Faktor Resiko
Faktor Resiko
Setiap factor resiko memiliki korelasi tetapi korelasi tidak dapat membuktikan
hokum sebab-akibat yang mungkin muncul. Metodestatistik seringkali digunakan
untuk menilai kekuatan sebuah asosiasi dan untuk memberikan bukti kausal, contoh
yang paling sederhana adalah dalam studi tentang hubungan antara merokok dan
kanker paru-paru. Analisis statistic bersama dengan pendekatan dalam bidang
biologi dan medic dapat menetapkan factor risiko penyebab. Beberapa memilih term
factor risiko sebagai penentu penyebab meningkatnya angka penyakit, meski kaitan
ini belum terbukti disebut risiko, asosiasi, dan lain-lain.
1. Pejamu
Dalam hal pejamu terdapat banyak klasifikasinya. Pertama dari factor
keturunan, mekanis mepertahankan tubuh, umur pasien seperti:penyakit
campak, penyakit polio,penyakit difteri, jenis kelamin pasien seperti : tumor
leher Rahim pada wanita, asalras, status perkawinan pasien, pekerjaan
pasien dan kebiasaan hidup dari pasien tersebut sendiri.
2. Bibit penyakit
Yaitu substansi yang dapat menimbulkan perjalanan suatu penyakit.
3. Lingkungan
Kondisi dan pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan yang tidak bias
dirubah.
Secara umum, factor resiko terbagi menjadi 2, yaitu:
Faktor genetik
Faktor genetik ini meruapakan faktor yang sudah dibawa sejak lahir.
Jenis kelamin
Usia
Maksud dari faktor ini adalah ada beberapa penyakit yang timbul akibat usia
yang bertambah tua. Seperti halnya berkurangnya kemampuan pendengar
yang dirasakan oleh orang yang berusia lanjut.
Kebiasaan buruk
Gaya hidup
Pola makan
Obesitas, dll
Setiap factor resiko memiliki penanda resiko atau risk marker, yaitu suatu variabel
yang secara kuantitatif berhubungan dengan penyakit.