Anda di halaman 1dari 17

BAB VI

TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT


Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas
Mata kuliah
Pemerikasaan akuntansi 1

Kelompok 2

1. Rugun Juwita Putri : 0814190026


2. Yohanna Lucyana : 0814190032
3. Rika Nurhidayanti : 0814190037
4. Refalia Farida : 0814190087
5. Sherlly Thunadi : 0814190374

Mata Kuliah : Pemeriksaan Akuntansi I


Nama Dosen : Sri Kurniawati, Se, MM
Hari/ Jam : Kamis, 07.50 10.20
Ruang : 401

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I

2011
BAB 6
TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT

TUJUAN PELAKSANAAN AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

SAS I (AU 110) menyatakan :


Tujuan dari audit biasa atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah
untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal material,
posisi keuangan, hasil operasi, serta arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
Auditor mengumpulkan bukti untuk membuat kesimpulan tentang apakah laporan
keuangan telah disajikan secara wajar dan untuk menentukan keefektifan
pengendalian internal, sesudah itu baru menerbitkan laporan audit yang tepat.
Langkah-langkah untuk mengembangkan tujuan audit
Memahami tujuan
dan tanggung
jawab audit

Membagi laporan
keuangan menjadi
berbagai siklus

Mengetahui asersi
manajemen tentang
laporan keuangan

Mengetahui tujuan
audit umum untuk
kelas transaksi,
akun, dan
pengungkapan

Mengetahui tujuan
audit khusus untuk
kelas transaksi,
akun, dan
pengungkapan
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

Manajemen bertanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik,


menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan
keuangan yang wajar berada di puncak manajemen, bukan di pundak auditor.

TANGGUNG JAWAB AUDITOR


Berdasarkan SAS 1 (AU 110), Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan
melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah
laporan keuangan talah bebas dari salah saji yang material, apakah itu disebabkan
oleh kekeliruan ataupun kecurangan. Karena sifat bukti audit dan karakteristik
kecurangan, auditor dapat memperoleh kepastian yang layak, tetapi tidak absolut,
bahwa salah saji yang material dapat dideteksi. Auditor tidak bertanggung jawab
untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang
layak bahwa salah saji, apakah yang disebabkan oleh nkekeliruan ataupun
kecurangan, yang tidak material bagi laporan keuangan dapat dideteksi.

Paragraf dalam AU 110 ini membahas tanggung jawab auditor untuk mendeteksi
salah saji yang material dalam laporan keuangan, melaporkan tentang keefektifan
pengendalian internal, dan mengidentifikasi kelemahan yang material dalam
pengendalian internal atas laporan keuangan.
Dibawah ini adalah pembahasan yang terkait dengan standar-standar tentang
tanggung jawab auditor untuk mendeteksi salah saji yang material mencakup
beberapa istilah dan frasa penting.

Salah Saji yang Material versus Tidak Material Salah saji dianggap material jika
gabungan dari kekeliruan dan kecurangan yang belum dikoreksi, auditor
bertanggung jawab untuk memperoleh kepastian yang layak bahwa ambang batas
materialitas telah dipenuhi. Namun auditor bertanggung jawab untuk memperoleh
kepastian yang layak bahwa ambang batas materialitas telah dipenuhi.
Kepastian yang Layak SAS 104 menyatakan bahwa kepastian yang layak adalah
tingkat kepastian yang tinggi, tetapi tidak absolut, bahwa laporan keuangan telah
bebas dari salah saji yang material. Hal ini mengindikasikan bahwa auditor bukanlah
pemberi garansi atas kebenaran laporan keuangan. Pembelaan terbaik yang dapat
dilakukan auditor apabila salah saji yang material tidak terungkap adalah
melaksanakan audit sesuai dengan standar auditing.

Kekeliruan versus Kecurangan Kekeliruan (error) adalah salah saji yang tidak
disengaja, sementara kecurangan (fraud) adalah salah saji yang disengaja dan
dibedakan lagi menjadi misapropiasi aktiva (misappropriation of assets), yang sering
disebut penyalahgunaan atau kecurangan karyawan, serta pelaporan keuangan
yang curang (fraudulent financial reporting) yang disebut kecurangan manajemen.

Skeptisme Profesional adalah sikap yang penuh dengan keingintahuan serta


penilaian kritis atas bukti audit. Auditor tidak boleh mengasumsikan bahwa
manajemen bersikap tidak jujur tapi juga tidak boleh mengasumsikan bahwa
menajemen tidak diragukan lagi kejujurannya. Auditor bertanggung jawab untuk
mendeteksi kekeliruan dan kecurangan yang material.

Kecurangan yang Berasal dari Pelaporan Keuangan yang versus


Misapropriasi Aktiva Pelaporan keuangan yang curang merugikan karena
menyediakan informasi laporan keuangan yang tidak benar untuk membuat
keputusan, sedangkan misapropriasi aktiva merugikan pemagang saham, kreditor,
serta pihak lainnya karana aktiva tersebut tidak lagi menjadi milik pemilik yang sah.

Tindakan Ilegal (tindakan yang melawan hukum) Merupakan pelanggaran terhadap


hukum atau peraturan pemerintah selain kecurangan. Auditor bertanggung jawab
untuk menemukan tindakan ilegal. Tindakan illegal ini terbagi atas tindakan ilegal
yang berdampak langsung dan tindakan ilegal yang berdampak tidak langsung.
Auditor mempunyai tiga tingkat tanggung jawab untuk menemukan dan
melaporkan tindakan illegal :
1. Pengumpulan Bukti Jika Tidak Ada Alasan untuk Percaya Bahwa Ada
Tindakan Ilegal yang Berdampak Tidak Langsung
2. Pengumpulan Bukti dan Tindakan Lainnya Apabila Ada Alasan Ubtuk
Mempercayai BahwaTindakan Ilegal yang Berdampak Langsung aatu
Tidak Langsung Telah Terjadi
3. Tindakan Apabila Auditor Mengetahui Suatu Tindakan Ilegal

SIKLUS LAPORAN KEUANGAN


Audit dilaksanakan dengan membagi laporan keuangan menjadi segman-segman
atau komponen yang lebih kecil. Pendekatan siklus (cycle approach) merupakan
cara umum untuk membagi audit, yaitu dengan tetap mempertahankan hubungan
antara jenis (kelas) transaksi dan saldo akun dalam segmen yang sama. Logika dari
penggunaan siklus ini adalah bahwa hal itu terkait dengan cara transaksi dicatat
dalam jurnal dan diikhtisarkan dalam buku besar serta laporan keuangan.
Gambar dibawah ini menyajikan arus tersebut :
TRANSAKSI JURNAL BUKU BESAR, NERACA SALDO
DAN LAPORAN KEUANGAN
Penjualan Jurnal
Penjualan
Penerimaan
Penerimaan Buku Besar
Kas
Kas dan Buku
Akuisisi
barang dan Jurnal
jasa Akuisisi Neraca
Saldo, Buku
Pengeluara Jurnal
n Kas Pengeluaran
Kas
Laporan
Jasa dan Keuangan
pembayara Jurnal
n gaji Penggajian

Alokasi dan Jurnal


penyesuaia Umum
Hubungan antara Berbagai Siklus
Kas
Umum

Siklus
akuisisi
modal dan
pembayara

Siklus Siklus
Siklus
penjualan penggajian
akuisisi
dan dan
dan
penagihan

Siklus
persediaan
dan
pergudanga

Perhatikanlah gambar diatas, siklus-siklus itu tidak mempunyai titik awal atau akhir
kecuali pada posisi awal dan akhir perusahaan. Sebuah perusahaan dimulai dengan
memperoleh modal, umumnya berbentuk kas. Dalam perusahaan manufaktur, kas digunakan
untuk membeli bahan baku, aktiva tetap, dan barang jasa untuk membuat persediaan (siklus
akuisisi dan pembayaran). Kas juga digunakan untuk memperoleh tenaga kerja (siklus
penggajian dan personalia). Hasil gabungan dari kedua siklus ini adalah persediaan (siklus
pesediaan dan pergudangan). Berikutnya, persediaan dijual dan menghasilkan penagihan
serta perolehan kas (siklus penjualan dan penagihan). Kas yang dihasilkan lalu digunakan
untuk membayar deviden dan bunga atau membiayai perluasan modal serta memulai kembali
siklus-siklus tersebut.

MENETAPKAN TUJUAN AUDIT

Para auditor melaksanakan audit atas laporan keuangan dengan menggunakan


pendekatan siklus, yaitu pengujian audit atas transaksi-transaksi yang menghasilkan
saldo akhir dan juga dapat melaksanakan pengujian audit atas saldo akun serta
pengungkapan yang terkait.
Secara umum, auditor telah menemukan bahwa cara yang paling efisien dan
efektif untuk melakukan audit adalah dengan memperoleh beberapa kombinasi
kepastian bagi setiap kelas transaksi dan saldo akhir pada akun yang terkait.
Untuk setiap kelas transaksi, beberapa tujuan audit harus dipenuhi sebelum
auditor menyimpulkan bahwa :
1. Transaksi - transaksi tersebut telah dicatat dengan tepat, tujuan ini disebut
sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi ( transaction
related audit objectives). Sebagai contoh : terdapat tujuan audit khusus yang
berkaitan dengan transaksi penjualan serta tujuan audit khusus yang
berkaitan dengan transaksi retur dan pengurangan harga penjualan.
2. Beberapa tujuan audit harus dipenuhi untuk setiap saldo akun yang disebut
sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan saldo ( balance-related audit
objectives). Sebagai contoh: ada tujuan audit khusus yang berkaitan dengan
saldo piutang usaha dan tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo
utang usaha.
3. Tujuan audit berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan informasi dalam
laporan keuangan yang disebut tujuan audit yang berkaitan dengan
penyajian dan pengungkapan ( presentation and disclosure related audit
objectives). Sebagai contoh: ada tujuan audit khusus yang berkaitan dengan
penyajian dan pengungkapan untuk piutang usaha serta wesel bayar.

ASERSI MANAJEMEN

Asersi manajemen (manajement assertions) adalah representasi pernyataan yang


tersirat atau diekspresikan oleh manajemen tentang kelas transaksi dan akun serta
pengungkapan yang terkait dalam laporan keuangan.
Asersi manajemen berkaitan langsung dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (GAAP/PSAK), karena asersi ini merupakan bagian dari kriteria yang
digunakan manajemen untuk mencatat dan mengungkapkan informasi akuntansi
dalam laporan keuangan.
SAS 106 (AU 326) mengklasifikasikan asersi ke dalam tiga kategori :
1. Asersi tentang kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang diaudit.
2. Asersi tentang saldo akun pada akhir periode.
3. Asersi tentang penyajian dan pengungkapan.

Asersi Manajemen untuk


Setiap Kategori Asersi

Asersi tentang kelas Asersi tentang Saldo Akun Asersi tentang Penyajian
transaksi dan peristiwa dan Pengungkapan

Keterjadian Transaksi dan Eksistensi Aktiva, kewajiban Keterjadian dan hak serta
peristiwa yang dicatat telah , dan ekuitas yang ada. kewajiban peristiwa dan
terjadi dan bersangkutan transaksi yang diungkapkan
dengan entitas tersebut. telah terjadi dan bersangkutan
dengan entitas itu.

Kelengkapan Semua Kelengkapan Semua aktiva, Kelengkapan Semua


transaksi dan peristiwa yang kewajiban, dan kepentingan pengungkapan yang harus
harus dicatat telah dicatat. ekuitas yang harus dicatat dimasukkan dalam laporan
sudah dicatat. keuangan telah dicantumkan

Keakuratan Jumlah dan Penilaian dan Alokasi Keakuratan dan penilaian


data lain yang bersangkutan Aktiva, kewajiban dan Informasi keuangan dan yang
dengan transaksi dan kepentingan ekuitas lain telah diungkapkan secara
peristiwa yang dicatat telah dimasukkan dalam laporan tepat dan pada jumlah yang
dicatat dengan benar. keuangan pada jumlah yang tepat.
tepat dan setiap hasil
penyesuaian penilaian dicatat
dengan tepat.

Klasifikasi Transaksi dan Klasifikasi dan dapat


peristiwa telah dicatat dalam dipahami Informasi
akun yang tepat. keuangan dan yang lain telah
disajikan dan diuraikan secara
tepat serta pengungkapan telah
dinyatakan dengan jelas.

Cutoff Transaksi dan


peristiwa telah dicatat dalam
periode akuntansi yang
benar.
Hak dan Kewajiban Entitas
itu memegang hak atau
kendali atas aktiva dan
kewajiban merupakan
kewajiban entitas itu.
TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN TRANSAKSI
Tujuan audit berkaitan dengan transaksi yang mengikuti dan berhubungan erat
dengan asersi manajemen, dan yang berkaitan dengan transaksi untuk
memberikan kerangka kerja guna membantu auditor mengumpulkan bukti audit
yang cukup kompeten yang diisyaratkan oleh standard pekerjaan lapangan ketiga
dan memutuskan bukti audit yang tepat yang harus dikumpulkan bagi kelas
transaksi sesuai dengan situasi penugasan audit. Tujuan audit ini tetap sama antara
satu audit ke audit lainnya, tetapi bukti-buktinya bervariasi, tergantung situasinya.
Ada perbedaan antara tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi
dan tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi bagi setiap kelas
transaksi. Dapat dikembangkan menjadi enam tujuan audit umum yang berkaitan
dengan transaksi bagi setiap kelas transaksi yang akan diaudit.
1. Keterjadian transaksi yang dicatat memang ada
2. Kelengkapan transaksi yang terjadi telah dicatat
3. Keakuratan transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar
4. Posting dan pengikhtisaran transaksi yang dicatat dimasukkan ke dalam
file induk dan pengikhtisaran dengan benar
5. Klasifikasi transaksi yang dicatat dalam jurnal klien telah diklasifikasikan
secara tepat
6. Penetapan waktu transaksi dicatat pada tanggal yang benar

Keenam tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi diterapkan


pada setiap kelas transaksi, setelah auditor menetapkan tujuan audit umum yang
berkaitan dengan transaksi . hal itu dapat digunakan untuk mengembangkan tujuan
audit khusus yang berkaitan dengan transaksi bagi setiap kelas transaksi yang akan
diaudit.
Ada hubungan antara asersi manajemen, tujuan audit umum yang berkaitan
dengan transaksi, dan tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi.
Perhatikan bahwa ada hubungan satu untuk satu asersi dan tujuan, kecuali
untuk asersi keakuratan. Asersi keakuratan mempunyai dua tujuan karena harus
menyediakan bagi auditor pedoman untuk menguji keakuratan transaksi.

TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN SALDO

Tujuan audit berkaitan dengan saldo serupa dengan tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi yang baru saja dibahas, tujuan tersebut mengikuti asersi
manajemen dan memberikan kerangka kerja guna membantu auditor
mengumpulkan bukti yang tepat yang mencukupi berkaitan dengan saldo akun.
Juga ada tujuan audit umum dan audit khusus yang berkaitan dengan saldo.
Ada dua perbedaan antara tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dengan
tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.
1. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo diterapkan pada saldo akun seperti
piutang usaha, persediaan, bukan kel;as transaksi seperti transaksi penjualan
dan pembelian persediaan.
2. Ada delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dibandingkan dengan
enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.

Hillsburg Hardware Co:


Asersi Manajemen dan
tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi yang
diterapkan pada transaksi
penjualan
Asersi Manajemen Tujuan Audit Umum yang Tujuan Audit Khusus yang
Tentang Kelas Berkaitan dengan Transaksi Berkaitan dengan
Transaksi dan Peristiwa Transaksi

Keterjadian Keterjadian-Transaksi yang Penjualan yang dicatat adalah


dicatat memang ada. untuk pengiriman yang
dilakukan kepada pelanggan
nonaktif.

Kelengkapan Kelengkapan- transaksi yang Transaksi penjualan yang ada


terjadi telah dicatat. sudah dicatat.

Keakuratan Keakuratan- Transaksi yang Penjualan yang dicatat adalah


dicatat dinyatakan pada untuk jumlah barang yang
jumlah yang benar. dikirimkan dan sudah ditagih
dan dicatat dengan benar.

Posting dan pengikhtisaran Transaksi penjualan telah


Transaksi yang dicatat dimasukkan secara layak
dimasukkan ke dalam file dalam file induk dan
induk dan diikhtisarkan diikhtisarkan dengan benar.
dengan benar.

Klasifikasi Klasifikasi- Transaksi yang Transaksi penjualan telah


dicatat dalam jurnal klien diklasifikasikan dengan
telah diklasifikasikan secara benar.
tepat.

cutoff Penetapan Waktu- Transaksi Transaksi penjualan telah


dicatat pada tanggal yang dicatat pada tanggal yang
benar. benar.

Tujuan audit umum yang berkaitan dengan saldo


Eksistensi- Jumlah yang tercantum memang ada,
Tujuan ini bersangkutan dengan apakah jumlah yang tercatat dalam
laporan keuangan memang harus dicantumkan.
Kelengkapan Jumlah yang ada telah dicantumkan,
Tujuan ini bersangkutan dengan apakah semua jumlah yang harus
tercatat pada suatu akun benar-benar telah dicatat.
Keakuratan- Jumlah yang tercantum telah dinyatakan dengan benar,
Tujuan ini mengacu pada jumlah yang tercantum secara aritmetika sudah
benar.
Klasifikasi- Jumlah yang tercantum dalam daftar klien telah
diklasifikasikan dengan tepat,
Klasifikasi ini melibatkan penentuan apakah pos-pos yang ada dalam
daftar klien telah dicantumkan dalam akun-akun buku besar yang tepat.
Cutoff- Transaksi yang mendekati tanggal neraca telah dicatat pada
periode yang tepat.
Tujuan auditor disini adalah menentukan apakah transaksi-transaksi telah
dicatat dalam saldo akun pada periode yang tepat.
Hubungan yang rinci (detail tie-in) rincian saldo akun sesuai dengan
jumlah pada file induk yang berkaitan, sesuai dengan total saldo akun,
dan sesuai dengan total buku besar.
Tujuan yang rinci ini memastikan rincian dalam daftar telah disiapkan
secara akurat, ditambahkan dengan benar, dan sesuai dengan buku
besar.
Nilai yang dapat direalisasi aktiva yang telah dicantumkan dalam jumlah
yang diestimasi akan direalisasi
Tujuan ini terkait dengan apakah saldo akun telah dikurangi untuk
memperhitungkan penurunan biaya historis ke nilai realisasi bersih.
Hak dan kewajiban
Hak selalu berkaitan dengan aktiva dan kewajiban dengan utang. Tujuan
ini hanya diterapkan pada akun aktiva sera merupakan bagian dari asersi
manajemen tentang hak dan kewajiban untuk saldo akun.

Terdapat lebih dari satu tujuan audit khusus yang berkaitan dengan dengan saldo
untuk suatu tujuan audit umum yang berkaitan dengan saldo. Misalnya tujuan audit
khusus yang berkaitan dengan saldo untuk hak dan kewajiban atas persediaan yang
mencakup :
1. Perusahaan memiliki hak ats semua item persediaan yang terdapat dalam
daftar
2. Persediaan tersebut tidak dijaminkan sebagai agunan kecuali hal tersebut
diungkapkan.

Ilustrasi hubungan antara asersi manajemen, tujuan audit umum yang berkaitan
dengan saldo, dan tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo yang
diterapkan pada persediaan.
Hillsburg Hardware
Co: Asersi
Manajemen dan
tujuan audit yang
berkaitan dengan
saldo yang
diterapkan pada
persediaan
Asersi Tujuan Audit Umum Tujuan Audit Khusus
Manajemen yang Berkaitan yang Berkaitan dengan
Tentang saldo dengan saldo saldo yang diterapkan
akun pada persediaan
Eksistensi Eksistensi Semua persediaan yang
dicatat ada pada tanggal
neraca

Kelengkapan Kelengkapan Semua persediaan yang


ada telah dihitung dan
dicatat dalam ikhtisar
persediaan
Penilaian dan Keakuratan Kuantitas persediaan pada
alokasi catatan perpetual klien
sesuai dengan item item
yang ada ditangan.
Harga yang digunakan
untuk menilai persediaan
secara material benar.
Perkalian harga dengan
kuantitas telah benar dan
Kualifikasi rinciannya telah
ditambahkan dengan
benar.

Cutof Item item persediaan


diklasifikasikan secara
Hubungan yang rinci tepat sebagai bahan baku,
barang dalam proses, dan
Nilai yang dapat barang jadi.
direalisasikan Cutoff pembelian pada
akhir tahun sedah tepat
Total item item
persediaan sesuai dengan
buku besar.
Persediaan telah dikurangi
apabila nilai realisasi bersih
menurun.
Hak dan Hak dan kewajiban Perusahaan mempunyai
kewajiban hak atas semua item
persediaan yang
tercantum.
Persediaan tidak menjamin
sebagai agunan.

Terdapat hubungan satu satu antara asersi dan tujuan audit, kecuali untuk asersi
tangtang penilaian atau alokasi. Asersi tentang penilaian atau alokasi memiliki tujuan
audit yang banyak karena kerumitan dari isu penilaian itu sendiri dan adanya
kebutuhan untuk menyediakan tambahan panduan bagi para auditor untuk
pengujian penilaian.
TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan biasanya identik
dengan asersi manajemen untuk penyajian dan pengungkapan yang diterapkan
pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. Tujuan ini menghubungkan empat
tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan dengan asersi
manajemen atas penyajian dan pengungkapan.

Hillsburg Hardware
Co: Asersi
Manajemen dan
tujuan audit yang
berkaitan dengan
penyajian dan
pengungkapan yang
diterapkan pada
wesel bayar
Asersi Tujuan audit umum Tujuan Audit Khusus
Manajemen yang berkaitan yang Berkaitan dengan
Tentang dengan penyajian penyajian dan
penyajian dan dan pengungkapan pengungkapan yang
pengungkapan diterapkan pada wesel
bayar
Keterjadian Keterjadian serta hak Wesel bayar sebagaimna
serta hak dan dan kewajiban diuraikan dalam catatan
kewajiban kaki ada dan merupakan
kewajiban perusahaan.

Kelengkapan Kelengkapan Semua pengungkapan


yang diperlukan yang
terkait dengan wesel bayar
telah dicatat dalam catatan
atas laporan keuangan
Penilaian dan Penilaian dan alokasi Pengungkapan catatan kaki
alokasi yang berkaitan dengan
wesel bayar sudah akurat
Klasifikasi dan Klasifikasi dan dapat Wesel bayar secara tepat
dapat dipahami dipahami diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka pendek
dan jangka panjang dan
pengungkapan laporan
keuangan yang berkaitan
dapat dipahami

BAGAIMANA TUJUAN AUDIT TERPENUHI


Auditor harus memperoleh bukti audit yang mencakupi guna mendukung semua
asersi manajemen dalam laporan keuangan. Hal ini dilakukan dengan
mengumpulkan bukti untuk mendukung beberapa kombinasi yang tepat dari tujuan
audit yang berkaitan dengan transaksi dan tujuan audit yang berkaitan dengan
saldo.
Auditor harus memutuskan tujuan audit yang tepat dan bukti yang harus
dikumpulkan untuk memenuhi tujuan tersebut pada setiap audit. Dengan cara
auditor mengikuti suatu proses audit, yaitu metodologi yang telah didefinisikan
dengan baik untuk untuk menata audit guna memastikan bahwa bukti yang telah
diperoleh sudah mencukupi serta tepat, dan bahwa semua tujuan audit yang
disyaratkan sudah ditetapkan dan dipenuhi.
Ada empat fase audit laporan keuangan :

Fase I
Merencanakan dan
merancang pendekatan

Fase II
Melaksanakan pengujian
pengendalian dan
pengujian substansif
atas transaksi

Fase III
Melaksanakan prosedur
analitis dan pengujian

Fase IV
Menyelesaikan audit dan
menerbitkan laporan
audit
Fase I Merencanakan dan merancang pendekatan audit
Ada banyak cara yang dapat ditempuh auditor untuk mengumpulkan bukti audit
guna memenuhi tujuan audit secara keseluruhan agar dapat memberikan pendapat
atas laporan keuangan. Ada dua pertimbangan utama yang mempengaruhi
pendekatan yang akan digunakan auditor :
1. Bukti audit yang mencukupi harus dikumpulkan agar dapat memenuhi
tanggung jawab professional auditor
2. Biaya pengumpulan bukti audit ini harus ditekan serendah mungkin.

Perhatian atas pengumpulan bukti audit yang cukup dan pengendalian biaya
audit membutuhkan perencanaan penugasan. Rencana ini harus menghasilkan
pendekatan audit yang efektif dengan biaya yang masuk akal. Perencanaan dan
perancangan pendekatan audit ini menjadi tiga aspek kunci agar terhindar dari salah
saji yaitu sbb:
Memperoleh pemahaman tentang entitas dan lingkungannya
Auditor harus mempunyai pemahaman yang menyeluruh atas bisnis klien dan
lingkungan yang terkait, meliputi pengetahuan tentang strategi dan
proses.Auditor harus mempelajari model bisnis klien, melakukan prosedur
analitis, dan membuat perbandingan dengan pesaing. Auditor juga harus
memahami setiap persyaratan akuntansi yang unik dari industry klien.

Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian


Menilai risiko pengendalian adalah proses dimana auditor mengidentifikasi
pengendalian internal dan mengevaluasi keefektifannya. Jika pengendalian
internal dianggap efektif, risiko pengendalian yang ditetapkan dapat dikurangi
dan jumlah bukti audit yang harus dikumpulkan secara signifikan dapat menjadi
lebih sedikit ketimbang pengendalian internal yang tidak memadai.

Menilai risiko salah saji yang material


Auditor menggunakan pemahamannya atas industry klien dan strategi
bisnisnya, serta keefektifan pengendalian internalnya, untuk menilai risiko salah
saji dalam laporan keuangan. Penilaian ini kemudian akan mempengaruhi
rencana dan sifat audit, penetapan waktu, dan tentang prosedur audit.

Fase II Melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas


transaksi
Sebelum dapat memutuskan untuk mengurangi penilaiannya atas risiko
pengendalian yang direncanakan apabila pengendalian internal dianggap efektif,
yang pertama dilakukan dengan pengujian pengendalian ( test of control )
dimana auditor harus menguji keefektifan pengendalian tersebut. Dengan
memeriksa sampel salinan faktur penjualan yang telah diparaf oleh klerk tersebut
yang menunjukan bahwa harga jual per unit telah diverifikasi.
Selanjutnya proses pengujian substantif atas transaksi ( Substantive tests
of transaction ) yaitu auditor mengevaluasi pencatatan transaksi oleh klien dengan
memverifikasi jumlah moneter transaksi itu.

Fase III Melaksakan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo


Prosedur analitis ( analytical procedures ) menggunakan perbandingan dan
hubungan untuk menilai apakah saldo akun atau data lainnya telah masuk akal.
Pengujian atas rincian saldo ( tests of details of balances ) merupakan prosedur
spesifik yang ditujukan untuk menguji salah saji moneter pada saldo saldo dalam
laporan keuangan.

Fase IV Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit


Auditor harus menggabungkan informasi yang diperoleh guna mencapai kesimpulan
menyeluruh tentang apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Proses
subjektif ini sangat mengandalkan pada pertimbangan professional auditor. Apabila
audit telah selesai dilakukan, akuntan public harus menerbitkan laporan audit untuk
melengkapi laporan keuangan yang dipublikasikan oleh klien.

Anda mungkin juga menyukai