LAPORAN KASUS
3.2. Anamnesis
Keluhan Utama : Bengkak pada kaki
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke rumah sakit dengan
keluhan bengkak pada kedua kaki yang dirasakan sejak 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit. Pasien mengatakan bengkak pada kaki sudah sering
dialami sebelumnya dan bengkak berkurang dengan sendirinya. Namun, kali
ini bengkak tidak berkurang dan menyebabkan pasien sulit untuk berjalan.
Pasien merasa sering lapar sehingga banyak makan, sering minum dan
sering buang air kecil. Pasien juga sering terbangun saat tidur malam karena
ingin buang air kecil. Selain itu pasien mengeluh mual (+), nyeri ulu hati
(+), sakit kepala (+), pusing (+), muntah (-), demam (-). Pasien juga
mengeluh jantung berdebar-debar dan kadang merasa nyeri dada. Pasien
kadang merasa sesak napas saat melakukan aktifitas. Buang air kecil sering
dan buang air besar biasa.
Riwayat Penyakit Terdahulu : Riwayat hipertensi (+), riwayat
diabetes melitus (+), riwayat kolesterol tinggi (+), riwayat asam urat tinggi
(+).
Riwayat Penyakit dalam Keluarga : Riwayat hipertensi (+), riwayat
diabetes melitus (+).
Kepala :
Wajah : Tampak lemas
Deformitas : Tidak ada
Bentuk : Normocephal
Mata :
Konjungtiva : Anemis +/+
Sklera : Ikterus -/-
Pupil : Isokor +/+
Mulut : Lidah kotor (-), sianosis (-)
Leher :
Kelenjar GB : Pembesaran (-)
Tiroid : Pembesaran (-)
JVP : Peningkatan (-)
Massa lain : Tidak ditemukan
Dada :
Paru-paru :
Inspeksi : Simetris bilateral
Palpasi : Vocal fremitus simetris bilateral
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi :
Batas atas : SIC II linea parasternal sinistra
Batas kanan : SIC IV linea parasternal dextra
Batas kiri : SIC V linea axillaris anterior sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
Perut :
Inspeksi : Warna kulit normal, kesan cembung
Auskultasi : Peristaltik kesan normal
Perkusi : Tympani
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+), hepatomegali (-),
splenomegali (-)
Anggota Gerak :
Atas : Akral hangat +/+, edema -/-
Bawah : Akral hangat +/+, edema +/+, bekas luka lama pada kedua
tungkai
Pemeriksaan Khusus : (-)
3.4. Resume
Ny. umur 56 tahun mengeluh edema tungkai +/+ sejak 1 minggu
SMRS. Polifagi, polidipsi, poliuri, nokturia, nausea, migrain, vertigo, nyeri
epigastrium, angina pectoris, dyspneu deffort, palpitasi. Riwayat hipertensi,
DM, kolesterol tinggi dan asam urat. TD = 180/100 mmHg, R = 24 x/menit,
21
3.8. Penatalaksanaan
Non Medikamentosa :
- Diet rendah garam (<6 gram NaCl/hari)
- Diet rendah protein (<0,6 g/kgBB/hari)
- Komposisi diet = Karbohidrat 72%, lemak 20%, protein 8%
- Diet tinggi asam amino esensial
- Modifikasi gaya hidup
Medikamentosa :
- IVFD NaCl 0,9% 10 tpm
- Furosemid 1 gr/12 jam/iv
- Ranitidin 1 gr/12 jam/iv
- Candesartan 16 mg 0-0-1
- Amlodipin 10 mg 1-0-0
- Aminefron 3x2
- Vastigo 3x1
- Vip albumin 3x2
- Novorapid 3x8 ui
Glukosa = +2 mmol/L
Leukosit = +3 Leuko/L
Eritrosit = +1 Ery/L
Radiologi : USG Abdomen = Subchronic Renal Disease Bilateral, Cystitis
EKG : (-)
Pemeriksaan Lainnya : (-)
3.11. Prognosis
Dubia ad malam
3.12. Pembahasan
Pada kasus ini, pasien Ny. R didiagnosis dengan DM Tipe 2 + CKD
Stage V ec Suspek Nefropati Diabetik + CHF ec HHD. Diagnosis ini
ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang yang dilakukan.
Kasus diabetes yang terbanyak dijumpai adalah diabetes melitus tipe
2, yang ditandai adanya gangguan sekresi insulin ataupun gangguan kerja
insulin (resistensi insulin) pada organ target terutama hati dan otot. Penyakit
ginjal kronik (PGK) merupakan penurunan progresif fungsi ginjal yang
bersifat ireversibel. Menurut guideline The National Kidney Foundations
Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (NKF KDOQI), PGK
didefinisikan sebagai kerusakan ginjal persisten dengan karakteristik adanya
kerusakan struktural atau fungsional (seperti mikroalbuminuria/proteinuria,
hematuria, kelainan histologis ataupun radiologis), dan/atau menurunnya
laju filtrasi glomerulus (LFG) menjadi <60 ml/menit/1,73 m 2 selama
sedikitnya 3 bulan.4, 12
Diabetes Melitus biasa disebut dengan the silent killer karena penyakit
ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam
keluhan. Pada umumnya, penyakit yang akan ditimbulkan berupa gangguan
serius yang termasuk dalam kasus gawat darurat yaitu, tekanan darah tinggi,
penyakit jantung, kerusakan ginjal, katarak, infeksi kulit berat, penyakit
pembuluh darah otak.5
23
( 14056 ) x 50
= x 0,85
72 x 3,78
4200
x 0,85
= 272,16
25
f. Aminefron 3x2
g. Vastigo 3x1
h. Vip albumin 3x2
i. Novorapid 3x8 ui
Prognosis pada kasus ini adalah dubia ad malam, karena sudah terjadi
komplikasi kardiovaskular dan penyakit ginjal kronis yang ireversibel.
Pasien perlu diberikan edukasi mengenai terapi pengganti ginjal
(hemodialisis, dialisis peritoneal, transplantasi) dan memilih akses vaskular
untuk hemodialisis. Perubahan gaya hidup sehat sangat diperlukan.