PEMBAHASAN
Sirosis hepatis merupakan stadium lanjut dari penyakit hati kronis yang
dihasilkan dari berbagai mekanisme yang mengarah kepada terjadinya
nekroinflamasi dan fibrogenesis di hati. Istilah sirosis mengacu kepada proses
yang berjalan progresif, menyeluruh, pembentukan jaringan fibrosis dan kondisi
nodular yang merubah arsitektur normal dari hati. Setiap kerusakan kronis pada
hati dapat menjadi penyebab proses terjadinya sirosis.Walaupun terdapat berbagai
patofisiologi mengenai kerusakan hati, kebanyakan akhir dari proses tersebut
adalah proses perbaikan jaringan hati yang menghasilkan fibrosis. Transisi dari
penyakit hati kronis menjadi sirosis melibatkan proses inflamasi, aktivasi dari
stellate cell berikut proses fibrogenesis, angiogenesis dan pembentukan lesi
parenkim yang menyebabkan oklusi pembuluh darah, proses tersebut berujung
kepada perubahan mikrovaskular hepar. Secara lengkap, sirosis hepar adalah
kemunduran fungsi liver yang permanen yang ditandai dengan perubahan
histopatologi. Yaitu kerusakan pada sel-sel hepar yang merangsang proses
peradangan dan perbaikan sel-sel hepar yang mati sehingga menyebabkan
terbentuknya jaringan parut. Sel-sel hepar yang tidak mati beregenerasi untuk
menggantikan sel-sel yang telah mati. Akibatnya, terbentuk sekelompok-
sekelompok sel-sel hepar baru (regenerative nodules) dalam jaringan
Sirosis adalah penyakit kronis pada hepar di mana terjadi destruksi dan
regenerasi difus sel-sel parengkim hepar dan peningkatan pertumbuhan jaringan
ikat difus yang menghasilkan disorganisasi arsitektur lobular dan vascular. Secara
lengkap, sirosis hepar adalah kemunduran fungsi liver yang permanen yang
ditandai dengan perubahan histopatologi. Yaitu kerusakan pada sel-sel hepar yang
merangsang proses peradangan dan perbaikan sel-sel hepar yang mati sehingga
menyebabkan terbentuknya jaringan parut. Sel-sel hepar yang tidak mati
beregenerasi untuk menggantikan sel-sel yang telah mati. Akibatnya, terbentuk
sekelompok-sekelompok sel-sel hepar baru (regenerative nodules) dalam jaringan
parut (Sylvia, 2012).
Epidemiologi
Penderita sirosis hepar lebih banyak dijumpai pada kaum laki-laki jika
dibandingkan dengan kaum wanita sekitar 1,6 : 1 dengan umur rata-rata terbanyak
antara golongan umur 3059 tahun dengan puncaknya sekitar 40 49 tahun.
Pada kasus yang mengalami sirosis adalah seorang wanita, tapi tidak
semua yang terkena sirosis harus laki-laki, wanita juga bisa, dikarenakan beberapa
faktor etiologinya itu sendiri, misal karena alkohol, virus hepatitis B dan virus
hepatitis C dan beberapa faktor lainnya.
Etiologi