Pendahuluan
A. Latar Belakang
Operasi pengecilan ukuran ini dapat dibagi dua katagori utama, tergantung
kepada apakah bahan tersebut bahan cair atau bahan padat. Apabila bahan padat,
oprasi pengecilan disebut penghacuran dan pemotongan, dan apabila bahan cair
tersebut emuisifikasi atau otomisasi. Penghancuran dan pemotongan mengurangi
ukuran bahan padat dengan kerja mekanis, yaitu proses penghancuran yang paling
luas di dalam industri pangan barang kali adalah dalam penggilingan butir-butir
gandum menjadi tepung, penggilingan gula dan penggilingan bahan pengan
lainnya seperti sayuran.
Pengecilan ukuran sebagai istilah yang umum meliputi juga pemotongan,
pemecahan dan penggilingan. Pengecilan ukuran secara mekanis tampa terjadi
sifat-sifat kimianya. Pengecilan ukuran banyak digunakan dalam industri pangan
sering tidaknya memprole bagian yang dikehendak, misalnya penggilingan padi-
padian, pengupasan buah-buahan, penggilingan tangkai buah, pengirisan ikan
menjadi fallet, pengecilan zat padat menjadi bagian-bagian yang lebih kecil guna
untuk mempertinggi daya kelezatan dan mempertinggi daya campur.
B. Tujuan Praktikum
1
II. Tinjauan Pustaka
2
ukuran sebagai bagian operasi adalah untuk mendapatkan permukaan yang lebih
luas ( Saputra, 1986)
3
III. Prosedur Praktikum
Alat:
Grinder
Slicer
Pisau
Blender
Ayakan
Timbangan
Bahan:
Kacang Kedelai 500 gram
Wortel 100 gram
4
C. Cara Kerja
Sampel
Hasil
Sampel
Ditimbang bahannya
Dikupas bahannya
Dilakukan proses slicing dengan menggunakan
Slicer dan pisau
Ditimbang hasilnya
Diamati bentuk hasil
Ditentukan rendemen dan kapasitas alat.
Hasil
5
IV. Analisa Data Dan Pembahasan
B. Analisa Data
1. Penggilingan
Untuk menghitung prsentase (%) rendemen bahan, digunakan rumus:
Berat _ awal Berat _ ahir
Persentase (%) Rendamen Bulan = x100%
Berat _ awal
Mesh 30:
500 65
Persentase (%) rendemen = x100% 87%
500
Mesh 40:
500 84
Persentase (%) rendemen = x100% 83,2%
500
Mesh 70:
500 62
Persentase (%) rendemen = x100% 87,6%
500
6
Gambar 1. Grafik hubungan rendemen terhadap ukuran mesh
2. Pengirisan
Untuk menghitung persentase (%)
Berat _ awal Berat _ ahir
Persentase (%) Rendamen Bulan = x100%
Berat _ awal
7
C. Pembahasan
Dari hasil analisa data diatas, nilai persentase rendemen bahan (beras
putih) hasil penggilingan untuk tiap mesh yang digunakan adalah berbeda.
Dimana pada pengayakan dengan menggunakan mesh 30 di dapat persentase
rendemen sebesar 84 %. Sedangkan pada pengayakan menggunakan mesh 40
didapat persentase rendemen 83,2 %, dan pada pengayakan dengan menggunakan
70 didapat persentase rendemen sebesar 87,6 %. Jika diperhatikan, nilai
persentase rendemen yang didapat adalah menyalahi kaidah teoritis, dimana
semakin besar ukuran mesh yang digunakan maka akan semakin tinggi nilai
persentase rendemen yang didapat, karena semakin tinggi ukuran mesh maka
bahan yang diayak akan semakin banyak tersaring di mesh. Namun pada
percobaan yang dilakukan nilai persentase rendemen yang didapat tidak sesuai
kaidah teoritas. Hal ini mungkin terjadi karena faktor human error yaitu kesalahan
pada pengambilan data dan equipment error yaitu ayakan yang digunakan sudah
tidak akurat lagi.
Proses pengayakan sangat berguna dalam proses penanganan bahan
pangan dimana dengan dilakukan pengayakan, maka bahan pangan yang diayak
akan distrilkan dari bahan-bahan yang merugikan seperti batu dan kerikil. Dengan
kata lain, dengan adanya proses pengayakan maka kita akan mendapatkanpati dari
suatu bahan pangan atau hasil bersi dari suatu bahan pangan (sterilized food).
Nilai persentase rendemen di pengaruhi oleh waktu, dimana semakin lama proses
(waktu) maka nilai persentase rendemen bahan akan semakin kecil. Sebagai
contohnya, pada proses pengayakan, jika semakin lama suatu bahan diayak, maka
bahan yang tertinggal di mesh akan semakin sedikit, karena seiring waktu berjalan
maka bahan yang diayak akan semakin sedikit yang tersaring.
8
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dalam praktikum ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Semakin besar ukuran mesh yang digunakan maka akan semakin tinggi nilai
persentase rendemen yang didapat.
2. Semakain lama proses waktu maka nilai persentase rendamen bahan akan
semakin kecil.
3. Proses pengayakan sangat berguna dalam proses penanganan bahanpangan,
yaitu untuk meng-sterilkan bahan pangan dari bahan-bahan merugikan seperti
batu dan kerikil.
B. Saran
1. Diharapkan alat-alat dan bahan praktikum yang bersangkutan dapat lebih
lengkap lagi untuk memaksimalkan kegiatan praktikm seperti yang tercantum
di dalam penuntun praktikum.
2. Diharapkan agar tata letak alat-alat di laboratorium lebih rapi dan telah
terkelompokkan sesuai modul praktikum untuk kemudahan dan kenyamanan
praktikum
9
DAFTAR PUSTAKA
Earle, 1986. Satuan Operasi Dalam pengolahan Pangan. PT. Sastra Hudaya,
Jakarta
10
11