Anda di halaman 1dari 12

EKSTRAKSI

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM


SATUAN OPERASI III

Disusun Oleh :
Yuska Toda
15/17891/THP/STIPP B

SARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERKEBUNAN DAN


PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia karena
kebanyakan materi yang terdapat di alam berupa campuran.Untuk
memperoleh materi murni dari suatu campuran, kita harus melakukan
pemisahan.Berbagai teknik pemisahan dapat diterapkan untuk memisahkan
campuran.Perusahaan air minum, memperoleh air jernih dari air sungai
melalui penyaringan pasir dan arang.
Diantara berbagai jenis metode pemisahan, ekstraksi pelarut atau disebut
juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling baik dan
popular. Alasan utamanya adalah bahwa pemisahan ini dapat dilakukan baik
dalam tingkat makro ataupun mikro.Seseorang tidak memerlukan alat yang
khusus atau canggih kecuali corong pemisah.Prinsip metode ini didasarkan
pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut
yang tidak saling bercampur seperti benzene, karbon tetraklorida atau
kloroform.Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang
berbeda dalam kedua fase pelarut.Teknik ini dapat digunakan untuk
preparative dan pemurnian. Mula-mula metode ini dikenal dalam kimia
analisis.
1.2 Tujuan
Tujuan melaksanakan praktikum ini adalah mempelajari ekstraksi
dengan pelarut dan mempelajari ekstraksi secara mekanisme menggunapakan
kempa hidrolik.
1.3 Manfaat
Agar mahasiswa mampu melakukan ekstraksi dan mengetahui faktor apa
saja yang dapat menghambat jalannya proses ekstraksi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ekstraksi
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan
atau cairan dengan bantuan pelarut atau dapat pula dikatakan
ekstraksi merupakan proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu
campuran homogeny menggunakan pelarut cair sebagai separating gen,
pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari komponene-
komponen dalam campuran. Ekstraksi pelarut cair-cair merupakan satu
komponen bahan atau lebih dari suatu campuran yang dipisahkan dengan
bantuan pelarut, ektraksi cair-cair tidak dapat digunakan apabila pemisahan
campuran dengan cara destilasi karena kepekaannya terhadap panas atau
tidak ekonomis. Seperti pada ekstraksi padat-cair, ekstraksi cair-cair selalu
terdiri dari pencampuran secara intensif bahan ekstraksi dengan pelarut dan
pemisahan kedua fase cair sempurna (Wibawads, 2012).
Ekstraksi memanfaatkan pembagian sebuah zat terlarut antara dua
pelarut yang tidak dapat bercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari
satu pelarut ke pelarut lain. Misalnya idion sebagai pencemar dalam air yang
juga mengandung zat terlarut lain yang tidak larut dalam karbon tetraklorida.
dalam kasus seperti ini, hampir semua iodion dapat diambil dengan
mengaduk larutan air dengan tetraklorida yang memungkinkan kedua fasa
terpisah kemudian mengurangi lapisan air dari lapisan karbon tetraklorida
yang lebih besar. Makin besar tetapan keseimbangan untuk partisi zat terlarut
dari pelarut awalnya dalam pelarut pemisah maka makin sempurna proses
pemisahannya (Gillis, 2001).
2.2 Minyak kelapa
Minyak kelapa merupakan bagian yang paling berharga dalam buah
kelapa. Kandungan minyak dalam daging buah kelapa tua adalah 34,7%.
Minyak kelapa digunakan sebagai bahan baku industri dan minyak goreng.
Minyak kelapa dapat diekstrak dari daging buah segar ataupun dari daging
kelapa yang telah dikeringkan (kopra). Santan kelapa merupakan cairan hasil
ektraksi dari kelapa parut dengan menggunakan air. Bila santan didiamkan,
secara pelan-pelan akan terjadi pemisahan antara bagina yang kaya akan
minyak dan bagian yang miskin akan minyak. Bagian yang kaya akan minyak
disebut krim dan bagian yang miskin akan minyak atau sedikit akan minyak
disebut skim. Bagian yang kaya akan minyak akan berada diatas dan yang
miskin akan minyak akan berada dibawah. Krim lebih ringan dibandingkan
dengan skim, oleh karena itu krim berada pada bagian atas dan skim berada
dibagian bawah (Anonimb, 2010).
Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemaknya digolongkan ke
dalam minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar
jika dibandingkan asam lemak lainya. Minyak kelapa yang belum dimurnikan
mengandung sejumlah kecil komponen bukan minyak, misalnya gum dan
sterol serta asam lemak bebas. Sterol bersifat tidak bewarna, tidak berbau,
stabil dan berfungsi sebagai penstabil dalam minyak. Zat warna alamiah yang
terdapat pada minyak kelapa adalah karoten yang merupakan hidrokarbon
tidak jenuh dan tidak stabil pada suhu tinggi. Pada pengolahan minyak
menggunakan uap panas maka warna kuning yang disebabkan oleh karoten
yang mengalami degradasi (Ketaren, 2008).
2.3 Oven
Oven adalah sebuah peralatan berupa ruang termal terisolasi yang
digunakan untuk pemanasan, pemanggangan (baking) atau pengeringan suatu
bahan, dan umumnya digunakan untuk memasak. Tungku pembakaran dan
tanur adalah oven-oven khusus, yang masing-masing digunakan untuk
tembikar dan pengolahan logam. Perlu diketahui perbedaan antara oven dan
microwave. Kadang banyak orang yang hampir susah membedakan antara
micorwave dan oven. Oven menggunakan pemanasan isolasi termal dan
microwave menggunakan pemanasan elektrik. Fungsinya pun berbeda, oven
sebagai pengeringan, pemanasan dan pemanggang. Microwave fungsinya
hanya untuk memanaskan makanan, jadi micorwave tidak dapat digunakan
untuk memasak suatu makanan karena microwave tidak menghasilkan efek
kuliner yang diinginkan (Anonimb, 2010).
2.4 Pengepresan hidrolik
Sebelum mengetahui pengepresan hidrolik, perlu diketahui bahwa, ada
dua cara proses ekstraksi yang biasa digunakan, yaitu pengepresan hidrolik
(hydraulic pressing) dan pengepresan berulir (screw press). Pengepresan
hidrolik (hydraulic pressing) merupakan proses ekstraksi dengan
memanfaatkan tekanan. Pres hidrolik bekerja menggunakan Hukum Pascal.
Banyaknya minyak yang terekstraksi tergantung dari besarnya tekanan, lama
pengepresan, dan kandungan minyak dalam bahan asal. Tekanan umum yang
digunakan pada hydraulic pressing adalah 140,6 kg/cm (136 atm).
Pengepresan hidrolik biasa digunakan untuk bahan yang mengandung minyak
lebih besar dari 20 % (Erliza, 2008).
2.5 Syarat mutu
Penilaian mutu minyak kelapa dilakukan berdasarkan Standar Nasional
Indonesia (SNI)- Minyak Kelapa 01-2902-1992 meliputi mutu kimia (kadar
air, kadar kotoran, bilangan jod, bilangan peroxida, bilangan penyabunan, dan
asam lemak bebas). Untuk pengujian mutu fisik dilakukan dengan uji
organoleptik dengan parameter meliputi: warna, bau, rasa, dan ada tidaknya
endapan. Pengujian sifat kimia minyak kelapa dilakukan berdasarkan
Standar Nasional Indonesia (SNI)- Minyak Kelapa 01-2902-1992 meliputi
kadar air, kadar kotoran, bilangan jod, bilangan peroxida, bilangan
penyabunan, dan asam lemak bebas Kadar air pada minyak kelapa sangat
mempengaruhi ketengikan minyak. Kadar air yang tinggi akan mempercepat
terjadinya ketengikan minyak. Kadar air maksimum minyak kelapa yang
ditetapkan oleh SNI yaitu 0.5% (Anonima, 2015).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Tempat dan Tanggal praktikum
Praktikum ini dilaksanakan Di Laboratorium Fakultas Teknologi
Pertanian Institut Pertanian STIPER Yogyakarta dam dilaksanakan pada
tanggal 2 Februari 2017.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu timbangan, oven, kertas saring, dan
aluminium foil. Bahan yang digunakan yaitu parutan kelapa.
3.3 Cara kerja
3.3.1 Teoritis
1. Menimbang parutan kelapa sebanyak 200 gram.
2. Membungkus parutan kelapa dengan menggunakan aluminium
foil.
3. Mengoven pada suhu 80 oC selama 30 menit.
4. Mengekstraksi parutan kelapa tersebut sampai mngeluarkan
minyak.
5. Menghitung berat ampas, warna minyak, dan volume minyak.
3.3.2 Diagram Alir

Penimbangan parutan kelapa sebanyak 250


gram.

Pembungkusan bahan tersebut dengan


alumunium foil.

Pengovenan selama 30 menit.

Pengekstraksian parutan kelapa sampai


mengeluarkan minyak.

Penghitungan berat ampas, volume minyak,


dan melihat warna minyak

Diagram alir 1. Ekstraksi minyak kelapa parut


BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
Berikut ini merupakan hasil pengamatan praktikum ekstraksi minyak
kelapa parut yang disajikan pada tabel 1.
No. Parameter Kelapa
1. Berat awal 200 gram
2. Berat ampas 110 gram
3. Warna minyak Putih susu
4. Volume minyak 80 mL
Tabel 1. Hasil pengamatan ekstraksi minyak kelapa parut.
4.2 Pembahasan
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan
atau cairan dengan bantuan pelarut atau dapat pula dikatakan
ekstraksi merupakan proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu
campuran homogeni menggunakan pelarut cair sebagai separating gen,
pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari komponen-
komponen dalam campuran.
Pada praktikum kali ini sebelum diekstraksi, dipanaskan terlebih dahulu
didalam oven pemanas selama 30 menit pada suhu 80 oC. Ada tiga proses
pengolahan minyak kelapa yang umumnya dilakukan yaitu; metode ekstraksi,
yaitu proses basah (wet process), proses kering dengan tekanan, dan proses
dengsan pelarut (solvent). Proses basah ditandai dengan penambahan air,
sedangkan proses kering tanpa penambahan air. Pada praktikum kali ini
menggunakan pemanasan dengan oven sebagai proses basah yang tidak
ditambahkan air. Proses ekstraksi minyak kelapa umumnya membutuhkan
dua bentuk energi, yaitu energi mekanis dan energi panas (termal). Energi
mekanis berfungsi untuk memecahkan dinding sel, sedangkan energi panas
selain utnuk merusak dinding sel juga untuk menurunkan kekentalan
(viskositas) minyak dan mengatur kadar airnya.
Pada hasil pengamatan didapatkan berat awal parutan kelapa adalah 200
gram setelah dilakukan ekstraksi pada parutan kelapa berat ampasnya
menjadi 110 gram dan volume minyak yang didapatkan yaitu 80 mL serta
warna minyaknya putih susu. Seharusnya warna minyaknya kuning bening,
tapi yang didapatkan putih susu hal ini disebabkan karena kurang lamanya
pemanasan atau kurang tingginya suhu yang ada didalam oven.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ini, yaitu
Ekstraksi adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari
bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak, pada hasil pengamatan
didapatkan volume minyak kelapa yaitu 60 mL, Minyak kelapa merupakan
minyak yang diperoleh dari kopra (daging buah kelapa yang dikeringkan),
Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua diperkirakan mencapai 30 %
- 35 %, atau kandungan minyak dalam kopra mencapai 63 72 %.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya ajukan dalam praktikum ini adalah
sebaiknya alat dan bahan praktikum harus lengkap agar jalannya praktikum
lebih baik dan hasil praktikum baik pula.
DAFTAR PUSTAKA

Anonima. 2015. Identifikasi Dan Analisis Mutu Minyak Kelapa Di Tingkat


Petani Provinsi Jambi. http:MP-6-Nur-Asni-dan-Linda-Yanti.pdf.com.
Diakses pada tanggal 16 Februari 2017 pukul 22:28 WIB.
Anonimb. 2010. Pembuatan Minyak Kelapa dari Santan dengan Cara
Elektrokimia. Https ://www.google.co.id.ekstraksiminyakkelapa. Diakses
pada tanggal 8 Februari 2017 pukul 00:01 WIB.
Erliza. 2008. Teknologi Bioenergi. Jakarta Selatan : Agromedia.
Gillis. 2001. Ekstraksi Asam Sitrat Dan Asam Oksalat Pengaruh Konsentrasi
Solut Terhadap Koefisien Distribusi. Erlangga: Jakarta
Kateran. 2008. Minyak Kelapa. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
Wibawads. 2012. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia (UI): Jakarta

Yogyakarta, 20 Februari 2017


Mengetahui
Co. Ass Praktikan

(Puput Riani) (Yuska Toda)


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai