adalah sebuah mekanisme, pedoman dan kebijakan bagi rumah sakit untuk bersiap- siaga dalam menghadapi bencana dan dampaknya. Bencana Internal di Rumah Sakit Kebakaran Sumber kebakaran bisa berasal dari dalam gedung bisa juga terjadi di luar gedung. Gempa Bumi Lokasi kepulauan di indonesia berada pada area lempengan bumi di bawah laut yang sewaktu-waktu dapat bergerak dan menghasilkan gempa, dan kepulauan di indonesia memiliki banyak gunung berapi yang sangat memungkinkan terjadinya gempa bumi Kebocoran gas Kebocoran gas dapat terjadi pada tabung-tabung besar gas maupun central gas rumah sakit yang dapt disebabkan karena adanya kecelakaan maupun kerusakan dan sabotase. Ledakan Ledakan dapat dihasilkan dari kebocoran gas maupun karena ledakan bahan berbahaya yang ada di RS. Prinsip-prinsip Penyusunan
Perencanaan Penyiagaan Bencana bagi Rumah Sakit (P3B-RS) ini
merupakan suatu subsistem dari sistem perencanaan penanganan bencana secara nasional Perencanaan perlu memperhatikan efektifitas dan efisiensi (organisasi, abffaran, SDM), berdasarkan pada pengalaman dari institusi lain yang pernah mengalami bencana Dalam keadaan bencana, rumah sakit harus tetap menjalankan tugas dan fungsinya untuk menangani pasien rumah sakit dan korban bencana, kecuali rumah sakit mengalami kelumpuhan struktur atau fungsinya Dalam pelaksanaannya rumah sakit harus memperhatikan aspek medikolegal P3B-RS disesuaikan dengan kemampuan/kapasitas rumah sakit, dengan membuat prioritas berdasarkan risiko ancaman bencana yang dihadapi dan kondisi daerah setempat Langkah-langkah Penyusunan Rencana Penanganan Bencana Rumah Sakit Tentukan tim yang berwenang menyusun rencana Bentuk tim penanganan bencana Lakukan penilaian/assesment risiko bencana Tetapkan tujuan perencanaan Tentukan peran dan tanggung jawab Analisa sumber daya Kembangkan sistem dan produser-produser yang dibutuhkan Penulisan rencana bencana Pelatihan personel Uji terhadap rencana, personel dan prosedur Review dan perbaikan rencana Diseminasi dan sosialisasi Pelatihan dan simulasi Pelaksanaan Operasional
Dalam pelaksanaan operasional, digunakan beberapa tahap keja, yang
terdiri dari: Tahap Kesiagaan (Awareness Stage) Tahap Aksi Awal (Initial Action Stage) Tahap Operasional (Operation Stage) Tahap Konsolidasi (Consolidation Stage) Tahap Kesiagaan
Dimulai dengan adanya sistem peringatan dini (alarm system) sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan mulai menyiagakan tim penanganan bencana rumah sakit. Tahap aksi awal
Dengan melakukan pengiriman Tim reaksi cepat/ Tim aju/Advance Team
(untuk external disaster berkoordinasi dengan tim reaksi cepat di tingkat daerah) Memberlakukan P3B-RS secara parsial sesuai dengan kejadian bencana Melakukan mobilisasi dan aktivitas sumber daya (SDM dan fasilitas) Melengkapi informasi melalui komunikasi dan melakukan koordinasi Tahap Operasional
Memberlakukan P3B-RS secara penuh, dimulai dengan melakukan
briefing kepada Tim Penanganan Bencana Rumah Sakit Mengirimkan tim ke lapangan, menyiapkan rumah sakit untuk menerima korban masal di rumah sakit, melakukan penanganan medis di lapangan, melakukan transportasi evakuasi (rujukan), penanganan korban cedera, pengungsi dan korban meninggal dunia Menilai dan melakukan hospital evacuation dan tindakan-tindakan yang diperlukan sesuai dengan kondisi bencana (untuk internal disaster) Tahap Konsolidasi
Melaksanakan debriefing Menyusun laporan pelaksanaan Melakukan evaluasi dan penyiagaan kembali Daftar Pustaka
Depkes RI. (2009). Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana Bagi