras tersebut. Apabila gerakan maupun
kecepatan proyektil tidak sesuai standar akan berpengaruh terhadap sasaran senjata
tersebut.
Logam sebagai bahan baku untuk pembuatan alat peralatan sangat besar
manfaatnya dalam menunjang aktifitas sehari-hari. Dari berbagai jenis logam, proses
pengolahan dan formulasi unsur yang terkandung di dalamnya akan menghasilkan
bahan dengan sifat yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan bahan yang diinginkan,
perlu mencermati sifat-sifat yang terdapat pada logam dan spesifikasi alat peralatan
yang dikehendaki. Usaha memperkuat logam dengan heat treatment yang pertama
bertujuan memperluas butir dan yang kedua memperhalus butir dan yang kedua
memperhalus dan mendistribusikan butir-butir fase kedua
Serta pembuatan paduan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan dan
kekerasan senjata. Baja Paduan dapat dipisahkan menjadi tiga golongan, yaitu baja
konstruksi biasanya dipergunakan untuk bagian-bagian mesin dengan beban berat,
baja untuk alat-alat (dengan kekerasan yang tinggi) dan baja spesial, yaitu baja anti
karat dan baja tahan panas. Unsur-unsur paduan untuk baja dapat dibagi menjadi dua
golongan, yang pertama unsur-unsur yang membuat baja menjadi kuat dan ulet
dengan menguraikannya ke dalam ferrit (Ni, Mn, sedikit Cr dan Mo). Baja ini
terutama dipergunakan untuk baja konstruksi. Yang kedua yang bereaksi dengan
karbon dalam baja, membentuk karbide yang lebih keras dari cementite ( Cr, W, Mo,
V ) terutama dipergunakan bagi baja untuk alat-alat dan baja pembentuk.
Pada saat ini banyak sekali penelitian yang telah dilakukan bidang teknik mesin
agar dapat membuat senjata dengan teknologi tinggi dalam rangka untuk
meningkatkan kemampuan pertahanan nasional sehingga tidak kalah dengan negara
lain. Demikianlah peran teknik mesin dalam mengembangkan dan meneliti alat utama
sistem senjata agar dapat mengoptimalkan kerja TNI dalam melaksanakan ketahanan
nasional demi keutuhan negara indonesia, yang mana perannya memerlukan
dukungan dengan industri pertahanan.
Keberadaan industri dengan fasilitas yang memadai, sangat penting artinya di
dalam pengembangan penelitian pembuatan prototipe laras senjata. Karena Industri
pertahanan lah yang akan merealisasikan penelitian yang telah dilakukan teknik
mesin untuk membuat senjata canggih. Hal inilah yang menyebabkan dimanapun
industri hankam menjadi strategis dan memberikan ruang yang besar bagi negara
untuk melakukan intervensi. Sehingga setiap negara berusaha untuk mengembangkan
industri hankamnya sendiri agar mandiri. Ketergantungan yang tinggi pada pihak
asing terhadap peralatan dan produk hankam, selain menguras devisa juga akan
mengandung kerawanan bagi kedaulatan dan pertahanan negara yang bersangkutan.
merupakan hal yang niscaya dan merupakan kemestian. Ia menjadi penting karena
industri hankam menyediakan sumber alat utama system senjata.
Industri peralatan tempur yang dimiliki oleh Indonesia adalah PT. Pindad yang
telah banyak bekerja sama dengan teknik mesin di Indonesia. Perusahaan yang
berbentuk Persero itu, yang memproduksi senjata dan peralatan militer, merupakan
pemasok utama bagi TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan kepolisian. PT Pindad
sudah mandiri dalam melakukan produksi senjata senapan serbu SS-1 (kaliber 5,56
mm x 45) yang semula merupakan produk lokal secara lisensi dari FN FNC produksi
FN Belgia. Semua komponen SS-1 berbagai varian sepenuhnya sudah diproduksi
oleh PT Pindad, sehingga suku cadangnya tak akan ada masalah lagi.Bahkan
dibandingkan dengan kebutuhan militer Indonesia yang mencapai lebih dari 800.000
pucuk SS-1 dari berbagai varian, sejauh ini produksi PT Pindad masih di bawah
500.000 pucuk. Ini berarti persero itu terus mendapat kepercayaan dan pesanan dari
pemerintah atas produksi SS-1, di mana hampir semua elemen militer Indonesia
sudah menggunakan untuk menggantikan berbagai produk senapan serbu generasi
lama. Ini belum termasuk pula produk terbaru, yaitu SS-2 yang sudah dipastikan
dipesan pemerintah untuk menggantikan sejumlah senapan FNC dan M-16A1.
Dengan semakin besarnya kepercayaan pemerintah menggunakan produk senjata
ringan buatan Pindad, maka senjata ringan buatan asing semakin terbatas jumlahnya
dan hanya digunakan untuk sejumlah kesatuan khusus.
Kerja sama dibidang penelitiaan antara jurusan teknik mesin dengan industri
pertahanan dianggap penting didalam pengembangan alutsista untuk kedepannya.
Sehingga apa yang telah dihasilkan dalam penelitian bidang teknik mesin dapat
dibuat secara nyata oleh industri pertahanan untuk dapat menciptakan senjata yang
canggih. Dengan didasarkan pada moral yang baik dan tujuan yang benar-benar
untuk melindungi NKRI, maka ketahanan militer yang kuat akan tercapai. Sehingga
Indonesia dapat terbebas dari ancaman dan gangguan dari pihak-pihak yang ingin
mengganggu ketentraman Republik Indonesia.
D. KESIMPULAN
E. SARAN
http://www.Wikipedia.com/
http://www.Google.com/
http://www.bappenas.go.id/get-file-server/node/149/
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/16535950?extension=pdf&ft=12
http://elisa.ugm.ac.id/files/agushu/JlyBLNvn/GEOSTRATEGI.ppt
http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/05/geopolitik-dan-geostrategi-
indonesia.html
http://www.dephan.go.id/pothan/Isi%20Geo.htm
http://yanel.wetpaint.com/page/Geostrategi
http://familyh2r3.blogspot.com/
http://www.pmiicamar.com/index.php?option=com_content&view=article&id=95:po
sisi-tawar-militer-dan-pertahanan-keamanan-indonesia-sebagai-negara-kepulauan-
dalam-geostrategi-dunia&catid=35:opini&Itemid=58
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=2999
http://strahan.dephan.go.id/ditjakstra/Kebijakan%20Penyelenggaraan%20Pertahanan
http://infoindonesia.wordpress.com/2009/07/10/pt-pindad-bppt-dan-dephan-buat-
panser-sendiri/
http://www.infometrik.com/wp-content/uploads/2009/06/Masa-Depan-Pendidikan-
Teknik-Mesin.pdf
TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN
Di susun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO