Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

(PJBL) UNTUK MENINGKATKANKETERAMPILAN MENULIS TEKS


BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SINGKAWANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Eti Sunarsih
STKIP Singkawang
etisunarsih89gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model


pembelajaran Project Based Learning dalam meningkatkan menulis teks berita.
Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 16 Singkawang. Masalah
penelitian ini adalah bagaimana hasil menulis teks berita. keterlaksanaan,
peningkatan, aktivitas dan respon siswa dalam menulis teks berita dengan
menggunakan model pembelajaran PjBL. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif.
Bentuk penelitian pre-eksperimental design dengan rancangan one group pre-test
post-test design. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas VIII dengan jumlah
211. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik sampling purposive
maka didapat kelas VIII A dengan jumlah 24 orang sebagai kelas eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pembelajaran menulis teks berita nilai
skor post-test 12,63 dan skor pre-test 9,83 dari data tersebut dilakukan
perhitungan N-Gain sebesar 0,54 dengan kategori sedang, artinya terdapat
peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning. Hasil keterlakasanaan mencapai nilai 94,45
dengan kategori sangat baik. Data rataa-rata aktivitas siswa menunjukkan perilaku
negatif sebesar 6,13% dan perilaku positif sebesar 93,84%. Data respon siswa
menunjukan penggunaan model pembelajaran PjBL menunjukkan respon positif
yaitu 88,74% dan negatif 11,25%.

Kata Kunci: Project Based Learning, Menulis Teks Berita

1. Pendahuluan
Berdasarkan Permen Diknas No.22 tahun 2006 tentang standar isi dijelaskan
bahwa ruang lingkup mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia mencakup empat
aspek keterampilan berbahasa yang meliputi aspek mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis. Satu di antara keterampilan yang sangat berperan penting
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah keterampilan menulis. Tarigan
(2008:3) menyatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka
dengan orang lain. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di kelas VIII SMPN
Negeri 16 ada beberapa masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran Bahasa
Indonesia khususnya pada keterampilan menulis. Pertama, siswa kurang termotivasi
dalam poses pembelajaran disebabkan guru hanya melakukan pembelajaran di dalam
kelas, sehingga siswa kurang merespon materi yang diajarkan. Padahal, menulis
merupakan keterampilan produktif, yang proses pembelajarannya bisa saja dilakukan
di luar kelas untuk membantu siswa dalam proses berpikir. Kedua, proses
pembelajaran sering terpusat kepada guru, guru tidak melibatkan siswa dalam poses
pembelajaran sehingga aktivitas siswa menjadi pasif. Penggunaan model
pembelajaran yang tidak tepat dapat mengakibatkan rasa bosan pada siswa dan tentu
juga akan berdampak negatif pada hasil belajarnya. Banyak model pembelajaran dan
teori belajar yang dibuat oleh para ahli pendidikan untuk meningkatkan hasil belajar.
Akan tetapi, tidak semua model dan teori belajar tersebut dapat diterapkan pada
setiap pokok bahasan dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam
mengajar guru harus berusaha mengaktifkan siswa, selain itu guru juga harus
memperhatikan prinsip-prinsip mengajar yang lain, berdasarkan peaparan diatas
maka peneliti akan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning.
Pembelajaran berbasis proyek diterapkan untuk memotivasi siswa lebih aktif dan
berinisiatif untuk memperoleh hal-hal yang mereka inginkan baik pada sisi
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilannya. Selain itu, pembelajaran berbasis
proyek juga mengkondisikan dan memaksa siswa mencari solusi pemecahan masalah
dalam menyelesaikan proyeknya. Dengan model pembelajaran seperti ini, siswa akan
terbantu dan lebih mudah dalam menulis. Siswa tidak lagi mengalami kesulitan
dalam mendaftar hal-hal yang perlu ditulis berdasarkan topik yang dipilih,
menentukan gagasan yang akan dikembangkan dalam makalah (berdasarkan
pengamatan atau penelitian), menyusun kerangka makalah, dan mengembangkan
kerangka menjadi makalah utuh. Dalam pembelajaran berbasis proyek dihasilkan
sebuah produk yang hasilnya ditampilkan atau dipresentasikanBerdasarkan fenomena
di atas, maka penulis akan beranjak dari uraian dan pemikiran tersebut, peneliti
mencoba melakukan sebuah penelitian yang berjudul Penerapan Model
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk Meningkatkan Keterampilan
Menulis Teks Berita pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Singkawang Tahun
Pelajaran 2015/2016.
2. Kajian Pustaka
Menurut Sani (2014:171) PjBL adalah sebuah pembelajaran dengan aktivitas
jangka panjang yang melibatkan siswa dalam merancang, membuat, dan
menampilkan produk untuk mengatasi permasalahan dunia nyata. karateristik penting
dari PjBL tersebut fokus pada konsep penting, proses inkuiri, terkait permasalahan
nyata, menghasilkan produk, investigasi konstruktif, proyek bersifat realistik dan
belajar berpusat pada siswa. Pembelajaran berbasis proyek dilakukan untuk
memperdalam pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dengan cara membuat
karya atau proyek terkait dengan materi ajar dan kompetensi yang diharapkan yang
dimiliki oleh peserta didik. Pembelajaran berbasis proyek ini juga mencakup
kegiatan menyelesaikan masalah, pengambilan keputusan, keterampilan melakukan
investigasi, dan keterampilan membuat karya. Sani (2014:175) menyatakan PjBL
memungkinkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar saintifik berupa kegiatan: a)
bertanya, b) melakukan pengamatan, c) melakukan penyelidikan atau percobaan, d)
menalar, dan e) menjalin hubungan dengan orang lain dalam upaya memperoleh
informasi dan data. menurut Sani, (2014:178), adapun langkah-langkah dalam dalam
menerapkan pembelajaran bebasis proyek adalah sebagai berikut, penyajian
permasalahan, membuat perencanaan, menyusun penjadwalan, memonitor
pembuatan proyek, melakukan penilaian, dan evaluasi.
Menulis adalah kegiatan penyampaian pesan (gagasan, perasaan, atau informasi)
secara tertulis kepada pihak lain. Menurut Akhadiah (dalam Abidin, 2012:181)
menulis adalah sebuah proses, yaitu proses penuangan gagasan atau ide ke dalam
bahasa tulis yang dalam praktiknya proses menulis diwujudkan dalam beberapa
tahapan yang merupakan satu sitem yang utuh. Suparno dan M. Yunus (2010:15)
menjelaskan adapun tahapan-tahapa proses menulis adalah sebagai berikut.
a. Tahapan prapenulisan ini merupakan fase persiapan menulis, seperti
menentukan topik, mempertimbangkan maksud dan tujuan penulisan,
memperhatikan sasaran atau membaca, mengumpulkan informasi pendukung,
serta mengorganisasikan ide dan informasi.
b. Tahap penulisan mengembangkan butir demi butir ide yang terdapat dalam
kerangka karangan dengan memanfaatkan bahan atau informasi yang telah
dikumpulkan.
c. Tahap pascapenulisan merupakan tahap penyempurnaan buram yang kita
hasilkan. Kegiatannya teerdiri atas penyuntingan dan perbaikan. Kegiatan ini
bisa terjadi beberapa kali.
Pada umumnya berita dapat ditulis dengan teknik deskriptif, narasi, dan
eksposisi . deskripsi yaitu teknik penulisan berita dengan pola penuturan yang
menggambarkan sesuatu yang diberitakannya. Narasi yaitu teknik penulisan berita
dengan pola tutur berdasarkan cerita dariorang lain. Eksposisi, yaitu teknik penulisan
berita, yang disertai dengan kiasan-kiasan tertentu dari penulisnya. Sudarman,
(2008:92), baik teknik deskripsi, narasi, maupun eksposisi, dalam penulisannya tidak
terlepas dari unsur 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, How).
3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang
merupakan jenis penelitian kuantitatif. Bentuk penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah pre-experimental design. Rancangan yang digunakan adalah
One Group Pre-test Post-test Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Singkawang tahun ajaran 2015/2016. Populasi
dalam penelitian ini berjumlah 211 orang, yang terbagi atas 4 kelas. Sedangkan
sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Singkawang
berjumlah 24 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengukuran
dengn menggunakan lembar tes berupa LKS, komunikasi tidak langsung dengan
menggunakan angket, dan observasi dengan menggunakan lembar observasi.
4. Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menjelaskan penerapan model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks
Berita pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Singkawang Tahun Pelajaran
2015/2016
a. Untuk menjawab sub masalah satu digunakan rumus statistik yaitu
menghitung nilai rata-rata (mean)
Rumus untuk mencari rata-rata hitung adalah sebagai berikut.

Keterangan: X
MX = N
MX = Nilai rata-rata
X = Jumlah dari
hasil skor yang diperoleh
N = Banyaknya data
Selanjutnya, untuk mengetahui keterampilan menulis teks berita
sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran PjBL digunakan
kategori nilai yang ditampilkan pada Tabel 4.2 sebagai berikut.
Tabel 2. Kategori Nilai
Rentang Skor Kategori
90-100 Sangat Baik
80-89 Baik
70-79 Cukup
60-69 Kurang
0-59 Sangat Kurang
(Sumber: Depdiknas)
b. Untuk menjawab sub masalah dua, yaitu keterlaksanaan guru dalam
mengajar dengan menggunakan PjBL terhadap keterampilan menulis teks
berita dihitung berdasarkan persamaan
skor 100
P=
skor maksimal
Keterangan:
P = Persentase keterlaksanaan pembelajaran
Adapun kriteria keterlaksanaan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4. Kriteria Keterlaksanaan
Nilai Kriteria
P 80% Sangat Baik
60% P 80% Baik
Cukup
40% P 60 %
Kurang
P 40

Keterlaksanaa dikatakan tercapai apabila berada pada kriteria baik dan sangat
baik.
c. Untuk mencari submasalah tiga, yaitu mengetahui peningkatan kemampuan
menulis teks berita dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
proyek, maka rumus yang digunakan adalah rata-rata. Data hasil pretest
dan postest siswa dianalisis menggunakan perhitungan N-Gain, yaitu:
skor postest skor pretest
N-Gain = skor maksimal idealskor pretest

Tabel 5. Kriteria N-Gain


Nilai Kriteria
g 0,7 Tinggi
Sedang
0,3 g 0,7
Rendah
g 0,3

Untuk menjawab hipotesis di lihat dari nilai skor rata-rata N- Gain,


karena perhitungan N-Gain sekaligus menjawab hipotesis. Apabila nilai
skor rata-rata N-Gain dengan kriteria sedang atau tinggi, dapat
disimpulkan bahwa hipotesis (Ha) diterima sedangkan apabila nilai skor
rata-rata N-Gain kriteria rendah, maka hipotesis (Ho) ditolak.
d. Untuk menjawab submaslah keempat, yaitu aktivitas siswa digunakan
perhitungan dengan rumus persentasi frekuensi aktivitas siswa. Jika siswa
melakukan point 1, 2, dan 3 pada indikator lembar aktivitas siswa, maka
dikatakan tergolong kategori pasif. Tapi apabila melakukan point 4 dan 5
maka tergolong kategori aktif. Menghitung persentasi frekuensi aktivitas
setiap langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan siswa yaitu:
n
Ti =
N x 100%
Keterangan:
T i = Tingkah laku ke i
n = rata-rata frekuensi tingkah laku butir ke-i yang dilakukan siswa
N = Jumlah seluruh nilai tingkah laku/aktivitas siswa.
Tabel 6. Kriteria aktivitas
Jumlah Presentase Kriteria
75 % - 100 % Sangat tinggi
65 % - 74 % Tinggi
55 % - 64 % Sedang
0 % - 54 % rendah
e. Untuk menjawab masalah kelima yaitu respon siswa setelah diterapkannya
PjBL, maka hasil angket respon siswa dianalisis dengan statistik deskriptif
dalam bentuk presentase yang dikelompokkan kedalam beberapa kategori
dan kriteria penilaian. Persentasi siswa dihitung menggunakan:

B(b)
P (b) = txn x 100%

Keterangan:
P(b) = persentase siswa yang memilih satu kategori
B(b) = banyak siswa yang memilih satu kategori
t = jumlah butiran tanggapan
n = suatu kategori

Tabel 7. Kriteria Angket Respon


Nilai Kriteria
75% P 100 Sangat baik
Baik
50% P 75
Kurang baik
P 50%

1) Langkah-langkah dalam perhitungan anget sebagai berikut:


a) Menghitung skor total dari jawaban respon siswa.
b) Menghitung skor maksimal dan minimal untuk 1 item.
c) Menghitung skor maksimal dan minimal untuk seluruh item.
d) Menghitung persentae setiap kategori dengan menggunkan persamaan
skor 100
P=
skor maksimal
e) Menghitung persen kesetujuan untuk pernyataan positif dan persen
ketidaksetujuan untuk pernyataan negatif dengan persamaan
skor kesetujuan /ketidaksetujuan
Persen kesetujuan/ketidaksetujuan = skor maksimal x

100
2) Menghitung respon untuk pernyataan positif
a) Menjumlahkan persentase kategori SS dan S
b) Menjumlahkan persentase kategori STS, TS, R
c) Membandingkan persentase pada kategori SS dan S dengan
persentase kategori STS, TS, R.
d) Respon positif apabila jumlah persentase SS dan S lebih besar dari
STS, TS, dan R.
3) Menghitung respon untuk pernyataan negatif
a) Menjumlahkan persentase pada kategori STS, TS.
b) Menjumlahkan persentase SS, kategori S dan R
c) Membandingkan persentase pada kategori STS, TS dan TS dengan
SS, dan S dan R.
d) Respon dikatakan negatif bila pada kategori STS dam TS lebih
besar daripada kategori SS dan R dan untuk keadaan lain respon
siswa bernilai positif.
5. Hasil dan Pembahasaan
A. Hasil
Berdasarkan hasil penelitian maka hasil yang diperoleh adalah sebagai
berikut
Tabel 1 Hasil Menulis Teks Berita
Tes Rata-Rata Standar Deviasi
Pretest 65,56 13,85
Posttest 84,17 8,06
Berdasarkan tabel 1 tersebut diungkapkan bahwa nilai rata-rata hasil
post-test lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pre test. Nilai rata-rata
pre-test adalah 65,56 dan nilai rata-rata post-test 84,17.
Tabel 2 Skor Rata-Rata Kelas Eksperimen

Kelas Skor Rata-Rata


Pre Test Post Test N-Gain
Eksperiment 9,83 12,63 0,54
Dari hasil yang diperoleh skor rata-rata pre-test 9,83 dan rata-rata post-test
12,63 di peroleh rata-rata N-gain 0,54 dengan kriteria sedang. Hal ini menunjukan
hipotesis (Ha) diterima, karena terdapat peningkatan kemampuan menulis teks
berita dengan menggunakan model pembelajaran PjBL.
Tabel 3 Hasil Observasi Keterlaksanaan Pemebelajarandengan
Menggunakan Model PembelajaranPjBL

PjBL Pertemuan 1 Pertemuan 2


Jumlah skor 62 63
Skor Maksimal 66 66
Rata-Rata 93,93 % 95,45 %
Hasil Keterlaksanaan 94,69 ( Sangat Baik)
Berdasarakan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
keterlaksanaan pertemuan pertama dan kedua adalah 94,45 dengan kategori sangat
baik. Selain itu ada peningkatan keterlaksanaan dari pertemuan pertama ke
pertemuan kedua dengan selisish 1,52%.
Hasil aktivitas siswa dengan kategori pasif sebesar 6,12% dan aktivitas
siswa dengan kategori aktif 93,84. Berdasarkan hasil tersebut aktivitas siswa
tergolong kedalam kategori positif.
Berdasarkan hasil perhitungan respon, maka diperoleh hasil dengan respon
positif (SS+S) sebesar 88,74% dan respon negatif (KS+TS) sebesar 11,25. Jika P
(SS+S) > P(KS+TS), maka respon siswa positif, dan sebaliknya, jika P(KS+TS) >
P (SS+S), maka responya negatif. Karena P (SS+S) > P(KS+TS) maka
kesimpulannya respon siswa dalam pembelajaran menulis teks berita dengan
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) positif.
B. Pembahasan
Adapun hasil pengolahan data, diketahui adanya peningkatan menulis teks
berita dengang menggunakan model pembelajaran PjBL. Hal ini dapat dilihat dari
perhitungan post-test, diperoleh nilai rata-rata 84,17 sedangkan rata-rata pada pre-
test rata-ratanya 65,56, hasilnya naik sebesar18,61. Berdasarkan perhitungan
tersebut, maka peningkatan hasil belajar menulis teks berita dengan menggunakan
model pembelajaran PjBL di SMPN 16 Singkawang diperoleh gain sebesar 0,54
atau dengan kategori sedang.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran
dengan model pembelajaran PjBL, secara umum peneliti sudah melakanakan
serangkaian kegiatan pembelajaran dengan sangat baik. Dari uraian tersebut,
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif PjBL dapat
meningkatkan dan membantu siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran
menulis teks berita. Keterlaksanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan
pertama 93,93% masuk ke dalam kategori sangat baik, dan pertemuan kedua
95,45% masuk kedalam kategori sangat baik. Rata-rata keterlaksanaan tersebut
adalah 94,69%. Jadi adanya peningkatan keterlaksanaan antara pertemuan
pertama dan kedua sebesar 1,52%.
Analisis data tentang aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan model
kooperatif PjBL diperoleh berdasarkan perhitungan lembar pengamatan yang
dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Siswa yang kategori aktif sebesar
93,84%, sedangkan siswa pasif sebesar 6,13%. Hal ini menunjukkan selama
pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan model pembelajaran PjBL
dikategorikan sangat baik.
Setelah proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran PjBL, siswa diberikan lembar angket respon untuk melihat
tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang digunakan yaitu model
pembelajaran PjBL. Hasil angket respon siswa diperoleh informasi dengan
tanggapan positif dengan kategori sangat setuju (SS) sebesar 45,83%, setuju (S)
sebesar 42,91% jadi untuk kategori positif 88,74%. Sedangkan untuk tanggapan
negatif, kategori kurang setuju sebesar 11,25% dan kategori tidak setuju 0%, jadi
untuk hasil kategori negatif sebesar 11,25%. Jadi, karena kategori pilihan kurang
setuju (KS) dan tidak setuju (TS) lebih kecil dibandingkan sangat setuju (SS) dan
setuju (S) maka respon siswa dikatakan positif.
6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Project Based Learning dapat diterapkan dan mengalami
keberhasilan melalui pelaksanaan pre-test dan post-test dalam menulis teks berita
pada sekolah SMPN 16 Singkawang. Selain itu, keterlaksanaan penggunaan
model PjBL tersebut juga masuk dalam kategori sangat baik, aktivitas dan respon
nya juga positif.
7. Daftar Pustaka
Abidin,Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendekatan Karakter.
Bandung: Refika Adi Tama.
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
Kurikulim 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sudarman, Pariyati. 2008. Menulis di Media Massa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suparno dan Mohammad Yunus. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Tarigan, Hendri Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai