24 Februari 2017
PENGANGKUTAN
Penangkut harus melakukan pengangkutan itu dengan selamat maka kalau
terjadi sebaliknya (kerugian) maka menjadi tanggung jawab pengangkut
Jangka waktu pengangkutan yaitu ketika pemuatan barang-barang sampai saat
pembongkoran barang-barang itu dari pala yang memuatnya di pelabuhan
pembongkaran
Pada pasal 40 ayat (1) UU No,17 Tahun 2008 memuat luasnya kapan dan
meliputi apa saja tanggung jawab
Tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 dapat ditimbulkan
sebagai akibat pengoperasian kapal, berupa:
a. Kematian, atau lukanya penumpang yang diangkut: kerugian yang dialami
manusia
b. Musnah, hilang, atau rusaknya barang yang diangkut: pada saat barang
sampai, pihak yang dirugikan bisa mengajukan klaim kerusakan, klaim
kekurangan, klaim kehilangan
c. Keterlambatan angkutan penumpang dan/atau barang yang diangkut:
barang yang terlalu lama di pengangkutan kualitasnya akan menurun
bahkan bisa hilang. Keterlamatan pengangkutan manusia juga
menimbulkan kerugian (kesehatan, makanan, uang, dan waktu)
d. Kerugian pihak ketiga: penerima barang, kapal lain (jika kapal tersebut
berbenturan pada kapal lain)
Pengangkutan Udara:
Pasal 1 ayat (13) UU No.1 Tahun 2009: mengangkut penumpang, kargo, dan atau
pos
Pengangkutan Udara ini fokus pada pengangkutan komersiil
28 Februari 2017
ASURANSI
Dalam polis pada perjanjian asuransi harus jelas karena polis tersebut berfungsi
untuk menyebutkan hal-hal yang dapat ditanggung oleh pihak asuransi jika si
tertanggung mengalami kerugian/ dapat meminta sejumlah uang.