Anda di halaman 1dari 23

BLADDER

DIVERTICULUM
Oleh :
Nurul Muchlisa E. T.

PEMBIMBING KLINIK :
dr. Aristo, Sp.U
PENDAHULUAN

Divertikulum vesika urinaria adalah penonjolan dinding


kandung kemih yang berbentuk kantung diantara
berkas-berkas serabut otot dapat timbul kongenital
(divertikulum bawaan atau primer) atau divertikel
kandung kemih yang diperoleh (divertikulum sekunder).

Divertikulum kandung kemih menjadi lokasi stasis urin


dan predisposisi terjadinya infeksi di samping
terbentuknya batu kandung kemih. Kelainan ini juga
merupakan predisposisi terjadinya refluks vesikoureter,
kadang-kadang karsinoma dapat tumbuh pada
divertikulum kandung kemih.
EPIDEMIOLOGI

Laki - laki jauh lebih sering


terkena daripada
perempuan dengan
prevalensi 9 : 1.
ANATOMI
HISTOLOGI
HISTOLOGI
FISIOLOGI berkemih
KONTROL REFLEKS KONTROL VOLUNTEER

• RESEPTOR REGANG • KORTEKS SEREBRI

• SARAF PARASIMPATIS
• NEURON MOTORIK SPINCHTER
EKSTERNUS
• KANDUNG KEMIH

• SPINCHTER URETHRA
• KONTRAKSI KANDUNG KEMIH EKSTERNUS TERTUTUP KETIKA
MOTORIK TERANGSANG

• SPINCHTER URETRA INTERNUS


SECARA MEKANIS TERBUKA
• TIDAK BERKEMIH

• BERKEMIH
ETIOPATOGENESIS

DIVERTIKEL
PRIMER DIVERTIKEL
SEKUNDER
DIAGNOSIS

MANIFESTASI KLINIS

Divertikula kandung
kemih secara kebetulan
- Kesulitan berkemih atau ditemukan pada pasien
penuhnya vesika urinaria dengan infeksi saluran
- Gejala ISK kencing, kesulitan buang
air kecil atau darah dalam
urin.
U
S
G

Ultrasonografi pelvis memperlihatkan divertikulum besar


di samping kanan vesica urinaria.
C
Y
S
T
O
G
R
A
P
Retrograde cystogram tampak anteroposterior H
memperlihatkan multipel divertikel yang kecil-kecil. Y
C
T

S
C
A
N
CT Scan abdomen tanpa kontras memperlihatkan lesi
hipodens dari divertikel vesica urinaria.
M
R
I

MRI tractus urinarius yang memperlihatkan adanya


divertikel vesica urinaria.
C
Y
S
T
O
S
C
O
P
Cystoscopy yang menandakan adanya trabekulasi yang Y
keluar dari vesica urinaria dengan multipel divertikel.
PATOLOGI
ANATOMI

M
A
K
R
O
S
K
O
P
Foto Gross menunjukkan fokus urothelial invasif I
karsinoma yang timbul dalam divertikulum kandung kemih.
Permukaan lesi tidak teratur, menunjukkan erosi dan perdarahan. K
PENATALAKSANAAN

Divertikula tidak selalu membutuhkan pengobatan, terutama jika


divertikula tidak terkait dengan ISK, batu kandung kemih, Refluks
Vesikoureter, tumor kandung kemih atau kesulitan buang air kecil. Bagi
pasien dengan divertikula diakibat dari obstruksi kandung kemih,
pengobatan harus mencakup menghilangkan obstruksi dan mengangkat
divertikulum. Pengangkatan divertikulum adalah melalui operasi terbuka.
Pembedahan ini mungkin agak sulit jika ada peradangan dari divertikulum
yang terinfeksi secara kronis.
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS

Prognosis baik jika tidak disertai komplikasi


/peradangan yang kronis.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulkerim, T,. Akcora, B, Atik, E,. An Atypical Bladder Diverticulum presented with
recurrent peritonitis. Turkish Journal of Trauma and Emergency Surgery. 17 (4) : 365-367.
[Diakses pada tanggal 4 Maret 2016]. Dari
<http://www.journalagent.com/travma/pdfs/UTD81542CASE REPORTS-TEMIZ.pdf>. 2011.

Oliver, Z,. Jan, T,. Ekkehard, RK,. Cdristine, Z,. Large diverticulum of the bladder : a Rare
Cause of Deep Vein Thrombosis With Consecutive Pulmonary Embolism. Canadian
Urological Association. 9 (5-6) : E321-322. [Diakses pada tanggal 4 Maret 2016]. Dari
<http://journals.sfu.ca/ cuaj/index.php/journal/article/viewFile/2533/2158>. 2015.

Snell, RS,. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Ed.6. Penerbit Buku Kedokteran
EGC : Jakarta. 2006.

Malai, M,. Peter, C,. Wilfred, CG,. Mengenali Pola Foto-Foto Diagnostik. Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta. 2011.
DAFTAR PUSTAKA
Prakash, T,. Rajini. Ajay, KB,. Jayanthi, V,. Kalyani, R,. Gajendra, S,. Urinary Bladder
Diverticulum and Its Association With Malignancy : An Anatomical Study on Cadaver,.
Romanian Journal of Morphology and Embryology. 51(3) : 543 – 545. [Diakses pada tanggal
4 Maret 2016]. Dari < http://www.rjme.ro /RJME/resources/files/510310543545.pdf>.
2010.

Shakeri, S,. Rasekhi, AR,. Yazdani, M,. Kheradpezhouh, E,. The Incidence of Diverticula of
Urinary Bladder in Patients With Benign Prostatic Hypertrophy and The Comparison
Between Cytoscopy and Cystography in Detecting Bladder Diverticula. Iranian Red Crescent
Medical Journal. IRCMJ 9 (1) : 36-41. [Diakses pada tanggal 4 Maret 2016]. Dari
<http://ircmj.com/191.pdf>. 2007.

Ecaterina, FT,. Andrew, JS,. Steven, CC,. Drogo, KM,. Dante, CT,. Donna, EH,. Histopathologic
Features and Clinical Outcomes in 71 Cases of Bladder Diverticula. Arch Pathol Laboratory
Medical. Vol.133. [Diakses pada tanggal 4 Maret 2009]. Dari
<http://www.archivesofpathology.org/doi/pdf/10.1043/ 1543-2165-133.5.791>. 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Junqueira, LC,. Carneiro, J,. Histologi Dasar Teks dan Atlas. Ed.10. Penerbit Buku Kedokteran
EGC : Jakarta. 2007.

Eroschenko, VP,. Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional. Ed.11. Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta. 2010.

Sherwood, L,. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Ed.6. Penerbit Buku Kedokteran EGC :
Jakarta. 2011.

Maleuka, RG,. Radiologik Diagnostik. Penerbit Pustaka Cendekia Press : Yogyakarta. 2011.

Furqan,. Evaluasi Biakan Urin pada Penderita BPH Setelah Pemasangan Kateter Menetap :
Pertama kali dan Berulang. USU digital library. [Diakses pada tanggal 4 Maret 2016]. Dari
<http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah -furqan.pdf>. 2003.
DAFTAR PUSTAKA

Mudgal, P,. Bickle, I,. Urinary Bladder Diverticulum. Radiopaedia imaging. [Diakses pada
tanggal 4 Maret 2016]. Dari <http://radiopaedia.org/ articles/urinary-bladder-
diverticulum>. 2015.

Cheen, S,. Sung, LC,. Gin, DC,. Bladder Diverticula in a young woman – Congenital or
Acquired. Department of Obstetrics and Gynecology, Chung Shan Medical University,
Taichung, Taiwan. 5(2): 43-45. [Diakses pada tanggal 4 Maret 2016]. Dari
<http://www.tcs.org.tw/issue/Folder/5_2/43-45.pdf>. 2011.

Tamas, EF,. Andrew, JS,. Steven, CC, Drogo, KM,. Histopathologic Features and Clinical
Outcomes in 71 Cases of Bladder Diverticula. Arch Pathol Lab Medicine. Vol.133. [Diakses
pada tanggal 4 Maret 2016]. Dari
<http://www.archivesofpathology.org/doi/pdf/10.1043/1543-2165-133.5.791. 2009.

Anda mungkin juga menyukai