Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN PENDAHULUAN TINDAKAN PRAKTEK KDP

DISUSUN OLEH

Dhea Bethari Anjani (1306378262)

RUANG CEMPAKA BAWAH

RUMAH SAKIT PERSAHABATAN

PROGRAM PROFESI
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2017
PEMASANGAN INFUS

DEFINISI
Pemasangan infus merupakan tindakan memasukan jarum atau kanula ke dalam vena untuk dapat
dilewati cairan infus dan obat-obatan.

TUJUAN

1. Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan
2. Memperbaiki keseimbangan asam-basa
3. Membantu pemberian nutrisi parenteral
4. Memonitor tekanan vena sentral
5. Memperbaiki volume komponen darah

INDIKASI

1. Dehidrasi atau syok


2. Membutuhkan medikasi parenteral

KONTRAINDIKASI

1. Flebilitis vena
2. Infiltrasi vena
3. Luka bakar disekitar lokasi penusukan
4. Cedera traumatis di lokasi pemasangan
5. Fistula arteriovenosa di ekstremitas
6. Eksremitas pada mastektomi

PRINSIP
Mempertahankan prinsip steril pada jarum untuk mencegah kontaminasi jarum intravena.

ALAT DAN BAHAN

1. Set infus
2. Cairan infus sesuai kebutuhan pasien
3. Abocath sesuai dengan ukuran
4. Pengalas
5. Tourniquet
6. Kapas alkohol 70%
7. Plester
8. kom
9. Gunting
10. Kasa steril
11. Sarung tangan
12. Bak spuit

ASPEK PENGKAJIAN DAN TINDAKAN


NO. LANGKAH-LANGKAH RASIONAL
1. Cuci tangan Mengurangi penularan mikroorganisme
2. Jelaskan prosedur ke klien Mengurangi rasa cemas klien
Pilih vena yang cocok untuk ditempati kanula Memudahkan penusukan dan
3.
atau jarum menghindari komplikasi
Mencegah bakteri memasuki peralatan
4. Buka set infus dan pertahankan sterilitas
infus
Tempatkan klem yang dapat digeser di bawah Jarak klem yang dekat dengan chumber
5. chumber 5 cm dan atur klem ke posisi memungkinkan pengaturan kecepatan
penghentian aliran infus aliran yang lebih akurat.
Masukan set infus ke dalam cairan dengan
Mempertahankan sterilitas larutan dan
6. menusukan set infus ke cairan tanpa menyentuh
mencegah kontaminasi
ujung set infus
Apabila terjadi kerusakan pada vena,
7. Pilih vena distal untuk digunakan vena yang sama di daerah proksimal
masih dapat digunakan
Letakan ekstremitas pada posisi dependen atau Memungkinkan dilatasi vena sehingga
8.
diberikan penopang dapat terlihat
Aliran arteri yang terhenti mencegah
9. Pasang tourniquet 5-10 cm
pengisian vena
Mengurangi pemaparan yang dapat
10. Gunakan sarung tangan
menyebabkan penularan
Bersihkan tempat area penusukan dengan cara Mengurangi bakteri pada area
11.
sirkuler penusukan
Suntikan jarum dengan membentuk sudut 15- Mengindikasikan jarum telah memasuki
12.
30o vena dan mencegah rupture vena
Dengan menghubungkan set infus
13. Hubungkan jarum infus dengan set infus dengan tepat, kepatenan vena dicapai
mempertahankan sterilitas.
Evaluasi kecepatan aliran dan cek selang infus
14. Mencegah terjadinya emboli udara
apabila ada udara
Mencegah kateter infus terlepas dari
15. Fiksasi jarum IV dan menempelkan plester
vena

DOKUMENTASI

1. Nama klien
2. Waktu pemasangan
3. Jenis dan jumlah cairan yang diberikan
4. Respon klien
5. Nama pemberi intervensi
6. Tanda tangan perawat

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Data-data pengkajian dapat menunjukkan karakteristik untuk penegakan diagnosis keperawatan
sebagai berikut:
1. Defisit volume cairan
2. Risiko ketidakseimbangan volume cairan

REFERENSI
Wahyuningsih, Esty. (2005). Pedoman perawatan pasien. Jakarta: EGC.
Hidayat, A. (2008). Praktikum keterampilan dasar praktik klinik. Jakarta: Salemba Medika
WHO. (2013). Pocket Book of Hospital Care For Children. Switzerland : WHO Press.

Anda mungkin juga menyukai