Anda di halaman 1dari 2

Pada prinsipnya suku cadang tersebut dapat dikelompokan menjadi beberapa kriteria.

Dimana
kriteria tersebut yang akan mendasari dalam melakukan pembelian suku cadang secara terencana
sampai dengan stock yang dibutuhkan. Beberapa kriteria yang umum dipergunakan adalah : 1.
Fast moving adalah suku cadang yang sangat sering sekali diminta / dibutuhkan dalam
pengoperasian alat berat atau truk. Umumnya suku cadang yang termasuk dalam kelompok
periodical dan consumable. 2. Medium moving adalah suku cadang yang sering diminta /
dibutuhkan dalam pengoperasian alat berat atau truk. Umumnya suku cadang yang termasuk
dalam kelompok consumable dan minor repair. 3. Slow moving adalah suku cadang yang jarang
diminta / dibutuhkan dalam pengoperasian alat berat atau truk. Umumnya suku cadang yang
termasuk dalam kelompok minor dan major repair. 4. Dead stock adalah suku cadang yang
sangat jarang diminta / dibutuhkan dalam pengoperasian alat berat atau truk. Umumnya suku
cadang yang termasuk dalam kelompok major repair, component dan general overhaul. Kriteria
di atas dapat ditentukan sendiri berdasarkan pengalaman dilapangan, misalkan pengelompokan
kriteria yaitu : a. Fast Moving : suku cadang yang mempunyai permintaan 3 4 kali dalam
sebulan. b. Medium Moving : suku cadang yang mempunyai permintaan 1 2 kali dalam
sebulan. c. Slow Moving : suku cadang yang mempunyai permintaan 1 kali dalam 3 bulan. d.
Dead Stock : suku cadang yang sudah tidak mempunyai permintaan dalam 3 bulan lebih Pada
prinsipnya jika menginginkan mempunyai stock di gudang agar dapat mendukung operasional
alat berat atau truk maka suku cadang yang termasuk Fast Moving 70% dan Medium Moving
30% saja. Perlu dihindari untuk mempunyai stock suku cadang yang termasuk kriteria Slow
Moving dan Dead Stock. Kriteria dari suku cadang akan terjadi pergeseran dari waktu ke waktu.
Namun sering terjadi pergerakan suku cadang dari Fast Moving menjadi Slow Moving atau Dead
Stock secara tiba tiba dalam suatu periode. Salah satu contoh pada permulaan pengoperasian
suatu proyek terjadi permintaan yang sering sekali pada suku cadang Kaca Depan untuk Truk
dikarenakan sering pecah. Kejadian ini dalam kurun waktu beberapa bulan mengkibatkan Kaca
Depan termasuk kriteria Fast Moving, maka dilakukan stock sesuai kebutuhan rata-rata. Ternyata
pecahnya Kaca Depan dikarenakan batu loncat yang terjepit disela sela ban belakang truk,
karena memakai ban ganda (double) dan sewaktu truk pada kecepatan tertentu batu tersebut
dapat terlontar. Setelah dilakukan perbaikan jalan untuk mengurangi adanya batu di jalan akibat
jalan rusak serta menjaga jarak antara truk untuk kecepatan tertentu maka sangat jarang terjadi
atau tidak pernah terjadi lagi Kaca Depan pecah, maka Kaca Depan dalam beberapa bulan
kedepan akan menjadi Slow Moving ataupun Dead Stock. Disinilah perlu suatu analisa manual
dan mengetahui secara pasti pergerakan suku cadang agar terhindar dari salah dalam
memperkirakan pergerakan kriteria. Jika terlambat dalam menyetop dalam pengisian stock
bulanan atas Kaca Depan maka Kaca Depan akan menjadi Dead Stock yang nantinya hanya
tersimpan di gudang saja, dan nantinya akan dibukukan sebagai kerugian / biaya saja.
Pengelompokan seperti di atas sebaiknya dilakukan dengan bantuan komputer dan menggunakan
system inventory sederhana jika jumlah itemnya cukup banyak. Akan tetapi tetap harus
dilakukan penge-check-an terlebih dahulu secara manual karena ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Dengan adanya pengelompokan maka memudahkan dalam mengambil keputusan
dalam pembelian suku cadang. Penjelasan mengenai Inventory akan dibahas lebih lanjut.
Pendekatan-pendekatan untuk menggolongkan produk
Salah satu strategi untuk menentukan jadwal produksi adalah membuat penggolongan
produk. Pada umumnya penggolongan produk dibagi 3, yaitu:
1. Fast moving
2. Medium moving
3. Slow moving
Penggolongan produk di atas mengacu pada tingkat pergerakan tiap produk yang dievaluasi
pada kurun waktu tertentu, misalnya setiap 6 bulan sekali. Dengan evaluasi berkala itu
maka kita akan tahu produk-produk apa saja yang frekuensi permintaannya tinggi dalam
kurun waktu 6 bulan.
Misalnya rata-rata hasil produksi produk X dalam 6 bulan terakhir adalah 2.000 pcs, produk
Y 500 pcs dan produk Z 50 pcs. Dari angka tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa produk
X (fast), produk Y (medium) dan produk Z (slow).
Setelah penggolongan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah mengurutkan
ketersediaan stok ketiga produk tersebut di gudang in proses atau gudang finish
good. Produk yang menjadi prioritas produksi adalah yang kuantitas stok dibawah buffer
stok yang telah ditetapkan.
Namun demikian jika buffer stok produk x, y dan z sama-sama berada di bawah
jumlah buffer yang ditetapkan, kita sebaiknya mendahulukan produk x karena produk
tersebut termasuk fast moving.

Anda mungkin juga menyukai