Kelompok 2
FAKULTAS EKONOMI
2011
BAB 6
TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT
Membagi laporan
keuangan menjadi
berbagai siklus
Mengetahui asersi
manajemen tentang
laporan keuangan
Mengetahui tujuan
audit umum untuk
kelas transaksi,
akun, dan
pengungkapan
Mengetahui tujuan
audit khusus untuk
kelas transaksi,
akun, dan
pengungkapan
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
Paragraf dalam AU 110 ini membahas tanggung jawab auditor untuk mendeteksi
salah saji yang material dalam laporan keuangan, melaporkan tentang keefektifan
pengendalian internal, dan mengidentifikasi kelemahan yang material dalam
pengendalian internal atas laporan keuangan.
Dibawah ini adalah pembahasan yang terkait dengan standar-standar tentang
tanggung jawab auditor untuk mendeteksi salah saji yang material mencakup
beberapa istilah dan frasa penting.
Salah Saji yang Material versus Tidak Material Salah saji dianggap material jika
gabungan dari kekeliruan dan kecurangan yang belum dikoreksi, auditor
bertanggung jawab untuk memperoleh kepastian yang layak bahwa ambang batas
materialitas telah dipenuhi. Namun auditor bertanggung jawab untuk memperoleh
kepastian yang layak bahwa ambang batas materialitas telah dipenuhi.
Kepastian yang Layak SAS 104 menyatakan bahwa kepastian yang layak adalah
tingkat kepastian yang tinggi, tetapi tidak absolut, bahwa laporan keuangan telah
bebas dari salah saji yang material. Hal ini mengindikasikan bahwa auditor bukanlah
pemberi garansi atas kebenaran laporan keuangan. Pembelaan terbaik yang dapat
dilakukan auditor apabila salah saji yang material tidak terungkap adalah
melaksanakan audit sesuai dengan standar auditing.
Kekeliruan versus Kecurangan Kekeliruan (error) adalah salah saji yang tidak
disengaja, sementara kecurangan (fraud) adalah salah saji yang disengaja dan
dibedakan lagi menjadi misapropiasi aktiva (misappropriation of assets), yang sering
disebut penyalahgunaan atau kecurangan karyawan, serta pelaporan keuangan
yang curang (fraudulent financial reporting) yang disebut kecurangan manajemen.
Siklus
akuisisi
modal dan
pembayara
Siklus Siklus
Siklus
penjualan penggajian
akuisisi
dan dan
dan
penagihan
Siklus
persediaan
dan
pergudanga
Perhatikanlah gambar diatas, siklus-siklus itu tidak mempunyai titik awal atau akhir
kecuali pada posisi awal dan akhir perusahaan. Sebuah perusahaan dimulai dengan
memperoleh modal, umumnya berbentuk kas. Dalam perusahaan manufaktur, kas digunakan
untuk membeli bahan baku, aktiva tetap, dan barang jasa untuk membuat persediaan (siklus
akuisisi dan pembayaran). Kas juga digunakan untuk memperoleh tenaga kerja (siklus
penggajian dan personalia). Hasil gabungan dari kedua siklus ini adalah persediaan (siklus
pesediaan dan pergudangan). Berikutnya, persediaan dijual dan menghasilkan penagihan
serta perolehan kas (siklus penjualan dan penagihan). Kas yang dihasilkan lalu digunakan
untuk membayar deviden dan bunga atau membiayai perluasan modal serta memulai kembali
siklus-siklus tersebut.
ASERSI MANAJEMEN
Asersi tentang kelas Asersi tentang Saldo Akun Asersi tentang Penyajian
transaksi dan peristiwa dan Pengungkapan
Keterjadian Transaksi dan Eksistensi Aktiva, kewajiban Keterjadian dan hak serta
peristiwa yang dicatat telah , dan ekuitas yang ada. kewajiban peristiwa dan
terjadi dan bersangkutan transaksi yang diungkapkan
dengan entitas tersebut. telah terjadi dan bersangkutan
dengan entitas itu.
Tujuan audit berkaitan dengan saldo serupa dengan tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi yang baru saja dibahas, tujuan tersebut mengikuti asersi
manajemen dan memberikan kerangka kerja guna membantu auditor
mengumpulkan bukti yang tepat yang mencukupi berkaitan dengan saldo akun.
Juga ada tujuan audit umum dan audit khusus yang berkaitan dengan saldo.
Ada dua perbedaan antara tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dengan
tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.
1. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo diterapkan pada saldo akun seperti
piutang usaha, persediaan, bukan kel;as transaksi seperti transaksi penjualan
dan pembelian persediaan.
2. Ada delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dibandingkan dengan
enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.
Terdapat lebih dari satu tujuan audit khusus yang berkaitan dengan dengan saldo
untuk suatu tujuan audit umum yang berkaitan dengan saldo. Misalnya tujuan audit
khusus yang berkaitan dengan saldo untuk hak dan kewajiban atas persediaan yang
mencakup :
1. Perusahaan memiliki hak ats semua item persediaan yang terdapat dalam
daftar
2. Persediaan tersebut tidak dijaminkan sebagai agunan kecuali hal tersebut
diungkapkan.
Ilustrasi hubungan antara asersi manajemen, tujuan audit umum yang berkaitan
dengan saldo, dan tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo yang
diterapkan pada persediaan.
Hillsburg Hardware
Co: Asersi
Manajemen dan
tujuan audit yang
berkaitan dengan
saldo yang
diterapkan pada
persediaan
Asersi Tujuan Audit Umum Tujuan Audit Khusus
Manajemen yang Berkaitan yang Berkaitan dengan
Tentang saldo dengan saldo saldo yang diterapkan
akun pada persediaan
Eksistensi Eksistensi Semua persediaan yang
dicatat ada pada tanggal
neraca
Terdapat hubungan satu satu antara asersi dan tujuan audit, kecuali untuk asersi
tangtang penilaian atau alokasi. Asersi tentang penilaian atau alokasi memiliki tujuan
audit yang banyak karena kerumitan dari isu penilaian itu sendiri dan adanya
kebutuhan untuk menyediakan tambahan panduan bagi para auditor untuk
pengujian penilaian.
TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan biasanya identik
dengan asersi manajemen untuk penyajian dan pengungkapan yang diterapkan
pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. Tujuan ini menghubungkan empat
tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan dengan asersi
manajemen atas penyajian dan pengungkapan.
Hillsburg Hardware
Co: Asersi
Manajemen dan
tujuan audit yang
berkaitan dengan
penyajian dan
pengungkapan yang
diterapkan pada
wesel bayar
Asersi Tujuan audit umum Tujuan Audit Khusus
Manajemen yang berkaitan yang Berkaitan dengan
Tentang dengan penyajian penyajian dan
penyajian dan dan pengungkapan pengungkapan yang
pengungkapan diterapkan pada wesel
bayar
Keterjadian Keterjadian serta hak Wesel bayar sebagaimna
serta hak dan dan kewajiban diuraikan dalam catatan
kewajiban kaki ada dan merupakan
kewajiban perusahaan.
Fase I
Merencanakan dan
merancang pendekatan
Fase II
Melaksanakan pengujian
pengendalian dan
pengujian substansif
atas transaksi
Fase III
Melaksanakan prosedur
analitis dan pengujian
Fase IV
Menyelesaikan audit dan
menerbitkan laporan
audit
Fase I Merencanakan dan merancang pendekatan audit
Ada banyak cara yang dapat ditempuh auditor untuk mengumpulkan bukti audit
guna memenuhi tujuan audit secara keseluruhan agar dapat memberikan pendapat
atas laporan keuangan. Ada dua pertimbangan utama yang mempengaruhi
pendekatan yang akan digunakan auditor :
1. Bukti audit yang mencukupi harus dikumpulkan agar dapat memenuhi
tanggung jawab professional auditor
2. Biaya pengumpulan bukti audit ini harus ditekan serendah mungkin.
Perhatian atas pengumpulan bukti audit yang cukup dan pengendalian biaya
audit membutuhkan perencanaan penugasan. Rencana ini harus menghasilkan
pendekatan audit yang efektif dengan biaya yang masuk akal. Perencanaan dan
perancangan pendekatan audit ini menjadi tiga aspek kunci agar terhindar dari salah
saji yaitu sbb:
Memperoleh pemahaman tentang entitas dan lingkungannya
Auditor harus mempunyai pemahaman yang menyeluruh atas bisnis klien dan
lingkungan yang terkait, meliputi pengetahuan tentang strategi dan
proses.Auditor harus mempelajari model bisnis klien, melakukan prosedur
analitis, dan membuat perbandingan dengan pesaing. Auditor juga harus
memahami setiap persyaratan akuntansi yang unik dari industry klien.