Definisi
Trauma vesika urinaria adalah trauma yang terjadi pada vesika urinaria akibat
faktor eksternal, dimana keadaan ini adalah darurat bedah yang perlu penanganan
segera.
Epidemiologi
o Banyak kejadian terjadi karena kecelakaan lalu lintas atau kecelakaan kerja.
o Kejadian meningkat dengan adanya faktor komorbid yaitu ketika terjadi
trauma kecil pada penderita TB, tumor dan obstruksi.
o Angka kejadian trauma vesika urinaria kurang lebih 2% dari seluruh trauma
pada sistem urogenitalia.
Faktor resiko
Pada penderita TB, tumor dan obstruksi menjadi lebih rentan dan beresiko.
Etiologi
o Fraktur pelvis
Terjadi karena trauma tumpul, misal karena titik fiksasi fascia buli-buli pada
tulang pelvis bergerak ke arah berlawanan sehingga merobek vesika
urinaria. Atau dapat juga terjadi karena fragmen tulang pelvis merobek
dinding vesika urinaria.
o Tekanan kuat dari luar
Akibat adanya benturan keras pada perut bagian bawah → ketika vesika
urinaria penuh, fundus meregang ke superior → vesika urinaria robek pada
daerah fundus → ekstravasasi ke rongga intraperitoneal.
o Tindakan iatrogenik
Reseksi vesika urinaria transuretral
Litotripsi
Operasi daerah pelvis
o Spontan ruptur vesika urinaria
Adanya kelainan pada dinding vesika urinaria (misal pada tumor, TB,
obstruksi intra vesikal kronis) → perubahan struktur otot vesika urinaria →
ruptur vesika urinaria spontan.
Klasifikasi
o Kontusio vesika urinaria
Vesika urinaria hanya memar
Memar dapat menyebabkan hematoma perivesikal
Tidak ada ekstravasai urin keluar dari vesika urinaria
o Ruptur intraperitoneal
Terdapat ekstravasasi urin dan darah ke dalam rongga perut
Tidak ada perdarahan retro peritoneal kecuali bila terjadi trauma
tulang panggul
25-45% dari seluruh trauma vesica urinaria
o Ruptur ekstraperitoneal/retroperitoneal
Akibat fragmen fraktur merobek dinding vesika urinaria
Terjadi ekstravasasi urin dan darah ke rongga perivesikal
45-60% dari seluruh trauma vesica urinaria
Manifestasi klinis
o Jejas / hematoma, nyeri tekan pada daerah suprapubik
o Tanda cairan intraabdomen / asites dan rangsang peritoneum akibat
peritonitis oleh karena ruptur intraperitoneal
o Gejala dan tanda infiltrat urin di rongga peritoneal yang sering menyebabkan
septikemia oleh karena ruptur ekstraperitoneal
o Tidak bisa BAK, disuria
o Miksi bercampur darah
o Keluhan tambahan seperti: tanda fraktur pelvis, syok, anemia, hematoma
perivesika dan tanda sepsis dari peritonitis/abses perivesika
Patofisiologi
Diagnosis
Anamnesis
o Etiologi trauma (cth: KLL, kecelakaan kerja, dsb) → bisa disertai fraktur pelvis
→ bisa disertai syok
o Nyeri di daerah suprapubis
Px Fisis
o Nyeri tekan +
o Jejas, hematom
Px Penunjang
o Radiologi
Tampak gambaran fraktur pelvis.
o Sistogram
Untuk lihat lokasi ruptur vesika urinaria, apakah ruptur intra / ekstra
peritoneal.
Dengan cara memasukan kontras 300-400ml ke vesika urinaria melalui
kateter per uretra, lalu dibuat beberapa foto yaitu:
saat buli terisi kontras dalam posisi AP
posisi oblik
wash out film yaitu saat kontras dikeluarkan dari buli
Maka nanti akan terlihat beberapa hal berikut:
robekan ekstraperitoneal → ekstravasasi kontras ke dalam rongga
peri vesikal
robekan intraperitoneal → ekstravasasi kontras ke sela-sela usus
perforasi kecil → sering tak tampak terjadi ekstravasasi, berupa (-)
palsu
Diagnosis Banding
o Sering sulit dibedakan dengan trauma urogenital lainnya misal trauma ginjal,
trauma ureter maupun trauma uretra. Hal ini dikarenakan etiologi dan gejala
yang hampir mirip, harus dipastikan dengan pemeriksaan lebih lanjut.
Terapi
o Pada kontusio vesika urinaria
Pemasangan kateter
Untuk mengeluarkan urin sehingga vesika urinaria dapat istirahat
Diharapkan sembuh dalam 7-10 hari
o Pada ruptur intraperitoneal
Dilakukan eksplorasi laparotomi untuk cari robekan dan cek
kemungkinan cedera organ lain
Rongga peritoneum dicuci untuk cegah peritonitis akibat ekstravasasi
urin dan darah
Robekan pada vesika urinaria dijahit dua lapis lalu dipasang kateter
sistostomi yang dilewatkan di luar sayatan laparotomi
o Pada ruptur ekstraperitoneal
Jika robekan minimal, pemasangan kateter dalam 7-10 hari. Atau bisa
juga dengan menjahit vesika urinaria dengan pemasangan kateter
sistostomi
Jika saat ruptur ada cedera organ lain yang butuh operasi sebaiknya
vesika urinaria dijahit dan dipasang kateter sistostomi
Komplikasi
o Infeksi , dengan terjadinya peritonitis
o Abses pelvis akibat ekstraperitoneal
o Kedua hal di atas dapat menyebabkan sepsis
o Adanya gejala LUTS yaitu frekuensi dan urgensi, yang akan sembuh dalam dua
minggu
Prognosis
o Kasus dengan trauma minimal dan ditangani segera akan memberi prognosis
baik yang relatif cepat dibandingkan kasus dengan trauma berat dan
menimbulkan komplikasi lain.