Selain berguna bagi perawat, ronde keperawatan juga berguna bagi pasien.
Tujuan ronde keperawatan untuk pasien menurut Clement (2011) adalah :
1. Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan dari
hari ke hari
2. Untuk mengamati pekerjaan staf
3. Untuk membuat pengamatan khusus pasien dan memberikan laporan
ke dokter mengenai penyakitnya, misalnya luka, perdarahan, dsb.
4. Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya
5. Untuk melaksanaan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien
6. Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan pasien
7. Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diberikan
untuk pasien
8. Untuk memeriksa kondisi pasien sedini mungkin sehingga dapat
dicegah seperti adanya ulcus decubitus, foot drop, dsb
9. Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien
sehingga perawat memperoleh wawasan yang lebih
10. Untuk dapat memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan
66666666
C. Tipe Ronde Keperawatan
Menurut Close & Castledine (2005), terdapat empat tipe ronde yaitu :
1. Matron rounds, yaitu seorang perawat berkeliling ke ruangan-ruangan,
menanyakan kondisi pasien sesuai jadwal rondenya. Yang dilakukan
perawat ronde ini adalah memeriksa standar pelayanan, kebersihan
dan kerapihan, dan menilai penampilan dan kemajuan perawat dalam
memberikan pelayanan pada pasien
2. Nurse management rounds, merupakan ronde manajerial yang melihat
pada rencana pengobatan dan implementasi pada sekelompok pasien.
Tujuannya untuk melihat prioritas tindakan yang telah dilakukan serta
elibatkan pasien dan keluarga pada proses interaksi. Pada tipe ronde
ini tidak terjadi proses pembelajaran antara perawat dengan kepala
perawat
3. Patients comport rounds, merupakan ronde yang berfokus pada
kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah sakit. Fungsi
perawat dalam ronde ini adalah memenuhi semua kebutuhan pasien.
4. Teaching rounds, yaitu ronde yang dilakukan antara teacher nurse
dengan perawat atau siswa perawat, dimana terjadi proses
pembelajaran. Tipe ronde ini bisanya dilakukan oleh perawat atau
siswa perawat dengan pembelajaran langsung dan dapat langsung
mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung pada pasien.
Refernsi :
Armola, R.R., Brandeburg, J., Tucker, D. (2010). Guide to devoloping nursing
grand rounds. Critical care nurse 30(5)
Clement, I. (2011). Management nursing service and education. 1st ed. India :
Elsevier
Close, A., Castledine, G. (2005). Clinical nursing rounds part 1: Matrons
rounds. British Journal of Nursing 14(18)
Nursalam. (2009). Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Ramani, S. (2003). Twelve tips to improve bedside teaching. Medical teacher
25(2) : 112-115