Rumah sakitt merupkaan garda terdepan dalam penangan bencana. Rumah sakit
harus menjadi infrstruktur yang paling tahan terhadap bencana. Rumah sakit tidak
lepas dari risiko kejaidan bencana yang disebabkan oleh kombinasi dari ancaman
bahaya dan kerentanan intra rumah sakit dan ketidakmampuan kapasitas rumah akit
dlam penanggulangan bencana. Bencana rumah sakit adalah bencana yang terjadi
di dalam dan/atau di luar rumah sakit yang dapat mempengaruhi fungsi pelayanan.
Bencana di rumah akit terbagi menjadi dua, yaitu bencana internal rumah sakit dan
bencana ekternal rumah sakit. Bencana internal rumah sait adalah bencana yang
bersalah dari dalam rumah sakit yang menimpa rumah sakit dengan segala objek
vitalnya, meliputi pasien, pegawai, material dan dokumen. Contohnya kebakaran
yang terjadi di rumah sakit dan mati listrik. Bencana eksternal rumah sakit adalah
bencan ang bersumber dari luar rumah sakit yang dalam waktu singkat
mendatangkan korban bencana dalam jumlah yang melebihi jumlah rata-rata
biasanya sehingga memerlukan penanganan khusus dan mobilisasi tenaga
pendukung lainnya. Bencana eksternal dapat mempengaruhi rumah sakit dan
menyebabkan bencan internal.
Manajemen rumah sakit dalam menghadapi bencana terdiri atas manajemen intra-
hospital, ekstra-hospital dan kombinasi dari intra-hospital dan ekstra-hospital
- Level 1 bencana yang dapat diselesaikan dalam lingkup Gedung. Dalam hal
ini penanggung jawab informasi darurat dan penanganan dipegang oleh
Koordinator Keadaan Darurat internal gedung dengan pelaporan langsung
ke DKD
- Level 2 bencana yang tidak dapat diselesaikan dalam lingkuo gedung.
Dalam hal ini, akan dilakukan aktivitas emergency response planning (ERP)
korporat dengan DKD sebagai pimpinan komando
- Level 3 bencana yang tidak dapat diselesaikan oleh korporat RSCM.
Hospital preparation
Dalam kondisi ini rumah sakit meyiapkan ambulan dan tim triase bencana,
persiapan untuk kondisi IGD overload, perluasan IGD, menyiapkan SDM dan
refeeral sistem, SPGDT.
Ketika terjadi IGD overload maka kan mengancam keselamatan pasien, membuat
secondary disaster, menghambat response dan kehilangan golden time, oleh karena
itu rumah sakit harus menyiapkan diri untuk extend hospital.