Anda di halaman 1dari 3

Hospital Disaster Management System

Fifi firdiana, 20066598036, PB 24

Rumah sakitt merupkaan garda terdepan dalam penangan bencana. Rumah sakit
harus menjadi infrstruktur yang paling tahan terhadap bencana. Rumah sakit tidak
lepas dari risiko kejaidan bencana yang disebabkan oleh kombinasi dari ancaman
bahaya dan kerentanan intra rumah sakit dan ketidakmampuan kapasitas rumah akit
dlam penanggulangan bencana. Bencana rumah sakit adalah bencana yang terjadi
di dalam dan/atau di luar rumah sakit yang dapat mempengaruhi fungsi pelayanan.

Bencana di rumah akit terbagi menjadi dua, yaitu bencana internal rumah sakit dan
bencana ekternal rumah sakit. Bencana internal rumah sait adalah bencana yang
bersalah dari dalam rumah sakit yang menimpa rumah sakit dengan segala objek
vitalnya, meliputi pasien, pegawai, material dan dokumen. Contohnya kebakaran
yang terjadi di rumah sakit dan mati listrik. Bencana eksternal rumah sakit adalah
bencan ang bersumber dari luar rumah sakit yang dalam waktu singkat
mendatangkan korban bencana dalam jumlah yang melebihi jumlah rata-rata
biasanya sehingga memerlukan penanganan khusus dan mobilisasi tenaga
pendukung lainnya. Bencana eksternal dapat mempengaruhi rumah sakit dan
menyebabkan bencan internal.

Manajemen rumah sakit dalam menghadapi bencana terdiri atas manajemen intra-
hospital, ekstra-hospital dan kombinasi dari intra-hospital dan ekstra-hospital

Intra hospital disater plan, terdiri dari

- Buat Hazard Mapping, HVA (Hospital Vulnerability Analysis)


- HERP (Hospital Emergency Response Plan) yang didalamya terdiri atas,
sistem triase, sistem rujukan, sistem ambuln (pra hospital), pengelolaan
sistem IGD, tim medis reaksi cepat,
- Early warning system, dengan melihat dari tenaga medis dan jumlah
kemungkinan korban yang datang
- Sistem komando
- Sistem yang terintegrasi
- Emergency logistic system
- Emergency human resources management system

Hazard Mapping, dilakukan dengan menentukan

- Vital service: IGD, Pusat jantung terpadu, ICU


- Support service: radiologi, laboratorium, anetesi
- Human resource: perawat, radiographer, laboran, admin dan lain-lain

Intra Hospital Disaster Scale

- Level 1 bencana yang dapat diselesaikan dalam lingkup Gedung. Dalam hal
ini penanggung jawab informasi darurat dan penanganan dipegang oleh
Koordinator Keadaan Darurat internal gedung dengan pelaporan langsung
ke DKD
- Level 2 bencana yang tidak dapat diselesaikan dalam lingkuo gedung.
Dalam hal ini, akan dilakukan aktivitas emergency response planning (ERP)
korporat dengan DKD sebagai pimpinan komando
- Level 3 bencana yang tidak dapat diselesaikan oleh korporat RSCM.

Peran sistem penanggulangan gawat darurat terpadu pada penanggulangan


bencana

1. Triase bencana, yang berfungsi untuk memilah kasus berdasarkan tingkat


keparahan dan mendistribusikan ke rumah sakit yang sesuai dan mencegah
rumah sakit overload
2. Sistem komando, Berkomunikasi dengan puskesmas/rumah sakit rujukan
atau tim penyelamat medis

Sistem komando terbagi menjadi 5 penanggung jawab fungsional, yaitu

1. Pusat komando, berfungsi menentukan target kinerja dan prioritas dalam


insidensi bencana dan menmegang tanggung jawab tertinggi dalam keadaan
bencana
2. Penanggung jawab operasional, berfungdi menentukan kerangka strategi
(metodologi), organisasi dan taktik (aksi) dalam mencapai target kinerja dan
berkoordiansi dalam pelaksanaan strategi dan taktik
3. Penanggung jawab logistic, berfungsi mendukung PJ komando dan
operasional dalam penggunaan sumber daya,baik personil, suplai, dan
peralatan serta meleksanakan aktivitas teknikal dalam rangka
memeprtahankan fungsi operasional dari fasilitas dan pelayanan
4. Penanggunga jawab perencanaan, berfungsi mendokumentasikan
perencanaan strategi, organisasi, dan taktik dalam pencapaian target,
mengumpulkan dan evaluasi informasi dari insidensi bencana, dan
berkoordinasi sebagai aktivitas pendukung dalam hal perencanaan insidensi
kontingensial dan jangka Panjang
5. Penanggung jawab administrasi atau finansial, berfungsi mendukung PJ
komando dalam segala permasalahan admnistrasi dan perhitungan
pengeluaran serta melakukan akunting fiannasial, pengurusan persyaratan
lisensi dan persiapan regulasi

Hospital preparation

Dalam kondisi ini rumah sakit meyiapkan ambulan dan tim triase bencana,
persiapan untuk kondisi IGD overload, perluasan IGD, menyiapkan SDM dan
refeeral sistem, SPGDT.

Ketika terjadi IGD overload maka kan mengancam keselamatan pasien, membuat
secondary disaster, menghambat response dan kehilangan golden time, oleh karena
itu rumah sakit harus menyiapkan diri untuk extend hospital.

Anda mungkin juga menyukai