TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab II ini, tinjauan pustaka dilakukan dalam lingkup bahasan tentang
teori kebiasaan menyikat gigi malam sebelum tidur, faktor pengetahuan anak yang
berkaitan dengan pembentukan kebiasaan atau perilaku kesehatan, peranan orang tua
terhadap pembentukkan kebiasaan anak, fase tumbuh kembang anak dan
pembentukan perilaku, keterampilan menyikat gigi dan gingivitis serta faktor
resikonya.
Menyikat gigi malam sebelum tidur adalah kegiatan membersihkan plak dari
gigi dan mulut yang dilakukan pada malam hari sebelum tidur dan merupakan hal
yang perlu mendapat lebih banyak perhatian. Ada berbagai alasan, alasan pertama
adalah pada saat kita masih terjaga produksi saliva cukup banyak. Saraf parasimpatis
dan simpatis di tubuh kita mengendalikan produksi saliva yang keluar dari kelenjar
saliva sublingual agar tidak terhambat, hasilnya pada saat kita terjaga proses
pembersihan gigi secara alami berlangsung dengan baik. Sebaliknya, di malam hari
pada saat kita tidur produksi aliran saliva berkurang, sehingga mulut menjadi relatif
lebih kering dan fungsi self cleansing dan penetralan plak tidak akan berlangsung
optimal.7,8 Penetralan plak yang tidak optimal dapat menyebabkan pH plak di bawah
pH kritis (5.5) yang akhirnya menyebabkan terjadinya demineralisasi email.
Saliva memiliki beberapa fungsi, yaitu pertama, aliran saliva yang baik
cenderung membersihkan mulut (self cleansing) termasuk melarutkan gula, serta
mengurangi potensi perlekatan makanan. Disini saliva berperan sebagai pelarut dan
pelumas. Kedua, saliva memiliki efek dapar (mempertahankan pH plak dalam mulut
di bawah pH kritis). Saliva cenderung mengurangi keasaman plak yang disebabkan
metabolisme karbohidrat dan bakteri . Ketiga, saliva mempunyai efek bakterisid dan
bakteriostatik. Saliva dapat mengendalikan pertumbuhan plak bakteri.9
Usia 12 tahun
Pada tahap ini semua gigi tetap sudah erupsi. Kaninus telah erupsi
menggantikan gigi sulung. Pada tahap ini, Molar 2 permanen pada kedua rahang
telah dekat dengan waktu erupsinya.
II.6.1.Metoda
II.7.Gingivitis
Pembahasan gingivitis terutama difokuskan pada berbagai faktor resiko yang
berkaitan dengan perilaku pemeliharaan higiene mulut sehari-hari. Menyikat gigi
malam hari berkaitan dengan ada atau tidak adanya plak dalam waktu yang relatif
panjang terutama pada anak yang mana lama tidurnya sekitar 8-10 jam pada malam
hari, yang mendukung proses matangnya plak. Selain arti dan patogenesis dari
Merangsang
endotel
Mengeluarkan Mengeluarkan
IL-8 Toksin
merangsang
PMN Mengiritasi gingiva
Mengeluarkan
Enzim perusak
(Kolagenase)
Merusak gingiva Gingivitis
Mikroorganisme Plak23
Plak adalah massa koloni bakteri yang padat dan belum terkalsifikasi yang
menempel pada permukaan gigi dan gusi.Ada beberapa macam plak bakteri, tetapi
yang berhubungan dengan penyakit perodontal dapat dibagi menjadi 2 tipe utama,
yaitu :
a. Plak yang terdiri dari mikroorganisme yang padat dan menumpuk, berkolonisasi,
bertumbuh, dan melekat ke permukaan gigi. Tipe plak ini dapat berupa
supragingiva dan subgingiva.
b.Tipe yang kedua adalah plak subgingiva yang menempel secara longgar atau bebas
di antara jaringan lunak dan permukaan gigi. Plak bakteri ini tidak dapat
dibersihkan dengan semprotan air, tetapi dapat dihilangkan dengan pembersihan
secara mekanis antara lain dengan menyikat gigi. Plak subgingiva sebagian besar
terdiri dari bakteri anaerob.
Mikroorganisme yang ditemukan pada plak bervariasi pada setiap orang,
serta menurut umur plak itu sendiri. Plak muda ( 1-2 hari ) sebagian besar terdiri dari
bakteri gram-positif dan bakteri gram-negatif yang berbentuk kokus dan batang.
Organisme ini biasa biasanya tumbuh pada pelikel mukopolisakarida amorf dengan
tebal kurang dari 1 mikron. Pelikel ini melekat pada email, sementum, atau dentin.
Bukal/Labial Palatal/Lingual
Untuk meningkatkan sensitivitas dari sistem skoring tersebut di atas, maka dibuat
modifikasi dengan membagi bagian gingiva menjadi segmen-segmen yang lebih
kecil, sebagai berikut :
Tiga permukaan di bukal/labial dan tiga permukaan di palatal/lingual diperiksa
dan diberi skor secara terpisah.16 Indeks ini terutama sangat sensitif pada tahap
gingivitis dini. Indeks gingiva umumnya reversibel karena nilainya dapat menjadi
nol dengan redanya penyakit. Elemen gigi yang diperiksa yaitu gigi 11,12, 14, 16, 21,
22, 24, 26, 31, 32, 34, 36, 41, 42, 44, dan 46. Skor minimum 0 dan skor maksimum
adalah 216.26
II.7.6 Epidemiologi
Prevalensi Gingivitis
Gigi geligi susu
Gingiva di sekitar gigi-geligi susu kelihatannya sangat resisten terhadap
inflamasi karena plak. Walaupun gigi tidak disikat selama 3 minggu tetap terlihat
adanya perbedaan yang signifikan pada respons jaringan dibandingkan dengan yang
terjadi pada individu dewasa. Keadaan ini mungkin berhutngan dengan flora yang
berbeda atau respon imunologi yog dlum berkembang pada anak usia muda.24
Periode transisional
Fase tumbuh
kembang anak
Pengetahuan Anak
Plak
Keterampilan
Faktor menyikat gigi
Predisposisi
Gingivitis