Dosen Pembimbing :
Dr. Siti Nurkholifah, SKM. M.Kep, Sp.Kom.
Disusun Oleh:
Nama: Artanayla Kurnia Dhinara
NIM: P27820722106
I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. A Nama : Ny. M.
Umur : 24 tahun Umur : 47 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pekerjaan : Karyawan
Pekerjaan : PNS Alamat : Menanggal 1,
Surabaya
Gol. Darah :O Hubungan dengan Klien : Ibu
Alamat : Menanggal 1, Surabaya
Tn.M Ny.M
Ny. A
Keterangan :
= Laki – Laki
= Perempuan
= Meninggal
= Pasien
= Serumah
C. Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : Wajah berbentuk bulat dan berbentuk simetris
H. Pemeriksaan Abdomen
Inpeksi : Tidak ada bekas luka, simetris, ada nyeri tekan
Auskultasi : Bising usus 20x/menit
Perkusi : Suara timpani
Palpasi : Tidak ada benjolan
J. Pemeriksaan Kulit/Integument
Inpeksi : Warna kulit sawo matang
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
K. Pemeriksaan Ektremitas/Muskuloskeletal
Tidak dilakukan pemeriksaan
ANALISIS DATA
PERENCANAAN
Edukasi
1. Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
Rasional:
Membantu
mengurangi
faktor pemicu
munculnya
nyeri.
2. Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
Rasional:
Mengontrol
mengatasi
nyeri ketika
nyeri muncul .
3. Anjurkan
menggunakan
analgetik
secara tepat
Rasional:
Karena
penggunaan
analgetik yang
tepat dapat
mengurangi
rasa nyeri.
4. Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
Rasional:
mengetahui
perkembangan
proses
penyembuhan.
5. Ajarkan teknik
non
farmakologi
Rasional:
Mengurangi
rasa nyeri.
Kolaborasi
1. Kolaborosi
pemberian
analgetik, jika
perlu
Rasional:
Membantu
mengurangi
nyeri sehingga
meningkatkan
kenyamanan
3. Defisit Nutrisi Status Nutrisi Manajemen Nutrisi Observasi
(D.0019) Meningkat (I.03119) 1. Identifikasi
(L.03030) Observasi status nutrisi
Kriteria hasil: 1. Identifikasi status Rasional:
1. Porsi makan nutrisi Dapat
yang 2. Identifikasi alergi dan mengetahui
dihabiskan intoleransi makanan status nutrisi
meningkat: 3. Identifikasi makanan klien sehingga
dengan skala yang disukai dapat
5 4. Identifikasi kebutuhan melakukan
2. 2. Kekuatan kalori dan jenis intervensi yang
otot menelan nutrien tepat.
meningkat: 5. Identifikasi perlunya 2. Identifikasi
dengan skala penggunaan selang alergi dan
5 nasogastrik intoleransi
3. Nyeri 6. Monitor asupan makanan
abdomen makanan Rasional:
menurun: 7. Monitor berat badan Mengetahui
dengan skala Terapeutik adanya alergi
5 1. Lakukan oral hygienis dan intoleransi
4. Berat badan sebelum makan, jika makanan.
membaik: perlu 3. Identifikasi
dengan skala 2. Fasilitasi menentukan makanan yang
5 pedoman diet (mis. disukai
5. Indeks massa piramida makanan) Rasional:
tubuh (IMT) 3. Sajikan makanan Menambah
membaik: secara menarik dan nafsu makan.
dengan skala suhu yang sesuai 4. Identifikasi
5 4. Berikan makanan kebutuhan
tinggi serat untuk kalori dan jenis
mencegah konstipasi nutrien
5. Berikan makanan Rasional:
tinggi kalori dan tinggi Mencukupi
protein kalori sesuai
6. Berikan suplemen kebutuhan klien
makanan, jika perlu dapat
7. Hentikan pemberian membantu
makanan melalui proses
selang nasogastrik jika penyembuhan
asupan oral dapat dan
ditoleransi menghindari
Edukasi terjadinya
1. Anjurkan posisi komplikasi.
duduk, jika mampu 5. Identifikasi
2. Ajarkan diet yang perlunya
diprogramkan penggunaan
Kolaborasi selang
1. Kolaborasi pemberian nasogastrik
medikasi sebelum Rasional:
makan (mis. pereda Feeding adalah
nyeri, antlemetik), jika memberikan
perlu cairan nutrisi
2. Kolaborasi dengan ke dalam
ahli gizi untuk lambung pasien
menentukan jumlah yang tidak
kalori dan jenis mampu
nutrien yang menelan.
dibutuhkan, jika perlu Membantu
pemberian
makanan atau
obat-obatan
kepada pasien
yang dalam
keadaan lemah
atau tidak
sadar.
6. Monitor asupan
makanan
Rasional:
Anoreksia dan
kelemahan
dapat
mengakibatkan
penurunan
berat badan dan
malnutrisi yang
serius.
7. Monitor berat
badan
Rasional:
Membantu
dalam
identifikasi
malnutrisi
protein-kalori
klien,
khususnya bila
berat badan
kurang dari
normal.
Terapeutik
1. Lakukan oral
hygienis
sebelum
makan, jika
perlu
Rasional:
Mulut yang
bersih dapat
meningkatkan
nafsu makan.
2. Fasilitasi
menentukan
pedoman diet
(mis. piramida
makanan)
Rasional:
Karena status
gizi seseorang
menunjukkan
seberapa besar
kebutuhan
fisiologis
individu
tersebut telah
terpenuhi.
Keseimbangan
nutrisi antara
yang masuk
dan yang
dibutuhkan
untuk
kesehatan
optimal
sangatlah
penting.
3. Sajikan
makanan secara
menarik dan
suhu yang
sesuai
Rasional:
Memberikan
peningkatan
nafsu makan
dan keinginan
untuk makan.
4. Berikan
makanan tinggi
serat untuk
mencegah
konstipasi
Rasional:
Memenuhi
kebutuhan
protein yang
hilang dan
membantu
meringankan
kerja hepar
dalam
memproduksi
protein.
5. Berikan
makanan tinggi
kalori dan
tinggi protein
Rasional:
Memenuhi
kebutuhan
protein yang
hilang dan
membantu
meringankan
kerja hepar
dalam
memproduksi
protein.
6. Berikan
suplemen
makanan, jika
perlu
Rasional:
Suplemen
makanan akan
menambah
nafsu makan.
7. Hentikan
pemberian
makanan
melalui selang
nasogastrik jika
asupan oral
dapat
ditoleransi
Rasional:
Memberikan
kenyamanan
kepada klien
dan
memandirikan
klien.
Edukasi
1. Anjurkan posisi
duduk, jika
mampu
Rasional:
Agar tidak
tersedak dan
makanan dapat
masuk dengan
baik.
2. Ajarkan diet
yang
diprogramkan
Rasional:
Meningkatkan
rasa
keterlibatannya,
memberikan
informasi
kepada
keluarga untuk
memenuhi
kebutuhan
nutrisi klien.
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
medikasi
sebelum makan
(mis. pereda
nyeri,
antlemetik),
jika perlu
Rasional:
Agar klien
tidak
merasakan
nyeri saat
makan.
2. Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kalori
dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan,
jika perlu
Rasional:
Sangat penting
dan bermanfaat
dalam
perhitungan
dan
penyesuaian
diet untuk
memenuhi
kebutuhan
nutrisi klien
dilakukan oleh
tenaga
profesional
yang tepat.