PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Tn. J (72 Tahun) masuk ke rumah sakit dengan diagnosa Abses Hepar.
Abses hepar adalah rongga berisi nanah pada hati yang diakibatkan oleh
infeksi. Pada tanggal 10 10 2016 pasien masuk rumah sakit dengan keluhan
Sejak 1 bulan yang lalu benjolan di perut semakin lama semakin membesar.
Sejak 1 minggu sebelum dirawat benjolan di perut semakin membesar. Demam
hilang timbul. Tidak BAB sejak 2 minggu yang lalu, mual (-), muntah (-), BAK
warna coklat tua, berat badan menurun drastis sejak sakit, nafsu makan.
menurun, pasien mengatakan tidak mau makan, setiap di isi perutnya terasa
sesak dan penuh. Pasien mengatakan pernah dirawat 1 bulan yang lalu dengan
keluhan yang sama tetapi benjolan di perut tidak terlalu besar. Hasil USG
abdomen tanggal 07-09-2016 : masa hepar lobus kiri
Pengkajian di dapatkan hasil, Keadaan umum : baik, Tanda-tanda vital:
TD: 120/80 mmHg; RR: 22 x/menit; N: 88 x/menit; S: 36,5 C. Pasien
mengatakan perut membesar sejak 1 bulan yang lalu, Pasien mengatakan Perut
terasa tegang saat berbaring, Pasien mengatakan perut terasa sakit saat
bergerak, Pasien mengatakan perut terasa sakit saat di pegang, Pasien
mengatakan tidak ada nafsu makan, Pasien mengatakan kalau makan perut
terasa penuh, Pasien mengatakan berat badan turun sejak sakit, Pasien
mengatakan mudah lelah setelah aktivitas, Pasien mengatakan sulit berjalan
karena kaki terasa lemah, Pasien mengatakan kebanyakan aktivitasnya dibantu
keluarga dan perawat, Pasien mengatakan perut membesar sejak 1 bulan yang
lalu, Pasien mengatakan Perut terasa tegang saat berbaring, Pasien mengatakan
perut terasa sakit saat bergerak, Pasien mengatakan perut terasa sakit saat di
pegang, Pasien mengatakan tidak ada nafsu makan, Pasien mengatakan kalau
makan perut terasa penuh, Pasien mengatakan berat badan turun sejak sakit,
Pasien mengatakan mudah lelah setelah aktivitas, Pasien mengatakan sulit
berjalan karena kaki terasa lemah, Pasien mengatakan kebanyakan aktivitasnya
dibantu keluarga dan perawat
Dari sini dapat dketahui bahwa penyebab abses hepar yang nampak ada
benjolan di perut yang dialami oleh Tn. M kemungkinan besar disebabkan oleh
infeksi bakteri. Sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa daerah yang
terkena terdapat 4 kardinal peradangan yaitu rubor (eritema), color (hangat),
dolor (nyeri) dan tumor (pembengkakan) hal tersebut juga dialami oleh Tn. M.
Menurut muttaqin dan sari (2011) adanya invasi bakteri dan melakukan infeksi
ke lapisan dermis atau subkutis biasanya terjadi setelah adanya suatu luka atau
gigitan di kulit. Kondisi invasi kemudian berlanjut hingga terjadi kerusakan
saraf perifer dan menimbulkan sensasi nyeri. Kondisi demikian terus berlanjut
hingga invasi bakteri menyebar ke jaringan yang lebih dalam. Respon imun
untuk melawan bakteri yang masuk menimbulkan manifestasi berupa
kemerahan pada kulit dan teraba hangat pada lokasi terjadinya infeksi.
C. Implementasi
Intervensi yang telah disusun semuanya dapat diimplemantasikan
dengan lancar tanpa hambatan apapun. intervensi yang telah disusun
diimplementasikan selama tiga hari. Hasil implementasi dievaluasi, semua
intervensi dari setiap diagnosa diimplementasikan setiap hari.
D. Evaluasi
Hasil evaluasi menunjukan bahwa pasien belum mengalami perubahan
yang berarti dari nyeri yang berkurang tapi belum teratasi keseluruhan karena
benjolan yang di perut belum juga teratasi. Masalah yang kedua ketidak
seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan belum teratasi semua karena
benjolan belum teratasi mengakibatkan pasien merasa penuh dan sesak saat
diisi makanan. Masalah intoleransi aktivitas Masalah belum teratasi semua
karena benjolan belum teratasi mengakibatkan pasien merasa nyeri dan
keadaan lemah karena metabolisme nutrisi yang menurun.