PENDAHULUAN
1
2
Indeks Masa Tubuh, lingkar pinggang dan umur. Diabetes Melitus disebut dengan
the silent killer karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan
menimbulkan berbagai macam keluhan. Penyakit yang akan ditimbulkan antara
lain gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi
seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren, infeksi paru-paru, gangguan
pembuluh darah, stroke dan sebagainya. Tidak jarang, penderita DM yang sudah
parah menjalani amputasi anggota tubuh karena terjadi pembusukan. Untuk
menurunkan kejadian dan keparahan dari Diabetes Melitus tipe 2 maka dilakukan
pencegahan seperti modifikasi gaya hidup dan pengobatan seperti obat oral
hiperglikemik dan insulin.1
Pada keadaan normal glukosa diatur sedemikian rupa oleh insulin yang
diproduksi oleh sel beta pankreas, sehingga kadarnya di dalam darah selalu dalam
batas aman, baik pada keadaan puasa maupun sesudah makan. Kadar glukosa
darah selalu stabil sekitar 70140 mg/dL. Pada keadaan DM, tubuh relatif
kekurangan insulin sehingga pengaturan kadar glukosa darah menjadi kacau.
Walaupun kadar glukosa darah sudah tinggi, pemecahan lemak dan protein
menjadi glukosa (glukoneogenesis) di hati tidak dapat dihambat (karena insulin
kurang/relatif kurang) sehingga kadar glukosa darah dapat semakin meningkat.
Akibatnya terjadi gejala-gejala khas DM, yaitu poliuria, polidipsia, lemas, berat
badan menurun. Kalau hal ini dibiarkan terjadi berlarut-larut, dapat berakibat
terjadinya kegawatan diabetes melitus, yaitu ketoasidosis diabetik yang sering
mengakibatkan kematian. 4
Pembuatan referat ini dimaksudkan untuk menjabarkan lebih lanjut
mengenai diabetes melitus dan dikaitkan dengan temuan kasus yang didapatkan di
rumah sakit.