Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN membaca dan menulis secara kooperatif

(kelompok).
Pada hakikatnya keterampilan Model pembelajaran CIRC ini
menulis adalah kegiatan mengungkapkan melibatkan siswa aktif dalam strategi
pikiran dan perasaan yang ada pada diri pembelajaran. Menurut Uno dan Mohamad
seseorang pemakai bahasa melalui bahasa (2011:77), strategi pembelajaran siswa aktif
tulis. Dengan menulis seseorang bisa adalah siswa terlibat dalam kegiatan
mengungkapkan pikiran, ide-ide, dan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi,
perasaannya ke dalam bentuk tulisan. berbuat untuk mencoba, menemukan konsep
Keterampilan menulis sudah mulai diajarkan baru atau menghasilkan suatu karya. Model
sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi, yang penulis gunakan dalam menulis adalah
tetapi tidak semua anak bisa model pembelajaran kooperatif tipe CIRC.
mengungkapkan pikiran, ide-ide dalam Dengan menggunakan model pembelajaran
bentuk tulisan. Keterampilan berbahasa kooperatif tipe CIRC, siswa termotivasi
mencakup empat komponen yaitu dalam pembelajaran keterampilan menulis
menyimak, berbicara, membaca dan khususnya menulis karangan narasi. Keraf
menulis. Keempat keterampilan itu harus (2007:135--136) menyatakan bahwa narasi
dikuasai siswa dijenjang pendidikan. adalah suatu bentuk wacana yang berusaha
Menurut Tarigan (2008:22) menulis ialah mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa
menurunkan atau melukiskan lambang- sehingga tampak seolah-olah pembaca
lambang grafik yang menggambarkan suatu melihat atau mengalami sendiri peristiwa
bahasa yang dipahami oleh seseorang, itu. Karangan narasi dibedakan atas dua,
sehingga orang-orang lain dapat membaca yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.
lambang-lambang grafik tersebut kalau Dalam penelitian ini penulis batasi pada
mereka memahami bahasa dan gambaran narasi ekspositoris.
grafik itu. Berdasarkan masalah tersebut,
Berdasarkan wawancara yang penulis perlu mengetahui kemampuan
penulis lakukan dengan guru mata pelajaran menulis karangan narasi ekspositoris dengan
Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Bayang, menggunakan model pembelajaran
diperoleh informasi bahwa minat siswa kooperatif tipe CIRC siswa kelas VII SMP
dalam kemampuan menulis narasi masih Negeri 2 Bayang. Adapun alasan penulis
rendah. Masalah yang ditemui adalah siswa menggunakan model pembelajaran
kesulitan dalam menuangkan ide-ide atau kooperatif tipe CIRC karena dalam
pikiranya ke dalam bentuk tulisan pelaksanaan model ini siswa dapat aktif
ekspositoris, siswa kesulitan dalam dalam kelompok. Dengan adanya model
menentukan ciri-ciri karangan narasi, siswa pembelajaran diharapkan agar siswa mudah
kesulitan dalam membedakan contoh-contoh menggunakan metode yang penulis ajarkan.
karangan narasi. Hal ini disebabkan oleh
guru belum tepat dalam menggunakan METODE
metode pembelajaran. Jenis penelitian ini merupakan
Untuk mengatasi permasalahan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
tersebut, salah satu strategi yang cocok metode deskriptif. Menurut Nazir (2009:54)
digunakan yaitu model pembelajaran metode deskriptif adalah suatu metode
Cooperative Integrated Reading and dalam meneliti status sekelompok manusia,
Composition (CIRC). Menurut Suyatno suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
(2009:52), CIRC adalah komposisi terpadu pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa
pada masa sekarang. Selanjutnya Nazir (9,38%), (2) Kualifikasi Baik (B) ada 3
(2009:54) menyatakan tujuan dari penelitian orang (9,38%), (3) Kualifikasi Lebih dari
deskriptif ini adalah untuk membuat Cukup (LDC) ada 10 orang (31,25%), (4)
deskripsi, gambaran atau lukisan secara Kualifikasi Cukup (C) ada 7 orang
sistematis, faktual dan akurat mengenai (21,88%), (5) Kualifikasi Hampir Cukup
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan (HC) ada 5 orang (15,63%), (6) Kualifikasi
antarfenomena yang diselidiki. Kurang Sekali (KS) ada 4 orang (12,5%).
Populasi penelitian ini adalah siswa Untuk lebih lanjut kemampuan
kelas VII SMP Negeri 2 Bayang tahun menulis karangn narasi dengan
ajaran 2012/2013. Jumlah siswa yang menggunakan model pembelajaran
menjadi populasi dalam penelitian ini kooperatif tipe (CIRC) siswa kelas VII SMP
sebanyak 210 siswa, yang tersebar dalam Negeri 2 Bayang, dapat dilihat pada tabel
tujuh kelas. Menurut Arikunto (2002:108) berikut ini.
populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti Pengelompokkan Kemampuan
semua elemen yang ada dalam wilayah Menulis Karangan Narasi dengan
penelitian, maka penelitiannya merupakan Menggunakan Model Pembelajaran
penelitian populasi. Studi atau penelitiannya Kooperatif tipe (CIRC) Siswa Kelas VII
juga disebut studi populasi atau studi sensus. SMP Negeri 2 Bayang
Penelitian ini memiliki satu variabel No Tingkat Kualifikasi Frekuensi Persentase
yaitu kemampuan menulis karangan narasi Penguasaan
dengan menggunakan model pembelajaran 1 96-100% Sempurna
kooperatif tipe Cooperative Integrated (S)
Reading and Composition (CIRC) siswa 2 86-95% Baik 3 9,38%
kelas VII SMP Negeri 2 Bayang. Data dalam Sekali
penelitian ini diperoleh dengan cara (BS)
memberikan tes kepada siswa. Tes ini 3 76-85% Baik (B) 3 9,38%
dilakukan untuk mengetahui kemampuan 4 66-75% Lebih dari 10 31,25%
siswa menulis karangan narasi dengan Cukup
menggunakan model pembelajaran (LDC)
kooperatif tipe Cooperative Integrated 5 56-65% Cukup (C) 7 21,88%
Reading and Composition (CIRC). 6 46-55% Hampir 5 15,63%
Cukup
HASIL PENELITIAN (HC)
7 36-45% Kurang
1. Kemampuan Menulis Karangan (K)
Narasi dengan Menggunakan Model 8 26-25% Kurang 4 12,5%
Pembelajaran Kooperatif Tipe (CIRC) Sekali
Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bayang (KS)
secara Umum 9 16-25% Buruk
(BR)
Kemampuan menulis karangan 10 0-15% Buruk
narasi dengan menggunakan model Sekali
pembelajaran kooperatif tipe (CIRC) siswa (BRS)
kelas VII SMP Negeri 2 Bayang dapat Jumlah 32 100%
dikelompokkan menjadi 6 kelompok, yaitu
(1) Kualifikasi Baik Sekali (BS) ada 3 orang
Berdasarkan tabel di atas, Munurut Arifin dan Tasai
kemampuan menulis karangan narasi dengan (2004:89--90) kalimat efektif ialah kalimat
menggunakan model pembelajaran yang memiliki kemampuan untuk
kooperatif tipe (CIRC) siswa kelas VII SMP menimbulkan kembali gagasan-gagasan
Negeri 2 Bayang, dapat digambarkan dalam pada pikiran pendengar atau pembaca
histrogram berikut ini. seperti apa yang ada dalam pikiran
pembicara atau penulis. Sebuah kalimat
12 efektif mempunyai ciri-ciri khas, dari
karangan siswa juga terdapat kelogisan
bahasa. Selanjutnya, menurut Arifin dan
10 Tasai (2004:97) kelogisan adalah ide kalimat
itu dapat diterima oleh akal penulisannya
8 sesuai dengan ejaan yang berlaku.

6 b. Kemampuan Menulis Karangan


Narasi dengan Menggunakan Model
4 Pembelajaran Kooperatif Tipe (CIRC)
Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bayang
untuk Indikator 2 (menyampaikan
2 informasi mengenai suatu kejadian
secara kronologis)
0
Ks Hc C Ldc B Bs Rata-rata hitung kemampuan menulis
karangan narasi dengan menggunakan
Histrogram 1 Kemampuan Menulis model pembelajaran kooperatif tipe (CIRC)
Karangan Narasi dengan Menggunakan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bayang untuk
Model Pembelajaran (CIRC) menyampaikan informasi mengenai suatu
kejadian secara kronologis (Indikator 2)
PEMBAHASAN sebesar 66,88 berada pada rentangan 67-
75% dengan kualifikasi lebih dari cukup
a. Kemampuan Menulis Karangan (LDC). Salah satu bentuk pengembangan
Narasi dengan Menggunakan Model tulisan adalah dengan susunan kronolgis
Pembelajaran Kooperatif Tipe (CIRC) atau sesuai dengan urutan waktu kejadian.
Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bayang Karangan yang ditulis siswa telah tersusun
untuk Indikator 1 (berupa tulisan yang dengan kejadian secara kronologis atau
dapat memperluas pengetahuan) retetan waktu.
Menurut Keraf (2004:170) awal dan
Rata-rata hitung kemampuan
akhir sebuah narasi adalah saat-saat yang
menulis karangan narasi dengan
menandai tahap-tahap perubahan, baik
menggunakan model pembelajaran
perubahan berupa proses mulai berlangsung,
kooperatif tipe (CIRC) siswa kelas VII SMP
maupun perubahan berupa proses itu
Negeri 2 Bayang untuk tulisan yang dapat
berhenti. Suatu peristiwa minsalnya
memperluas pengetahuan (Indikator 1)
berlangsung dari proses A ke Z. Titik A
sebesar 63,75 berentangan 56-65% cukup
merupakan awal peristiwa, dan titik Z
(C). Karangan yang terdapat dalam tulisan
merupakan akhir peristiwa. Setiap titik atau
itu berupa fakta, jelas, logis dan efektif.
proses diantaranya, juga berlangsung dalam pada rentangan 56-65% berkualifikasi cukup
suatu urutan waktu yang teratur. (C). Nilai yang diperoleh berkisar 33--93,
artinya nilai terendah 33 dan yang tertinggi
93.
c. Kemampuan Menulis Karangan Kemampuan menulis karangan
Narasi dengan Menggunakan Model narasi ekspositoris dengan menggunakan
Pembelajaran Kooperatif Tipe (CIRC) model pembelajaran kooperatif tipe (CIRC),
Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bayang untuk tulisan yang dapat memperluas
untuk Indikator 3 (bahasa yang pengetahuan pembaca (indikator 1)
digunakan lebih cenderung kebahasa diperoleh nilai 40--100 dengan rata-rata
informatif dengan titik berat pada 63,75, berada pada rentangan 56-65%
penggunaan kata-kata denotatif) kualifikasi cukup (C). Kemampuan menulis
karangan narasi ekspositoris dengan
Rata-rata hitung kemampuan menulis menggunakan model pembelajaran
karangan narasi dengan menggunakan kooperatif tipe (CIRC), untuk
model pembelajaran kooperatif tipe (CIRC) menyampaikan informasi mengenai suatu
siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bayang untuk kejadian secara kronologis (indikator 2)
bahasa yang digunakan lebih cenderung diperoleh nilai 40--100 dengan rata-rata
kebahasa informatif dengan titik berat pada 66,88 berada pada rentangan 66-75%
pengugunaan kata-kata denotatif (Indikator berkualifikasi lebih dari cukup (LDC).
3) sebesar 56,25 berentangan 56-65% Kemampuan menulis karangan narasi
dengan kualifikasi cukup (C). Karangan ekspositoris dengan menggunakan model
yang ditulis siswa lebih cenderung ke bahasa pembelajaran kooperatif tipe (CIRC), untuk
informatif dengan titik beratkan pada bahasa yang digunakan lebih cenderung
penggunaan kata-kata denotatif. kebahasa informatif dengan titik berat pada
Ermanto dan Emidar (2009:222) tipe penggunaan kata-kata denotatif (indikator 3)
informasi denotatif (tersurat) adalah diperoleh nilai 20-80 dengan rata-rata 56,25
informasi yang dinyatakan oleh kata, berkualifikasi cukup (C).
kalimat yang sesungguhnya atau semestinya.
Informasi denotatif ini dapat juga dipahami KEPUSTAKAAN
sebagai informasi yang logis dinyatakan
oleh kata sesuai dengan makna leksikal di Arifin, E Zaenal dan Tasai, S Amran. 2004.
dalam kamus. Cermat Berbahasa
Indonesia.Jakarta: Akademika
KESIMPULAN Presssindo.
Berdasarkan hasil penelitian yang Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
telah dilakukan terhadap kemampuan Penelitian Suatu Pendekatan
menulis karangan narasi ekspositoris dengan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe (CIRC) siswa kelas VII SMP
Negeri 2 Bayang, dapat diambil kesimpulan Ermanto dan Emidar. 2009. Bahasa
sebagai berikut. Indonesia: Pengembangan
Kemampuan menulis karangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
narasi ekspositoris dengan menggunakan Padang: UNP Press.
model pembelajaran kooperatif tipe (CIRC) Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan
siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bayang Narasi. Jakarta: PT Gramedia
memperoleh rata-rata sebesar 63,81, berada
Pustaka Utama.
Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian.
Bandung: Ghalia Indonesia.
Semi, M Atar. 2003. Menulis Efektif.
Padang: Angkasa Raya.
Tarigan, Hendri Guntur. 2008. Menulis
Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa
Bandung.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran
Inovatif. Sidoarjo: Masmedia
Buana Pustaka.
Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad.
2011. Belajar dengan Pendekatan
Pailkem. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai