Resume 3 : Anamesa dan Pengkajian
Ginekologi
Fifi Firdiana, 2006598036, Kespro A
Asuhan keperawatan maternitas dapat
diberikan pada pasien obsetri dan ginekologi.
Pasien di keperawatan maternitas terbagi
menjadi 2 masa, yaitu masa child bearing
(perinatal : antenatal, intranatal, postnatal,
neonatus) dan masa diluar child bearing.
Dalam melakukan anamnesa dan pengkajian,
perawat akan melakukan penilaian kesehatan
dengan pendekatan holistik yang bertujuan
untuk memberikan perawatan kesehatan
perempuan dengan menyeluruh.
Anamnesis dilakukan sebelum pemeriksaan
fisik agar dapat melakukan pemeriksaan fisik
dengan berfokus pada keluha pasien
Hal yang perlu diperhatikan dalam
anamesis
- Suasana: nyaman dan santai
- Sapa klien dengan nama (gelar)
- Perkenalkan diri dengan nama dan gelar
- Ajukan pertanyaan dengan cara yang
tidak menghakimi
- Gunakan bahasa tubuh sesuai dengan
lisan
- Jamin kerahasiaan
- Pertimbangkan aspek budaya
Dalam hal ini seperti gaya dan tempo
percakapan, ruang pribadi (misalnya,
terlaku dekat = agresif), kontak mata,
sentuhan, orientasi waktu.
Hal-hal tersebut berguna untuk menmbangun
Hubungan saling percaya agar perawat
mendapatkan data anamesa yang valid dan
pasien dapat bekerja sama selama perawatan
Saat anamnesa, mulai dengan pertanyaan
terbuka, misalnya “ apa yang membuat Anda
datang ke RS?
Cara menggali informasi
- Fasilitasi pasien dengan
menggunakan kata atau postur
komunikasi yang menunjukkan minat
- Refleksi : Memvalidasi pernyataan
pasien dengan memberikan respons
atau tanggapan terhadap apa yang
perawat dengar dengan pengulangan
dari pernyataan pasien.
- Klarifikasi: Perawat mengklarifikasi
atau mengungkapkan kembali ide,
gagasan, dan pikiran yang kurang
jelas dari pasien, baik yang
disampaikan secara tersirat maupun
tersurat
- Menanggapi dengan empatik berguna
agar pasien merasa bahwa ia dihargai,
diperhatikan, dan diterima
- Konfrontasi : mengidentifkasi
perilaku/perasaan pasien yang tidak
diungkapkan secara verbal atau tidak
konsisten dengam riwayat
- Interpretasi: menyimpulkan tentang
perawatan pasien atau arti dari tanda
gejala yang dialami pasien
Dalam pertimbangan budaya, dapat
menggunakan kompetensi budaya 4C,
yaitu
- Call : sudut pandang pasien terhadap
masalah
- Cause : penyebab, penyebab masalah
menurut pandangan pasien
- Cope : Bagaimana cara pasien
mengatasi masalahnya
- Concern : hal yang dikhawatirkan
oleh pasien terkait dengan masalah
atau kondisinya
Anamnesa dan Pengkajian
Riwayat kesehatan dan tinjauan sistem
1. Data identitas : nama, usia, ras, jenis
kelamin, status perkawainan, agama,
suku, pekerjaan
2. Alasan mencari perawatan
3. Riwayat kesehatan saat ini : pola tidur,
olahraga, seksualitas, penggunaan
tindakan kesehatan
4. Kesehatan saat ini : diet (recall diet
hanya dapat dilauakn dalam kurun
waktu 24 jam), konsumsi alkohol,
paparan dan penggunaan nikotin,
penggunaan obat terlarang (jenis,
jumlah, frekuensi, durasi dan reaksi)
5. Bahaya linkungan dan bahan kimia:
radiasi, pestisida, dietilstilbestrol
6. Riwayat penyakit sekarang: gejala
utama yang dialami pasien (lokasi,
kualitas/karakter, faktor yang
memperburuk atau meringankan,
faktor terkiat, persepsi tentang arti
gejala/ PQRST)
7. Riwayat penyakit yang lalu
Pernakah mengalami
- Penyakit menular : campak, gondok,
rubellla, hepatitis, TB, cacar air, dll
- Penyakit kronis : kanker, DM dll
- Cedera dewasa, seperti kecelakaan
- Riwayat rawat inap, operasi, transfusi
darah
- Riwayat ginekologi
- Adakah alergi pada obat, lingukungan,
reaksi transfusi
- Riwayat imunisasi
- Obat yang dikonsumsi saat ini : nama,
dosis, durasi, frekuensi, alasan
penggunaan
8. Riwayat pernyakit keluarga : DM,
hipertensi, jantung, stroke, kanker
9. Screening pelecehan : kekerasan fisik,
kekerasan seksual, apakah menerima
konseling, apakah perlu rujukan
10. Tinjauan sistem
- Umum : perubahan BB,
kelelahan,kelemahan, demam,
keringat dingin malam
- Kulit : perubahan kulit, rambut, kuku,
gatal, perdarahan, benjolan,
peradangan
- Kelenjar getah bening
- Kepala : trauma, vertigo, kejang, sakit
kepala
- Mata : maat berair, kacamata, gata,
katarak, glaukoma
- Telinga: Gg. pendengaran, vertigo
- Hidung sinus: trauma, rhinitis, alergi,
dll
- Mulut dan tenggorokan, leher:
perubahan suara, nyeri, gusi berdarah
dll
- GI: nafus makan, mual muntah,
disfagia, diare,melena, konstipasi
- Genitouria
- Kesehtaan seksual, aktivitas seksual,
dan penggunaan kontrasepsi
- Pembuluh dara perifer, endokrin,
hemotologi, muskuloskeletal,
neulogis, mental
Referensi
Fatimah, S. (2022, August 22). Komunikasi
Terapeutik. Kementrian Kesehatan.
https://yankes.kemkes.go.id/view_art
ikel/1344/komunikasi-
terapeutik#:~:text=Komunikasi%20t
erapeutik%20adalah%20komunikasi
 %20yang,yang%20pada%20akhirny

a%20mempercepat%20proses

Stuart, G. (2013). Principles and practice of

psychiatric nursing. (10th Edition). St Louis:
Mosby.